18
September

Pertunjukan Indonesia Cultural Night 2023 di Bangkok, Thailand, Minggu (17/9/2023). (Foto: KBRI Bangkok)

 

Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Bangkok menggelar malam kebudayaan Indonesia, Minggu (18/9/2023). Gedung Pic-Ganesha Theater, Siam Square One, Bangkok, Thailand yang berkapasitas 1.200 orang sebagian besar terisi penonton. Duta Besar RI untuk Thailand, Rachmat Budiman hingga Ketua Parlemen Thailand, Wan Muhamad Noor Mata, turut menyaksikan pertunjukan.

18
September

 

VOInews, Jakarta: Kekaguman dunia terhadap karya Raja Bhumibol Adulyadej dirasakan pada Indonesian Cultural Night, yang digelar KBRI Bangkok di Ganesha Theatre, salah satu teater terbaik di Bangkok, Minggu (17/9/2023). Mendiang Raja Bhumibol Adulyadej, Raja Thailand yang bertakhta pada 1946-2016, selain dikenal sebagai figur pemersatu bangsa, juga terkenal sebagai sosok yang sangat berbakat di bidang musik.

“Kecintaannya terhadap musik, khususnya musik jazz dan blues, dituangkan dalam sejumlah karya lagu yang populer secara internasional,” tulis KBRI Bangkok dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin (28/9/2023).

Selain memperkenalkan budaya Indonesia, Indonesian Cultural Night juga menampilkan kolaborasi musik Indonesia-Thailand melalui dua lagu yang dibawakan oleh ‘The Ambassador and His Gang’ Band.

Band tersebut beranggotakan Duta Besar RI, Rachmat Budiman, Pegawai Setempat KBRI Bangkok, Sari Suharyo sebagai penyanyi, serta mahasiswa Chulalongkorn University sebagai pengiring lagu. Dua lagu yang dibawakan yaitu Tapisah 2, yang merupakan lagu dari Maluku, serta lagu yang diciptakan oleh Raja Bhumibol Adulyajed, berjudul ‘Yarm Yen’.

Secara harfiah, ‘Yarm Yen’ berarti ‘in the evening’. Namun lagu tersebut lebih dikenal dunia dengan judul ‘Love at Sundown’.

Lagu ini diciptakan pada tahun 1946, bertepatan dengan tahun pertama mendiang Raja Bhumibol Adulyadej bertakhta. “Lagu bercerita tentang suasana indah dan romantis saat matahari tenggelam di pantai, yang dinikmati oleh sepasang kekasih,” tulis KBRI.

Saat dirilis pertama kali, ‘Love at Sundown’ langsung mencetak hits dan digemari masyarakat luas. Lagu tersebut semakin populer saat dijadikan sebagai soundtrack sebuah film Thailand berjudul ‘The Gift from the Sky”, yang tayang di Netflix pada tahun 2016.

Suasana ceria terasa saat ‘The Ambassador and His Gang’ membawakan ‘Yarm Yen’ (Love at Sundown). Hadirin yang menyaksikan acara Indonesian Cultural Night semalam terhanyut dalam alunan musik yang menyatukan rasa hati hadirin yang terdiri dari berbagai bangsa.

Alunan musik dari mahasiswa Chulalongkorn University juga menambah kemegahan penampilan. Penonton dibawa kembali untuk mengenang mendiang Sang Raja yang sangat dicintai rakyatnya.

“Kolaborasi musik Indonesia-Thailand tersebut seolah menegaskan bahwa legacy dan maha karya mendiang Raja Bhumibol Adulyadej sebagai sosok pemersatu sekaligus pecinta musik akan tetap abadi sepanjang masa,” tulis KBRI Bangkok.

Acara Indonesian Cultural Night digelar untuk lebih meningkatkan pemahaman publik Thailand mengenai kekayaan budaya Indonesia. Dalam sambutannya, Duta Besar Rachmat Budiman menyampaikan bahwa kegiatan diharapkan dapat memperkuat people-to-people contact antara Indonesia dengan Thailand dan warga negara asing lainnya.

“Sekaligus menciptakan peluang kerja sama antara warga kedua negara,” kata Dubes Rachmat.

Acara dihadiri oleh sejumlah tamu kehormatan, khususnya Ketua Parlemen Thailand, Wan Muhamad Noor Matha. Bupati Bandung, Dadang Supriatna juga turut hadir secara langsung mendampingi tim penampil dari Kabupaten Bandung. Acara juga dihadiri oleh kalangan pejabat pemerintahan, korps diplomatik, pecinta seni, media dan masyarakat umum.

Selain kolaborasi musik Indonesia-Thailand oleh ‘The Ambassador and His Gang’, acara tersebut juga menampilkan pertunjukan musik dan sendra tari dari Indonesia, yaitu ‘Rasa Sayange’ oleh Sekolah Indonesia di Bangkok, Tari ‘Bambangan Cakil’ oleh Darwanto (seorang Pegawai Setempat KBRI Bangkok) dan Oky Bima Reza Afrita (seorang diaspora Indonesia di Bangkok), Tari Mutiara Nusantara oleh Universitas Negeri Yogyakarta, Tari Citrolangenan oleh Universitas Negeri Surabaya, dan Tari Ratoh Jaroe oleh Universitas Islam Indonesia. Sedangkan Pemerintah Kabupaten Bandung membawakan dua penampilan, yaitu Tari Jaipong dan Rampak Kendang. Acara ditutup dengan meriah oleh seni tari Reog Ponorogo, yang dibawakan Universitas Brawijaya.

18
September

 

VOInews.id- Indonesia menempati peringkat pertama sebagai negara dengan basis pembeli produk halal terbesar di Asia Tenggara, menurut Laporan Industri Halal 2023 yang dirilis platform belanja daring Alibaba.com. Sementara itu untuk pasar global, Indonesia berada di peringkat ke-7 setelah Amerika Serikat, Pakistan, Bangladesh, Mesir, Inggris, dan Arab Saudi.

“Indonesia jelas memiliki keunggulan di pasar produk halal karena negara ini memiliki populasi yang besar, standar produk yang ketat, dan banyaknya pengusaha yang bergerak di bidang tersebut,” kata Head of Southeast Asia Alibaba.com Roger Luo dalam keterangan resmi yang diterima.

Laporan yang disusun bersama Malaysia External Trade Development Corporation (MATRADE) itu juga menyebutkan Indonesia diakui sebagai salah satu pemasok utama produk halal karena negara ini memiliki warisan Islam yang kaya dan pemahaman budaya yang mendalam.

Berdasarkan Laporan Industri Halal Alibaba.com 2023, produk Halal yang mencatatkan pertumbuhan tertinggi dari segi pembelian adalah pakaian tradisional Muslim, syal, produk perawatan kulit, dan cemilan halal. Naiknya permintaan terhadap pakaian Muslim didorong oleh populasi Muslim yang terus bertambah dan keinginan untuk berpakaian sopan sesuai budaya.

Selain itu, pembelian kerudung dan syal juga mengalami peningkatan, bukan hanya di kalangan wanita Muslim, tetapi juga di kalangan non-Muslim yang menyukai gaya dan fleksibilitas dari syal sebagai aksesoris. Untuk industri perawatan kulit, permintaan akan produk bersertifikat halal ikut naik seiring dengan keinginan pembeli untuk menggunakan opsi yang alami dan natural.

Konsumen, baik Muslim maupun non-Muslim, mencari produk perawatan kulit yang bebas dari alkohol, bahan-bahan berbasis hewan, dan zat-zat terlarang lainnya, sehingga produk perawatan kulit bersertifikat halal menjadi pilihan yang populer.

 

Antara

18
September

 

VOInews.id- Wakil Presiden Ma'ruf Amin dan rombongan tiba di Kota Shanghai pada Minggu untuk melanjutkan kunjungannya di China, termasuk bertemu dengan pengusaha produk halal setempat. Usai mendarat di Bandara Internasional Pudong dari Kota Nanning, mereka disambut oleh Wakil Direktur Jenderal FAO Shanghai Liu Guangyong, Duta Besar RI untuk China Djauhari Oratmangun dan sejumlah diplomat Indonesia lainnya.

"Besok, Wapres bertemu dengan perwakilan pengusaha produk halal yang selama ini kerja sama dengan LPPOM MUI," kata juru bicara Wapres, Masduki Baidlowi, di Shanghai. Kantor perwakilan Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-Obatan dan Kosmetika (LPPOM) MUI di Shanghai selama ini mewadahi kepentingan pengusaha setempat yang bergerak di industri halal yang produknya dikirim ke berbagai negara, termasuk Indonesia.

"Mereka sudah bekerja sama dengan LPPOM MUI itu lebih dari 10 tahun... Makanya, Wapres ingin berkunjung ke sini," kata Masduki. Dia menambahkan bahwa Wapres Ma'ruf berkeinginan agar para pengusaha itu bisa berinvestasi langsung di Indonesia.

Pada agenda kedua, kata Masduki, Wapres menginisiasi pertemuan perwakilan eksportir sarang burung walet Indonesia dengan sejumlah importir setempat. "Jadi, Wapres mendorong supaya ada kuota ekspor tambahan untuk sarang walet. Tentu saja, mutu barang-barang Indonesia harus betul-betul terjamin karena di China sangat ketat," kata dia. Ma'ruf juga akan menghadiri Dialog Kebangsaan dengan para diaspora Indonesia di Shanghai. Dia dan rombongan akan terbang kembali ke Jakarta.