Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia, Susi Susanti, menilai gelar tim putra dalam Kejuaraan Beregu Asia 2018 menjadi modal menghadapi final Piala Thomas 2018 yang akan berlangsung di Bangkok.
Susi Susanti dalam pesan singkatnya yang diterima Antara di Jakarta, Minggu (11/2) mengatakan, Indonesia yang memastikan meraih gelar juara Asia setelah menundukkan Tiongkok 3-1, memiliki peluang yang besar di Piala Thomas, di dua nomor ganda dan satu nomor tunggal. Mengingat dalam Kejuaraan Asia yang digelar di Malaysia pada 6 sampai 11 Februari, Indonesia juga memastikan kemenangan di dua nomor ganda putra dan satu poin di tunggal. Namun, Indonesia tetap harus bekerja keras lagi untuk bisa memberikan yang terbaik di Thomas. (Antara )
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan menjalin kerja sama dengan otoritas kepabeanan Tiongkok. Direktur Jenderal Bea dan Cukai, Heru Pambudi, dalam pernyataan di Jakarta, Minggu (11/2) mengatakan, tujuan dari kesepakatan tersebut adalah untuk melaksanakan kerja sama dalam bentuk pertukaran data dan teknologi, pengetahuan untuk memberantas perdagangan barang-barang ilegal secara efektif serta kerja sama pembangunan kapasitas.
Seperti ditulis Antara, komitmen Customs Cooperative Arrangement on Information Exchange and Enforcement ini dilakukan karena ancaman kejahatan transaksional yang terorganisir makin berkembang signifikan, sehingga membutuhkan perhatian khusus otoritas kepabeanan Indonesia maupun Tiongkok. Heru Pambudi menambahkan, kedua otoritas tersebut juga sepakat meningkatkan kemampuan pegawai melalui berbagi pengetahuan dan pelatihan di bidang pengawasan serta melakukan koordinasi operasi dan investigasi. (ant.12.2’18.mar)
Indonesia dinilai sudah menjadi basis produksi manufaktur terbesar di ASEAN. Hal ini seiring dengan upaya pemerintah saat ini yang ingin mentransformasi ekonomi agar fokus terhadap pengembangan industri pengolahan nonminyak dan gas. Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto melalui keterangan resmi yang diterima Antara di Jakarta, Minggu (11/2) mengatakan, manufaktur menjadi kunci penting guna memacu perekonomian nasional, karena lebih produktif dan memberikan efek berantai yang luas.
Menurutnya, industri mampu meningkatkan nilai tambah bahan baku dalam negeri, menyerap banyak tenaga kerja, menghasilkan devisa dari ekspor, dan menyumbang pajak dan cukai terbesar. Apabila dilihat dari sisi pertumbuhan manufacturing value added atau nilai tambah manufaktur, Indonesia menempati posisi tertinggi di antara negara-negara di ASEAN Nilai tambah manufaktur Indonesia mampu mencapai 4,84 persen, sedangkan di ASEAN berkisar 4,5 persen. Di tingkat global, Indonesia saat ini berada di peringkat ke-9 dunia. ( Antara)
Menyongsong era revolusi industri 4.0, keunggulan Sumber Daya Manusia menentukan daya saing bangsa. Hal tersebut mendorong Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi dalam peninjauan ke Tsinghua University Science Park (TusPark) yang merupakan pusat pengembangan IPTEK terkemuka untuk pengembangan kerja sama dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia, yang dilakukan dalam rangkaian kunjungan kerja bilateral Menlu di Beijing (9/2) atas undangan dari Menteri Luar Negeri RRT, Wang Yi.
Menlu RI menjelaskan bahwa peninjauan ini merupakan tindak lanut dari hasil pertemuan Presiden Joko Widodo menerima Presiden Universitas Tsinghua di sela-sela penyelenggaraan Belt and Road Forum for International Cooperation di Beijing bulan Mei 2017. Pada kesempatan tersebut, Presiden Universitas Tsinghua melaporkan bahwa Universitas Tsinghua telah menandatangani Letter of Intent dengan Kementerian Perindustrian terkait kerja sama antara sektor industri dan universitas di Indonesia, serta pelatihan bakat-bakat inovatif dan kewirausahaan.
Kerja sama dengan TusPark merupakan salah satu bagian dari upaya pengembangan kerja sama internasional Indonesia guna mendukung peningkatan kualitas SDM, khususnya dalam menghadapi revolusi industri 4.0.
Universitas Tsinghua adalah salah satu universitas paling terkemuka di RRT, yang berdiri sejak 1911. Saat ini, Universitas Tsinghua tercatat memiliki lebih dari 45.000 mahasiswa dengan lebih dari 3.000 pengajar di 55 departemen berbagai bidang keilmuan. Universitas Tsinghua menjadi tempat menimba ilmu beberapa tokoh pemimpin RRT, termasuk Presiden Xi Jinping, mantan Presiden Hu Jintao, dan mantan PM Zhu Rongji.
TusPark sendiri menaungi lebih dari 20 perusahaan high-tech seperti Microsoft, Google, Toyota, dan NEC. Saat ini, TusPark turut membangun inkubator bisnis pertama Amerika Serikat dan RRT di Silicon Valley serta tercatat memiliki jaringan inovasi terbesar di dunia.(Kemlu)