VOI PESONA INDONESIA Jika suatu hari anda bisa berkunjung ke Indonesia, berwisatalah ke Aceh. Berwisata ke Aceh, janganlah lupa membeli produk khas daerah tersebut sebagai buah tangan anda. Disana ada beragam produk khas Aceh yang bisa anda beli sebagai buah tangan. Ada kopi ataupun rencong, senjata tradisional masyarakat Aceh. Namun jika anda sedang jalan-jalan ke Kabupaten Pidie, di Aceh, anda bisa membawa pulang manisan tebu sebagai buah tangan, sekaligus melihat langsung cara pembuatannya yang cukup unik.
Sesuai namanya, manisan ini terbuat dari air tebu. Proses membuatnya tidaklah mudah, namun cukup unik, karena masih menggunakan cara-cara tradisional. Tebu hasil panen terlebih dahulu harus dipotong, lalu dibersihkan. Kemudian potongan tebu digiling. Untuk menggilingnya, masyarakat Aceh masih menggunakan tenaga kerbau, untuk menggerakkan penggiling tebu. Air tebu yang dihasilkan dimasak dengan menggunakan kayu bakar. Proses memasak air tebu menjadi manisan ini membutuhkan waktu cukup lama, hingga delapan jam. Selama delapan jam inilah, air tebu harus terus diaduk, agar tidak mengeras.
Membuat manisan tebu merupakan salah satu tradisi bagi sebagian masyarakat Aceh. Sebenarnya sebelum Indonesia merdeka, masyarakat Aceh sudah membuat manisan tebu. Namun sejak ada konflik Aceh yang dulu sempat terjadi, mereka sempat menghentikan aktivitas pembuatan manisan tebu. Kini sejak Aceh sudah damai kembali, aktivitas pembuatan manisan ini kembali dilakukan. Apalagi permintaan manisan tebu dari hari ke hari semakin besar. Selain langsung disantap, manisan ini biasanya merupakan bahan tambah dalam pengolahan kuliner rujak Aceh. Ada juga yang menjadikan manisan tebu sebagai obat penyakit tertentu, yang pastinya tidak menggunakan bahan pengawet.
anda bisa membeli manisan tebu di berbagai daerah di Aceh. Salah satunya di Kabupaten Pidie. Untuk menuju kesana, anda bisa menempuh waktu sekitar 3 jam dari Kota Banda Aceh, ibukota provinsi Aceh. Atau, anda dapat menempuh perjalanan selama 20 menit saja dari Kota Sigli, ibukota Kabupaten Pidie. Disana, manisan tebu dijual sebesar Rp. 5000 hingga Rp. 10.000 untuk manisan cair, dan Rp. 10.000 hingga 15.000 untuk manisan kental.
VOI PESONA INDONESIA Purwakarta merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Barat. Berada di kaki Gunung Burangrang, Purwakarta menyimpan sejuta pesona wisata. Salah satunya ada Gunung Bongkok. Berada di ketinggi 985 meter diatas permukaan laut (mdpl), gunung ini disebut-sebut sebagai salah satu titik menikmati sunrise terbaik di Purwakarta. Bagi anda yang suka hiking dan camping, objek wisata ini cocok untuk anda. Tak perlu memakan waktu banyak. Untuk menuju puncak Gunung Bongkok dicapai hanya menempuh waktu sekitar 1,5 jam saja.
Gunung Bongkok memiliki dua puncak. Jika Anda ingin menikmati matahari terbit, wajib menapaki puncak datar. Sesampainya di puncak datar, jangan lupa langsung abadikan momen anda. Meskipun gunung ini hanya memiliki ketinggian sekitar 985 mdpl, namun Anda tetap harus berhati-hati. Apalagi ketika berada di puncak datar, karena lokasi puncak datar curam. Kedua sisi gunung berhadapan langsung dengan jurang. Kedua adalah puncak watu tumpang, puncak tertinggi Gunung Bongkok yang menawarkan pemandangan waduk Jatiluhur dan Kota Purwakarta. Di puncak terdapat banyak bebatuan dengan ukuran yang cukup besar dan menjulang. Selain permukaan yang penuh batu, angin di puncak watu tumpang kencang. Jadi Anda tetap harus hati-hati.
gunung Bongkok berlokasi di desa Cikandang. Untuk menuju Gunung Bongkok, dari Purwakarta bisa ditempuh menggunakan kendaraan roda dua atau empat selama sekitar 15 hingga 30 menit. Ada biaya parkir yang harus bayar untuk sepeda motor sebesar 2000 Rupiah dan mobil sebesar 5000 Rupiah. Di desa Cikandang, ada Pos Munclu, tempat para pendaki atau wisatawan untuk melakukan kamping. Biasanya mereka yang ingin kamping, memilih bermalam sebelum menikmati sunrise. Jangan lupa untuk membawa persediaan air, ketika camping karena sumber air terdekat sekitar 100 meter dari Pos Munclu. Sebelum matahari terbit Anda bisa menempuh perjalanan sekitar 1 hingga 1,5 jam, menuju puncak datar untuk melihat keindahan matahari terbit.
VOI PESONA INDONESIA Danau Tolire terletak di kaki gunung api Gamalama. di Ternate, Maluku Utara.Jika kita berkunjung ke Danau Tolire kita harus terlebih dahulu terbang ke Kota Ternate, Maluku Utara. Dari kota Ternate jaraknya kurang lebih 10 Km arah selatan kota. Setelah melakukan perjalanan selama lebih kurang 20 menit melewati pinggir pantai dan perbukitan anda akan sampai di Danau Tolire.
Menurut hikayat masyarakat Ternate dan menjadi kepercayaan warga setempat, danau Tolire terbentuk akibat kemurkaan Yang Maha Kuasa karena adanya cinta terlarang antara seorang ayah dengan anaknya. Dibalik cerita rakyat tersebut, Danau Tolire memberikan sebuah wisata unik selain keindahan alam beserta makhluk hidup di sekitarnya. Danau ini terdiri dari dua danau, Danau Tolire Besar dan Danau Tolire Kecil, yang hanya berjarak 200 meter. Dengan latar belakang gunung api Gamalama yang indah, Danau Tolire Besar terlihat cantik dan eksotik dengan airnya yang berwarna hijau toska.
Sampai saat ini belum ada yang meneliti seberapa dalam Danau Tolire, namun masyarakat setempat yakin kedalamannya sulit dijangkau karena diperkirakan menyambung ke arah laut. Sementara untuk Danau Tolire kecil posisinya kurang lebih 200 meter dari Danau Tolire besar. Danau Tolire kecil letaknya lebih mendekat ke arah bibir pantai. Sepintas mirip sebuah tambak udang atau ikan di tepian pantai yang disekelilingnya ada berjejer pohon kelapa dan pepohonan lainnya. Saat mengunjungi Danau Tolire Besar, banyak objek wisata lainnya yang bisa dinikmati, seperti keindahan panorama puncak Gunung Gamalama, sejumlah benteng peninggalan Portugis dan makam Sultan Babullah, Sultan Ternate yang paling terkenal. Tidak hanya itu, bila sore menjelang, baik Danau Tolire Besar maupun kecil akan menjadi tempat sempurna menikmati matahari terbenam dengan latar lautan biru nan indah.
Jangan lupa jika berkunjung ke Indonesia bagian Timur mampir ke Maluku Utara tempat banyak wisata alam yang patut dikunjungi baik wisata pantai, pegunungan dan sejarah. Saudara demikian Pesona Indonesia kali ini dengan tema Danau Tolire di Ternate Maluku Utara. Kita akan bertemu lagi besok dengan topik yang menarik lainnya.
VOI PESONA INDONESIA Salah satu daerah di Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, yaitu Kecamatan Bumijawa, desa Gendong mempunyai air terjun yang bernama Curug Cantel Bumijawa. Curug atau air terjun ini berada di ketinggian 800 meter di atas permukaan laut, sehingga tidak mengherankan jika di sana udaranya cukup dingin. Curug yang berada tepat di bawah kaki gunung Slamet ini merupakan salah satu air terjun paling indah di Tegal, dan selalu ramai dikunjungi wisatawan, terutama di masa liburan. Curug Cantel Bumijawayang terletak di perbatasan Tegal dan Brebes memiliki ketinggian sekitar 60 meter. Karena ketinggiannya, maka tidak disarankan berenang di bawahnya, sebab air yang turun sangat deras dan bisa membahayakan.
Curug Cantel Bumijawa ini berada di antara dua buah tebing yang menjulang tinggi dan dihiasi dengan pepohonan yang masih sangat asri. Curug ini memang sangat indah, aliran airnya sedikit berundak di bagian bawah seperti menempel atau mengikat pada tebing yang ada di sampingnya. Keadaan seperti ini disebut warga sekitar dengan “cemantel” , yang artinya menempel . Oleh karena itu curug ini dinamakan Curug Cantel. Air dari curug Cantel Bumijawa ini sangat dingin, jernih dan bersih dan sangat menyegarkan. Walaupun tidak diperbolehkan berenang di kolam yang berada di bawah air terjun, tetapi pengunjung yang berada di sekitar air terjun masih bisa merasakan kesegaran air curug Cantel ini melalui cipratan airnya.
Walaupun letak curug Cantel Bumijawa ini strategis, tetapi jalur menuju curug ini cukup ekstrem. Pengunjung harus menyusuri sungai, bukit dan hutan untuk mencapai curug ini. Ini sangat cocok bagi anda yang suka berpetualang. Curug Cantel mulai dibuka jam 08.30 pagi sampai dengan jam 16.00 sore setiap hari. Fasilitas di curug ini sudah lengkap seperti area parkir yang luas, kamar mandi, mushola dan juga warung-warung makanan. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar wisata anda ke curug Cantel mempunyai kesan yang mendalam. Anda harus memperhatikan keadaan cuaca sebelum berangkat, karena letaknya di antara tebing, maka akan sangat berbahaya apabila hujan besar. Selain itu bagi anda yang tidak tahan dengan udara dingin sebaiknya membawa baju hangat dan obat-obatan yang diperlukan. Yang terpenting adalah mengikuti aturan yang diberlakukan oleh pengelola.
VOI PESONA INDONESIA Provinsi Bangka Belitung tak hanya terkenal dengan keindahan alamnya saja. Provinsi yang terdiri dari ratusan pulau-pulau kecil ini juga punya beragam kuliner lezat. Salah satunya Penyurong. Penyurong adalah salah satu penganan khas Belitung Timur. Kuliner yang terbuat dari singkong ini dahulu merupakan makanan pelengkap setelah nasi. Kuliner ini bisa jadi pilihan kuliner yang patut anda coba, jika suatu hari berkunjung ke Bangka Belitung, apalagi Penyurong masuk dalam daftar Warisan Budaya Tak Benda tahun 2021
Penyurong, dibuat dari bahan utamanya singkong yang dihaluskan terlebih dahulu, dicampur garam kemudian diaduk hingga merata menjadi sebuah adonan. Setelah adonan siap kemudian diambil secukupnya untuk digulung pada ranting yang telah disiapkan sebelumnya, seterusnya dipanggang. Proses memasaknya ini membuat penyurong memiliki aroma yang khas. Selain singkong, sebenarnya ada juga penyurong yang dibuat dari bahan gaplek yang masih basah. Gaplek adalah singkong yang dikeringkan. Saat disantap, kuliner ini begitu terasa lezat dan gurih.
Biasanya penyurong dinikmati sebagai pengganti nasi dan bisa disantap dengan ikan asin. Namun, kini penyurong juga sering dinikmati dengan diberi olesan selai nanas, keju, atau cokelat. Anda yang ingin menikmati menu jajanan tradisional belitong tersebut, bisa berkunjung ke objek wisata Tebat Rasau di Belitung Timur. Soal harga, anda jangan khawatir. Harganya cukup ramah di kantong.
(voinews.id) Pendengar, Masyarakat Sulawesi Tengah mengenal tiga rumah adat yang menjadi kebanggaan mereka. Salah satunya adalah Rumah Adat Tambi dari Suku Lore dan Suku Kaili. Rumah adat Tambi tergolong rumah panggung berbentuk segi empat yang bagian atapnya sekaligus berguna sebagai dinding. Alas rumah adat Tambi terbuat dari balok-balok yang disusun, sedangkan pondasinya tersusun dari batu alam. Rumah Tambi adalah rumah panggung dengan tiang penyangga yang pendek dan tinggi tidak lebih dari satu meter. Tiang penyangga berjumlah sembilan buah dan saling ditempelkan satu dengan yang lainnya menggunakan pasak balok kayu. Biasanya tiang-tiang tersebut terbuat dari bahan dasar kayu bonati, sejenis kayu hutan yang memiliki tekstur kuat dan tidak mudah lapuk. Tangga untuk masuk terbuat dari batang-batang kayu berbentuk bulat. Jumlah anak tangga rumah berbeda dan memiliki arti. Anak tangga berjumlah ganjil menandakan rumah kepala adat. Sementara anak tangga berjumlah genap merupakan rumah penduduk.
Pendengar, Rumah Tambi tidak berkamar dan penghuninya biasanya tidur di ruang tengah dengan menggunakan tempat tidur dari kulit kayu. Di tengah-tengah ruangan utama terdapat dapur yang dilengkapi dengan tungku untuk memasak. Rumah yang berbentuk panggung ini tidak mengenal sekat pada ruangan. Sehingga masyarakat setempat melakukan aktivitas semuanya hanya dalam satu ruangan. Hal tersebut menandakan bahwa sebelumnya masyarakat setempat hanya berpandangan, yang penting nyaman pada musim hujan dan terlindungi dari terik matahari. Rumah Tambi digunakan sebagai tempat tinggal. Rumah Tambi memiliki bangunan tambahan, yaitu Buho atau Gambiri yang memiliki fungsi masing-masing. Misalnya Bohu merupakan bangunan yang mempunyai dua lantai dan memiliki ruangan seperti pada rumah utama. Pada lantai satu digunakan untuk menerima tamu, sedangkan pada lantai dua digunakan untuk tempat menyimpan padi. Sedangkan Pointua digunakan sebagai tempat menumbuk padi. Belakangan ini, Rumah Adat Tambi mulai dibuatkan ornamen pada bagian pintu sebagai hiasan. Motifnya banyak terinspirasi dari lingkungan, misalnya binatang atau tumbuh-tumbuhan.
Pendengar, Membangun rumah adat Tambi tidak boleh sembarangan. Ada syarat utama yang harus dilakukan ketika membangun yaitu posisi rumah harus menghadap ke arah selatan dan utara. Hal tersebut bertujuan supaya tidak membelakangi matahari saat terbit dan terbenam. Daya tarik lainnya, menurut Rifai Mardin, dosen teknik arsitektur dari Universitas Tadulako, rumah adat berasitektur panggung ini tergolong tahan gempa. Selain itu juga tahan dengan banjir dan tsunami. Tentunya dengan catatan tingginya tidak setinggi badan bangunan atau di atas dua meter dari lantai dasar rumah. Rumah juga akan mampu bertahan bila gelombang air tidak membawa debit yang besar. Rifai pun yakin masyarakat zaman dahulu telah memiliki pengetahuan yang cukup mengenai kondisi tempat tinggalnya. Apalagi masyarakat dahulu sudah biasa hidup dengan gempa, hal inilah yang terlihat dari budaya lokal setempat, khususnya dalam rancang bangunan.
Tak hanya melayani penerbangan, Bandara Yogyakarta Internasional Airport (YIA) juga menjadi panggung Seni Budaya. Baru-baru ini, PT Angkasa Pura I (Persero) atau AP I membuka tiga arena di terminal sebagai tempat para seniman menunjukkan keahlian menari di depan pengguna jasa bandara, yakni di pintu masuk Keberangkatan, pintu Penjemputan dan titik Kedatangan Lawang Papat. Ketiganya menjadi panggung pertunjukkan yang dinamai Gebyar Bregas Budaya. Pentas ini hanya tampil setiap Sabtu dan Minggu. Gebyar Bregas Budaya berlangsung dari 16 Oktober sampai 7 November 2021.
30 dan 31 Oktober kemarin Kelompok Clingguk asal Kalurahan Hargomulyo, Kapanewon Kokap, Yogyakarta menampilkan tarian Angguk dan Incling pada Gebyar Bregas Budaya. Salah satu dari tarian tersebut, yakni Tari Incling akan kami perkenalkan kepada Anda. Incling merupakan tarian rakyat tradisional dimana tema ceritanya diambil dari cerita Panji. Cerita Panji merupakan sekumpulan cerita yang berkisar padadua tokoh utamanya, yaitu Raden Panji Inu Kertapati (atau Kudawaningpati atau Asmarabangun), seorang pangeran dari Kerajaan Jenggala dan Dewi Sekartaji (atau Galuh Candrakirana), seorang puteri dari Kerajaan Kediri.
Incling berasal dari kata Onclang artinya Kuda Balap (Teji). Tarian ini mempergunakan Ondong (Kuda-kudaan) sebagai alat tariannya. Tarian incling biasanya dibawakan secara berkelompok dengan jumlah penari 15 atau 17 orang. Pertunjukan ini biasanya diadakan di tempat terbuka dengan durasi 3 sampai 4 jam. Meskipun penarinya laki-laki semua, namun ada peran wanita yang diperankan oleh laki-laki yang disebut “Cepet Wadon”. Selain itu, yang juga menarik dan disukai penonton adalah peran tokoh Pentul, Bejer serta Kethek atau kera, karena peran tokoh tersebut dimainkan secara jenaka dan menarik.
VOI PESONA INDONESIA Sebagai desa penghasil kentang terbaik, kehidupan masyarakat Desa Sumber Brantas, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, Malang, Jawa Timur tak jauh dari aktivitas menanam kentang, bahkan mereka punya ritual adat sebelum kentang ditanam. Ritual tersebut dikenal dengan nama Ponjo Kentang. Ponjo merupakan istilah bahasa Jawa yang artinya menanam. Dengan demikian, Ponjo Kentang merupakan ritual yang dilaksanakan sesaat sebelum menanam kentang. Ritual yang dilaksanakan di tengah ladang itu biasa dilaksanakan untuk memulai musim tanam kentang.
Pendengar, Ponjo Kentang digelar untuk memanjatkan doa supaya tanaman kentangnya aman dari segala penyakit tanaman. Biasanya, Ritual Ponjo Kentang dilaksanakan di ladang tempat kentang itu akan ditanam. Dalam pelaksanaannya, petani harus membawa sejumlah jenis makanan lengkap dengan wungkul ingkung atau ayam kampung utuh yang dipanggang. Seiring berkembangnya waktu, sebagian petani melaksanakan ritual itu di rumahnya. Namun sebagian lainnya masih mempertahankan adat lama, yakni tetap melaksanakan ritual di ladang.
Pendengar, Sebelum ritual Ponjo Kentang dimulai, Lantunan doa dengan menggunakan bahasa jawa pun dipanjatkan oleh para sesepuh Desa Sumber Brantas. Usai mengucapkan doa bersama, proses Ponjo kentang pun dimulai. Sesepuh dan masyarakat desa memasukan kentang berjumlah 16 bibit ke dalam tanah. Sejumlah 16 bibit kentang ini, bukan hanya sekadar angka. Jumlah itu ternyata sudah ditentukan dari penanggalan Jawa, dimana hari penanaman kentang yang jatuh pada Sabtu Pon. Dalam ritual ini, masyarakat memang harus memperhatikan hitungan penanggalan jawa. Setelah penanaman sebanyak 16 biji kentang tersebut, petani bebas menanami ladangnya hingga penuh. Ritual ini juga mengawali digelarnya Festival Kaki Langit di kota Batu. Festival ini merupakan bentuk dari melestarikan budaya menanam kentang, sekaligus menggunakan momen menanam kentang ini untuk menjalin silaturahmi sambil ngopi dan nunu (memanggang) kentang.
VOI PESONA INDONESIA Bogor yang letaknya tidak jauh dari Kota Jakarta memiliki banyak kuliner legendaris, salah satu yang bisa dinikmati sebagai hidangan sarapan pagi adalah Doclang. Doclang ini banyak dan mudah ditemui di jalan Mantarena Lebak, Bogor. Biasanya Doclang ini siap untuk disajikan bersama irisan tahu dan ketupat.
Jika di Jakarta ada ketoprak , di Bandung ada kupat tahu maka di Bogor ada doclang; ketiga makanan ini merupakan hidangan kuliner yang hampir sama karena semua menggunakan siraman sambal kacang. Tetapi walaupun hampir sama, terdapat juga perbedaan di antara ketiga kuliner tersebut. Doclang memiliki ciri khas tersendiri, ketupat yang digunakan dalam sajian doclang tidak dibungkus dengan daun kelapa yang muda seperti pada umumnya, tetapi dibungkus dan dimasak dengan menggunakan daun patat. Daun patat yang mempunyai nama latin Phrynium Capitatum ini sudah sejak lama digunakan masyarakat Bogor sebagai bahan pembungkus ketupatnya. Daun Patat digunakan sebagai pembungkus ketupat karena diyakini banyak mengandung serat dan protein, selain juga karena tekstur daunnya yang halus dan elastis untuk dijadikan sebagai bahan pembungkus.
Pendengar, secara umum doclang berisi potongan ketupat, tahu, kentang dan tambahan telur lalu diberi siraman bumbu kacang yang mempunyai rasa agak pedas, kemudian ditambah dengan kerupuk dan sambal bagi yang menginginkan rasa pedas. Satu porsi Doclang lengkap dengan tambahan telur dijual dengan harga Rp. 8000. Bila anda sedang berada di Bogor cobalah Doclang sebagai menu sarapan, selain mengandung karbohidrat yang tinggi, Doclang memilki rasa yang khas, Doclang akan lebih nikmat jika disajikan dengan ditemani teh hangat. Kita akhiri Pesona Indonesia hari ini. Kita berjumpa lagi besok. Inilah Suara Indonesia di Jakarta.
VOI PESONA INDONESIA Jika pandemi telah usai, datanglah berwisata ke Indonesia. Bagi Anda pencinta wisata pantai, berkunjunglah ke Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB). Disana ada banyak pantai cantik. Salah satunya Pantai Elak-ELak. Pantai Elak-Elak berlokasi di kawasan Sekotong, Lombok Barat, tepatnya di Desa Batu Putih. Jika anda berangkat dari Kota Mataram, ibukota provinsi Nusa Tenggara Barat perlu melakukan perjalanan selama satu setengah jam berkendara untuk tiba di tempat ini. Sedang dari Bandara Internasional Lombok sekitar 3 jam menggunakan motor atau mobil pribadi. Akses ke lokasi cukup mudah dan nyaman, karena kondisi jalan utama menuju lokasi sudah diaspal.
Menurut bahasa Sasak, salah satu suku tradisional yang mendiami Pulau Lombok, Pantai Elak Elak bisa berarti lidah. Menurut cerita, konon pantai ini dinamakan demikian karena merupakan sebuah tanjung yang menjorok ke laut yang sekilas memiliki bentuk mirip lidah manusia. Pantai ini tergolong pantai yang belum banyak dikunjungi wisatawan, sehingga suasananya lebih tenang dan sepi, cocok bagi Anda yang mencari kesunyian. Untuk masuk ke objek wisata ini, Anda dikenakan biaya tiket masuk sebesar Rp5.000 per orang. Jika membawa kendaraan bermotor, dikenakan biaya tambahan untuk parkir sebesar Rp2.000 untuk sepeda motor atau Rp5.000 untuk mobil .
Pantai Elak-Elak punya pesona alam yang sangat indah. Karakter pasir putih bersih, berpadu dengan birunya air laut nan jernih. Di sepanjang bibir pantai terdapat deretan pepohonan yang menambah teduhnya suasana, sehingga sangat cocok sebagai tempat bersantai melepas penat. Selain bersantai di tepi pantai, anda juga bisa melakukan piknik bersama keluarga. Pantai Elak-elak memiliki karakter pantai dan laut yang tenang. Tidak ada gelombang tinggi pada kondisi normal. Karenanya, anda bisa berenang di tepian pantai sepuasnya. Selain itu, Panti Elak-elak juga memiliki keindahan alam bawah laut yang menakjubkan, Anda bisa snorkling dan diving sepuasnya. Pantai Elak-elak memiliki keunikan lainnya yaitu terdapat Pulau Karang yang berada cukup dekat dengan bibir pantai. Pulau tersebut sebenarnya adalah karang yang mencuat ke permukaan air laut, sehingga membentuk sebuah bukit. Di bagian atas karang ditumbuhi beberapa pohon. Pulau Karang ini bisa dikunjungi. Anda tak perlu menyewa sampan, cukup dengan berjalan kaki, terutama saat air laut surut. Anda bisa berfoto atau mengelilingi pulau Karang. Sebaiknya Anda tetap hati-hati agar tidak terpeleset dan terjatuh.