13
October

 

VOInews, Jakarta: Indonesia memainkan peran kunci dalam mencapai tujuan lingkungan yang telah disepakati secara global pada Persetujuan Paris 2015. Ketua Tim Kebijakan Iklim Kementerian Luar Negeri Belanda Stephanie Roels mengatakan dibutuhkan kolaborasi dan berbagi tanggung jawab untuk bisa mencapai tujuan ini.

“Dan alasan kami datang dengan delegasi yang cukup banyak adalah karena Indonesia adalah pemain kunci dalam mencapai tujuan lingkungan yang kita sepakati secara global di Paris pada tahun 2015,” katanya dalam talkshow ‘Renewable Energy and Climate Change’ pada sesi penutupan Week of Indonesia Netherlands Education and Research (WINNER) 2023 di Jakarta, Kamis (12/10/2023).

Ia menjelaskan, banyak tantangan yang dihadapi untuk mencapai tujuan global tersebut. “Kita tidak berada pada jalur yang sama dan ada berbagai cara untuk mencapai tujuan-tujuan ini. Teknologi yang dapat diterapkan juga akan berbeda di tiap negara,” katanya.

Ia pun menyampaikan komitmen Belanda untuk bekerja bersama Indonesia agar tujuan Perjanjian Paris dapat dicapai bersama. Menurutnya, Belanda menawarkan format kerja sama yang berbeda kepada Indonesia, dimana seluruh pihak dari kedua negara harus dilibatkan.

“Melibatkan seluruh pemangku kepentingan dari Belanda maupun Indonesia pada saat yang sama. Ini mencakup pejabat pemerintah, pihak swasta, ilmuwan dan peneliti, hingga masyarakat sipil, serta para investor,” tutupnya.

13
October

 

VOInews, Jakarta: Presiden Joko Widodo dijadwalkan akan menghadiri pertemuan Belt and Road Forum atau Forum Sabuk dan Jalan ke-3, yang akan dilaksanakan pada 17 hingga 18 Oktober 2023 di Beijing, Republik Rakyat Tiongkok (RRT). Penyelenggaraan Forum ini akan menjadi peringatan 10 tahun Inisiatif Sabuk dan Jalan (BRI).

“Sampai saat ini Presiden masih dijadwalkan untuk hadir di acara tersebut belum ada pemberitahuan mengenai rencana lain. Artinya sejauh ini Presiden sudah confirm akan hadir di dalam acara tersebut,” kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI Lalu Muhammad Iqbal dalam keterangan yang disampaikan di Jakarta, Jumat (13/10/2023).

Lalu Muhammad Iqbal mengatakan, pertemuan di Beijing itu memiliki makna penting bagi Indonesia dalam mendukung upaya pembangunan di dalam negeri. Menurutnya, program pembangunan nasional membutuhkan sinergi dengan banyak pihak, baik di dalam maupun di luar negeri.

“Bagi Indonesia acara ini terkait dengan pembangunan infrastruktur di dalam negeri. Kita ingin membangun infrastruktur sebaik mungkin di dalam negeri dan kita sadar bahwa itu tidak bisa kita lakukan tanpa sinergi baik dengan pihak-pihak di dalam negeri maupun di luar negeri,” katanya.

Selain ke Beijing, Presiden Joko Widodo juga dijadwalkan akan menghadiri pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Perhimpunan Negara-negara Asia Tenggara (ASEAN) dan Dewan Kerja Sama Negara-negara Teluk (GCC) yang akan dilaksanakan pada 20 Oktober 2023 mendatang di Riyadh, Arab Saudi.

Menurut Lalu Muhammad Iqbal, selain menghadiri forum tersebut, Presiden Joko Widodo juga akan melakukan kunjungan resmi dan bertemu Putra Mahkota sekaligus Perdana Menteri Muhammed bin Salman Al Saud.

“Hingga saat ini Presiden confirmed dijadwalkan untuk hadir di dalam KTT ASEAN JCC dan juga memanfaatkan kesempatan berada di Riyadh, Presiden dijadwalkan untuk melakukan kunjungan resmi bilateral dan pihak Saudi Arabia sudah mengkonfirm bahwa akan menerima kunjungan resmi Presiden tersebut di Riyadh,” katanya.

Sebelumnya, Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Faisal Abdullah H Amodi mengatakan KTT ASEAN-GCC diharapkan dapat mempererat hubungan dan kerja sama yang selama ini sudah terjalin antar kawasan. (Ndy)

13
October

 

 

VOInews, Jakarta: Flashmob tarian Tor-Tor sukses menggoyang lebih dari 1000 partisipan pada Outdoor Festival Indonesia 2023 di Melbourne, Victoria, Minggu (8/10). Kegiatan ini merupakan salah satu dari beragam agenda yang ada pada Outdoor Festival Indonesia Night 2023.

"Flashmob Tor-tor sangat seru. Angklung workshop juga menyenangkan. Senang rasanya melihat keluarga saya bisa berpartisipasi pada acara kebudayaan seperti ini," ujar Tanya Husnu, tokoh influencer @melbournewithkidz asal Melbourne, dikutip dari keterangan KJRI Melbourne yang diterima di Jakarta, Rabu (11/10/2023).

Outdoor Festival Indonesia 2023 merupakan acara puncak Festival Indonesia 2023 (FI 2023) yang diramaikan oleh lebih dari 5000 orang pengunjung dan telah memenuhi taman Argyle Square yang terletak di jantung kota Melbourne. Penyelenggaraan FI tahun ini yang dibuat lebih luas dari pada tahun sebelumnya bahkan dua ruas sisi jalan taman tersebut ditutup untuk dapat menampung sekitar 25 kios untuk penjualan produk-produk Indonesia seperti kios jual beli barang, kios makanan, kios sponsor, dan kios komunitas yang berpartisipasi.

Sekitar 9 kios makanan yang disiapkan untuk memenuhi rasa penasaran para pengunjung pada akhirnya tidak mampu menampung jumlah pengunjung yang ingin mencicipi masakan-masakan Indonesia. “FI tahun ini tempatnya lebih luas dan stallnya lebih banyak, tapi tetap saja makanan kami laku keras, tahun depan saya akan ikut lagi!” ujar Ibu Asti Kaleta pemilik Dapur Bubu yang juga merupakan salah satu anggota dari Indonesian Culinary Association in Victoria (ICAV).

Konjen RI untuk Melbourne Kuncoro Waseso menyanjung kerja keras FI Incorporated serta seluruh komunitas yang mau terlibat dan berkolaborasi untuk menyukseskan agenda Outdoor FI 2023 hari ini. “Penyelenggaraan FI 2023 telah memasuki tahun kesepuluh dan tahun kedua paska adanya pandemi Covid-19. Sukses dan kelancaran FI 2023 hari ini menjadi bukti nyata ketahanan dan gotong royong komunitas Indonesia Melbourne dalam menghadapi tantangan yang ada,” tutur Konsul Jenderal Kuncoro saat menyampaikan sambutannya.

“Secara khusus, saya apresiasi Ketua Panitia FI 2023 Ibu Celly Goeltom dan seluruh panitia yang telah terlibat dalam acara ini. Terima kasih banyak atas dedikasinya,” tambahnya lagi. Melalui tema Stunning Indonesia, Outdoor FI 2023 menampilkan acara kebudayaan berupa musik, tari, dan peragaan busana.

Beberapa penampilan yang khas antara lain adalah Extravaganda Fashion Show, Kolintang Assembly, Tari Empat Etnis, Angklung Performance, Frida Aulia Fashion Show, dan tarian daerah seperti tari piring, tari paying, tari bagurau dan tarian lainnya.

13
October

 

 

VOInews, Jakarta: Pemerintah Indonesia melalui Konsulat Jenderal RI Melbourne mendorong pengembangan kerja sama ekonomi dan bisnis antara pelaku usaha Indonesia dan Australia. Upaya ini diwujudkan dengan penyelenggaraan Forum Bisnis yang mengambil tema "Starting the Conversation on Indonesia’s Sustainable Economy", di Conversation Quarter, State Library Victoria, Melbourne, Australia, pada Jumat (6/10/2023).

“Acara yang dihadiri pemangku kebijakan dan para pelaku usaha yang berdomisili di Australia fokus membahas mengenai kerja sama dagang, investasi, dan pariwisata kedua negara dengan fokus pada pengembangan kerja sama ekonomi dan bisnis yang berkelanjutan,” tulis KJRI Melbourne dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu (11/10/2023).

Forum bisnis ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Festival Indonesia di Melbourne pada 6-8 Oktober 2023. Forum ini dihadiri oleh sejumlah pembicara dan panelis diantaranya Duta Besar RI untuk Australia Siswo Pramono, Deputi Bidang Industri dan Investasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Rizki Handayani Mustafa, Direktur the Indonesian Investment Promotion Centre (IIPC) di Sydney Haryo Yudho Sadewo, Lead Adviser Market Integration Katalis David Mitchell, Founder Terratai Matt Leggett, dan Co-Founder Ladang Lima Annisa Pratiwi.

“Duta Besar RI menekankan pentingnya kolaborasi antar pemangku kepentingan dan antar pemerintah Indonesia dan Australia dalam mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan,” tulis KJRI.

Konsul Jenderal RI di Melbourne, Kuncoro Waseso berharap berharap kegiatan ini dapat menjadi landasan yang kuat bagi program-program konkrit di bidang ekonomi yang berkelanjutan Indonesia dan Australia.

Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenparekraf Rizki Handayani menyampaikan kebijakan Pemerintah Indonesia yang mengedepankan pariwisata berkelanjutan dan berkualitas. “Kebijakan ini menjawab tantangan mitigasi perubahan iklim serta pelibatan masyarakat dalam pengembangan kualitas destinasi wisata,” katanya.

Sementara Direktur IIPC Haryo Yudho Sadewo menyampaikan bahwa pemerintah Inonesia telah menetapkan target proporsi energi terbarukan menjadi 31 persen pada tahun 2050 dari target saat ini yaitu 23 persen pada tahun 2025. Hal ini menunjukkan adanya kebutuhan yang tinggi untuk investasi di sektor energi terbarukan.

“Sejalan dengan itu, Pemerintah Indonesia juga tengah membangun ekosistem yang kondusif untuk peningkatan penggunaan moda transportasi berbasis listrik,” katanya.

Forum Bisnis dihadiri pelaku usaha di Australia yang berminat untuk melakukan kerja sama bisnis dan investasi dengan pelaku usaha dari Indonesia. Untuk mendukung kegiatan ini, FI 2023 juga memfasilitasi pertemuan langsung para pelaku bisnis kedua negara melalui forum B2B Matchmaking secara pararel di tempat sama.

FI 2023 diselenggarakan oleh Festival Indonesia Incorporated bekerja sama dengan Konsulat Jenderal RI di Melbourne dengan dukungan aktif dari komunitas Indonesia di Melbourne. FI 2023 juga didukung oleh Garuda Indonesia, Xendit, IIPC Sydney, Kabo Lawyers, Indomie, Batik Air, Integrity Lawyers serta Atase Perdagangan RI di Canberra dan Indonesian Culinary Asssociation in Victoria (ICAV).