Daniel

Daniel

09
August

Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta mengoperasikan Stasiun Pemantau Kualitas Udara (SPKU) mobile untuk memantau kualitas udara di sejumlah venue Asian Games 2018 di Jakarta. Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Isnawa Adji kepada TribunJakarta.com, Senin (6/8/2018) mengatakan, SPKU mobile milik Dinas Lingkungan Hidup dipasang di Wisma Atlet Kemayoran sejak tanggal 2 Agustus sampai 17 September 2018. Sebelumnya, alat tersebut di letakkan di Kawasan Pacuan Kuda Pulomas dan Padang Golf Pondok Indah masing-masing selama seminggu. Isnawa menjelaskan, alat ini setiap 30 menit akan menghasilkan data untuk paramater PM 2.5, CO, NO2, Ozon, SO2, dan data meteorologi. Setelah terkumpul, data tersebut diolah server yang berada di Unit Pelaksana Tugas (UPT) Laboratorium Lingkungan Hidup Daerah (LLHD), Dinas Lingkungan Hidup dan diinformasikan sebagai Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU). Menurutnya, indeks ini menggambarkan kondisi mutu udara ambien pada lokasi tertentu yang didasarkan pada dampak terhadap kesehatan manusia dan lingkungan.

Isnawa Adji mengatakan, jika Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) bernilai 0 - 50 maka kualitas udara dikategorikan ‘Baik’, artinya tidak memberikan dampak bagi kesehatan manusia atau hewan. Sementara jika indeks bernilai 51 sampai 100 dikategorikan kualitas udara ‘Sedang’ yang artinya tidak berpengaruh pada kesehatan manusia ataupun hewan, tetapi berpengaruh pada tumbuhan yang peka. Sedangkan indeks 101 sampai 199 dikategorikan ‘Tidak Sehat’ yang bersifat merugikan pada manusia ataupun kelompok hewan yang peka atau dapat menimbulkan kerusakan pada tumbuhan ataupun nilai estetika.

Isnawa Adji menambahkan, Indeks 200 sampai 299 dikategorikan ‘Sangat Tidak Sehat’, yaitu kualitas udara yang dapat merugikan kesehatan pada sejumlah segmen populasi yang terpapar. Sedangkan indeks yang mencapai 300 sampai 500 kategorinya ‘Berbahaya’, yaitu kualitas udara berbahaya yang secara umum dapat merugikan kesehatan yang serius pada populasi, misalnya iritasi mata, batuk, dahak dan sakit tenggorokan.

Hasil Indeks Standar Pencemaran Udara ini secara rutin diinformasikan kepada masyarakat setiap hari mulai pukul 15.00 WIB melalui papan display di Laboratorium Lingkungan Hidup Daerah Provinsi DKI Jakarta, Website Smart City Jakarta dan Website Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta.

Selain Stasiun Pemantau Kualitas Udara (SPKU) mobile, Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta juga mengoperasikan lima unit SPKU fixed yang tersebar di Bundaran HI, Kelapa Gading, Jagakarsa, Lubang Buaya dan Kebun Jeruk. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan juga memasang stasiun pemantau udara di kawasan Gelora Bung Karno untuk memantau kualitas udara Ibukota saat penyelenggaraan Asian Games 2018.

07
August

Hanya selang sepekan, pulau Lombok dan sekitarnya di Provinsi Nusa Tenggara Barat diguncang dua gempa besar. Gempa terbesar berkekuatan 7 pada skala Richter terjadi hari Minggu 5 Agustus lalu. Daerah terdampak gempa terparah adalah Lombok Utara. Hingga kini lebih dari 90 orang tewas dan lebih dari 200 orang lainnya luka-luka. Korban tewas kebanyakan karena tertimpa reruntuhan bangunan. Ribuan orang mengungsi ke tempat-tempat yang dirasa lebih aman. Diperkirakan jumlah korban dan kerusakan akan terus bertambah mengingat belum semua daerah terdampak gempa dapat dijangkau petugas Tim SAR gabungan. Juga terdapat dugaan adanya korban yang tertimbun bangunan yang roboh dan  belum dapat dievakuasi oleh petugas. TIM SAR Gabungan terus menyisir daerah-daerah terdampak gempa untuk melakukan evakuasi, penyelamatan dan pertolongan kepada korban. Pendataan masih terus dilakukan oleh aparat.

Lombok yang dikenal karena  pesona alam dan budayanya,  sebagian  kini porak poranda. Gempa juga dirasakan pulau pariwisata lainnya, yaitu Bali. Bandara internasional I Gusti Ngurah Rai di Denpasar tak luput dari kerusakan, walaupun tidak terlalu parah. Selain itu, ratusan wisatawan asing yang mengantri untuk dapat keluar dari Lombok pun menjadi pemandangan sepanjang hari usai gempa besar.

Kepanikan warga terlihat jelas dari banyaknya orang yang berlarian kesana kemari, tanpa tahu kemana mereka akan menyelamatkan diri. Ini masih ditambah  dengan padamnya listrik dan peringatan dini tentang adanya potensi tsunami, meski relative kecil.  Kemacetan lalu lintas  pun terjadi dimana-mana.

Menurut laporan Badan Penanggulangan Bencana Nasional BNPB Evakuasi wisatawan adalah inisiatif mereka sendiri karena terguncang  oleh  gempa 7 SR yang diikuti peringatan dini tsunami. Mereka  khawatir karena banyak beredar informasi yang menyesatkan (hoax), bahwa akan terjadi gempa dengan kekuatan 7,5 SR yang diikuti tsunami pada malam harinya. Hoax tersebut beredar di  luar di wilayah Lombok sehingga membuat warga dan wisatawan takut. Informasi itu tidak benar dan menyesatkan.

Disinilah perlunya semua pihak meningkatkan kewaspadaan dan pengetahuan. Pemerintah harus mengedukasi warganya di seluruh tanah air, agar bersiap diri dan tidak panik sewaktu terjadi bencana,  khususnya  gempa. Hal ini penting mengingat Indonesia berada di wilayah rawan gempa. Kewaspadaan dan kesiapan diri diperlukan  agar warga tidak mudah percaya pada informasi menyesatkan. Masyarakat Indonesia harus tahu bahwa secara ilmiah, gempa tidak dapat diprediksi dengan pasti. Entah  berapa magnitudenya, dimana, dan kapan akan terjadi. Untuk gempa di Lombok, BMKG mengatakan gempa susulan memang pasti terjadi, namun  dengan intensitas yang jauh lebih kecil dari 7 SR. Hingga Senin malam telah terjadi gempa susulan sebanyak 176 kali dengan intensitas kecil.

Patut disyukuri pemerintah cepat tanggap dalam membenahi infrastruktur vital. Hanya beberapa saat setelah gempa,  bandara internasional I Gusti Ngurah Rai di Bali dan Bandara internasional Lombok telah dapat difungsikan seperti biasa. Listrik yang padam segera dapat dipulihkan. Demikian juga pelabuhan-pelabuhan di Bali dan Lombok berfungsi seperti biasanya. Ini semua memudahkan tim SAR dan satuan-satuan terkait lainnya untuk melakukan evakuasi dan penyelamatan. Bagi warga lainnya di seluruh Indonesia, ini saat yang tepat untuk menunjukkan solidaritas kepada sesama bangsa Indonesia dengan memberi bantuan kepada mereka yang sedang mengalami musibah ini.

06
August

Sebanyak 15 usaha kecil dan menengah (UKM) Indonesia berhasil mencatat transaksi sebesar USD 2,22 juta pada pameran "Korea Handmade 2018" yang berlangsung pada 26 hingga 29 Juli 2018 di Convention and Exhibition Center, Seoul, Korea Selatan. Nilai ini terdiri dari transaksi saat pameran sebesar USD 220 ribu untuk produk tas dari kulit reptil, tas kristal batik, perhiasan dari perak, bros, dekorasi rumah dari kayu, baju, dan kain batik. Serta transaksi potensial sebesar USD 2 juta untuk produk tas kulit dan baju batik. Selain itu penjajakan sampel untuk trial order di beberapa produk makanan ringan, perhiasan berupa bros atau mutiara, serta dekorasi rumah dari kayu. Pameran yang difasilitasi oleh Atase Perdagangan dan Indonesian Trade Promotion Center ITPC di Busan ini bertujuan mempromosikan produk-produk kerajinan tangan.

Melalui pameran ini, diharapkan UKM Indonesia dapat memperkenalkan aneka produk kerajinan tangan Indonesia kepada masyarakat Korea Selatan serta mendapatkan pengalaman dan pembelajaran dalam memasuki pasar internasional, ujar Kepala ITPC Busan, Ni Made Kusuma Dewi.

Kurangi Hambatan Perdagangan di Arab Saudi,KJRI dan Kemendag Fasilitasi Pertemuan Bisnis.

Konsulat Jenderal RI (KJRI) dan Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Jeddah menggelar pertemuan bisnis antara importir produk Indonesia dengan Saudi Food and Drug Authority (SFDA) pada 29 Juli 2018 di Jeddah, Arab Saudi. Pertemuan ini dilakukan sebagai upaya mengurangi hambatan masuknya produk Indonesia ke pasar Arab Saudi. Sebelumnya, pertemuan yang sama telah dilakukan sebanyak dua kali, yaitu pada 22 Juli 2018 dan 26 Juli 2018. Pertemuan ini merupakan langkah untuk membangun komunikasi yang intensif dengan pihak SFDA. Hal ini dimaksudkan agar produk-produk Indonesia semakin mudah mendapatkan akses pasar ke Arab Saudi. Selain itu, agar suplai makanan dan minuman untuk keperluan jamaah haji dan umrah asal ndonesia bisa mendapatkan perlakukan khusus,  kata Konsul Jenderal RI (Konjen RI) Jeddah, M. Hery Saripudin. Salah satu hambatan perdagangan yang terjadi adalah produk makanan dan minuman, farmasi, serta kosmetika Indonesia belum memenuhi persyaratan dari pihak SFDA dan Saudi Accreditation and Standardization Organization (SASO). Pada pertemuan bisnis ini, SFDA memberikan penjelasan kepada para importir Indonesia tentang kebijakan dan cara registrasi produk ke SFDA. Pertemuan bisnis dipimpin oleh Konjen RI Jeddah. Pertemuan juga dihadiri oleh Pelaksana Fungsi Ekonomi perwakilan SFDA, beserta lima importir dari Arab Saudi yang mengimpor produk Indonesia.

Tangkal Tindak Pidana Perdagangan Orangn (TPPO), Kemlu Gelar Bali Process Ministerial Conference (BPMC) ke-7 di Nusa Dua.

Kementerian Luar Negeri menggelar Bali Process Ministerial Conference (BPMC) ke-7 di Bali pada 6 dan 7 Agustus 2018. BPMC merupakan pertemuan tingkat Menteri anggota Bali Process on People Smuggling, Trafficking in Persons and Related Transnational Crime (Bali Process). BPMC ke-7 rencananya akan dihadiri oleh 26 Menteri / pejabat setingkat Menteri. Sejak dimulai pada tahun 2002, Bali Process diketuai bersama oleh Indonesia dan Australia. Saat ini, terdapat 45 negara dan 3 organisasi internasional yang berstatus sebagai anggota (total 48 anggota), dan 28 negara serta organisasi yang berstatus sebagai observer. Bali Process telah secara efektif meningkatkan awareness di kawasan Asia-Pasifik mengenai dampak penyelundupan manusia, perdagangan orang, dan kejahatan transnasional terkait lainnya. Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan dalam kerangka Bali Process sejauh ini dipandang bermanfaat untuk meningkatkan kapasitas serta pertukaran informasi di antara negara-negara di kawasan. Kegiatan-kegiatan Bali Process dilaksanakan atas dasar empat pilar, yaitu: (1) pencegahan, (2) deteksi dini, (3) perlindungan dan (4) penegakkan hukum.

07
August


Keteladanan adalah tindakan paling penting dalam pengarusutamaan Pancasila di kehidupan sehari-hari. Demikian dikatakan Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko seperti dikutip Gatra.com (31/7). Menurutnya,   keteladanan keluarga menjalankan nilai luhur Pancasila akan lebih efektif bagi generasi muda sekarang, ketimbang menggunakan pendekatan indoktrinasi. Ia menjelaskan, anak muda  lebih senang cara komunikatif, partisipatif dan interaktif.

Sementara itu,  anggota Satuan Tugas Khusus (Satgassus) Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Benny Susetyo di Jakarta (31/7) mengatakan  BPIP  ingin mengamalkan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari dan jadi kebiasaan di masyarakat. Menurutnya, contoh pengamalan Pancasila yang paling relevan dalam kehidupan masyarakat Indonesia sehari-hari adalah menerima perbedaan dan saling menghargai. Tradisi tidak diskriminatif itu  sudah jalan sejauh ini. Benny juga mengatakan dari segi pemerintah, sudah melaksanakan salah satu sila, yakni keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Selain itu , Benny mengungkapkan bahwa BPIP sedang menjajaki untuk memasukkan nilai-nilai Pancasila dalam materi pendidikan. Baik itu dalam bentuk buku khusus atau diintegrasikan dalam mata pelajaran yang sudah ada.

Hal itu juga ditanggapi  pengamat pendidikan, Darmaningtyas yang menyatakan  Pancasila harus dikenalkan secara intens. Ia menuturkan bahwa bila tidak dikenalkan nilai Pancasila secara intens, maka otomatis pola pikir peserta didik akan terpengaruh. Termasuk dalam cara mereka menjalankan toleransi beragama, antar suku, atau pemikiran tentang keadilan sosial. Ia berharap pemerintah bisa mengawasi dan mengingatkan lebih intens lagi mengenai pelajaran Pancasila di lembaga pendidikan formal.