19
November

 

Voinews.id, Jakarta:Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) mencatat kaum perempuan paling sering menjadi korban kejahatan di ruang digital. Hal itu diungkapkan Menteri Komdigi Meutya Hafid. Kejahatan di ruang digital sering dialami perempuan ialah lkasus penipuan yang berujung transaksi elektronik. Bahkan Menkomdigi juga mengungkapkan, kecanggihan teknologi saat ini juga telah menjadikan perempuan sebagai korban pelecehan seksual.

 

"Kita tahu salah satu korban terbanyak, baik itu penipuan, transaksi keuangan lah ya, di digital itu banyak perempuan. Jadi segala lini, baik itu transaksi keuangan, pornografi itu banyak sekali korbannya perempuan di dunia maya," kata Meutya dalam konferensi persnya di Kantor Kemkomdigi, Jakarta, Senin (18/11/2024). Dari sektor pelecehan perempuan di ruang digital, Menkomdigi menjelaskan bahwa kecanggihan teknologi, memodifikasi sosok perempuan.

 

Dengan menggunakan artificial intelligence (AI), sosok perempuan di palsukan karakternya dengan sistem deepfake. Untuk itu, ia mengungkapkan, akan menggencarkan kerjasama dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA). Kolaborasi dalam bentuk Ruang Bersama Merah-Putih dikatakn Meutya, akan memfokuskan literasi digital terhadap kaum perempuan. "Pertama literasi digital, jadi memang kita melibatkan perempuan untuk kemudian diberikan literasi digital. Jadi ini akan lebih banyak keberpihakan terhadap perempuan untuk literasi digital," ujar Meutya.

 

RRI.co.id

18
November

 

VOInews.id, Jakarta:Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti mengatakan, program makan bergizi gratis menjadi upaya pembentukan karakter. Hal itu disampaikan Mu’ti saat meninjau makan bergizi gratis di sejumlah sekolah di Sidoarjo, Jawa Timur. “Melalui program ini, kami ingin tanamkan betul, tidak hanya terkait dengan memberikan makanan yang sehat dan bergizi. Tetapi harus menjadi bagian dari pembentukan karakter dan kepribadian mulia pada peserta didik,” kata Mu'ti dalam acara Perayaan Milad Muhammadiyah ke 112 dan Launching Gerakan Makan Siang Bergizi di Aula SMA Muhammadiyah 1 Taman, Sidoarjo, dikutip Senin (18/11/2024). Menurutnya, program ini juga sekaligus membentuk karakter peserta didik yang memiliki rasa tanggung jawab. Serta menanamkan budaya tertib, toleransi, dan kebersamaan. “Ada beberapa sekolah yang menerapkan pola penyajiannya prasmanan, sehingga peserta didik terbiasa mencuci sendiri piring yang digunakan.

 

Mereka juga tertib mengambil makanan, toleransi dengan teman lainnya, dan mengambil makanan secukupnya,” katanya, mengungkapkan. Sebagai integrasi dari program makan bergizi gratis ini, lanjut dia, pada Desember nanti, Kemendikdasmen akan meluncurkan program tujuh kebiasaan anak hebat. Di antaranya, bangun pagi, beribadah, berolahraga, makan sehat dan bergizi, gemar belajar, bermasyarakat, dan tidur tepat waktu. “Kita semua melihat, hari itu dimulai dari matahari terbit dan diakhiri matahari terbenam.

 

Oleh karena itu, Bapak dan Ibu akan menjadi bagian dari upaya kami dalam menanamkan karakter anak-anaknya," ujarnya. "Nantinya, dengan tujuh kebiasaan ini akan terjalin komunikasi yang baik antara orang tua dengan sekolah. Ini yang harus menjadi perhatian bersama," ucapnya. Mendikdasmen juga berpesan kepada peserta didik untuk selalu membiasakan makan sehat, berigizi dan halal. Ia juga mengatakan untuk makan tidak tergesa-gesa, makan dengan sabar, dan dinikmati.

 

“Makanan yang sehat itu, pengaruhnya sangat kuat untuk tubuh kita untuk melakukan banyak beraktifitas. Otak kita juga sehat, maka kita belajar juga jadi enteng," ucapnya. Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur akan mendistribusikan 112.000 porsi makan ke sekolah-sekolah Muhammadiyah di sana. Ketua PWM Jawa Timur, Sukadiono berharap kegiatan yang akan dimulai pada Januari 2025 ini akan berdampak positif. “Semoga dukungan ini menjadi contoh atau inspirasi instansi lain di seluruh Indonesia. Hal ini guna mewujudkan generasi muda yang sehat, berakhlak, dan berkarakter," kata Sukadino.

 

RRI.co.id

18
November

 

VOInews.id, Jakarta:Indonesia sebagai produsen minyak sawit terbesar di dunia dinilai memiliki peran strategis dalam mendukung ketersediaan pangan dan energi di tingkat global seiring peningkatan populasi manusia. “Dalam konteks Indonesia, minyak sawit merupakan komoditas strategis yang akan menopang bangsa kita mencapai kemandirian pangan dan energi,” kata Ketua Umum Rumah Sawit Indonesia (RSI), Kacuk Sumarto di Jakarta, Minggu. Menurut dia, populasi manusia di dunia diperkirakan meningkat menjadi sekitar 8,5 miliar manusia (pada 2030) dari sekitar 8,2 miliar manusia (pada 2024), sementara Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) memprediksi mencapai 10 miliar jiwa pada 2080.

 

Tentu saja, lanjutnya, ini akan mengakibatkan jumlah kebutuhan pangan dan energi juga meningkat. Sementara itu, daya dukung bumi telah menurun sebagai akibat dari; eksploitasi sumber daya alam yang berlebihan, penggunaan pupuk kima yang tidak bijaksana dan perubahan iklim. Hal ini berdampak kepada rasio ketersediaan pangan menurun dan harga pangan menjadi meningkat. Kenaikan jumlah populasi tersebut juga akan berdampak kepada peningkatan aktivitas manusia dan pada gilirannya kebutuhan terhadap energi juga melonjak, sementara itu ketersediaan energi yang berasal dari perut bumi semakin menurun dan terbatas. "Karena itu, pengembangan energi baru dan terbarukan menjadi sebuah keniscayaan. Apalagi, penggunaan bahan bakar fosil berkontribusi memberikan dampak emisi karbon yang sangat tinggi, sehingga harus dibatasi penggunaannya," kata Kacuk dalam keterangannya.

 

Dia menegaskan, mutlak bagi negara untuk menetapkan kebijakan kemandirian pangan dan energi yang tidak terganggu oleh keadaan apapun di dunia internasional. Melihat kondisi lahan yang ada, tambahnya, perkebunan sawit adalah yang paling berpotensi untuk mendukung kedaulatan ataupun kemandirian pangan dan energi. Hal itu mempertimbangkan dua hal pokok, pertama; komoditas sawit dapat menghasilkan bahan pangan dan energi. Kedua; lahan perkebunan sawit, seluas 16,8 juta hektar dan tersebar di seluruh pelosok negeri, berpotensi untuk ditanami bahan pangan dan energi.

 

Dalam kajian RSI, tambahnya, jika peremajaan kelapa sawit dilakukan secara konsisten, terdapat setidaknya satu juta hektar yang memungkinkan ditanami tanaman sela (intercropping) komoditas bahan-bahan pangan dan energi. Terlebih jika bisa dikonsumsi secara lokal, akan menghemat banyak sekali biaya logistik. Pada kesempatan tersebut Kacuk menjelaskan peran Indonesia dalam mencapai kemandirian pangan dan energi akan dibahas menjadi topik diskusi dalam seminar yang diselenggarakan RSI di Jakarta, Senin (18/11).

 

Seminar bertema “Menggapai Kedaulatan Pangan, Energi dan Ekonomi Melalui Perkebunan Sawit Untuk Menuju Indonesia Emas 2045” menghadirkan sejumlah pembicara dari perwakilan pemerintah dan pelaku usaha. Selain itu juga akan digelar Kongres I RSI pada Selasa (19/11).

 

Antara

18
November

 

VOInews.id, Karanganyar:PT Pupuk Indonesia (Persero) memastikan kemudahan akses untuk petani dalam memperoleh pupuk dengan harga terjangkau. "Kami ingin memastikan bahwa kebutuhan petani terhadap pupuk dapat terpenuhi, baik dari sisi ketersediaan maupun harga yang terjangkau," kata Senior Manager Jawa Tengah dan DIY PT Pupuk Indonesia Antonius Yudhi Kristyanto di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, Minggu.

 

Oleh karena itu, dalam rangka mendukung petani pada musim tanam, belum lama ini pihaknya menyelenggarakan Rembuk Tani di Kabupaten Karanganyar. Ia mengatakan Rembuk Tani bertujuan untuk memastikan akses yang lebih luas dan terjangkau terhadap pupuk, serta mendorong peningkatan hasil pertanian melalui dialog dan program diskon khusus. "Inisiatif ini diharapkan dapat membantu petani mencapai hasil panen yang optimal dengan biaya yang efisien," katanya.

 

Pada program tersebut, dikatakannya, petani bisa menikmati berbagai diskon khusus. Ia mengatakan salah satu program utama yang ditawarkan adalah potongan harga sebesar Rp50.000 untuk setiap pembelian pupuk bersubsidi pada kios-kios resmi yang berlaku hingga 20 Desember 2024. "Berbagai pupuk subsidi yang dapat ditebus petani dalam program ini antara lain pupuk Urea, NPK dan organik," katanya. Ia mengatakan jenis pupuk tersebut telah dirancang untuk memenuhi kebutuhan tanaman dan merupakan pupuk yang disubsidi sesuai yang tertuang dalam Permentan Nomor 1/2024. Sesuai kebijakan pemerintah, dikatakannya, proses penebusan pupuk subsidi di tingkat kios saat ini sudah jauh lebih cepat dan mudah.

 

"Petani hanya perlu membawa KTP sebagai identitas utama saat melakukan penebusan di kios resmi. Program lainnya yang ditawarkan adalah potongan harga 40 persen untuk Pupuk NPK Phonska Plus, pupuk nonsubsidi unggulan yang mendukung peningkatan hasil panen," katanya. Ia mengatakan diskon tersebut berlaku selama acara berlangsung dan memberikan kesempatan bagi para petani untuk memperoleh pupuk berkualitas dengan harga lebih terjangkau. "Dengan semangat kolaborasi, Pupuk Indonesia siap mendampingi petani dalam setiap tahap perjalanan menuju kemandirian pangan nasional. Rembuk Tani bukan hanya acara tetapi juga komitmen nyata dalam membangun ketahanan pangan yang lebih kokoh untuk masa depan Indonesia yang lebih sejahtera dan berkelanjutan," katanya.

 

Antara

Page 3 of 683