Suprapto

Suprapto

22
December

Kawasan Wisata Pantai Watu Dodol merupakan pintu masuk ke Kabupaten Banyuwangi dari wilayah Kabupaten Situbondo. Watu Dodol merupakan sebuah batu karang besar berwarna hitam yang sangat keras serta memiliki bentuk yang unik, yaitu bagian atasnya lebih besar daripada dasarnya. Pada bagian selatan sisinya , tumbuh pohon kelor yang menambah keunikan batu tersebut. Dari arah Banyuwangi kota ke obyek wisata ini dapat ditempuh dengan jarak 14 kilometer ke arah utara, atau sekitar 5 kilometer dari pelabuhan Ketapang.

Selain menikmati indahnya panorama laut, pengunjung dapat pula mendaki bukit yang letaknya hanya berseberangan jalan. Di bukit ini telah disediakan jalan setapak untuk dilewati oleh pengunjung . Sampai di atas bukit, pengunjung dapat melihat panorama selat Bali yang lebih luas dan indah. Pantai Watu Dodol dilengkapi juga dengan tempat peristirahatan sementara bagi pengendara yang melewati jalur Situbondo-Banyuwangi. Selain itu kawasan wisata pantai ini juga dilengkapai fasilitas parkir yang luas, warung-warung yang menyediakan makanan khas Banyuwangi, toko-toko yang menjual kebutuhan sehari-hari, kamar mandi bagi wisatawan yang bermain di pantai dan persewaan perahu nelayan untuk ke tengah laut. Lokasi pantai cukup rindang karena banyak ditumbuhi pohon . Sangat nyaman sekali. Selain dibatasi laut di sebelah timur, lokasi wisata ini juga langsung berbatasan dengan bukit dan hutan.

dalam bahasa Jawa, watu mempunyai arti Batu, sedangkan dodol berarti jenang . Menurut cerita masyarakat setempat , asal mula nama tempat wisata ini adalah, pada jaman dahulu seorang prajurit kerajaan Blambangan, kerajaan yang berada di paling timur pulau Jawa membawa bekal berupa “Jadah”, sejenis dodol yaitu jenang yang terbuat dari ketan berbentuk lonjong seukuran telapak tangan. Pada saat beristirahat di tepi pantai, bekal yang dia bawa tertinggal . Dodol itulah yang akhirnya berubah menjadi Watu Dodol.

Apabila ada sedang berada di Banyuwangi carilah waktu yang cukup untuk menikmati keindahan Pantai Watu Dodol dan sekitarnya. Karena selain pemandangannya yang indah, di pantai ini wistawan juga diperbolehkan untuk mandi di laut, karena kondisi pantai ini tidak membahayakan untuk aktivitas berenang, bagi anda yang mempunyai hobi memancing, anda bisa menyewa perahu kecil agar bisa sampai ke tengah laut untuk memancing. Biasanya akan dipandu oleh pembawa perahu untuk mendapatkan spot yang banyak ikannya.

22
December

Nusa Penida, Klungkung, Bali, dinyatakan situs travel global HostelWorld sebagai destinasi backpacker nomor satu untuk 2020. Platform pemesanan hostel online basis Dublin, Irlandia ini mengungkapkan pemesanan akomodasi di Nusa Penida mengalami peningkatan dari wisatawan Inggris sebesar 610 persen dalam satu tahun terakhir.Dengan kata lain Nusa Penida menjadi destinasi paling ingin dikunjungi wisatawan Inggris selama setahun terakhir. Situs travel global HostelWorld menjadi tujukan para backpacker dunia.

Menurut situs detikcomnama Nusa Penida termasuk dalam daftar 20 destinasi terbaik untuk backpacker di tahun 2020 yang dirilis awal Desember 2019. Nusa Penida menawarkan kegiatan hiking, snorkeling bersama ikan manta raksasa hingga melihat sunset. Tak lupa juga keberadaan warung yang menawarkan makanan khas Bali dengan bujet bersahabat untuk kaum backpacker.

Selain Nusa Penida Bali, destinasi terbaik untuk backpacker tahun 2020 diantaranya, Surat Thani - Thailand, Maribor – Slovenia, Hossegor – Prancis, Trondheim – Norwegia, Kodaikanal – India dan Isfahan – iran.

19
December

Setelah kemerdekaan Indonesia, berdasarkan Ketetapan Gubernur Provinsi Sumatera Nomor 391 tanggal 9 Juni 1947, Bukittinggi ditetapkan sebagai Ibu Kota Provinsi Sumatera dengan gubernurnya Mr. Teuku Muhammad Hasan. Pada masa mempertahankan kemerdekaan Indonesia, Kota Bukitinggi berperan sebagai kota perjuangan dan ditunjuk sebagai Ibu Kota Negara Indonesia setelah Yogyakarta jatuh ke tangan Belanda atau dikenal dengan Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) yang dibentuk pada 19 Desember 1948 di Bukittingi, Sumatera Barat oleh Syafruddin Prawiranegara. Peristiwa ini kemudian ditetapkan sebagai Hari Bela Negara, berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia tanggal 18 Desember 2006. Peringatan Hari Bela Negara bertujuan untuk membangkitkan jiwa patriotisme, dan cinta tanah air.

 

dalam rangka peringatan Hari Bela Negara, berbagai kegiatan dilakukan. Salah satunya Lomba Kreativitas Bela Negara Digital. Lomba itu bisa diikuti masyarakat dari berbagai kalangan, suku, ras daerah, agama serta bahasa. Lomba dibagi menjadi kategori foto dan video. Peserta bisa memilih salah satu dari beberapa tema yakni Cinta Tanah Air Indonesia, Kerukunan dalam Keberagaman ataupun Ayo Bela Negaraku.  Periode pengambilan karya foto dan video mulai 1 Januari hingga 23 November 2019. Batas waktu penerimaan materi lomba pada 24 November 2019. Pengumuman pemenang akan diumumkan pada 19 Desember bertepatan dengan Hari Bela Negara. Menurut Kepala Pusat Penerangan Data dan Informasi (Pusdatin) Kemhan Brigjen Dominggus Pakel, Lomba itu bertujuan agar generasi muda lebih siap dan tidak mudah terlena pada tekanan asimetris di dunia digital dan menjadi akar kuat dalam bela negara demi menjaga keutuhan NKRI

 

 

Selain Kementerian Pertahanan, pemerintah kota Padang, Sumatera Barat, juga menggelar berbagai kegiatan dalam rangka memperingati Hari Bela Negara, diantaranya napak tilas bela negara ke museum PDRI di Kota Bukittinggi, Monumen Bela Negara Koto Tinggi, Tugu PDRI Halaban di Kabupaten Lima Puluh Kota, dan Tugu PDRI Bidar Alam di Kabupaten Solok Selatan yang akan diikuti generasi muda se-Sumatera Barat dengan jumlah peserta sebanyak 300 orang. Selanjutnya, kegiatan Seminar Nasional dan Upacara Bendera serta Bakti Sosial. Seminar nasional dengan menghadirkan narasumber pusat dari kementerian pertahanan dan ketua forum bela negara pusat dan gubernur Sumbar, sejarawan Prof Gusti Adnan serta ketua Forum Bela Negara Sumbar serta Kadis Pendidikan Kota Padang. Peringatan Hari Bela Negara tersebut digelar pada 15 hingga 19 Desember 2019 mendatang.

19
December

10 Desember lalu, Desa Kertayasa di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, diumumkan menjadi pemenang pertama dalam lomba Desa Wisata Nusantara 2019. Desa Kertayasa meraih juara pertama dalam kategori desa wisata maju. Penghargaan diberikan oleh Direktur Jenderal Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (PPMD) Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi PDTT Taufik Madjid. Menurut Taufik Madjid, lomba Desa Wisata Nusantara 2019 ini merupakan upaya untuk terus memajukan sektor pariwisata. Desa Kertayasa terpilih sebagai desa wisata maju, karena Desa Kertayasa mampu menyumbang pendapatan asli desa. Selain itu, juga mampu meningkatkan perekonomian warga.

Desa Kertayasa yang merupakan  salah satu Pemenang Lomba Desa Wisata Nusantara terletak di Kecamatan Cijulang, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat. Dari Pangandaran, desa wisata ini bisa ditempuh selama kurang lebih 1 jam menggunakan transportasi darat. Desa Kertayasa selama ini memang dikenal sebagai salah satu desa wisata utama di Pangandaran.  Ada beragam wisata menarik yang bisa dilakukan di desa wisata ini, seperti body rafting, camping ground, pertunjukan atraksi seni-budaya dan sektor kerajinan. Tentu yang paling terkenal adalah bodyrafting di Sungai Cijulang atau Green Canyon.

Body Rafting akan membawa anda menyusuri sungai Cijulang sepanjang 5 kilometer hingga 10 kilometer dengan waktu tempuh 2 hingga 5 jam. Selama bodyfating, anda akan berpacu dengan arus sungai melintasi jeram yang cukup menantang adrenalin. Anda  akan berjumpa pula dengan keindahan bentuk batu-batu Stalaktik-Stalaknit yang begitu mempesona. Anda juga akan melewati mulai dari hutan nipah, hutan bakau, hingga hutan tropis. Selain itu, berenang di air kehijauan yang dingin sambil menikmati tebing-tebing tinggi juga akan menjadi pengalaman yang tak terlupakan ketika berwisata ke desa Kertayasa ini.