(voinews.id)Menteri Koordinator Bidang Perekonomian sekaligus Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) Airlangga Hartarto mengatakan Indonesia menjadi salah satu negara terbaik dalam penanganan pandemi COVID-19, dan saat ini 90 persen penduduk telah divaksin.
"Indonesia menjadi salah satu yang terbaik di dunia dalam penanganan COVID-19," kata Airlangga, di Cirebon, Jawa Barat, Sabtu malam, saat menghadiri Khaul Almarhumin Sesepuh dan Warga Pondok Buntet Pesantren Cirebon.
Kehadirannya, kata Airlangga, untuk menunjukkan bahwa saat ini keadaan sudah membaik, meskipun kasus COVID-19 baru di angka 5.000 orang per hari.
Jika dibandingkan dengan negara lainnya Indonesia masih terkendali, dan protokol kesehatan masih diterapkan dengan baik.
Airlangga mengatakan saat ini capaian vaksinasi COVID-19 juga sangat baik, sudah 420 juta dosis yang disuntikkan.
Vakksinasi dosis pertama sudah mencakup 90 persen, dosis kedua 80 persen, dan vaksinasi dosis penguat atau ketiga 30 persen lebih.
antara
(voinews.id)Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno memaparkan tentang digitalisasi potensi ekonomi kreatif dan pariwisata dalam kuliah umum yang dihadiri ratusan mahasiswa di Gedung Auditorium Universitas Jember (Unej), Jawa Timur, Minggu.
"Sektor ekonomi kreatif telah berkontribusi sebesar Rp1.300 triliun atau 7,5 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) nasional dan Indonesia saat ini berada di posisi 5 besar dunia," katanya di Kampus Unej.
Ia menjelaskan potensi ekonomi digital di Indonesia juga sangat besar karena ada 210 juta pengguna aktif internet, 191 juta pengguna aktif media sosial, dan ada 77 persen angka penetrasi internet.
"Apalagi di Indonesia ditopang oleh 75 juta jiwa adalah milennial dan 70 juta jiwa generasi Z yang melek dengan dunia digital, sehingga potensinya cukup besar," tuturnya.
Menurutnya pemerintah mengubah pola pengembangan ekonomi melalui gerakan nasional "Bangga Buatan Indonesia" karena ada 3,7 juta UMKM bertransformasi ke platform digital.
Bahkan Presiden Joko Widodo menargetkan pada akhir tahun 2030 mencapai 30 juta UMKM, sehingga Potensi UMKM di Indonesia sangat luar biasa karena saat ini Indonesia berada di posisi ke 5 StartUp di dunia.
Indonesia memiliki 13 StarUp Unicorn dan 2 StartUp Decocorn. StartUp Unicorn di antaranya traveloka, JD.ID, bukalapak, blibli, tiket.com, Kopi Kenangan dan sebagainya. Sedangkan 2 StartUp Decocorn adalah Goto (Gojek dan Tokopedia) dan J&T Express.
"Untuk meningkatkan pariwisata dan ekonomi kreatif, pemerintah telah mengidentifikasi 13 subsektor pariwisata dan 17 subsektor ekonomi kreatif," katanya.
Sandiaga juga mengajak mahasiswa Unej untuk membuka lapangan pekerjaan sendiri di era digitalisasi seperti saat ini, meskipun sedang berhadapan dengan krisis pangan dan krisis energi.
"Harapannya pada tahun 2022 akan tersedia 1,1 juta lapangan pekerjaan dan ada tiga hal penting untuk menumbuhkan jiwa kewirausahaan yakni berinovasi, adaptasi, dan kolaborasi. Kompetisi saat ini sudah harus diubah menjadi kolaborasi," ujarnya.
Sementara Rektor Unej Iwan Taruna mengatakan bahwa kampusnya sadar betul atas potensi generasi milenial, khususnya mahasiswa Unej yang sangat menguasai dunia digital.
"Oleh karena itu, sebuah penghargaan atas kehadiran Menparekraf untuk memberikan kuliah umum kepada mahasiswa, agar mendapatkan pencerahan dan pemahaman terkait dengan potensi pariwisata dan ekonomi kreatif," tuturnya.
Ia mengatakan Unej berkomitmen untuk memberdayakan sektor pariwisata dengan melakukan pendampingan dan pengembangan desa-desa wisata melalui riset dan KKN tematik.
"Bahkan kami sudah meresmikan peluncuran sekolah kopi Raisa di Bondowoso sebagai bentuk kerja sama dengan para petani kopi dan Astra Tbk agar hal itu meningkatkan kapasitas petani kopi memenuhi standar internasional. Ujung-ujungnya adalah peningkatan kesejahteraan petani kopi," katanya.
antara
(voinews.id)Badai Pasir mewarnai pemulangan jamaah haji Indonesia di Bandara Udara Internasional Pangeran Muhammad bin Abdulaziz, Madinah, Arab Saudi, Minggu, namun jamaah tetap aman.
"Alhamdulillah aman semua. Informasi untuk JKS 36 yang menuju bandara dari hotel Madinah, seluruhnya berhenti," ujar Kepala Daerah Kerja Bandara Haryanto dikutip dari Media Center Haji di Madinah, Minggu.
Haryanto memastikan seluruh jamaah dan petugas aman. Ia juga menyampaikan rombongan jamaah yang tengah menuju bandara dari hotel, berhenti terlebih dahulu.
Menurut Haryanto, dirinya sempat merasakan badai pasir ketika sedang berada di jalan. Haryanto mengatakan, langit gelap, tapi ini hanya sebentar dan mereda.
"Semoga lebih baik cuacanya, tadi di jalan cuaca gelap, tapi ini sebentar saja sudah selesai," ujar Haryanto.
Badai melanda sekira habis asar waktu setempat dan berlangsung hanya sebentar.
Akibat badai tersebut, penurunan jamaah asal kelompok terbang (kloter) Surabaya yang tergabung dalam SUB 32 dari bus menuju ke plaza terminal haji sempat tertahan. Nampak, sebagian jamaah sudah diamankan ke plaza, sementara sebagian sempat tertahan di bus demi alasan keselamatan.
"SUB 32 aman, sudah masuk ke Paviliun 5," kata petugas Perlindungan Jemaah (Linjam), Hanif Farizi.
Kepala Seksi Layanan Kedatangan dan Kepulangan PPIH, Edayanti Dasril, mengimbau para petugas untuk mengamankan diri dan jamaah yang datang ke bandara saat badai pasir.
"Badai pasir, tolong menepi dulu," ujar Edayanti saat terjadi badai pasir.
antara
(voinews.id)Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin mengatakan bahwa pemerintah fokus berusaha menurunkan angka kasus stunting di 12 provinsi prioritas, yang mencakup provinsi dengan prevalensi kasus stunting tinggi dan provinsi dengan banyak balita stunting.
"Fokus percepatan penurunan stunting pada tujuh provinsi dengan prevalensi stunting tertinggi dan lima provinsi dengan jumlah balita stunting terbanyak," katanya saat menyampaikan pengantar dalam rapat kerja mengenai percepatan penurunan stunting di 12 provinsi prioritas di Istana Wakil Presiden Jakarta, Kamis.
Wakil Presiden mengatakan, provinsi yang angka kasus stuntingnya tinggi meliputi Nusa Tenggara Timur (NTT), Nusa Tenggara Barat (NTB), Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Aceh, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Selatan.
Wakil Presiden mengatakan, pemerintah menjalankan intervensi dengan sasaran lebih dari 60 persen anak balita di 12 provinsi prioritas tersebut.
Guna mempercepat penurunan angka kasus stunting, Presiden Joko Widodo pada 5 Agustus 2021 menerbitkan Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting.
Peraturan itu mencakup strategi nasional percepatan penurunan stunting, kekurangan gizi kronis yang menyebabkan pertumbuhan anak terganggu sehingga badannya menjadi tengkes, lebih pendek dibandingkan dengan rata-rata anak seusianya.
Menurut SSGI 2021 prevalensi angka kasus stunting di Indonesia pada 2021 sebesar 24,4 persen dan pemerintah berusaha menurunkannya menjadi 14 persen pada 2024.
"Artinya kita harus menurunkan stunting sebesar 10,4 persen pada waktu yang tersisa, tentu menjadi tantangan kita bersama," kata Wakil Presiden.
Pemerintah menjalankan intervensi spesifik dan intervensi sensitif untuk mempercepat penurunan angka kasus stunting. Intervensi spesifik mencakup penanganan penyebab langsung stunting sedangkan intervensi sensitif berhubungan dengan penyebab tidak langsung stunting.
Intervensi yang dijalankan untuk menurunkan angka kasus stunting di antaranya peningkatan pelayanan kesehatan dan gizi, pendampingan keluarga, promosi kesehatan lingkungan, peningkatan akses terhadap air bersih, serta edukasi dan penyuluhan bagi remaja putri dan calon pengantin.
Rapat kerja mengenai percepatan penurunan stunting di 12 provinsi prioritas dihadiri oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo, Gubernur Aceh Achmad Marzuki, Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi, Penjabat Gubernur Banten Al Muktabar, dan perwakilan kepala daerah provinsi prioritas.
Menurut hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) Tahun 2021, prevalensi kasus stunting NTT mencapai 37,8 persen, Sulawesi Barat 33,8 persen, Aceh 33,2 persen, NTB 31,4 persen, Sulawesi Tenggara 30,2 persen, Kalimantan Selatan 30,0 persen, dan Kalimantan Barat 29,8 persen.
"Sedangkan lima provinsi dengan jumlah balita stunting terbanyak adalah Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Banten, dan Sumatera Utara," kata Wakil Presiden.
Menurut data pemerintah jumlah balita dengan stunting di Jawa Barat sebanyak 971.792 anak, Jawa Tengah sebanyak 651.708 anak, Jawa Timur sebanyak 508.618 anak, Sumatera Utara sebanyak 347.437 anak, dan Banten sebanyak 268.158 anak.
antara