Akbar

Akbar

14
June

 

VOInews.id- Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada Kamis memuji Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez atas sikapnya terhadap krisis yang sedang berlangsung di Gaza. "Saya mengucapkan selamat kepada sahabat saya, Perdana Menteri Pedro Sanchez, atas sikapnya terhadap Gaza, atas nama saya dan bangsa saya," kata Erdogan dalam pidatonya di sebuah forum bisnis di ibu kota Spanyol, Madrid. Dia menambahkan bahwa Sanchez "telah terukir di hati saudara-saudara Palestina kita." Erdogan berada di Spanyol dalam kunjungan resminya untuk menghadiri pertemuan puncak ke-8 antara pemerintah kedua negara.

 

"Genosida yang telah berlangsung di Gaza selama 250 hari menyakiti setiap orang yang memiliki hati nurani," ujar Erdogan pada forum yang juga dihadiri Sanchez tersebut. Dia juga mengkritik apa yang disebutnya sebagai "tingkah manja" Israel, dengan mengatakan bahwa pemerintahan negara yang dipimpin PM Benjamin Netanyahu itu "menanggapi seruan gencatan senjata dengan menumpahkan darah." "Tidak ada negara yang memiliki hati nurani yang dapat menerima ini," kata Erdogan.

 

Dia juga menyinggung hubungan Turki dengan Uni Eropa. "Kegagalan untuk memperbarui Serikat Pabean dan aplikasi visa secara ketat yang diberlakukan terhadap para pebisnis kami membuat kami tidak dapat memanfaatkan potensi bersama kami dengan blok tersebut," katanya. Lebih dari 37.200 warga Palestina, yang sebagian besar perempuan dan anak-anak, tewas di Gaza, sementara lebih dari 84.900 lainnya luka-luka, menurut otoritas kesehatan setempat.

 

Delapan bulan setelah perang dilancarkan Israel, sebagian besar wilayah Gaza hancur di tengah blokade yang melumpuhkan akses pada makanan, air bersih, dan obat-obatan. Israel di Mahkamah Internasional (ICJ) dituding melakukan genosida. ICJ dalam putusan terbarunya pada Januari memerintahkan Israel untuk menghentikan aksi genosida dan agar mengambil langkah untuk memastikan bantuan kemanusiaan bisa sampai kepada warga sipil di Gaza.

 

Sumber: Anadolu

13
June

 

VOInews.id- Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) pada Rabu memperingatkan tentang situasi yang sangat mengkhawatirkan di Korea Utara dan menyerukan diakhirinya "isolasi diri" negara itu dari dunia luar. Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia Volker Turk mengatakan kepada Dewan Keamanan bahwa situasi hak asasi manusia yang genting di Korea Utara juga merupakan faktor di balik ketidakstabilan dengan konsekuensi regional yang lebih luas.

 

“Saat ini, DPRK (Korea Utara) adalah negara yang tertutup dari dunia luar. Lingkungan yang menyesakkan dan sesak, di mana kehidupan adalah perjuangan sehari-hari tanpa harapan,” katanya. Turk mengatakan hal pertama dari beberapa masalah penting yang memperburuk kondisi yang mengerikan di Korea Utara adalah penindasan yang semakin mendalam terhadap hak atas kebebasan bergerak. “Kami menyaksikan situasi di mana orang-orang tidak bisa lagi pergi bahkan ketika mereka berada dalam keadaan paling putus asa atau dalam bahaya penganiayaan,” ucapnya.

 

Turk mengatakan penindasan terhadap kebebasan berekspresi, kondisi sosial ekonomi dan kerja paksa juga merupakan masalah yang memperburuk kondisi yang mengerikan tersebut. Ia mengecam penggunaan penahanan sewenang-wenang, penyiksaan, perlakuan buruk dan tidak adanya pengadilan yang adil. Dia turut mencontohkan penghilangan paksa, termasuk warga Korea Selatan dan Jepang, yang telah hilang dalam 70 tahun terakhir.

 

“Yang menyedihkan, kebenaran penuh mengenai nasib orang-orang ini – yang kami perkirakan berjumlah lebih dari 100.000 – masih belum diketahui hingga hari ini,” tuturnya. Komisaris itu menuntut pertanggungjawaban atas pelanggaran yang sudah berlangsung lama, serius dan meluas, serta menekankan bahwa lanskap kesengsaraan, penindasan, ketakutan, kelaparan dan keputusasaan di DPRK sangat mengkhawatirkan. “Semua jalan keluar dari hal ini dimulai dengan berbalik arah dari jalan buntu isolasi diri – membuka negara, terlibat kembali dengan komunitas internasional, memungkinkan kontak antar masyarakat, merangkul kerja sama internasional, fokus pada kesejahteraan semua orang,” tambahnya.

 

Sumber : Anadolu

13
June

 

VOinews.id- Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy pada Selasa (11/6) berjanji tidak akan ada kompromi dengan Presiden Rusia Vladimir Putin terkait persyaratan untuk mengakhiri perang yang dimulai pada Februari 2022. "Waktu untuk berkompromi sudah habis. Waktunya sudah berakhir ketika Putin memilih pembunuhan alih-alih perjanjian. Pemerintah Rusia meninggalkan puluhan pemakaman.

 

Kami akan mengakhiri perang ini dengan cara kami sendiri," katanya dalam pidato di sesi khusus parlemen Jerman. "Kekalahan Putin menjadi kepentingan kita bersama," kata dia, seraya menegaskan kembali keinginan Kiev untuk menjadi anggota penuh Uni Eropa. Ukraina mengajukan permohonan keanggotaan di Uni Eropa pada Februari 2022, dan diberi status kandidat pada Juni tahun yang sama. Pada Desember tahun lalu, para pemimpin Uni Eropa memberi izin untuk membuka negosiasi keanggotaan tersebut.

 

Pidato presiden Ukraina tersebut diboikot oleh beberapa anggota parlemen dari partai sayap kanan Alternative for Germany (AfD) dan partai populis baru, Buendnis Sahra Wagenknecht (BSW). Zelenskyy menghadiri Konferensi Pemulihan Ukraina selama dua hari di Jerman, di mana para pemimpin dan diplomat tinggi dari 60 negara lebih berfokus memobilisasi dukungan internasional untuk stabilisasi ekonomi, pemulihan dan reformasi negara yang dilanda perang itu untuk aksesi Uni Eropa.

 

Sumber: Anadolu

13
June

 

VOInews.id- Presiden Joko Widodo menegaskan pemerintah serius memberantas dan memerangi judi online atau daring, yang hingga saat ini jutaan situs judi sudah ditutup dan Satuan Tugas Pemberantasan Judi Online akan segera selesai dibentuk. "Pemerintah juga terus secara serius memberantas dan memerangi perjudian online. Dan sampai saat ini sudah lebih dari 2,1 juta situs judi online sudah ditutup dan Satgas Judi Online juga sebentar lagi akan selesai dibentuk, yang harapan kita dapat mempercepat pemberantasan judi online," kata Presiden Jokowi di Jakarta, Rabu. Demikian disampaikan Presiden Jokowi dalam keterangan pers tentang bahaya judi daring, sebagaimana diunggah dalam video YouTube Sekretariat Presiden yang dipantau, di Jakarta.

 

Kepala Negara mencermati banyak hal buruk terjadi akibat judi, misalnya, harta benda habis terjual, suami isteri bercerai, melakukan kejahatan, melakukan kekerasan, dan tidak sedikit yang menimbulkan korban jiwa. Presiden menyampaikan judi daring bersifat lintas negara, batas dan otorisasi, sehingga pertahanan paling penting adakah masyarakat itu sendiri. Oleh karena itu, Presiden meminta masyarakat untuk tidak berjudi.

 

"Lebih baik kalau ada rezeki uang itu ditabung atau dijadikan modal usaha. Judi itu bukan hanya mempertaruhkan uang, bukan hanya sekadar game atau iseng-iseng berhadiah, tetapi judi itu mempertaruhkan masa depan, baik masa depan diri sendiri, masa depan keluarga maupun masa depan anak-anak kita," ujarnya. Presiden juga mengajak seluruh tokoh agama, tokoh masyarakat, dan masyarakat luas untuk saling mengingatkan, saling mengawasi dan juga melaporkan jika ada indikasi tindakan judi daring.

 

Antara