pesona indonesia

pesona indonesia (564)

18
February

Nasi Gemuk

Written by
Published in pesona indonesia

Pesona Indonesia kali ini akan memperkenalkan kepada anda Nasi Gemuk.  5 Februari lalu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno melakukan wisata kuliner saat berkunjung ke Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Layang, Kepulauan Bangka Belitung. Disana, Sandiaga Uno menyantap nasi gemuk bersama Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Erzaldi Rosman; Bupati Belitung, Sahani Saleh; dan Wakil Bupati Belitung, Isyak Meirobie. Sandiaga Uno mengatakan hidangan lokal nasi gemuk merupakan wisata kuliner yang lezat dan mampu menarik wisatawan saat berkunjung ke Kepulauan Bangka Belitung.

Nasi Gemuk merupakan kuliner khas masyarakat Bangka Belitung, Jambi dan Sumatera Selatan.  Asal usul nama nasi sendiri tidak diketahui secara pasti. Namun banyak yang menyebut alasannya karena nasi berminyak dan menggunakan santan dalam jumlah besar. Nasi ini sudah popular sejak 1970an. Nasi Gemuk adalah nasi yang dimasak dengan santan kelapa dan daun pandan. Ketika disantap, rasa gurih begitu terasa. Penggunaan santan itulah yang menjadi kunci rasa gurih nasi gemuk. Selain santan, ada tambahan berbagai bumbu lain pada pembuatan nasi seperti daun salam, daun pandan, serai dan daun jeruk. Agar rasanya makin nikmat, nasi gemuk juga diberi bumbu halus. Antara lain campuran bawang merah, bawang putih, lada, ketumbar dan jintan.

Nasi Gemuk biasanya dinikmati sebagai menu sarapan pagi. Saat disantap, nasi gemuk dinikmati dengan lauk pelengkap yang jadi ciri khasnya. Diantaranya irisan telur dadar, telur rebus, mentimun, bawang goreng, sambal dan kerupuk. Kari ayam atau sapi, kacang tanah dan ikan teri goreng juga sering ditambahkan dalam nasi gemuk. Harganya pun relatif terjangkau. Nasi Gemuk dijual seharga Rp. 8.000 hingga Rp. 10.000 per porsi.

17
February

Wisata Bogor tidak selalu daerah Puncak Cisarua. Namun, ada juga alternative lain seperti wisata persawahan yang cantic. Salah satunya adalah Kampung Tematik Mulyaharja di Bogor propinsi Jawa Barat. Menikmati akhir pekan bersama pasangan atau keluarga, cocok dilakukan di Agro Edukasi Wisata Organik (AEWO) Mulyaharja atau dikenal juga sebagai Kampung Tematik Mulyaharja. Di sana, Anda akan disambut hamparan sawah yang menyegarkan mata.
Wisata persawahan Mulyaharja sangat unik dibandingkan wisata sejenis seperti di Tegalalang, Ubud Bali atau Suargabumi di Magelang karena  sawah ini berada di kawasan pertanian organik dan dikelola langsung oleh masyarakat lokal. Menurut Ketua Kelompok Penggerak Pariwisata (Kompepar) Mulyaharja , Oji atau akrab disapa Kang Ojos, area persawahan ini sudah dikembangkan Kelompok Tani Dewasa sejak 1987. Lalu pada 2013, sawah ditanami padi organik dan pada 2017 dikembangkan menjadi lokasi wisata edukasi pertanian. Selama 3 tahun, AEWO Mulyaharja dikembangkan menjadi kawasan wisata pertanian organik terpadu. Hingga pada akhir 2020, Kompepar Mulyaharja diberikan dana hibah sebesar Rp 2,8 miliar dari Pemerintah Kota Bogor untuk semakin memantapkan wisata di sana. Sejumlah fasilitas sudah berdiri di sana. Mulai dari spot foto instagramable, saung untuk bersantai, kafe dan kios UMKM, serta sarana edukasi seperti kandang domba, pembuatan biogas dari kotoran sapi, sampai kolam lele.


Kompepar Mulyaharja memiliki target terciptanya segitiga emas Mulyaharja yang menggabungkan wisata edukasi, kuliner, dan lokasi nongkrong kekinian. Saat ini, untuk menikmati wisata di AEWO Mulyaharja, Anda cukup membayar Rp 10 ribu. Anda bisa datang mulai pukul 07.00 pagi sampai dengan pukul 17.30 WIB. Banyak kegiatan seru yang bisa kamu lakukan di Kampung Tematik Mulyaharja. AEWO Mulyaharja terdiri atas 23 hektar sawah padi organik. Namun hingga saat ini, masih 5 hektare yang sudah dilengkapi dengan fasilitas wisata. Bagi Anda yang hobi berfoto tidak perlu khawatir karena kampung tematik Mulyaharja juga menyediakan beberapa spot foto yang Instagramable. Edukasi pertanian organik merupakan keunggulan Kampung Tematik Mulyaharja dibandingkan desa lainnya. Bagi Anda yang ingin mencoba paket kegiatan ini dapat melakukan reservasi terlebih dahulu. Harganya adalah Rp 2,5 juta untuk 30 orang. Ini sudah termasuk dengan fasilitas tanam, instruktur, dan kudapan. Satu lagi kegiatan asyik yang bisa Anda nikmati adalah tinggal bersama warga yang berprofesi sebagai petani. Kegiatan ini cocok buat Anda yang rindu suasana kampung halaman. Di AEWO Mulyaharja tersedia 20 rumah yang akan dengan senang hati menyambut Anda. Untuk paket menginap selama 3 hari 2 malam, Anda dapat merasakan bercengkrama bersama warga dan mendapatkan makan 3 kali sehari. Biasanya tiap rumah mampu menampung 5 wisatawan. Jika Anda ingin merasakan sensasi tinggal bersama warga ini dikenakan biaya mulai Rp 300 ribu per orang.




Selain belajar bertani organik dengan menanam padi, menginap di rumah penduduk, ada juga paket
trekking menjelajah kampong Wisata sambal belajar mengenal alam lebih jauh dengan paket Rp 100.000-Rp 135.000 per orang dengan minimal lima orang. Selama trekking, wisatawan akan ditemani pemandu dari warga lokal. Setelah lelah berwisata di lokasi sudah ada tempat khusus bersantap dengan menu paket yang bervariasi bisa dipesan untuk perorangan maupun per rombongan. Menu yang ditawarkan adalah sajian kuliner khas Jawa Barat, nasi liwet, ayam goreng, ikan asin, pepes, Karedok, semur jengkol, oncom dan minuman Bajigur. Di samping itu ada juga minuman kekinian berupa kopi, teh, dan cokelat di Kafe Saungkopi.

Untuk mencapai lokasi wisata ini, jarak yang ditempuh adalah kurang lebih 70 Km ke arah Selatan kota Jakarta. Melalui jalan bebas hambatan Tol Jagorawi akan semakin mempercepat sampai ke tujuan wisata Mulyaharja. Dari pusat kota Bogor ke Kampung Tematik Mulyaharja yang berlokasi di RT 05/RW 01, Mulyaharja, Bogor Selatan, Kota Bogor dibutuhkan waktu kurang lebih 30 menit dengan jarak sekitar 10.3 Km dengan menggunakan mobil pribadi. Liburan bersama keluarga tentu akan lebih seru di kampong wisata Tematik Mulyaharja Bogor dan Jangan lupa tetap menerapkan protokol kesehatan ya.


10
February

Pati Gigi Hiu

Written by
Published in pesona indonesia





Lampung memiliki berbagai atraksi alam yang sangat mengagumkan, dari mulai gajah-gajah Lampung hingga serombongan lumba-lumba cantik yang seringkali muncul dan menampakan diri di Teluk Kiluan. Meskipun demikian selain dua atraksi wajib yang harus anda kunjungi jika sedang berada di Lampung, anda juga semestinya mencoba berkunjung ke sebuah lokasi pantai yang menawan dan eksotis. Bernama Pantai Pegadungan atau seringkali disebut sebagai Pantai Gigi Hiu. Pantai ini cukup berbeda dengan pantai lainnya yang banyak tersebar di Indonesia. Keeksotisan yang terletak dari banyaknya gugusan batu-batu karang yang tersusun menjulang tinggi bak tebing membuat pemandangan pantai ini cukup unik.


Gugusan-gugusan batu tersebut memiliki tinggi dan juga besar yang cukup bervariasi antara 1 meter hingga 10 meter untuk ketinggiannya. Susunan batu tersebut seolah membentuk gigi ini juga terlihat seperti layar perahu yang sedang tertiup angin. Ketika berkunjung ke pantai ini pemandangan terbaik yang bisa anda lihat yaitu ketika matahari terbit. Di waktu tersebut anda akan melihat pemandangan yang begitu menakjubkan. Pancaran lembayung disela-sela batu karang, dengan ditambah deburan ombak memantulkan cahaya dari matahari. Untuk berkunjung ke pantai ini disarankan saat bukan musim penghujan. Berkunjung saat musim panas, anda akan melihat pemandangan yang bersih dan jelas. Maka dari itu anda yang gemar fotografi sebaiknya datang saat waktu yang tepat. Ketika musim penghujan, biasanya Pantai Gigi Hiu akan diselimuti oleh kabut. Pemandangan indah di Pantai Gigi Hiu akan terhalang oleh kabut-kabut tersebut.


Anda mungkin tidak akan menemukan hotel-hotel mewah berkelas, namun anda bisa mencoba mencari penginapan di rumah-rumah warga sekitar, atau anda bisa kembali menuju ke Teluk Kilauan yang letaknya tidak terlalu jauh dari lokasi tersebut untuk mendapatkan penginapan. Berlokasi di Kecamatan Klumbayan, Kabupaten Tanggamus, Lampung, lokasi Gigi Hiu sendiri adalah sebuah daerah yang cukup jauh dari lingkungan penduduk dan juga keramaian. Lokasinya cukup terpencil dan akses perjalanan cukup sulit, sehingga tempat ini cocok bagi anda yang benar-benar memiliki jiwa traveling sejati. Saat mengunjungi pantai ini disarankan bersama rombongan karena pantai ini masih terbilang sepi. Jadi alangkah baiknya jika Anda membawa perlengkapan yang dibutuhkan dan tetap melaksanakan protokol kesehatan selama perjalanan atau ketika sampai di tempat.


09
February

Edisi pesona Indonesia kali ini, akan memperkenalkan kepada anda “Getuk Goreng”. Makanan khas Desa Kajar, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah ini akan diikutkan dalam ajang festival kuliner di Slovenia pada pertengahan 2021. Menurut Kepala Bidang Pariwisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kudus Mutrikah, getuk goreng dipilih untuk mengikuti festival karena ada inovasi baru yang dikembangkan oleh salah satu pelaku usaha di Kudus dengan memanfaatkan sumber daya alam yang tersedia. Mulai dari bahan baku utamanya, yakni ketela pohon atau ubi hingga pemanfaatan toppingnya yang menggunakan bahan baku lokal, seperti buah alpukat.

Getuk goreng berbahan dasar singkong dan gula merah. Getuk goreng ditemukan pada tahun 1918 secara tidak sengaja oleh bapak Sanpirngad seorang penjual nasi rames keliling di daerah Sokaraja di mana getuk basah adalah salah satu dagangannya. Pada saat itu getuknya tidak laku sehingga ia menggoreng kembali getuknya, agar bisa dikonsumsi kembali dan dijual. Ternyata getuk goreng ini digemari oleh para pembeli dan hingga kini banyak dijual di berbagai daerah.

Getuk Goreng bercita rasa manis, gurih dan mengenyangkan, Getuk Goreng  cocok sebagai camilan sekaligus pendamping minuman panas, seperti kopi, teh, jahe, dan susu. Sebelumnya, getuk goreng yang dijual ada tiga varianyaitu original, gula merah dan gula putih, namun seiring perkembangan zaman, varian getuk goreng pun bertambah. Ada rasa urap kelapa muda serta rasa cokelat. Ada pula varian rasa yang berhasil dikembangkan baru-baru ini, yakni getuk goreng saus alpukat dengan aneka topping serta getuk goreng krispi. Harga getuk goreng pun relatif murah dan bergantung jenis varian rasanya. Harga getuk original seharga Rp. 10.000 hingga Rp. 15.000 per satu besek kecil yang berisi getuk goreng kurang lebih 4 ons.

08
February

Gili Labak adalah sebuah pulau kecil seluas sekitar 5 hektar. Dikelilingi oleh hamparan pasir putih dan air laut bewarna biru kehijauan. Pulau kecil l yang indah ini berada di sebelah tenggara Pulau Madura atau sekitar 5 mil laut dari Gili Genting. Secara administratif pulau ini masuk wilayah Desa Kombang, Kecamatan Talango, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur.

Kecantikan pulau kecil ini tidak diragukan lagi. Pulau Gili Labak ini mempunyai pasir putih seperti yang terdapat di Pulau Lombok. Pulau Gili Labak juga memberikan kecantikan alam bawah laut yang cantik. Di beberapa titik tertentu pulau ini memiliki pemandangan yang luar biasa. Karang laut yang menawan, ikan-ikan cantik yang berenang di sekitarnya menambah indahnya sisi bawah laut pulau ini. Banyak kegiatan yang dapat anda lakukan di pulau ini, seperti snorkeling, diving, susur pantai dengan menyewa perahu lokal selama 30 menit, hingga menikmati indahnya matahari terbit atau terbenam. Di Gili Labak, anda juga dapat berkemah, namun jika  anda tidak terbiasa dengan kegiatan ini, anda dapat menginap di rumah warga yang menyewakan rumahnya untuk pengunjung.

Untuk menuju ke pulau Gili Labak, anda dapat menempuh dengan cara menggunakan bus dari Terminal Bungurasih, Surabaya menuju Sumenep dengan jadwal keberangkatan tiap jam. Perjalanan dari Surabaya ke Sumenep ini membutuhkan waktu sekitar 4 jam. Kemudian menyewa kapal pulang pergi Kalianget-Gili Labak. Waktu yang dibutuhkan menyeberang ke Pulau Gili Labak ini kurang lebih 2 jam. Tergantung keadaan cuaca dan angin yang kerap mengganggu perjalanan menuju ke Pulau ini. Fasilitas yang tersedia di pulau ini juga masih minim, Namun ada beberapa fasilitas seperti kamar mandi umum dan tempat untuk berbilas atau berganti pakaian, lokasi untuk berkemah jika anda berencana untuk menghabiskan malam di sana, tempat untuk menyewakan peralatan selam dan juga beberapa warung yang menjual makanan dan minuman walaupun tidak banyak. Jam buka dari Gili Labak sendiri adalah 24 jam setiap hari, jadi anda bisa datang kapan saja, namun anda harus memperhatikan jadwal perahu-perahu atau kapal yang bisa mengantarkan anda ke Gili Labak. Di obyek wisata ini, pengunjung tidak dikenakan biaya tiket masuk.

03
February






Samosir punya sejumlah tempat wisata alam menarik, salah satunya Air Terjun Efrata yang memiliki ketinggian sekitar 20 meter. Lokasi Air Terjun Efrata berjarak sekitar 186 km dari pusat Kota Medan. Meski terbilang jauh, air terjun ini menawarkan keindahan dengan bentangan air jatuh begitu deras dan melebar. Air Terjun Efrata berdekatan dengan Menara Pandang Tele dan Danau Toba. Oleh karena itu, tak heran banyak pengunjung lokal dan mancanegara bila singgah ke Tele maupun Danau Toba, juga singgah ke air terjun tersebut. Air terjun ini dikenal juga dengan Sampuran Efrata yang memiliki arti taman terindah dan suci.


Air Terjun Efrata dengan kawasan yang hijau, diapit dengan perbukitan, membuat setiap pengunjung yang datang ke akan terpesona dengan keindahan alamnya. Untuk tiba di air terjun, pengunjung berjalan kaki dulu sekitar 100 meter dari parkiran. Selama perjalanan, pengunjung akan disambut dengan hamparan sawah yang luas dan hijau. Jadi, banyak juga orang berfoto di sini dulu sebelum sampai di air terjun. Ketika musim panen, panorama padi yang menguning akan memanjakan mata setiap pengunjungnya.


Tampak, kayu-kayu besar yang berada di sekitaran lokasi air terjun begitu menawan. Tepat di bawah air terjun terdapat batu-batu yang berukuran besar dan kecil. Untuk masuk ke Air Terjun Efrata, pengunjung akan dikenakan biaya retribusi yang tergolong murah. Uang parkir sepeda motor dan mobil akan dikenakan Rp 2.000 rupiah per unit, sedangkan karcis masuk Rp 8.000 per orang. Jika ingin berkunjung taati protokol kesehatan dengan memakai masker, jaga jarak minimal satu meter, gunakan hand sanitizer dan rajin mencuci tangan, serta pastikan suhu tubuh normal di bawah 37,5 derajat celcius


02
February

Pesona Indonesia kali ini, akan memperkenalkan kepada anda Desa Wisata Ekang Anculai. Baru-baru ini Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno menyatakan Desa Wisata Ekang Anculai di Kecamatan Teluk Sebong, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau merupakan salah satu contoh desa wisata terbaik di Indonesia. Sandiaga menjelaskan, selain keindahan alam, infrastruktur, atau fasilitas yang ditawarkan, hal lain yang membuat Desa Wisata Ekang Anculai menjadi desa wisata terbaik menurutnya adalah kolaborasi yang ada. Adapun, kolaborasi dalam desa wisata tersebut dilakukan oleh para pemuda selaku pengelola dengan masyarakat setempat yang mencapai 800 kepala keluarga.


Desa Wisata Ekang Anculai yang berjarak sekitar 15 menit dari pelabuhan Ferry Bandar Bentan Telani ini menawarkan sensasi wisata berbasis alam pedesaan. Sebelumnya kawasan wisata ini merupakan kawasan perkebunan karet yang kemudiandijadikan sebuah desa wisata yang indah setelah dikelola bersama-sama oleh warga desa, Badan Usaha Milik Desa (Bumdes), karang taruna dan kelompok sadar wisata (Pokdarwis). Desa Wisata Ekang Anculai memiliki kawasan hutan karet yang kini dimanfaatkan untuk berbagai jenis kegiatan luar ruangan. Berkunjung ke desa wisata Ekang Anculai, ada banyak kegiatan dan aktivitas yang dilakukan disini, seperti sepeda, berkuda, olahraga, jogging, dan berenang.


Untuk bermalam di desa wisata ini dikenakan tarif 600 ribu per malamnya. Dengan harga tersebut, anda sudah bisa menikmati berbagai sarana hiburan, dari kolam renang, bersepeda hingga berkuda, dan sudah termasuk makan pagi. Penginapannya sendiri memiliki standar tinggi, dengan fasilitas kamar mandi, tempat tidur, AC, televisi, kopi dan layanan wifi. Desa wisata Ekang Anculai masih terus berbenah. Kedepannya desa wisata ini akan mengembangkan ekowisata Mangrove di wilayahnya.

01
February

Pantai Parai Tenggiri adalah salah satu objek wisata yang terletak di kecamatan Sungai Liat, Kabupaten Bangka, Kepulauan Bangka Belitung. Tepatnya berada di Desa Sinar Baru yang berjarak 40 Km dari Bandar Udara Depati Amir, Bangka dan sekitar 30 Km di sebelah utara Kota Pangkalpinang. Pantai ini memiliki kontur tanah yang landai dengan ombak yang relatif kecil. Pantai ini merupakan pantai andalan yang ada di kepulauan Bangka Belitung. Karena ombaknya relatif kecil, pengunjung dapat tenang berenang di sini.

Selain berenang, pengunjung juga bisa melakukan aktivitas lainnya seperti memancing dan snorkeling. Jika anda penasaran dengan keindahan bawah lautnya, anda juga bisa menyelam untuk menikmati penghuni bawah laut pantai ini. Bagi anda yang hobi snorkeling tetapi tidak membawa peralatannya, tidak perlu khawatir, karena di kawasan ini terdapat penyewaan peralatan snorkeling dan menyelam lengkap dengan perahu dan pemandunya. Di pantai Parai Tenggiri ini, anda juga bisa  melakukan olahraga air seperti jetski, parasailing dan banana boat yang bisa memacu adrenalin Anda.

Sama seperti pantai-pantai lainnya, pantai ini juga memiliki hamparan pasir putih. Tetapi yang membedakan dan menambah eksotisnya pantai Parai Tenggiri ini adalah air lautnya yang berwarna hijau tosca. Selain pesona keindahan air lautnya yang berwarna hijau tosca, bebatuan yang berserakan di sepanjang pantai dengan berbagai bentuk dan ukuran juga menambah nilai keindahan Pantai Parai Tenggiri.

Untuk sampai di Pantai Parai Tenggiri anda bisa memulai perjalanan anda dari Bandar Udara Depati Amir Bangka dengan menyewa mobil Rp250.000. Selain itu anda juga dapat menggunakan transportasi umum seperti angkutan kota dari Pangkalpinang menuju Sungai Liat. Sesampai di Sungai Liat anda dapat melanjutkan perjalanan dengan menggunakan becak motor yang lebih dikenal dengan bentor menuju pantai Parai Tenggiri. Untuk masuk ke pantai ini, anda harus membayar tiket masuk sebesar Rp25.000 per orang. Apabila anda ingin bermalam di pantai Parai Tenggiri ini anda dapat menginap di hotel-hotel yang ada di sekitar pantai ini.

27
January

Pyramid View

Written by
Published in pesona indonesia

VOI PESONA INDONESIA Kabupaten Garut merupakan salah satu kabupaten yang memiliki banyak potensi wisata dari mulai objek wisata air panas, air terjun, pantai dan wisata alam lainnya. Salah satunya, yakni destinasi wisata alam yang menyuguhkan keindahan yang sangat menakjubkan, bahkan sebagian orang menyebutnya sebagai "Dieng"-nya Kabupaten Garut yaitu Piramid View Gunung Sadahurip yang terletak di Desa Sindanggalih, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Garut. Keindahan alam dataran tinggi Gunung Sadahurip yang berada  diatas ketinggian 1300 mdpl (meter diatas permukaan laut) tak kalah menakjubkan dengan objek wisata Dieng yang berada di Kabupaten Wonosobo.


Gunung Piramida Sadahurip memiliki bentuk menyerupai Piramida di Mesir. Konon, gunung di Kampung Cicapar, Desa Sukahurip, Kecamatan Pangatikan ini menyimpan misteri keberadaan harta karun di baliknya. Selain bentuknya yang unik, sekitar gunung tampak asri dengan hamparan pepohonan dan tumbuhan hijau. Sadar dengan potensi daerahnya itu, Helmi mengatakan  Pemerintah Kabupaten Garut, akan mendukung penuh program pemerintah desa setempat dalam pengembangan destinasi wisata Piramid View. Helmi mengapresiasi masyarakat dan aparatur pemerintah desa setempat yang telah berhasil menggali potensi daerahnya yaitu wisata pemandangan alam Gunung Piramid.


Ia mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan dinas terkait untuk memperbaiki infrastruktur jalan menuju wisata, kemudian menambah fasilitas yang nyaman, aman dan menarik di tempat wisata. Pemerintah harus hadir untuk menjadi pendorong wisata melalui peningkatan infrastruktur jalan wisata serta fasilitas objek wisata itu sendiri. Ia berharap setiap desa bisa menggali daerahnya masing-masing seperti mengembangkan potensi wisata agar tumbuh perekonomian masyarakat sekitar.


Page 8 of 41