01
April


(Voinews.id)Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) mendorong urgensi pengembangan food estate atau lumbung pangan dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan nasional yang berkelanjutan.

"Urgensi pengembangan food estate adalah dinamika lingkungan strategis ketahanan pangan terkait jumlah penduduk, perubahan iklim, situasi sosial, ekonomi, dan politik dunia. Selain itu masih terdapat beberapa komoditas pangan yang masih dipenuhi dari impor. Untuk itu sangat penting memaksimalkan produksi dalam negeri sebagai upaya mewujudkan swasembada pangan berkelanjutan," ujar Plt Deputi Bidang Kerawanan Pangan dan Gizi Andriko Noto Susanto dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat.

Menurut dia, hal yang juga penting adalah menjaga stabilisasi pasokan dan harga pangan, karena beberapa daerah tidak mampu menghasilkan pangan sendiri sehingga pangan tersebut tidak tersedia dan harganya relatif mahal karena didatangkan dari luar daerah.


Karena itu Andriko menegaskan pentingnya pemerataan ketersediaan pangan di seluruh wilayah dan juga pengentasan daerah rawan pangan, daerah terdampak bencana dan 3T (terdepan, terpencil dan tertinggal).

Food estate dapat berperan dalam penyelenggaraan cadangan pangan pemerintah, dimana NFA berperan dalam menyinergikan penyerapan hasil oleh Bulog untuk cadangan pangan pemerintah maupun penyerapan oleh BUMN Pangan untuk skema komersil,” katanya.

Selain itu dia memaparkan pentingnya mengkorporasikan petani sebagai upaya mengembangkan model bisnis melalui konsolidasi petani dan usaha tani yang mampu memberikan nilai tambah, memperkuat kelembagaan petani, meningkatnya posisi tawar petani sehingga dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani.

“Untuk mendukung keberhasilan, model korporasi petani perlu mempertimbangkan kondisi existing agar berkelanjutan. Pemerintah memberikan penguatan kapasitas bagi para pelaku yang sudah berjalan dan dukungan lain seperti irigasi, benih, asuransi dan regulasi serta penyuluhan dan litbang,” kata Plt Deputi Bidang Kerawanan Pangan dan Gizi tersebut.

01
April

(Voinews.id)Ketua DPR RI Puan Maharani mengingatkan umat Muslim tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan (prokes) selama menjalani ibadah di bulan Ramadhan agar tidak terpapar COVID-19.

"Selamat datang bulan Ramadhan 1443 H, selamat menjalankan ibadah puasa bagi umat Muslim. Kelonggaran-kelonggaran jangan membuat masyarakat lengah, tetap disiplin dan patuhi prokes karena tidak ingin angka penularan COVID-19 kembali naik," kata Puan dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.

Dia bersyukur karena di bulan Ramadhan tahun ini, umat Muslim bisa menjalankan salat tarawih berjamaah di masjid namun harus tetap mengikuti anjuran pemerintah.

Puan mengimbau umat Muslim untuk mengikuti petunjuk pengelola tempat ibadah yang sudah berkoordinasi dengan Satgas COVID-19 dalam pelaksanaan ibadah selama bulan Ramadhan.

"Saya senang, ormas-ormas Islam seperti Muhammadiyah sudah membuat aturan secara rinci tentang pelaksanaan ibadah Ramadhan di masjid. Langkah itu untuk melindungi jamaahnya, agar tetap aman menjalankan ibadah di bulan suci tanpa mengurangi kekhusukan,” ujarnya.

Dia juga menekankan pentingnya penerapan protokol kesehatan dilakukan selama menjalani ibadah di bulan Ramadhan karena diharapkan angka penularan COVID-19 akan terus menurun.

Selain itu Puan mengimbau kepada masyarakat yang belum menerima vaksin COVID-19 agar segera mendatangi sentra vaksinasi untuk mendapatkan vaksin.

Dia menilai, vaksinasi dapat membantu memberikan perlindungan dari bahaya virus COVID-19.

"Bagi warga yang belum vaksin, segera vaksin, termasuk yang belum booster. Karena selain melindungi diri, vaksin juga dapat melindungi orang lain, termasuk keluarga dan orang-orang yang kita sayang," katanya.

Menurut dia, vaksin tersebut juga penting apalagi bagi masyarakat yang akan mudik karena jutaan orang akan bergerak serempak ke berbagai daerah.antara

01
April

 

(Voinews.id)Pemerintah Indonesia dan China sepakat untuk menghilangkan hambatan yang masih dihadapi dalam kegiatan perdagangan bilateral sebagaimana didiskusikan dalam pertemuan kedua Menlu di Tunxi, China.

Dalam press briefing yang diikuti dari Jakarta, Kamis, Menlu RI Retno Marsudi mengatakan bahwa pihaknya menyambut baik peningkatan volume perdagangan dan kian menyusutnya angka defisit perdagangan.

Menurut dia, berarti perdagangan kedua negara telah semakin seimbang. “Perdagangan Indonesia-China tahun 2021 meningkat 54 persen dan mencapai lebih dari 110 miliar dolar AS,” ujar Menlu pula.

Guna terus mendorong kerja sama perdagangan kedua negara, Retno Marsudi dan Menlu China Wang Yi telah membahas sejumlah hambatan perdagangan yang masih dihadapi oleh kedua negara dan sepakat untuk menghilangkan hambatan tersebut.

Selain soal perdagangan, Retno dan Wang Yi juga membahas sejumlah isu kawasan dan internasional.

“Tentunya situasi di Afghanistan dan Ukraina kami bahas secara mendalam dalam pertemuan,” kata dia lagi.

Terkait situasi di Afghanistan, Retno menekankan kembali pentingnya mendorong Taliban untuk segera memenuhi janji yang pernah disampaikan, termasuk soal kemajuan akses pendidikan bagi perempuan di negara itu.

Adapun soal Ukraina, Retno menjelaskan pentingnya bagi semua pihak, termasuk China, untuk mendorong segera diakhirinya perang agar krisis kemanusiaan tidak kian memburuk.

Pertemuan bilateral antara Menlu RI dan Menlu China dilakukan di sela  kegiatan di Tunxi, China,. Menlu Retno menghadiri kegiatan pertemuan Neghboring Countries of Afghanistan Afghanistan Foreign Ministers Dialogue.

Selain dengan Menlu China, Retno juga melakukan pertemuan bilateral dengan Menlu Iran dan Menlu Rusia.antara

31
March


(Voinews.id)Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan pemerintah akan memanfaatkan Kepulauan Riau sebagai hub ekspor produk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) bagian barat Indonesia.

Hal ini disebabkan nilai strategis wilayah tersebut yang bertetangga dengan Singapura, Malaysia, Thailand, dan Kamboja.

“Saya kira ini satu potensi yang sangat besar. Pariwisata di sini kan juga nomor dua setelah Bali, jadi sangat tepat saya kira untuk menjadikan Kepri sebagai showcase atau etalase produk UMKM,” ujar dia dalam acara kampanye Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) di Batam, Kepulauan Riau, Rabu (30/3).

Untuk meningkatkan daya saing produk UMKM di pasar global, Kementerian Koperasi dan UKM disebut akan menyiapkan ekosistem di antaranya dengan modernisasi alat produksi melalui konsep rumah produksi bersama.

Terkait hal ini, salah satu yang menjadi perhatian dari Presiden Joko Widodo ialah pengemasan (packaging) produk untuk peningkatan kualitas produk.

“Kami sudah siapkan pendampingan yang terus-menerus, ini yang termasuk mau kita rapikan. Tentu juga kan harus didukung sistem pembiayaan,” ucapnya.

Dia memberikan contoh kemasan produk di Bandara Narita, Jepang, yang dinilai memiliki kualitas baik sehingga menarik pengunjung untuk membeli oleh-oleh.

Karena itu, Kemenkop disebut akan fokus terhadap produk berbasis kreatifitas seperti produk kustom di sektor ekonomi kreatif yang dianggap mempunyai daya saing. Kedua, produk yang berbasis inovasi teknologi atau memiliki sentuhan teknologi.

Sebagai upaya menyelesaikan hambatan pengembangan produk UMKM, pemerintah dinyatakan mulai membatasi penjualan produk impor melalui e-commerce cross border (lintas batas).

Sebagaimana arahan Presiden Joko Widodo, e-commerce cross border telah diperingatkan agar tak lagi menjual produk dari luar negeri yang sudah bisa dibuat di Indonesia.

Teten juga mengaku telah berbicara dengan Menteri Sekretaris Negara, Pratikno, dan Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi supaya di dalam sistem perdagangan elektronik mulai ada pembatasan yang membuat produk UMKM dalam negeri jauh lebih mendominasi pasar Indonesia.

Di sisi lain, masyarakat diajak juga mengkonsumsi produk milik anak bangsa selagi pemerintah tetap melakukan pembelanjaan produk UMKM.

“Kalau tidak dibeli, mereka tidak punya kesempatan untuk meningkatkan mutunya. Kalau kita beli, mereka bisa terus secara bertahap meningkatkan kualitasnya,” kata Teten.

Dia mengatakan pula bahwa Kemenkop telah berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Perdagangan untuk mendukung kampanye bangga buatan Indonesia di delapan negara.

Adapun negara-negara buyer yang direncanakan berkunjung ke Indonesia yaitu Malaysia, Singapura, Australia, Vietnam, Thailand, Amerika Serikat, Belanda, dan Uni Emirat Arab.

Dalam kesempatan lain, Deputi Bidang UKM Kementerian Koperasi dan UKM Hanung Harimba Rachman menyatakan pihaknya menggunakan strategi mirroring untuk menarik kehadiran buyer internasional dari negara Singapura sebagai upaya ekspor produk UMKM.

“Jadi seandainya Singapura ada pameran kopi, kita buat acara kopi juga di sini. Kan tempatnya deket, jadi warga kedua negara bisa saling berkunjung. Singapura setiap tahun ada lebih dari 150 event, tinggal kita pilih mana event apa yang relevan yang dapat dijadikan mirroring,” ungkap Hanung.antara