VOI PESONA INDONESIA Air Terjun Jumog kerap disebut sebagai surga yang tersembunyi di Karanganyar. Dikatakan demikian karena letaknya yang berada di balik bukit yang tertutup belukar. Destinasi wisata ini awalnya tidak banyak dikunjungi oleh wisatawan. Namun atas kesadaran warga setempat, jalur menuju lokasi ini dipermudah. Karena itu, kini Air Terjun Jumog menjadi salah satu wisata andalan yang menambah pendapatan penduduk.
di kawasan Air Terjun Jumog, terhampar pemandangan hijau dan pepohonan tinggi yang merupakan perpaduan sempurna. Ditambah suara gemericik air yang menenangkan hati kala menuruni 116 anak tangga hingga sampai ke air terjun. Setelah menuruni tangga, sekitar beberapa meter dari air terjun, ada jembatan kecil. Tempat ini adalah spot yang paling pas untuk menikmati panorama sekitar yang mempunyai ketinggian 30 meter dengan debit air yang cukup deras. Derasnya air terjun menjadikan angin yang berhembus di dekat air terjun terasa kencang.
, Air Terjun Jumog terletak di Dusun Berjo, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar, Provinsi Jawa Tengah. Bagi wisatawan yang ingin berkunjung ke tempat ini, arahkan kendaraan anda menuju arah Grojogan Sewu. Setelah sampai terminal Karangpandan, ambil jalur menuju Ngargoyoso. Kemudian anda dapat mengikuti petunjuk arah yang akan membantu anda sampai di Air Terjun Jumog. Fasilitas di Air Terjun Jumog terbilang cukup lengkap. Sudah tersedia arena permainan anak, kolam renang, gazebo, area untuk istirahat dan rumah makan. Di sekitar kawasan destinasi wisata ini juga ada beberapa rumah warga yang biasa dijadikan homestay. Tarif homestay cukup bervariasi, mulai dari 50 ribu sampai 250 ribu rupiah per malam.
VOI PESONA INDONESIA salah satu pantai indah yang ada di Indonesia adalah pantai yang terletak di Sumba Barat Daya , Nusatenggara Timur (NTT) yaitu Pantai Bwanna. Karena keindahannya yang luar biasa, wisatawan mancanegara menyebutnya dengan “Hidden Paradise (Surga yang tersembunyi)”. Indah dan menakjubkan, itulah kalimat yang pantas diungkapkan untuk melukiskan indahnya panorama alam di Pantai Bwanna ini.
Pantai Bwanna yang sering disebut penduduk setempat dengan Pantai Banna, juga terkenal karena keunikannya. Di sini terdapat tebing tinggi yang tengahnya mempunyai sebuah lubang besar, sehingga akan tampak seperti pintu gerbang yang sangat besar dan indah. Melihat pemandangan ini, anda bagaikan sedang memasuki gerbang nirwana. Lubang ini bukan buatan manusia tetapi terjadi secara alami, karena proses pengikisan tebing oleh ombak.
Pantai ini sangat cocok bagi pencinta surfing dan penggemar panjat tebing. Deburan ombak di Pantai Bwanna ini cukup besar, sehingga cocok untuk para peselancar. Selain itu pantainya sangat bersih, berpasir halus dan berwarna putih. Bagi wisatawan yang mempunyai hobi berfoto, pantai Bwanna yang mempunyai air jernih dan berwarna biru laut ini merupakan tempat yang cocok, karena pantai ini mempunyai banyak tempat yang indah yang bisa diabadikan. Bagi anda yang tidak hobi surfing, anda bisa berenang, ataupun hanya berjalan-jalan di pinggir pantai sambil menikmati keindahan dan keunikan Pantai Bwanna ini。
akses untuk menuju Pantai Bwanna yang terletak di Kecamatan Kodi Balagar, Sumba Barat Daya tidaklah terlalu sulit. Dari Tambaloka, ibukota Kabupaten Sumba Barat Daya, membutuhkan waktu sekitar 2 jam. Untuk dapat menikmati keindahan pantai Bwanna ini, anda masih harus melalui jalan menurun yang cukup menantang. Jika menggunakan kendaraan roda dua, jarak yang akan ditempuh hanya 500 meter. Tetapi jika berjalan kaki, jarak yang ditempuh untuk sampai ke Pantai Bwanna sekitar 2 Km.
(voinews)26 Juli kemarin, sebuah festival bertajuk „Festival Kucur“ digelar di Taman Blambangan, Banyuwangi. Festival ini digelar untuk menyajikan aneka kue kucur, jajanan khas Kabupaten Banyuwangi. Dalam festival tersebut, para peserta berlomba menghidangkan kue kucur dengan tampilan dan rasa yang menarik. Menurut Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, Festival Kucur digelar untuk melihat kreasi masyarakat. Ternyata kue kucur dapat dibuat dengan konsep yang berbeda dan unik, sehingga daya saing dan nilai ekonomi kue tradisional ini juga naik.
Kue Kucur atau di daerah lain dikenal dengan nama kue Cucur terbuat dari tepung beras dan gula jawa atau gula aren yang digoreng. Kue Cucur memiliki bentuk yang cenderung tebal menggembung seperti gunung di bagian tengah dan tipis di bagian pinggirannya.Karena terbuat dari gula jawa, kue ini berwarna kecoklatan dengan cita rasa manis. Semua lapisan masyarakat mengenal dan menyukai jajanan tradisional itu. Kue kucur banyak disuguhkan saat acara hajatan dan mudah ditemui di berbagai tempat kuliner di Banyuwangi.
Dalam Festival Kucur kemarin, Kue kucur kreasi warga Banyuwangi ini terlihat beraneka. Ada kucur merah putih, kucur pandan wangi, squid ink (kucur dengan pewarna dari ikan cumi), dan kucur warna-warni yang disebut rainbow kucur. Ada juga kucur berbahan red velvet, hijau dari pandan, espresso, dan kucur dengan rasa kopi hingga kayu manis. Semua Pewarna yang digunakan berasal dari bahan dasar alam dan tidak berbahaya. Kue tradisional ini mudah dijumpai di daerah Banyuwangi dengan harga yang relatif terjangkau, sekitar 2 ribu hingga 5 ribu Rupiah per potong.
VOI PESONA INDONESIA Diapit oleh Selat Gaspar dan Karimata, di lepas pantai timur Sumatera, disitulah letak Pulau Belitung yang diberi anugerah banyak pantai memukau dan pemandangan yang luar biasa. Salah satu pantai yang memukau dan menjadi salah satu tujuan wisata menarik adalah Pantai Tanjung Kelayang, di bagian utara pulau, yang merupakan jantung dari kemegahan Pulau Belitung. Bermula dari sebuah pulau yang dihuni oleh beberapa kerajaan yang berkembang, pada tahun 2000, Pulau Belitung dan Pulau Bangka bersatu menjadi provinsi ke-31 di Indonesia dengan nama Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Sebelumnya Pulau Bangka dan Belitung adalah bagian dari Provinsi Sumatera Selatan. Meski letaknya terpencil, destinasi Patai Kelayang ini berkembang menjadi resor terpadu yang luas mengikuti kebijakan pemerintah yang menetapkan kawasan tersebut sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dan ditetapkan sebagai 10 Destinasi Pariwisata Prioritas.
Jika Anda berlibur ke Tanjung Kelayang bersiaplah untuk terpesona berbagai spot wisata yang menakjubkan. Ada beberapa tempat yang dapat Anda kunjungi di sekitar Tanjung Kelayang seperti Pulau Lengkuas, Pulau Batu Berlayar, Pantai Tanjung Tinggi, dan Pulau Kepayang. Jarak antar pulau yang berdekatan memudahkan Anda untuk melakukan island hopping dalam satu perjalanan. Panorama pantai khas Tanjung Kelayang dengan pasir putih, batuan granit besar, dan jernihnya air laut berwarna hijau kebiruan siap memikat setiap mata yang berkunjung. Selain itu, Tanjung Kelayang juga memiliki Desa Nelayan Tanjung Binga. Bagi Anda yang ingin tahu seputar keseharian nelayan, memancing, dapat berinteraksi bersama penduduk lokal daerah tersebut.
Cara terbaik untuk mengenal suatu wilayah, salah satunya adalah melalui makanannya. Makanan yang wajib Anda cicipi ketika anda berada di Tanjung Kelayang adalah Gangan ikan dan ketam isi yang merupakan olahan daging kepiting yang diberi bumbu lalu dibalut kembali dengan cangkangnya. Selain makan di sana, kuliner khas Belitung seperti ketam isi dalam bentuk frozen, belacan ( terasi), sambal lingkung, sirup jeruk kunci, dodol, ikan asin jambal roti, kerupuk siput gonggong dan kopi juga bisa dibawa pulang sebagai oleh-oleh. Untuk mencapai Tanjung Kelayang, cara terbaik adalah pertama menuju Bandara Tanjung Pandang Belitung dan membutuhkan waktu 45 menit penerbangan dari Jakarta. Kemudian dari Bandara menuju Tanjung Kelayang membutuhkan waktu kurang lebih 30 menit hingga satu jam perjalanan. Perjalanan Anda dijamin tidak akan bosan karena sepanjang jalan akan ditemani panorama yang indah.
VO PESONA INDONESIA Ronggamerupakansebuah suku kecil yang berada di pesisir pantai selatan Kecamatan Kota Komba, Kabupaten Manggarai Timur, pulau Flores. Suku ini punya punya tarian khas bernama Vera. Tarian Vera memiliki gerakan yang unik dan berisi sejumlah nyayian puitik bernada magis, sebagai bentuk refleksi hubungan antara manusia dan arwah leluhur.Tarian Vera awalnya dipentaskan untuk memperingati arwah orang yang sudah meninggal. Tarian ini diadakan setelah hari kematian hingga acara penguburan. Namun, tidak semua orang meninggal yang dipestakan diperingati dengan tarian ini. Vera hanya berlaku bagi orang terhormat atau tetua adat yang berasal dari suku tertentu dan rumah adat tertentu. Namun, berjalannya waktu, tarian ini semakin berkembang, dan kini ada beberapa jenis tarian. Ada tarian Vera untuk kedukaan, ada juga yang untuk mengungkapkan rasa syukur. Tarian Vera juga dipentaskan sesuai konteks, misalnya saat perayaan Sakramen Krisma. Tarian ini kini bebas dipentaskan pada berbagai upacara, seperti upacara Kemerdekaan Republik Indonesia, festival budaya di Kabupaten Manggarai Timur dan Flores.
Peserta tarian Vera adalah kaum lelaki dan perempuan. Bila Vera dilakukan pada acara wela Kamba atau upacara kematian maka yang melakukan tarian ini hanya pihak keluarga inti suku yang bersangkutan dengan pasangannya masing-masing. Para penari Vera pada umumnya berpakaian putih, baik untuk kaum laki-laki maupun perempuan. Namun, kini pakaiannya sudah bervariasi yaitu pakaian berwarna putih untuk laki-laki dan baju berwarna pink bagi penari perempuan ditambahkan dengan selendang dan kain tradisional Songke.Selain itu, penari laki-laki memakai topi dan penari perempuan memakai ‘Neo Weti’ atau keranjang kecil yang terbuat dari daun lontar muda ditaruh di kepala.
Tarian Vera dipimpin oleh seorang yang disebut Noa Lako. Penari perempuan dan laki-laki menari searah dengan membentuk sebuah lingkaran. Peserta perempuan berdiri berjejer sambil menyilang tangannya kiri dan kanan memegang tangan peserta lain. Mereka menjalankan tarian ini secara bersamaan sambil menyilang kedua tangannya dan memegang erat peserta lainnya diiringi gerakan di tempat sambil sesekali berjingkrak ke arah kanan, mengelilingi Loka Vera atau lokasi tarian Vera sebanyak tujuh kali. Sementara peserta lelaki berada di belakang peserta perempuan mengikuti pergerakan perempuan dengan berjalan sambil menyanyikan sejumlah lirik Vera yang nantinya diikuti sahutan pihak perempuan. Biasanya dalam setiap Vera selalu diawali dengan nyanyian berupa syair yang menceritakan silsilah nenek moyang dan asal usulnya.
Bentang alam Gunungkidul terdiri dari dataran tinggi dan bergunung-gunung, didominasi pegunungan karst atau kapur yang membentang hingga ke arah selatan Pulau Jawa, serta terbagi kedalam 3 topografi wilayah. Zona Selatan di Gunung kidul didominasi oleh bukit kapur yang berbentuk mengerucut dengan ketinggian hingga 300 meter diatas permukaan laut. Sementara pada Zona Tengah, anda dapat menemukan air terjun yang menarik serta sejumlah objek wisata budaya. Dan terakhir, Zona Utara yang berada pada ketinggian antara 200 hingga 700 meter diatas permukaan laut. Berwisata ke Zona Tengah Gunung Kidul anda akan menemukan berbagai Air Terjun indah. Salah satunya Air Terjun Gedad.
Air Terjun Gedad atau kerap disebut ATG oleh masyarakat sekitar, merupakan salah satu wisata baru yang terletak di dusun Gedad, desa Banyusoco, kecamatan Playen, Gunung Kidul. Disebut Air Terjun Gedad, karena air terjun ini berlokasi di dusun Gedad. Ada pula yang menyebutnya air terjun Banyusoco atau Air Terjun Playen yang juga berdasarkan nama desa dan kecamatan dari lokasi air terjun tersebut. Air Terjun Gedad berada di balik tebing kapur, tepatnya setelah melewati jalan menurun di sebelah kiri air terjun tadi. Sesampainya di lokasi Air Terjun Gedad, Anda akan disuguhi panorama air terjun yang menawan. Air terjunnya jernih dan bersih dari perbukitan kapur. Aliran air terjunnya deras menghantam bebatuan yang besar.
Air Terjun Gedad punya keunikan tersendiri, meski ketinggiannya hanya 10 hingga 15 meter. Dindingnya lebar, serta bertingkat-tingkat sehingga air terjun turun seperti keluar dari dinding-dinding. Pesona alam ini menjadi pemandangan indah dan sangat keren jika menjadi latar atau background foto anda. Jembatan-jembatan dari kayu dan bambu serta pohon-pohon Kelapa yang tinggi menjulang, menambah eksotis lokasi air terjun tersebut. Di atas air terjun Gedad terdapat sebuah pesantren peninggalan kyai Dardak, sesepuh dusun tersebut. Selain berfoto, anda bisa menikmati kesegaran air terjun ini.
dari pusat kota Yogyakarta, letaknya sekitar 50 kilometer dengan jarak tempuh sekitar 2 jam perjalanan. Untuk menikmati pesona alam Air Terjun Gedad, anda tidak perlu membayar tiket masuk, tetapi bila anda menggunakan kendaraan pribadi akan dikenakan biaya parkir sebesar Rp 5.000 untuk mobil dan Rp 2.000 untuk motor.
(voinews)Bersantai sambil menghirup udara segar ditengah hamparan bukit hijau merupakan salah satu cara untuk menyegarkan jiwa dan raga kita. Menghilang dari kepadatan kota dan menjauhi polusi udara yang pekat harus dilakukan setiap bulannya. Di Indonesia hal ini kerap disebut oleh generasi muda saat ini dengan kata "healing". Ada banyak tempat yang sangat cocok untuk melakukan itu semua, salah satunya adalah dusun Bambu yang berlokasi tidak jauh dari Kota Bandung Jawa Barat. Memiliki lokasi seluas 15 hektar, tempat ini menjadi area ekowisata yang memadukan keselarasan budaya tradisional Sunda dalam satu wilayah. Tak hanya berupa taman rekreasi saja, di Dusun Bambu Lembang Jawa Barat juga tersedia penginapan dengan suasana yang romantis. Pengunjung yang hendak bermalam bersama keluarga, dapat menyewa villa dengan beberapa pilihan tipe yang tersedia.
Dinamakan Dusun Bambu karena daerah ini juga tempat dilakukannya konservasi bambu. Kita bisa melihat bermacam-macam jenis bambu dari seluruh Indonesia. Dusun Bambu Lembang Bandung dikatakan sebagai tempat wisata yang tepat dikarenakan banyaknya kegiatan yang dapat dilakukan di area ini. Dimulai dari aktivitas bermain hingga kegiatan wisata kuliner. Bagi penyuka kegiatan yang dekat dengan alam, tempat wisata ini bisa menjadi pilihan tepat. Beragam aktivitas outdoor bisa dilakukan seperti berkemah, bersepeda, joging sampai naik perahu mengelilingi danau buatan. Lokasi wisata ini juga menyediakan shuttle gratis untuk mengitari wilayah Dusun Bambu Bandung yang berangkat setiap 5 menit sekali. Tersedia juga sejenis pujasera yang disebut sebagai Pasar Khatulistiwa yang menyediakan aneka makanan, minuman, souvenir, bahkan sayur-sayuran. Bagi orang tua yang ingin menghibur anak-anaknya, maka dapat mencoba fasilitas Bamboo Playground. Aktivitas yang bisa dilakukan di sini yaitu melukis kaus, menyusuri danau dengan perahu, dan segala kegiatan lainnya yang terdapat di beberapa booth. Playground ini juga menyediakan wahana menyerupai labirin yang dapat ditelusuri oleh anak-anak.
Tempat rekreasi ini dibuka setiap hari dari Senin hingga Minggu dan Hari libur nasional tetap beroperasi. Desa wisata ini terletak di Jalan Kolonel Masturi, Situ Lembang, Cisarua, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, 40551. Dusun bambu baru dibuka kembali secara penuh untuk para pengunjung pada bulan Juli 2022. Sebelumnya dimasa pandemi tempat ini tetap buka namun jumlah pengunjung dibatasi secara ketat. Hal ini dilakukan menjaga dan menjamin keamanan dan kenyamanan. Selain itu seluruh manajemen dan staff nya melakukan protokol kesehatan ketat bagi setiap pengunjung yang datang. Tarif tiket masuk ke dusun Bambu sebesar 25 ribu sampai 150 ribu rupiah.
(voinews.id)Memasuki lembah yang subur ini, mata anda akan merasakan suasana alam pegunungan yang dihiasi jejeran air terjun indah setinggi sekitar 100 meter. Tempat ini dikelilingi batu granit terjal berwarna-warni dengan ketinggian 100 sampai 500 meter. Sungguh keindahan alam yang menawan.
Lembah Harau memiliki air terjun-air terjun yang indah dan eksotis. Diantaranya adalah Air Terjun Akar Berayun, Air Terjun Sarasa Bunta, Air Terjun Sarasa Murai dan Air Terjun Sarasah Aie Luluih. Keempat air terjun tersebut menawarkan pemandangan berbeda satu sama lain. Misalnya di Sarasah Aie Luluih airnya mengalir melewati dinding batu ke kolam tempat mandi alami di bawah air terjun. Untuk para pecinta olahraga panjat tebing, Lembah Harau juga siap menantang dengan tebing-tebing curam yang mengelilingi lembah dan bukit batu yang terjal. Aktivitas lain yang bisa dilakukan di Lembah Harau adalah trekking. Untuk melakukannya, pengunjung bisa menggunakan jasa pemandu wisata agar tidak tersesat.
Lembah Harau terletak di Kecamatan Harau, Kabupaten Lima Puluh Kota, Provinsi Sumatera Barat. Untuk mencapai Lembah Harau, anda bisa memulai perjalanan dari Bukittinggi ke arah barat, tepatnya ke arah Pekanbaru. Perjalanan akan memakan waktu sekitar 1.5 jam dengan jarak tempuh 44 kilometer. Sehari bisa jadi tidak cukup untuk menjelajahi Lembah Harau. Untuk itu, Anda bisa bermalam di penginapan tipe homestay atau resort di sekitar Lembah Harau.
(voinews.id)26 Juni lalu, warga lintas agama mengikuti upacara “Ngertakuen Bumi Lamba” di Gunung Tangkuban Perahu, kabupaten Bandung Barat. Ngertakeun Bumi Lamba adalah sebuah cara menjalankan pesan yang dititipkan leluhur untuk menjaga tiga gunung yang dianggap tempat suci (kabuyutan), salah satunya Gunung Tangkuban Parahu, gunung api sisa letusan Gunung Sunda purba 200 tahun lalu. Upacara ini juga merupakan sebuah bentuk ucapan terimakasih atas sumber daya alam yang ada di sekitar gunung.
Upacara ini biasanya diiringi oleh musik dan tarian dari suku Sunda, serta adanya doa-doa yang dipanjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa karena sudah memberikan berkat bagi masyarakat di sana. Biasanya upacara adat Ngertakeun Bumi Lamba diadakan pada tanggal 1 Kapitu di dalam kalender Suryakala Sunda. Bulan Kapitu ini merupakan bulan ketujuh ketika matahari baru tiba dari bumi yang paling utara menuju ke selatan bumi dalam kepercayaan yang dianut oleh masyarakat Sunda. Peserta Ngertakeun Bumi Lamba tidak hanya dari penduduk tatar Sunda. Upacara tersebut selalu mengundang berbagai suku lain untuk hadir dan berpartisipasi dalam rangkaian ritual. Beberapa peserta percaya bahwa hal ini karena Gunung Tangkuban Perahu diyakini sebagai gunung agung dan purba yang wajib disucikan oleh sebagian besar kepercayaan asli Nusantara.
Upacara Ngertakuen Bumi Lamba dibuka dengan persiapan sajen, sesembahan dan pembacaan rajah. Sajen dan sesembahan ini adalah sebuah sastra atau cara untuk berkomunikasi dengan para sepuh dalam kepercayaan orang Sunda. Sajen diambil dari hasil alam yang telah memberikan manusia kehidupan. Orang Sunda percaya bahwa menjaga keseimbangan alam adalah cara mereka menjaga hubungan dengan Sang Hyang Karesa (Yang Maha Pencipta) dan Sang Hyang Widhi (Yang Maha Kuasa). Kemudian, para peserta menari diiringi karawitan (musik Sunda). Pada sesi ini, siapa pun boleh ikut berpartisipasi, termasuk para pendatang dari berbagai suku lain. Acara dilanjutkan dengan upacara Tarawangsa. Dibuka oleh seorang perempuan dengan selendang di leher yang menari diiringan alat musik Tarawangsa dan Jentreng. Setiap peserta boleh ikut menari sesuai tempo yang dimainkan. Tarawangsa biasanya juga dilakukan setiap bulan panen sebagai bentuk penghormatan kepada Dewi Sri (Ibu Padi) atau jika ada upacara adat tertentu. Sebuah rangkaian kegiatan makan bersama dengan seluruh peserta dan pengunjung menjadi acara pemungkasnya. Setelah itu, para peserta membawa sebagian Sajen dan sesembahan utama ritual tersebut ke Gunung Tangkuban Perahu.
Konawe Utara merupakan salah satu kabupaten di Sulawesi Tenggara. Konawe Utara dianugerahi wisata alam, budaya dan bahari yang banyak dikenal wisatawan. Misalnya pulau Labengki yang diklaim sebagai miniatur Raja Ampat, adalah salah satu tempat wisata di daerah ini yang sudah populer. Selain itu, wilayah ini juga memiliki tiga destinasi wisata favorit yang terdiri dari pemandian air panas Wawolesea, Pantai Taipa dan wisata Labengki yang disebut “Wisata Segitiga Berlian”. Kali ini kami akan membahas salah satu dari Wisata Segitiga Berlian, yaitu pemandian air panas Wawolesea.
Pemandian Air Panas Wawolesea terletak di Kecamatan Lasolo, Kabupaten Konawe Utara, Permandian yang lebih dikenal dengan nama Wales ini begitu mudah dijangkau. Dari Kota Kendari, Ibukota Provinsi Sulawesi Tenggara, jarak ke lokasi permandian sekitar 80 kilometer, dan 20 kilometer dari Kecamatan Wanggudu, ibukota Kabupaten Konawe Utara. Dari Kendari, objek wisata ini bisa ditempuh selama kurang lebih 2 jam menggunakan transportasi darat. Pemandian air panas ini berada di pegunungan kapur dengan ratusan mata air panas yang tak berhenti mengeluarkan air panas dari perut bumi. Keseluruhan kawasan wisata ini berwarna putih kapur dengan air sangat bening dan dikelilingi vegetasi pinus. Jika beruntung, anda bisa bertemu monyet, rusa, dan burung yang berkeliaran di hutan tersebut. Anda dapat memilih sendiri kadar air panas yang sesuai dengan keinginan anda. Tidak hanya berendam, anda juga bisa mendapat khasiat dari permandian ini, karena menurut kepercayaan masyarakat setempat, air permandian ini bisa menyembuhkan berbagai penyakit, dikarenakan kandungan belerangnya yang cukup tinggi.
di bagian timur permandian, anda bisa menemukan batu menyerupai bagian belakang perahu yang terbalik. Menurut cerita rakyat sekitar, batu tersebut dikaitkan dengan sejarah kerajaan Wawolesea. Mitosnya Raja Wawolesea yang dikenal berani dan disegani, menikahi anaknya sendiri sehingga dikutuk menjadi batu berbentuk perahu. Dari atas batu ini, anda bisa memandang lautan lepas, dimana tampak Pulau Labengki dan pulau Bahulu. Objek wisata Pemandian Air Panas Wawolesea pun sudah dilengkapi berbagai fasilitas, seperti kamar mandi, anjungan untuk tempat istirahat, rumah makan dan lapangan parkir.