04
October

 

VOinews.id, Jakarta:Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menyatakan pihaknya akan mengkaji penyebab sekaligus dampak manakala terjadi penurunan harga sejumlah komoditas pangan hingga terlampau murah. “Apa karena suplainya banyak sekali sehingga harganya terlalu murah, atau daya beli yang turun nanti kita lihat, kita kaji lebih lanjut,” kata Zulkifli Hasan ditemui di Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat. Dia mengatakan dirinya kerap dirundung atau di-bully manakala menyebut harga sebuah komoditas terlalu murah.

 

Padahal, kata dia, harga komoditas pangan yang terlalu murah dapat berdampak bagi petani. “Dulu kan saya sering di-bully, saya kalo ngomong ini harganya kemurahan terus di-bully, dimarah-marahi saya ini,” jelasnya. Dia mengatakan apabila terjadi inflasi, pemerintah akan bisa secara cepat mengatasi melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Namun apabila harga komoditas terlalu murah, petani bisa jadi mengalami kebangkrutan. “Kalau harga terlalu murah.

 

(Misalnya) cabai terlalu murah, misalkan patokan kita Rp40 ribu, di pasar cuma Rp15 ribu, itu langsung bangkrut petaninya gitu lho. Begitu juga telur, kalau telur standar kita kan Rp28 ribu, kalau dia cuma harganya Rp24 ribu, itu tutup. Nah ini memang ada beberapa yang terlalu murah,” kata dia. Dia menyampaikan terlalu murahnya harga komoditas dapat disebabkan berbagai faktor, misalnya disebabkan oleh peralihan musim, suplai yang terlampau banyak, atau daya beli masyarakat yang mengalami penurunan. Oleh karena itu pihaknya akan melakukan kajian terhadap penyebab dan dampak dari terlalu murahnya harga komoditas pangan.

 

Antara

04
October

 

VOinews.id, Jakarta:Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi terus mendorong peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) sektor transportasi karena menjadi salah satu tonggak utama keberhasilan dan kemajuan sektor transportasi. "Keberhasilan dan kemajuan sektor transportasi sangat bergantung pada SDM berkualitas yang mampu merancang, memelihara, mengoperasikan, serta mengeksplorasi sistem transportasi. Untuk itu, pembangunan SDM sangat penting untuk mencetak talenta unggul Indonesia di sektor transportasi," kata Menhub di Jakarta, Kamis. Menhub menyampaikan hal itu saat membuka sekaligus memberi sambutan melalui video conference acara Seminar dan Talkshow "Harmoni Pembangunan SDM Transportasi: Menuju Talenta Unggul 2025", yang diselenggarakan oleh Pusat Inovasi Psikologi Universitas Padjadjaran Bandung.

 

Menhub menekankan dalam 10 tahun terakhir, pembangunan masif pada sektor transportasi telah memperkuat fondasi ekonomi dan sosial Indonesia. Pencapaian besar ini meliputi pembangunan infrastruktur fisik dan transformasi digital. Maka, SDM transportasi yang ada saat ini dan masa mendatang, perlu memperlengkapi diri agar mampu menghadapi transformasi digital serta kecanggihan infrastruktur terkini.

 

"SDM transportasi harus terus meng-upgrade diri agar bisa beradaptasi di tengah perubahan zaman yang begitu cepat. Pengembangan diri di antaranya bisa melalui program pendidikan dan pelatihan untuk mewujudkan sistem transportasi inovatif dan berkelanjutan," tutur Menhub. Sejalan dengan itu, Wakil Rektor Bidang Sumber Daya dan Keuangan Universitas Padjadjaran Prof. Dr. Ida Nurlinda menyampaikan pentingnya menghasilkan lulusan yang berkualitas dari sekolah tinggi bidang transportasi. Menurut Ida, berkualitas yakni menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, juga memiliki karakter dan dapat berkontribusi nyata pada capaian pembangunan nasional. Menurutnya, para lulusan memiliki peran strategis sebagai agen-agen pembangunan transportasi yang perlu mendapatkan dukungan pengembangan SDM yang berkelanjutan. "Maka itu, kolaborasi antara akademisi, praktisi, dan pemangku kepentingan sangatlah penting untuk menghasilkan lulusan yang akan menjadi tenaga profesional yang mampu menghadapi tantangan," kata Prof. Ida.

 

Antara

03
October

 

Voinews.id, Jakarta:Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut bakal menyiapkan sanksi lanjutan untuk PT Investree Radhika Jaya (Investree) akibat pelanggaran ketentuan yang berujung pada kasus gagal bayar. Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, LKM dan LJK Lainnya OJK Agusman mengatakan, pihaknya terus melakukan pengawasan dan pemantauan terhadap pemenuhan komitmen pengurus Investree atas rencana tindak lanjut (action plan) yang telah disampaikan. “OJK akan mengambil langkah-langkah pengawasan (supervisory concern) yang diperlukan dan mengenakan sanksi lanjutan sesuai ketentuan yang berlaku,” kata Agusman dalam keterangannya di Jakarta, Rabu. Meskipun demikian, hingga saat ini belum terdapat laporan realisasi penyuntikan modal dan penyelesaian permasalahan di Investree. Selain itu, ia menyampaikan bahwa berdasarkan korespondensi terakhir, alamat kantor Investree masih aktif dan masih dapat menerima kunjungan pengaduan walk in customer.

 

Adapun sejak 13 Januari 2024, OJK telah memberikan sanksi administratif ke Investree karena dinilai melanggar ketentuan penyaluran pinjaman. Besarnya tingkat risiko kredit macet secara agregat atau rasio TWP90 Investree menunjukkan tingkat kelalaian penyelesaian kewajiban di atas ambang batas TWP90 yang ditetapkan OJK, yakni tidak lebih dari 5 persen. Tingkat wanprestasi di atas 90 hari atau TWP90 perusahaan bahkan telah mencapai 16,44 persen pada 1 Februari lalu.

 

Sebagai informasi, hingga Agustus 2024, terdapat 19 penyelenggara Penyelenggaraan Layanan Pendanaan Bersama Berbasis Teknologi Informasi (LPBBTI) yang memiliki TWP90 di atas 5 persen. Terhadap Penyelenggara tersebut, OJK memberikan surat peringatan dan meminta Penyelenggara membuat action plan untuk memperbaiki kualitas pendanaan. “OJK juga terus melakukan monitoring terhadap kualitas pendanaan LPBBTI dan akan melakukan tindakan pengawasan termasuk pemberian sanksi administratif dalam hal ditemukan pelanggaran terhadap ketentuan,” ujar Agusman.

 

Antara

02
October

 

VOInews.id, Jakarta:Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi meminta mahasiswa perhubungan agar membangun budaya antikorupsi sejak dini, demi menciptakan lingkungan kerja yang bersih dan berintegritas ketika sudah memasuki dunia kerja. "Para mahasiswa perguruan tinggi yang berada di bawah naungan Kemenhub agar memiliki integritas tinggi untuk mencegah korupsi di kemudian hari," kata Menhub saat memberikan Kuliah Umum dan Pembekalan bertema “Pengelolaan Keuangan Negara Sebagai Bagian Kegiatan Antikorupsi” kepada mahasiswa di bawah naungan Kemenhub di Jakarta, Selasa.

 

Menhub menyampaikan bahwa pembangunan di Indonesia bisa dilakukan dengan cepat, aman, dan bebas dari korupsi. Oleh karena itu, penting bagi para mahasiswa sebagai generasi penerus agar memiliki integritas tinggi sebagai bekal untuk mengemban tugas selepas menyelesaikan pendidikan. "Ini penting untuk membangun pengelolaan keuangan negara yang lebih baik, transparan, dan akuntabel, demi masa depan Indonesia yang gemilang,” ujar Menhub.

 

Meski begitu, Menhub mengatakan bahwa pencegahan tindak pidana korupsi membutuhkan sinergi yang kuat dari semua pihak. Budaya antikorupsi harus dimulai dari keluarga, pendidikan, hingga dunia kerja dengan cara yang beraneka ragam. "Caranya dengan memberikan edukasi, pengawasan berlapis, menerapkan kebijakan yang efisien, serta memaksimalkan perkembangan teknologi,” terang Menhub.

 

Menhub menambahkan pemerintah terus mendorong pengelolaan keuangan negara yang akuntabel, transparan, dan berintegritas, dengan memanfaatkan kemajuan teknolog. Hadirnya sejumlah aplikasi, menurut Menhub dapat menciptakan transparansi dalam proses perencanaan, penganggaran, hingga pembayaran elektronik untuk pengadaan barang dan jasa di instansi Pemerintah. Penyelenggaraan Kuliah Umum dan Pembekalan tersebut adalah untuk meningkatkan kesadaran mahasiswa tentang pentingnya pengelolaan keuangan negara yang bersih dan transparan. Selanjutnya untuk memberikan pemahaman tentang mekanisme pengawasan keuangan negara dan peran serta mahasiswa dalam mencegah korupsi.

 

Antara

Page 1 of 667