Voinews.id, Denpasar:Denpasar: Pemerintah secara resmi meluncurkan program makan bergizi gratis yang bertujuan untuk mendukung pemenuhan gizi anak-anak di Indonesia. Program ini menjadi bagian dari upaya jangka panjang pemerintah dalam meningkatkan kualitas hidup generasi muda melalui pola makan sehat dan bergizi. Menurut pengamat kebijakan publik Umar Ibnu AlKhatab, program makan bergizi gratis merupakan langkah positif yang perlu diapresiasi. "Program ini merupakan wujud nyata komitmen pemerintah dalam mengatasi masalah gizi di Indonesia, khususnya di kalangan anak-anak," kata Umar. Dalam wawancara bersama RRI, Selasa (8/1/2024), Umar menyoroti beberapa aspek yang harus menjadi atensi pemerintah. "Pertama, pendataan penerima manfaat harus akurat agar program ini benar-benar menyasar kelompok yang membutuhkan," katanya.
"Kedua, rantai distribusi bahan makanan harus terjamin kualitas dan kesegarannya. Ketiga, perlu ada pengawasan ketat agar tidak terjadi penyimpangan dalam pelaksanaan di lapangan," ucapnya. Selain itu, Umar juga menekankan pentingnya edukasi gizi bagi keluarga penerima manfaat. "Program ini bukan hanya soal menyediakan makanan, tetapi juga mengedukasi masyarakat tentang pentingnya pola makan bergizi," katanya. Umar menyebutkan bahwa kebijakan ini memiliki potensi besar untuk mendukung agenda upaya pemenuhan gizi anak-anak di Indonesia. "Namun, keberhasilannya sangat bergantung pada konsistensi pelaksanaan dan keberlanjutan program," katanya.
Umar memberikan beberapa imbauan kepada pemerintah. "Pemerintah harus memperkuat sinergi dengan berbagai pihak, seperti lembaga pendidikan, organisasi masyarakat, dan dunia usaha untuk mendukung kelangsungan program ini," ujarnya. Program makan bergizi gratis ini diharapkan menjadi langkah strategis dalam mendukung pemenuhan gizi anak-anak Indonesia. Dengan penyempurnaan yang tepat, program ini dapat memberikan dampak signifikan bagi masa depan generasi muda.
RRI.co.id
Voinews,Jakarta: Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto mendesak generasi muda untuk menemukan dan mengejar passion. Hal itu berguna untuk membantu mereka sebagai pewaris masa depan bangsa, dalam menjawab tantangan zaman dan mempersiapkan diri menghadapi dinamika global. Bima Arya dalam keterangannya di Jakarta, Senin (6/1) mendorong generasi muda agar aktif mencari pengalaman dan terus berusaha dalam menemukan hal yang disukai. Selain itu, Bima juga mengingatkan generasi muda untuk terus memahami perkembangan tren yang sedang berlangsung.
Menurutnya, langkah ini penting agar mereka mampu mengantisipasi perubahan dan mempersiapkan diri menghadapi tantangan masa depan. Dia menegaskan, generasi muda tidak boleh hanya mengikuti arus tanpa arah. Bima juga mengimbau generasi muda untuk memanfaatkan waktu sebaik mungkin, mengingat target Indonesia menjadi negara maju pada 2045 semakin dekat. (Antara)
Voinews,Jakarta: Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menyatakan, pihaknya mengutamakan penciptaan lapangan kerja terkait investasi Apple di Indonesia yang direncanakan melakukan negosiasi pada 7 dan 8 Januari. Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita di Jakarta, Senin (6/1) mengatakan, empat prinsip berkeadilan yang ditetapkan pihaknya untuk Apple yakni investasi Apple di negara lain, investasi produsen handphone, komputer genggam dan tablet (HKT) selain Apple di Indonesia, nilai tambah dan pendapatan bagi Indonesia, serta penyerapan tenaga kerja dalam ekosistem.
Lebih lanjut, terkait wacana investasi Apple sebelumnya yang sebesar 1 miliar dolar AS/ Menperin mengatakan/ angka tersebut terbilang kecil apabila dibandingkan dengan total penjualan produk Apple di Indonesia. Sebelumnya, Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani mengatakan, perusahaan teknologi kenamaan asal Amerika Serikat, Apple, akan mengumumkan realisasi investasinya di Indonesia pada pekan depan. (Antara)
Voinews,Jakarta: Kementerian Kesehatan mengirimkan 27 dokter spesialis untuk belajar ke Tiongkok dan Jepang dalam program fellowship guna memperkuat layanan kardiovaskuler di Indonesia, mengingat di Indonesia penyakit tersebut menewaskan ratusan ribu orang setiap tahunnya. Dalam acara pelepasan keberangkatan para peserta fellowship di Jakarta, Senin, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, ini merupakan upaya bersama Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) dalam mempercepat penyediaan tenaga kesehatan spesialis untuk intervensi penyakit jantung.
Hal itu mengingat kursi pendidikan di Indonesia untuk ilmu tersebut hanya tersedia 30-50 per tahun. Dia mengemukakan, saat ini dibutuhkan 350 hingga 400 dokter spesialis jantung untuk ditempatkan di 514 kabupaten dan kota. (Antara)