Kota Cirebon, Jawa Barat memiliki berbagai destinasi menarik untuk dikunjungi. Untuk mempermudah wisatawan menjelajah berbagai tempat wisata di kota udang tersebut, Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik setempat telah meluncurkan aplikasi "Cirebon Wistakon”. Aplikasi Cirebon Wistakon merupakan singkatan dari wisata kota Cirebon, dimana aplikasi tersebut berisi berbagai informasi pariwisata Cirebon. Aplikasi ini menyediakan informasi wisata dalam 10 kategori, yakni Favorit, Even&news, Attractions, Foods, Hotels, Shops, Religious, Healthcare, Finance, dan Services.
Untuk lokasi wisata, ada sepuluh item yang ada dalam aplikasi tersebut, yakni Taman Sari Gua Sunyaragi, Keraton Kacirebonan, Wisata Kera Plangon, Keraton Kanoman Cirebon, Keraton Kasepohan, British American Tobacco Cirebon, Wihara Dewi Welas Asih, Cirebon Waterland Ade Irma Suryani, Pantai Kejawanan, dan Setu Sedong.
Bagi anda yang mencari tempat kuliner, anda tinggal buka item Foods. Tersedia informasi mengenai penjual kuliner seperti Nasi Jamblang, Mie Koclok, dan Empal Gentong. Ada juga jenis makanan khas Cirebon serta lokasi penjualnya. Informasi tempat belanja tradisional maupun modern tersedia dalam aplikasi itu, seperti pasar Harjamukti, Pasar Batik Trusmi Cirebon, Pasar Pagi Cirebon, toko oleh-oleh Manisan Sinta, dan Pasar Mundu Cirebon. Aplikasi Cirebon Wistakon bisa diunduh di Play Store bagi para pengguna android.
menurut Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik Kota Cirebon, Iing Daiman, Aplikasi Cirebon Wistakon merupakan implementasi Cirebon Smart City. Iing Daiman menambahkan bahwa keberadaan program Smart City sangat penting untuk peningkatan layanan serta kesejahteraan masyarakat. Karena program ini menggabungkan berbagai elemen untuk mewujudkan Kota Cirebon lebih maju dengan teknologi yang terus meningkat tanpa meninggalkan kearifan lokal. Karena itulah nama sejumlah aplikasi tetap menggunakan bahasa Cirebon. Aplikasi Cirebon Wistakon ini melengkapi 7 aplikasi lainnya yang sudah ada di Kota Cirebon. Aplikasi tersebut yaitu CIREBON LENGKO (Layanan Elektronik Kesehatan Online), yakni sistem pelayanan antrean online berbasis Android dan informasi berbasis Android mengenai ketersediaan ruang rawat inap di RSUD Gunung Jati. CIREBON BROJOL AJA KLALEN (Akte Langsung Jadi Kalau Lapor lewat Online) dengan konsep one day service. Ada program CIREBON SEDULUR (Sistem Elektronik Pelayanan Digital Kelurahan), dan CIREBON SEGA JAMBLANG (Sistem Elekronik Kepegawaian dan Evaluasi Kinerja Secara Gamblang). Program selanjutnya adalah PORTAL SATIN CIREBON PASTI WERU, yakni penyajian informasi Kota Cirebon dalam satu portal. PROGRAM WADUL BAE (Warga Peduli Bocah lan Emboke) yang merupakan konsep penanganan terpadu kekerasan terhadap anak dan perempuan.Demikian edisi Warna Warni kali ini dengan tema Aplikasi Cirebon Wistakon.
Lagu berjudul BOJOKU PAWANG KUOTA yang dinyanyikan oleh Siti Badriah baru saja anda dengarkan. Dirilis 15 Januari kemarin, lagu ini dinyanyikan Siti Badriah bersama Mahesa, penyanyi dangdut asal Banyuwangi. BOJOKU PAWANG KUOTA bercerita tentang seorang istri atau dalam bahasa Jawa berarti BOJO yang hemat menggunakan paket data internet, sehingga mereka bisa menghemat untuk mengejar impian mereka. Menariknya, lagu ini tercipta berkat kerjasama Youtube dan label musik Nagaswarauntuk mendukung peluncuran YouTube Go sebagai bentuk inovasi di era transformasi digital. Pendengar, sebelum kembali mengupas lagu-lagu SITI BADRIAH, mari dengarkan lagu berjudul AKU KUDU KUAT berikut ini.
lagu AKU KUDU KUAT dinyanyikan Siti Badriah featuring dengan kelompok musik Rapper, RPH atau Repoeblic Patah Hati. Diciptakan oleh Yogi, Single ini bercerita tentang perjuangan seorang penyanyi yang selalu menghibur semua orang. Ia tak mengenal lelah meskipun harus jatuh bangun. Ia terus bernyanyi untuk meraih mimpi-mimpinya, karena ia yakin Tuhan selalu bersamanya. Berkonsep musik dangdut koplo, single “Aku Kudu Kuat” memang berbeda dari lagu-lagu Siti Badriah sebelumnya. Selain memasukkan unsur musik koplo, ia juga mencoba unsur Rap dengan berkolaborasi dengan RPH. Menariknya, di tengah lagu, unsur Rap hadir dengan lirik berbahasa jawa. Lagu ini kemudian dijadikan soundtrack sebuah sinetron dengan judul “Dendang Cinta Wulan” yang tayang di salah satu televisi swasta tanah air, dimana Siti Badriah menjadi pemeran utamanya. Mengakhiri pelangi nada dangdut kali ini, dua lagu Siti Badriah berjudul “KETEMU MANTAN” dan “UNDANGAN MANTAN” hadir ke ruang dengar anda.
Edisi kali ini mengetengahkan topik mengenai Buah Lindur Sebagai Beras Alternatif . padi atau beras masih menjadi sumber makanan pokok utama sebagian besar masyarakat Indonesia. Ketergantungan masyarakat Indonesia terhadap beras merupakan yang tertinggi di dunia yaitu sebesar 139,5 kg /tahun. Untuk menjamin ketersediaan pangan, berbagai pihak terkait melakukan berbagai upaya. Pemerintah dalam hal ini Kementerian Pertanian misalnya telah mencanangkan diversivikasi pangan yang akan dijalankan pada tahun 2018 ini. Program ini merupakan salah satu upaya untuk mengurangi ketergantungan terhadap beras dan terigu. Namun, pengganti beras dan terigu tersebut harus bersumber dari komoditas lokal bernutrisi dan aman untuk dikonsumsi.
untuk mendukung program diversivikasi pangan dan mengurangi konsumsi beras, dosen Institut Pertanian Bogor (IPB) Jawa Barat, memanfaatkan buah lindur (Bruguiera gymnorrhiza) sebagai bahan pembuatan beras analog dengan cara mengombinasikannya dengan sagu dan kitosan. Beras analog adalah beras yang diproduksi tidak dengan ditanam di sawah, melainkan diproduksi di pabrik dengan mengolah dari bahan-bahan pangan yang ada.
Inovasi ini dilakukan oleh Prof. Dr. Ir. Nurjanah, MS, dosen sekaligus Guru Besar Teknologi Hasil Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Institut Pertanian Bogor (IPB) beserta dua rekannya Taufik Hidayat dan Pipih Suptijah. Penemuan ini merupakan salah satu dari empat karya Prof. Nurjanah yang berhasil terpilih sebagai empat dari 109 inovasi Indonesia tahun 2017 yang diumumkan oleh BIC (Business Innovation Center) pada 9 Agustus 2017 lalu.
Buah lindur yang digunakan merupakan salah satu jenis mangrove yang banyak ditemukan di Indonesia dan memiliki karbohidrat yang sama dengan beras. Menurut Nurjanah, timnya menggunakan buah lindur karena buah ini merupakan sumber karbohidrat, terlebih produksinya yang melimpah di Indonesia. Nurjanah menambahkan, salah satu upaya untuk menghindari ketergantungan beras masyarakat Indonesia adalah diversifikasi pangan dengan memanfaatkan sumber karbohidrat lokal sebagai produk pangan misalnya beras analog.
Sementara itu, Taufik Hidayat menambahkan bahwa beras analog ini mengandung banyak serat dan sangat cocok dikonsumsi oleh penderita diabetes. Tim memilih kombinasi buah lindur dengan sagu karena menurutnya sagu termasuk komoditas penting yang belum termanfaatkan secara optimal. Selain itu, Prof Nurjanah juga menggunakan kitosan sebagai bahan pengikat dan penstabil. Kitosan adalah senyawa polimer alam yang diisolasi dari limbah perikanan seperti udang, cangkang kepiting dan lain-lain. Taufik menjelaskan, kitosan memiliki sifat yang sama dengan bahan pembentuk tekstur sintesis yang dapat memperbaiki penampakan dan tekstur suatu produk karena memiliki daya pengikat air dan minyak yang kuat dan tahan panas. Dari hasil penelitian Prof Nurjanah dan dua rekannya, didapati bahwa tepung buah lindur dapat menjadi alternatif subtitusi terigu karena mengandung karbohidrat yang tinggi yakni 86,10 persen. Sedangkan formulasi beras analog terbaik adalah kombinasi 70 persen tepung lindur, 30 persen tepung sagu, dan kitosan 0,5 persen.
Hari ini kami ajak anda berwisata ke provinsi Gorontalo, ke pantai Botubarani untuk menyaksikan dan berinteraksi dengan hiu paus. pantai Botubarani di Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo akhir-akhir ini menjadi terkenal di kalangan wisatawan lokal dan mancanegara. Ini karena keberadaan hiu paus atau yang dalam bahasa latinnya Rhincodon typus yang menetap di pantai tersebut. Para wisatawan datang karena ingin menyaksikan dan berinteraksi dengan hiu paus atau yang sering juga disebut dengan whale shark. Spesies ikan terbesar ini adalah pemakan plankton. Kemunculan hiu paus di pantai Botubarani ini dimulai sejak tiga tahun lalu seiring dengan beroperasinya pabrik udang Vaname di Botubarani yang membuang limbahnya ke laut dan menjadi penarik bagi hiu paus. Sebab limbah tersebut menyuburkan plankton yang menjadi salah satu makanan hiu paus. Selama bulan April sampai dengan Agustus, ada sekitar 18 ekor hiu paus yang muncul. Dan bahkan akhir-akhir ini ada 4 ekor hiu paus yang muncul bergantian setiap hari dan sudah dipasangi label oleh Balai Pengelola Sumberdaya Pesisir dan Laut Makasar dalam rangka mempelajari jalur hiu paus di Gorontalo. Keistimewaan wisata hiu paus di Botubarani Gorontalo adalah lokasinya yang mudah diakses, yaitu hanya 20-30 meter dari bibir pantai. Hiu paus di sini sangat jinak, wisatawan bisa bercengkrama dengan hiu paus ini. Di sini pengunjung juga bisa memberi makan hiu paus . Untuk melihat hiu paus, wisatawan harus menyewa perahu dengan harga Rp.15.000 per orang. Sedangkan bagi penyelam dikenakan biaya Rp. 50.000. Untuk memancing hiu paus keluar ke permukaan air, setiap perahu yang disewa akan dibekali makanannya, berupa satu atau beberapa bungkus kulit udang atau kepala udang yang merupakan limbah pabrik, atau ikan-ikan kecil endemik yang hanya ada di Gorontalo pada musim tertentu yang dijual dengan harga Rp. 10.000 per bungkus.Hiu paus ini jinak, wisatawan bisa bercengkerama atau berenang bersama dekat hiu paus.Tetapi karena makin lama wisatawan yang datang dan ingin bermain dengan hiu paus ini makin banyak, maka oleh pemerintah Gorontalo diambil tindakan. Perahu yang digunakan untuk melihat hiu paus ini selain dibatasi juga diberlakukan larangan menggunakan kapal motor. Jumlah pengunjung juga diatur. Wisatawan masih bisa melihat hiu paus tetapi dari luar zona. Aturan ini diberlakukan demi melindungi jenis ikan terbesar di dunia ini, yang memiliki panjang antara 12 meter hingga 18 meter dari stress dan agar hewan langka yang berbadan besar dan seluruh kerangkanya terdiri dari tulang rawan ini bisa berusia sampai 100 tahun.