VOI PESONA INDONESIA Wanawisata Kampung Rahong. Area wanawisata Kampung Rahong seluas 4,5 hektar dan terbagi dalam enam klaster berbeda. Setiap klaster punya aktivitas unggulan. Kawasan Hutan Pinus Rahong misalnya, ada beberapa permainan. Seperti paint ball, flying fox. Ada juga fun game yang harganya tergantung pada permintaan permainan masing-masing pengunjung. Hutan Pinus Rahong digunakan untuk area camping ground. Tarif per malamnya yakni Rp 20.000 per orang. Harga tersebut belum termasuk harga tiket masuk senilai Rp 5.000.
Klaster Datar Pinus khusus untuk kegiatan camping. Ada dua jenis kegiatan camping yang bisa dilakukan, yakni camping seperti biasa dengan tenda dome bersama keluarga. Kedua adalah camping dengan kendaraan yang bisa dibawa masuk ke dalam area atau Jeep Camp.
Selanjutnya adalah Wisata Alam Singkur. Klaster ini terletak di pinggir Sungai Palayangan. Disini anda bisa menggunakan ban menelusuri derasnya air Sungai Palayangan. Harganya bervariasi, mulai dari Rp 50.000 hingga Rp 90.000 per orang tergantung jumlah orang yang ikut serta fasilitas dan jarak yang ditempuh. Selain itu ada juga kegiatan rafting, dalam satu paket rafting sudah termasuk konsumsi, alat pengaman, pemandu, asuransi, dan transportasi lokal. Jika ingin memacu adrenalin tapi tidak mau basah-basahan, ada paket offroad seharga Rp 200.000 per orang. Dengan rute Gambung – Situ Cileunca atau Gunung Tilu – Warnasari, Situ Cileunca. Selain menikmati segarnya air Sungai Palayangan, anda juga bisa berjalan-jalan di hutan pinus yang ada di sekitar area sungai.
Selanjutnya ada klaster Bukit Rahong. Biasanya klaster ini dimanfaatkan hanya untuk area berswafoto saja. Ada bebeapa instalasi spot foto yang disiapkan pengelola. Bagi anda yang ingin menginap, namun tak ingin menginap dengan tenda, anda juga bisa memilih beberapa kabin yang tersebar di klaster Wisata Alam Singkur dan Wisata Kampung Singkur. Di Wisata Alam Singkur, ada beberapa kabin sederhana dengan harga yang cukup terjangkau. Kabin kecil dari bambu tersebut dihargai sekitar Rp 250.000 per malamnya. Jika ingin menginap dalam jumlah besar, ada juga kabin besar dengan harga sekitar Rp 1,5 juta per malam. Namun kabin tersebut bisa menampung hingga 20 orang dengan fasilitas lengkap berupa toilet, televisi, audio karaoke, hingga sarapan. Selain area camping, Wisata Kampung Singkur juga punya fasilitas penginapan semacam glampingyaituglamour camping. Harganya sekitar Rp 600.000 per unit untuk kapasitas empat orang.
VOI PESONA INDONESIA Mungkin tak banyak yang tahu atau bahkan mendengar tentang sebuah gua yang berada di Pulau Maratua, Kepulauan Derawan yang bernama Gua Haji Mangku. Gua yang terletak sekitar puluhan meter dari bibir pantai utara Pulau Maratua ini mulai ramai dikunjungi oleh para wisatawan sekitar 3 tahun belakangan ini.
Berdasarkan namanya, gua ini ditemukan oleh seseorang yang bernama Haji Mangku. Dari beberapa macam tipikal gua sejenis yang terdapat di Maratua, Gua Haji Mangku merupakan salah satunya yang paling mudah diakses.
lokasi gua ini berada di tengah-tengah hutan yang dikelilingi oleh pepohonan rimbun. Dimulai dengan trekking ringan melewati hutan kecil, pengunjung harus lebih ekstra hati-hati dalam memilih pijakan karena jalurnya yang berkarang tajam.
Sesampainya di lokasi, setelah berjalan melewati pepohonan rindang, pengunjung akan disambut oleh bibir gua yang membentuk seperti kolam alami, memanjang dengan airnya yang jernih berwarna kebiru-biruan. Untuk memasuki gua berair payau ini, ada dua cara yaitu, loncat terjun langsung dari atas gua atau masuk dari mulut gua yang setengahnya sudah tertutupi air.
Waktu terbaik untuk mengunjungi Gua Haji Mangku adalah di siang hari, karena pada saat itu cahaya matahari akan masuk menyinari gua dan bahkan menembus hingga ke bagian dalam gua. Penampakan airnya pun akan terlihat lebih biru jika dibandingkan datang pada saat sore hari ketika matahari sudah hampir tenggelam. Air dalam gua ini berasa asin karena lorong dalam gua tersebut tembus sampai ke laut.
di tempat wisata ini belum terdapat fasilitas penunjang bagi para pengunjung, seperti toilet, ruang ganti baju, warung makanan ataupun yang lainnya. Sehingga, sangat disarankan pengunjung membawa bekal makanan dan minuman ringan yang dibeli di Maratua sebelumnya.
Bagi yang ingin snorkeling, free-diving ataupun cave diving di lokasi gua, jangan lupa untuk membawa alat-alatnya, karena di sekitar gua belum terdapat penyewaan alat untuk snorkeling ataupun diving.
VOI PESONA INDONESIA Hari ini kami akan memperkenalkan kepada anda tempat wisata yang tergolong baru di Yogyakarta. Dengan memanfaatkan aliran kali Opak dan bebatuan di pinggir kali yang mirip dengan Grand Canyon di Arizona, membuat tempat wisata ini sangat diminati. Tempat ini diberi nama Taman Wisata Watu Kapal. Dinamakan demikian karena diantara bebatuan itu ada salah satu batunya berbentuk mirip kapal。
di Taman Wisata Watu Kapal ini pengunjung bisa melakukan aktivitas yang menyenangkan seperti river tubing atau susur sungai dan loncat dari ketinggian. Untuk melakukan ini semua tentu saja syaratnya harus bisa berenang dan mempunyai nyali yang besar. Bentuk tebing yang khas, air sungai yang berwarna kehijauan, jernih dan bersih ditambah dengan tanaman alami di atas tebing membuat perpaduan warnanya sangat pas dan cantik sekali. Selain itu udaranya sangat sejuk, pepohonan yang rindang menjadi satu kesatuan pemandangan alam yang menyegarkan. Tidak lengkap rasanya kalau kita berkunjung di tempat ini tanpa mengabadikan saat-saat yang indah di sana. Banyak spot foto menjanjikan yang bisa dimanfaatkan untuk foto bersama maupun selfie.
lokasi Tempat Wisata Watu Kapal ini berada di Dusun Klenggotan, Desa Srimulyo, Kecamatan Piyungan, Kabupaten Bantul. Lokasi ini berjarak kurang lebih 13 kilometer dari pusat Jogja ke arah jalan Wonosari dan membutuhkan waktu sekitar 25 menit perjalanan. Karena tempat ini masih tergolong baru sebagai tempat wisata, maka pengelola belum memberlakukan tiket masuk.
apabila anda sedang berada di Yogyakarta, carilah waktu untuk mengunjungi Taman Wisata Batu Kapal, sebuah tempat wisata baru di Jogja yang menyuguhkan tebing dengan arsitektur khas yang alami yang dibuat langsung oleh alam dan untuk dinikmati oleh manusia. Oleh karena itu pada waktu berkunjung ke tempat ini pastikan untuk tetap menjaga kebersihan dan tidak membuang sampah sembarangan.
VOI PESONA INDONESIA 5 November lalu, ratusan ibu-ibu turun ke sungai Cimadur yang berada di sisi utara Kampung Ciusul, Desa Citorek Kidul, Kecamatan Cibeber, Lebak, Banten. Mereka melakukan mandi bersama untuk menjalankan tradisi Seren Taun Kasepuhan Ciusul, Citorek yang dilaksanakan satu tahun sekali. Mandi bersama yang dilakukan oleh kaum perempuan tersebut disebut tradisi Neres. Tradisi ini sudah berlangsung ratusan tahun dan terus dilestarikan hingga saat ini. Tidak hanya sebagai ritual semata, Tradisi ini juga menjadi daya tarik wisata di Kasepuhan Ciusul.
Tradisi Neres merupakan bagian dari rangkaian upacara Seren Taun yang digelar sebagai bentuk syukur setelah panen raya selesai. Neres adalah ritual yang dilakukan untuk menghilangkan penyakit yang merugikan, seperti menyebarnya wabah penyakit, paceklik, setiap menanam padi atau pepohonan yang hasilnya tidak bagus. Selain mandi, dalam Tradisi Neres, para perempuan juga membawa perkakas yang biasa dipakai sehari-hari untuk dibersihkan. Mereka berasal dari kampung di dalam Kasepuhan Ciusul. Dalam tradisi Neres, tidak semua perempuan boleh ikut, ada syarat tertentu yang harus dipenuhi, di antaranya sedang tidak dalam masa haid. Menariknya, Tradisi Neres juga memakai unsur alam untuk mandi, misalnya, shampo menggunakan batang padi atau jerami yang dibakar.
Selain tradisi Neres, masyarakat Kasepuhan Ciusul punya beragam daya tarik wisata lainnya. Untuk wisata alam, ada pesona negeri di atas awan Gunung Luhur. Wisata budayanya pun sangat beragam. Untuk mengenal budaya setempat, anda bisa berkeliling kasepuhan. Waktu yang tepat untuk berkunjung ke Ciusul Citorek, adalah saat kasepuhan tengah menggelar panen raya dan seren taun. Saat itu wisatawan akan disuguhi berbagai atraksi budaya dan tradisi.
VOI PESONA INDONESIA Pesona batuan berlubang dengan pantai yang memiliki keindahan alam yang unik ini wajib anda kunjungi saat memilih berlibur ke daerah Sukabumi. Pantai Karang Hawu yang terletak di daerah Sukabumi Jawa Barat ini memiliki keindahan khas panorama alam yang unik dan eksotis. Pantai ini menjadi salah satu pantai yang terkenal di daerah Sukabumi dengan keindahan khas tebing yang menjorok ke laut. Selain itu pantai ini memiliki cerita mistis yang telah terkenal dan diakui oleh warga sekitar. Jika anda datang dan berlibur ke lokasi ini, anda akan disuguhkan pemandangan yang indah, berupa hamparan pasir yang lembut dengan warna kecoklatan, udara yang sejuk serta deburan ombak besar yang menghantam tebing semakin menambah pesona keindahan Pantai Karang Hawu ini.
Menurut cerita masyarakat sekitar, pantai ini diberi nama Karang Hawu karena terdapat lubang-lubang pada tebing atau batu karang sehingga akan tampak seperti tungku. “Hawu” yang dalam bahasa sunda berarti tungku. Karena itulah pantai ini dinamai dengan Karang Hawu. Selain itu, pantai ini juga terkenal dengan mitosnya yang konon katanya tebing yang menjorok ke laut itu merupakan singgah sana Nyai Roro Kidul sang Penguasa Laut Selatan. Konon masyarakat sekitar percaya bahwa pantai ini menjadi tempat favorit Sang Penguasa Laut Selatan. Panjang garis pantai ini mencapai 4 kilometer. Apabila anda berada pada puncak bukit, anda dapat menikmati pemandangan Pantai Karang Hawu dengan jelas. Panorama laut lepas hingga ombak besar yang menghantam batu karang menjadi pemandangan yang sangat indah disini. Anda juga dapat menyaksikan lubang-lubang yang terbentuk di pantai ini yang sekilas terlihat seperti tungku. Uniknya lagi di lokasi ini terdapat sebuah jembatan sederhana yang terbuat dari bambu, sehingga anda dapat berjalan melewati aliran air laut menuju ke bagian ujung karang yang satunya.
Berjalan-jalan menyusuri pantai dengan sesekali bermain dengan hantaman ombak. Atau bahkan duduk-duduk dengan santai sambil menikmati deburan ombak serta menikmati sinar matahari menjadi aktivitas yang menyenang di pantai ini. Walaupun terlihat jelas ombak di pantai ini cukup besar, namun anda jangan khawatir karena pada sisi yang berpasir ombak yang terbentuk akan semakin mengecil. Bagi anda yang suka berselancar tidak ada salahnya untuk mencobanya di lokasi ini. Kawasan ini juga menyediakan penyewaan surfing. Pantai ini terletak di Desa Cikakak Kecamatan Cisolok Kbupaten Sukabumi, Jawa Barat dan dekat dengan kawasan wisata Pelabuhan Ratu kurang lebih sekitar 16 kilometer dari Pasar Ikan Pelabuhan Ratu. Akses untuk menuju lokasi ini cukuplah mudah karena anda dapat menggunakan kendaraan umum maupun pribadi. Bagi anda yang menggunakan kendaraan umum, anda dapat naik bus atau anggkutan umum dari Terminal Pelabuhan Ratu dengan jarak tempuh kurang lebih 20 menit. Apabila anda menggunakan kendaraan pribadi, anda dapat menyesuaikan dengan rute kendaraan umum untuk menuju lokasi ini.
Dilema yang sering dihadapi oleh wisatawan adalah memilih destinasi wisata yang sempurna untuk berlibur. Pilihannya antara gunung atau pantai, tapi adakah destinasi wisata yang mencakup keduanya?
Jawabannya ada. Di Pulau Lombok terdapat destinasi bernama Taman Wisata Alam Gunung Tunak. Tempat ini merupakan paket komplit bagi penyuka gunung sekaligus pantai. Lokasinya berada di Desa Mertak, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat. Taman Wisata Alam Gunung Tunak atau biasa disebut TWA Gunung Tunak merupakan sebuah tanjung seluas 1.200 hektare menjorok langsung ke Samudera Hindia yang memiliki dataran perbukitan dan pulau-pulau tebing di sekitarnya. Tanjung ini diapit oleh Teluk Bumbang di sebelab Barat-Utara dan Teluk Awang di sebelah timur. Jika dilihat sekilas, TWA Gunung Tunak mirip dengan Twelve Apostles yang berada di Victoria, Australia. Namun, gugusan pulau tebing di kawasan ini tidak sampai berjumlah 12. Meski begitu, destinasi ini tetap memiliki keindahan yang luar biasa.
Memasuki kawasan wisata Gunung Tunak, Anda akan melalui sejumlah kawasan hutan lindung dengan satwa langka di dalamnya seperti, burung gosong, rusa timor dan banyak sekali jenis kupu-kupu dalam taman penangkaran. Setelah melewati kawasan hutan, barulah Anda akan menemukan pantai tersembunyi. Namanya Pantai Bilayasak, merupakan pantai perawan dengan pasir putih yang langsung menghadapSamudera Hindia. Air lautnya yang berwarna biru tua terlihat sangat indah saat langit sedang cerah dengan gumpalan awan tipis-tipis di atasnya. Pantai ini juga dikelilingi tebing kapur melingkar, dari kejauhan terlihat berwarna keemasan. Di atas tebing terdapat bukit-bukit berwarna hijau yang bisa didaki, dan dari atasnya Anda dapat melihat panorama alam TWA Gunung Tunak yang memiliki pulau-pulau tebing berjejer di lautan. Sesekali deburan ombak besar menyapu tebing-tebing sehingga menimbulkan suara khas lautan. Di dalam area TWA Gunung Tunak juga terdapat sebuah mercusuar setinggi 20 meter. Dari atas mercusuar Anda dapat menyaksikan secara keseluruhan area TWA Gunung Tunak yang membentang luas tanpa penghalang apapun. Birunya laut, tebing, pantai, bukit dan langit, semua pemandangan ini membuat siapapun akan merinding dengan keindahannya. Apalagi TWA ini termasuk kawasan sepi dan belum banyak diketahui wisatawan, sehingga siapapun yang datang akan merasa termanjakan seperti berada di pulau pribadi.
Lokasi TWA Gunung Tunak berjarak sekitar 85 kilometer dari Kota Mataram dengan waktu tempuh sekitar 2,5 jam perjalanan. Kondisi jalannya tidak ekstrim dan sudah menggunakan aspal sampai ke lokasi wisata. Namun belum ada transportasi umum yang bisa digunakan. Anda dapat menyewa mobil atau sebaiknya menggunakan jasa travel dari Kota Mataram dengan kisaran harga Rp300.000. Hotel terdekat dari TWA Gunung Tunak adalah Endless Summer Lombok yang berjarak sekitar 2,8 kilometer dari lokasi wisata. Beralamat di Desa Mertak, Pujut, Lombok Tengah. TWA Gunung Tunak buka setiap hari dari jam 07.00-16.00 waktu setempat. Harga tiket masuk sebesar Rp5.000 untuk wisatawan lokal, dan Rp10.000 untuk wisatawan asing. Fasilitas di dalam wisata ini sangat minim karena masih dalam proses pembangunan, hanya terdapat area parkir, hutan lindung dan penangkaran kupu-kupu. Belum terdapat pedagang, pujasera atau pusat oleh-oleh di sekitar lokasi.
VOI NEWS Dengan banyaknya suku bangsa di Indonesia, tentu Indonesia punya beragam budaya yang unik. Seperti masyarakat Lampung Tulang Bawang misalnya punya Tradisi Mosok yang merupakan salah satu bagian dari upacara pernikahan. Dalam Bahasa setempat, mosok berarti suapan. Tradisi mosok masuk kedalam bagian Bejuluk beadok. Bejuluk Beadok merupakanpemberian gelar(Juluk-Adok) kepada seseorang atas kesepakatan keluarga . Pada masyarakatLampung Tiyuh Gunungterang Kabupaten Tulang Bawang Barat tradisi mosok masih dilaksanakan dalamrangka pemberian gelar adat kepada seseorang yang baru saja menikah.
Tradisi Mosok digelar oleh Masyarakat Lampung Tulang Bawang karena dahulu masyarakat Lampung mengenal perkawinan sebambangan atau kawin lari. Ada berbagai penyebab, mengapa perkawinan sebambangan sering terjadi kala itu. Misalnya karena tidak direstui orang tua, pihak laki-laki tidak dapat memenuhi permintaan pihak perempuan atau karena hubungan yang sudah melanggar batas atau norma agama. Oleh karena itu untuk menghindari mempelai wanita dipaksa kembali oleh orang tuanya maka segera dipasangkan gelar, sehingga wanita sudah sah menjadi bagian dari keluarga laki- laki dan tidak boleh diambil kembali.
Tradisi Mosok diawali dengan pembacaan Basmallah dan pujian untuk Nabi Muhammad. Pada acara ini dihidangkan nasi kuning dengan ayam dan aneka sayuran, air putih serta kopi pahit. Air putih punya makna seorang suami atau istri harus senantiasa berpikiran jernih dan menjaga kesucian diri. Sedang kopi pahit berarti suami atau istri jangan saling cemburuan. Setelah kedua mempelai disuapi, dahi kedua mempelai kemudian diketuk menggunakan kunci rumah sebanyak tujuh kali hitungan. Diucapkan dalam Bahasa lampung, Sai, Khua, tigo, pak, limo, enom, pitu, kemudian secara serentak para tamu, khususnya wanita meneriakkan “Sorak e”. Prosesi berikutnya, Bejuluk Buadek (Bejuluk Buadok), yang merupakan prosesi pemberian gelar. Mempelai wanita diberi gelar adok/adek, sedang memperlai pria diberi gelar pangeran dermawan. Setelah itu kedua pengantin melemparkan kacang dan permen ke hadapan tamu dan undangan. Prosesi ini pun mengakhiri tradisi Mosok.
VOI NEWS Masyarakat penganut kepercayaan Merapu di Desa Welibo, Kecamatan Lamboya, Kabupaten Sumba Barat, Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur (NTT) punya tradisi unik yang digelar pada bulan Oktober setiap tahunya. Mereka menggelar ritual Magowo Libu Watu. Dalama Bahasa setempat, Magowo berarti penangkapan ikan secara massal, sedang Libu Batu merupakan Daerah Aliran Sungai (DAS) Welibo, Desa Welibo. Jadi sebenarnya ritual ini merupakan kegiatan penangkapan ikan secara massal yang dilakukan warga di Libu Batu.
penangkapan ikan secara massal (Magowo) di Libu Watu hanya berlangsung sekali dalam satu tahun, yaitu pada Oktober. Purnama pertama pada Oktober merupakan awal bulan suci dalam budaya Marapu di Lamboya. Para rato (ketua adat) menentukan waktu pelaksanaan magowo. Ada pun warga yang terlibat di dalam kegiatan itu adalah gabungan dari delapan suku besar di Kecamatan Lamboya. Delapan suku tersebut adalah Anamalangta, Ubbu Teda, Marapati, Kabba, Ubbu Maleha, Welowa, Kadengara, dan Wehola.
Setelah waktu yang ditentukan tiba, mengawali ritual, tiga orang laki-laki melemparkan irisan daging buah kelapa yang berbentuk dadu ke dalam sungai. Daging kelapa tersebut merupakan umpanan untuk ikan dalam kepercayaan adat Marapu di Kecamatan Lamboya. Setelah itu, ketiga orang tersebut menebarkan jala secara berurutan ke dalam air. Hal itu sebagai ritus pembukaan upacara penangkapan ikan secara massal di Libu Watu. Sementara ratusan warga lain tampak berjejer. Sebagian besar warga bersiaga sambil memegang alat penangkap ikan tradisional. Laki-laki memegang jala dan wanita menenteng auta. Auta merupakan jala yang punyai pegangan berbentuk bulat. Pegangan itu terbuat dari bahan rotan dan kayu. Setelah itu mereka menebar jala dan auta. Bagi warga yang tidak punya alat menangkap ikan. Mereka menangkap ikan dengan cara hajame (meraba-raba) Uniknya, hampir semua orang mendapatkan ikan. Meskipun dilakukan secara serempak di tempat yang sama. Setiap warga yang mendapatkan ikan besar diarak dengan menuju pinggir kolam. Ikan hasil tangkapan disimpan di dalam tempat khusus yang disebut kaleku. Setiap warga akan pulang apabila hasil tangkapannya sudah mencukupi, sesuai ketentuan adat Marapu.
VOI PESONA INDONESIA Dalam sidang Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) pada 6 hingga 9 Oktober kemarin, Tiga warisan budaya Kota Denpasar, Bali ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) Indonesia 2020. Kepala Dinas Kebudayaan Kota Denpasar, IGN Bagus Mataram mengatakan, tiga karya budaya ini yakni tradisi Nanda, kesenian Genggong, dan kesenian Gambuh Pedungan. Edisi pesona Indonesia kali ini akan memperkenalkan kepada anda salah satu dari tiga warisan budaya kota Depansar tersebut, yakni kesenian Genggong.
Genggong merupakan seni musik tradisional di Banjar Pegok Sesetan, Denpasar. Kesenian ini sudah ada sekitar tahun 1930an, dimainkan oleh I Ketut Regen (Pekak Danjur). Genggong memiliki bunyi dan teknik yang khas dalam memainkannya, yaitu dengan cara menempelkan pada mulut sambil menggetarkan melalui tarikan (ngedet) tali serta menggunakan metode resonansi tenggorokan untuk menghasilkan nada. Genggong pada awalnya terbuat dari pelepah daun enau (nguyung) yang sudah kering, dibentuk sedemikian rupa dengan ukuran panjang sekitar 18 hingga 20 centimeter dan lebar sekitar 1,5 hingga 2 centimeter. Karena kini sulit mendapatkan pelepah daun enau, sehingga saat ini diganti menggunakan bambu.
Genggong di Banjar Pegok Sesetan dahulu dimainkan untuk menghibur diri sebagai pengisi waktu beristirahat ketika selesai beraktivitas di sawah, karena memang masyarakat setempat mayoritas beprofesi sebagai petani. Selain itu juga sebagai ajang bersosialisasi, bertemu sapa, dan hingga menjalin cinta kasih. Kini fungsinya sedikit bergeser. Gengong kini sering dimainkan sebagai pengiring tarian bersama instrument musik lainnya serta sebagai media hiburan masyarakat.
VOI PESONA INDONESIA Lembang adalah salah satu daerah wisata terkenal di Jawa Barat yang terletak di sebelah utara kota Bandung. Di daerah Lembang, banyak terdapat tujuan wisata yang dapat dikunjungi para wisatawan dalam negeri dan manca negara. Salah satu tujuan wisata di Lembang yang menarik adalah Lembang Wonderland. Lembang Wonderland berada di Jalan raya Lembang No. 177, Jayagiri, Kabupaten Bandung Barat. Lokasinya cukup dekat dengan ibukota propinsi atau sekitar 17 km arah utara dari Kota Bandung dan bisa ditempuh dalam waktu kurang lebih 46 menit dengan kendaraan darat. Lembang Wonderland bisa menjadi alternatif tujuan wisata di akhir pekan bersama keluarga karena mudah untuk diakses
Lembang Wonderland punya konsep wisata taman rekreasi yang unik. Di lokasi wisata tersebut, anda akan diajak berkelana ke negeri fantasi seperti dalam cerita Alice in Wonderland. Ada tiga area di tempat ini, mulai dari Sweet Field, Rumah Pohon dan Ice Cream Area. Semua area tersebut memiliki keunikannya masing-masing. Di Ice Cream Area, anda dapat berfoto di antara deretan es krim dan permen raksasa. Di area tersebut juga terdapat kolam mainan khusus anak anak. Di lokasi tersebut anak anak bisa menjaring ikan mainan di sekeliling kolam sepuasnya. Di area belakang Ice Cream Area, Anda juga dapat merasakan sensasi diguyur hujan salju. Lokasi ini menjadi lokasi favorit pengunjung untuk berswafoto. Sementara itu jika kita menjelajah ke Sweet Field, area ini berada di dalam ruangan, Kita akan merasakan atmosfer petualangan kurcaci seperti dalam dongeng. Di lokasi ini, Kita akan melihat balon udara dan perahu yang berada di tengah kolam bola. Anak anak pun bisa bermain di kolam bola tersebut. Terakhir, Rumah Pohon. Di area ini kita dapat memasuki rumah-rumah pohon yang memiliki tema yang berbeda-beda. Ada yang bertema Tarzan, hingga bawah laut. Waktu terbaik untuk mengunjungi Lembang Wonderland adalah sore menjelang malam. Pasalnya, kerlap-kerlip lampu akan memanjakan mata dan asyik untuk diabadikan lewat kamera. Lokasi Lembang Wonderland sangat strategis dan berdekatan dengan destinasi wisata lainnya yang tersebar di wilayah Lembang. Sehingga kita dapat juga dapat mengunjunginya. Setiap harinya Lembang Wonderland mulai buka dari jam 11.00 siang dan tutup pukul 20.00 WIB. Setiap pengunjung yang datang dan masuk untuk bermain di sini, akan dikenakan biaya tiket masuk lembang wonderland sebesar Rp 25.000 per orang atau sekitar 2 dollar atau 1,5 Euro.
Sebagai Wahana Wisata Baru di Lembang Bandung Barat, fasilitas dan sarana untuk kenyamanan pengunjung sudah cukup baik di sini. Untuk fasilitas penunjang umum di lembang wonderland, pengelola sudah menyediakan mushola, toilet dan kamar mandi yang bersih dan tempat parkir kendaraan. Destinasi wisata ini juga tersedia area kuliner atau food court yang menjual aneka menu makanan dari yang berat hingga cemilan atau jajanan. Harga makanan dan minuman di sini juga sangat terjangkau sehingga pas jika dijadikan tempat makan murah di lembang Bandung. Jadi siapkan gaya unik Anda untuk berfoto di Lembang Wonderland.