Saudara, ketegangan politik yang beberapa tahun belakangan tiada henti mewarnai bangsa ini, Rabu (29/8) serta merta mencair. Suasana ini terwujud setalah dua tokoh yang akan kembali bertarung dalam pemilihan Presiden-pilpres 2019, Joko Widodo dan Prabowo Soebianto, berpelukan dengan atlit pencak silat bersama sama. Momen istimewa ini terjadi ketika keduanya menyaksikan laga Final pencak silat di kawasan Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Rabu (29/8). Apa yang mereka suguhkan seolah-olah sama sekali tidak ada konflik atau persaingan untuk memperebutkan kekuasaan di antara keduanya. Baik Joko Widodo maupun Prabowo menunjukkan bahwa sekeras apapun pertarungan politik yang terjadi tidak mengurangi kekompakan untuk mengedepankan kebangsaan atas prestasi bangsa. Disisi lain, fakta tersebut memverifikasi kebenaran bahwa olahraga menyatukan perbedaan.
Secara khusus pencak silat telah berhasil merukunkan Joko Widodo dan Prabowo. Pencak silat merekatkan bangsa. Adegan berpelukan antara Joko Widodo dan Prabowo yang juga Ketua Umum Ikatan Pencak silat Indonesia dan Presiden Pencak Silat Dunia terjadi begitu saja mana kala atlet pencak silat Hanifan Yudani Kusumah yang turun di kelas 55 hingga 60 kg, dinyatakan menang 3-2 atas pesilat Vietnam Thai Linch dan menyumbangkan medali emas ke 29 untuk Indonsia. Joko Widodo dan Prabowo juga tidak menutupi kegembiraanya atas peristiwa langka tersebut. Saat jumpa pers, Joko Widodo menyampaikan kehadirannya untuk mengucapkan terima kasih kepada para atlet pencak silat yang telah berprestasi tinggi dan memberikan selamat kepada Prabowo yang mengomandani pencak silat, yang ia sebut sebagai teman baik dan sahabat. Dengan mendapatkan 14 emas dari pencak silat dan menyisakan 2 emas saja untuk negara lain membuat Indonesia juara Umum di Pencak Silat. Dengan mendominasi perolehan medali di cabang olahraga bela diri asli Indonesia tersebut, maka total emas manjadi 30 emas. Semuanya ini kata Presiden, untuk Indonesia, untuk Negara dan untuk rakyat Indonesia.
Sementara, Prabowo yang mengatasnamakan masyarakat pencak silat Indonesia membalas dengan mengucapkan terima kasih kepada presiden. Ia mengatakan semuanya bangga bisa berperan, bisa berbuat yang terbaik untuk Negara dan bangsa. Prabowo Subianto juga mengatakan kalau sudah untuk Negara dan bangsa, semuanya bersatu, tidak ada perbedaan.
Sementara itu, pengamat politik dari Universitas Paramadina, Hendri Satrio menilai, Joko Widodo dan Prabowo menunjukkan sikap yang cair, meski keduanya menjadi rival dalam pemilu mendatang. Hubungan baik, cair dan erat ini mestinya dilihat juga terutama oleh masing-masing pendukung fanatik mereka, juga oleh masyarakat luas.
Selain ekspor batubara dan minyak kelapa sawit Pengembangan pariwisata dinilai jadi solusi menekan defisit transaksi berjalan Indonesia. Demikian dikatakan Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan usai rapat koordinasi pemerintah pusat, pemerintah daerah dan Bank Indonesia terkait pengembangan pariwisata di Yogyakarta, Selasa (28/8). Namun Luhut Panjaitan mengakui kontribusi pariwisata belum maksimal. Ia mencontohkan, tahun lalu pariwisata menymbang devisa 14 miliar dollar Ameria. Angka tersebut jauh di bawah pariwisata Thailand yang mencapai 62 miliar dollar Amerika. Oleh karena itu pemerintah sedang menyiapkan bauran kebijakan untuk merelaksasi tarif dan pajak serta menopang pembiayaan.
Menteri Pariwisata Arief Yahya yang hadir dalam rapat tersebut menambahkan, pariwisata ditargetkan menyumbang devisa 20 miliar dollar Amerika tahun 2019 dan 28 miliar dollar Amerika di tahun 2024. Menurut Arief Yahya kini ada lima destinasi wisata yang diprioritaskan dalam pemasayarannya, yakni Bali, Jakarta dan sekitarnya, Kepulauan Riau, Boromo-Tengger-Semeru dan Kabupaten Banyuwangi.
Pemerintah Indonesia juga telah menetapkan wilayah superprioritas untuk pengembangnan, yakni Danau Toba di Sumatera Utara, kawasan Borobudur atau segitiga Yogyakarta-Solo-Semarang, kawasan Mandalika di Nusa Tenggara Barat, dan Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur.
Dalam rangka membangkitkan pariwisata yang melemah karena erupsi Gunung Agung di Bali dan gempa di Lombok, Kementerian Pariwisata akan menggelar festival budaya dan kuliner bertajuk “Indonesia Weekend 2018” pada 8 dan 9 September tahun ini di London. Deputi Pengembangan Pemasaran Dua Kementerian Priwisata, Nia Niscaya di Jakarta Rabu ((29/8) mengatakan, akibat erupsi Gunung Agung, Indonesia kehilangan potensi hingga 1 juta wisatawan asing. Padahal, Bali adalah destinasi wisata utama.
Khusus pasar Eropa, Inggris merupakan sumber wisatawan utama bagi pariwisata Indonesia. Tahun ini turis Inggris yang berwisata ke luar negeri diperkirakan 40 juta orang, sementara yang datang ke Indonesia tahun lalu sesuai target sekitar 384 ribu wisatawan.
Direktur Eropa Satu Kementerian Luar Negeri Dino Kusnadi mengatakan, Indonesia Weekend merupakan acara yang strategis untuk meningkatkan kesadaran terhadap merek Wonderful Indonesia di Inggris.
Indonesia akan membantu negara-negara anggota Organisasi Kerjasama Islam (OKI) mengembangkan vaksin. Pasalnya di antara negara OKI lainnya, produksi vaksin Indonesia telah diakui Badan Kesehatan Dunia (WHO). Direktur Utama Bio Farma M Rahman Roestan di Jakarta, Senin, (27/8) seperti dirilis Republika mengatakan, perusahaan farmasi Bio Farma juga telah ditunjuk menjadi Pusat Keunggulan Produk Vaksin dan Bio teknologi atau Center of Excellence on Vaccine and Bio-technology Product. Maka negara-negara OKI seperti Maroko dan Tunisia datang ke Indonesia untuk belajar bagaimana cara memproduksi vaksin dari Indonesia. M Rahman Roestan mengatakan, Bio Farma juga sudah menandatangani kerjasama dengan Arab Saudi. Menurut M Rahman Roestan, kerjasama Bio Farma transfer teknologi untuk memenuhi kebutuhan vaksinnya bukan hanya di Arab Saudi tapi juga di negara-negara Teluk.
Lebih lanjut, M Rahman Roestan mengatakan, dari 57 negara anggota OKI baru tujuh yang sudah memiliki pabrik vaksin, dan hanya Indonesia yang vaksinnya telah diakui. Ia menambahkan, vaksin Indonesia sudah digunakan di lebih dari 130 negara. 49 di antaranya merupakan negara OKI. Maka Bio Farma akan membantu negara OKI untuk membuat vaksin imunisasi dasar seperti polio, campak, tetanus, difteri, dan yang terbaru adalah pentavalen, (DTP, Hb, Hib), sehingga mereka mampu memproduksi dan memenuhi kebutuhan vaksin secara mandiri.
Sementara itu Delegasi Tunisia dan Maroko yang mewakili Kementerian Kesehatan, Industri Vaksin Institute Pasteur de Tunis serta Institut Pasteur du Maroc, mengunjungi Bio Farma di Kota Bandung, Selasa,28/8. Mereka bermaksud mempelajari pembuatan vaksin dari hulu ke hilir. Indonesia yang sudah ditetapkan menjadi Pusat Penelitian Vaksin di Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) untuk bidang Vaksin dan Bio Teknologi pada Desember 2017 yang lalu, mulai menarik perhatian negara anggota OKI antara lain Tunisia dan Maroko.
Direktur Utama PT Bio Farma, M Rahman Roestan mengatakan, delegasi Tunisia dan Maroko tertarik mempelajari manajemen dan produksi vaksin. Ia menambahkan, saat ini sudah berjalan kerja sama dengan Saudi Arabia untuk memenuhi kebutuhan vaksin di negara tersebut dan negara-negara teluk.
Selain belajar mengenai produksi vaksin, Bio Farma juga mengajak negara anggota OKI, melakukan penelitian secara bersama-sama untuk menemukan vaksin baru, untuk pencegahan penyakit baru, atau inovasi lainnya. Program kerja sama penguatan Indonesia-Maroko-Tunisia Development Cooperation melalui Reverse Linkage tersebut dilaksanakan pada 27-30 Agustus 2018, di Jakarta dan Bandung, atas dukungan dari Menteri Perencanaan dan Pengembangan Nasional/Bappenas, Kementerian Kesehatan, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BP POM), dan Bio Farma. Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro mengatakan, kegiatan berbagi pengetahuan tersebut merupakan upaya pemerintah dalam pelaksanaan kebijakan nasional. Tujuannya agar kerjasama pembangunan dapat berjalan. Jadi kegiatan ini untuk menjembatani Bio Farma melakukan kerjasama dengan Maroko dan Tunisia.
Australia tetangga terdekat Indonesia di bagian tenggara, yaitu Australia, memiliki Kepala Pemerintahan yang baru. Negeri Kanguru itu kini dipimpin Perdana Menteri Baru, yaitu Scott Morrison. Morrison menggantikan Malcolm Turnbull melalui suatu pemilihan di internal Partai Liberal yang berkuasa. Pergantian dari Malcolm Turn Bull kepada Scoot Morrison, menjadikan negara Asutralia memegang record sebagai negara yang paling sering berganti Perdana menteri dalam waktu relative singkat. Dalam waktu sekitar 8 tahun, Perdana Menteri di Australia telah berganti sebanyak lima kali. Walaupun demikian harus dicatatm bahwa pergantian tampuk pimpinan itu telah berlangsung dalam suasana damai tanpa gejolak dan kerusuhan.
Rangkaian pergantian Perdana Menteri itu dimulai saat Kevin Rudd dari Partai Buruh Australia menggnatikan John Howard dari Partai Liberal. Baru memerintah sekitar 3 tahun, Rudd diganti oleh Julia Gilard, yang merupakan wakilnya sendiri. Julia Gulard memenangi pemungutan suara yang dilakukan di internal partai Buruh yang saat itu berkuasa di Parlemen. Pergolakan di internal partai Buruh kembali terjadi, sekitar 3 tahun kemudian terjadi lagi kemelut di internal Partai Buruh yang mendorong dilakukannya pemilihan Pimpinan. Dalam voting internal Partai Buruh, Kevin Rudd kembali terpilih dan karenanya menjadi Perdana Menteri kembali untuk kedua kalinya. Karena alasan politik, Kevin Rudd kemudian membubarkan Parlemen yang berakibat pada diselenggarakannya Pemilu Federal pada tahun 2013. Melalui Pemilu mayoritas pemilih memenangkan Partai Liberal yang menjadikan Tonny Abott menjadi Perdana Menteri Australia yang ke 28.Sekitar dua tahun berkuasa akibat konflik internal partai Liberal, Abbott ditantang oleh salah seorng Menterinya yaitu Malcolm Turnbull dalam pemungutan suara internal hingga akhirnya Turnbull memenangi mayoritas suara dan menjadi perdana Menteri. Tidak sampai tiga tahun kemudian, Trunbull sepertinya terkena karma lantaran intrik politiknya menjatuhkan Tony Abbot. Lima hari lalu ia dikudeta secara internal. Dalam pemungutan suara internal ia digulingkan oleh seorang Menterinya, yaitu Scott Morrisson.
Nampaknya bagi Australia seringnya berganti Perdana Menteri tidak lagi dianggap luar biasa. Aturan kenegaraan di negara itu memungkinkan dilakukannya Perdana Menteri dari internal Partai berkuasa dalam sebelum masa jabatan habis, sejauh internal Partai berkuasa menyepakatinya. Kudeta internal partai itu memang tidak menimbulkan gejolak di masyarakat. Walaupun demikian, sebagaimana dikatakan pengamat, pergantian tampuk pemerintahan itu dapat dilihat dari ketidak stabilan internal Partai berkuasa, baik Partai Buruh maupun Partai Liberal. Sebagai tetangga terdekat, Indonesia tentu memantau perkembangan di Australia. Karena bagaimanapun pergantian setiap pimpinan tentu akan berdampak pada perubahan kebijakan, termasuk cara pandang dan politik luar negeri Australia. Waktu telah mencatat bahwa hubungan Indonesia dan Australia itu pernah sempat mengalami pasang surut. Perdana Menteri baru Australia Scott Morrsion missalnya, sempat menimbulkan kontroversi saat ia masih menjabat sebagai menteri Imigrasi pada tahun 2014. Morrison sempat membuat tensi hubungan Australia dengan Indonesia naik. Kebijakannya memulangkan pencari suaka dari Indonesia membuat masyarakat Indonesia marah. , karena telah memulangkan secara paksa dua imigran Indonesia. Kita masih menantikan bagaimana sepak terjang Perdana Menteri Australia baru ini yang oleh BBC Inggris disebut sebagai tokoh yang pragmatis.