Akbar

Akbar

17
September

 

VOinews.id, Jakarta:Presiden Joko Widodo (Jokowi) menekankan pentingnya memanfaatkan potensi besar Indonesia sebagai pasar industri halal global, dengan jumlah penduduk muslim mencapai 236 juta orang. Pernyataan itu disampaikan Presiden Jokowi saat meresmikan Kawasan Indonesia Islamic Center di Menara Danareksa, Jakarta Pusat, Selasa. "Kita tahu, negara kita Indonesia memiliki penduduk muslim 236 juta.

 

Ini sebuah market besar, sebuah pasar besar, potensi besar yang harus kita pikirkan agar peluang yang ada tidak lepas ke negara yang lain," katanya dalam pidato sambutan. Dalam pernyataannya, Presiden Jokowi mengungkapkan bahwa Indonesia memiliki peluang strategis untuk menjadi pusat ekosistem halal dunia, namun hal ini memerlukan penguatan ekosistem ekonomi syariah serta penyediaan pelaku profesional di industri tersebut. Presiden Jokowi mencatat bahwa pertumbuhan aset industri syariah di Indonesia menunjukkan hasil yang mengesankan, dengan aset syariah tumbuh sebesar 9,07 persen dibandingkan dengan aset bank nasional yang tumbuh 8,9 persen. Selain itu, Presiden menyebutkan bank syariah juga mencatat pertumbuhan yang lebih tinggi yaitu 10,41 persen, dibandingkan dengan bank nasional yang tumbuh 8,43 persen.

 

"Bank Syariah Indonesia sebagai bagian penting bagian ekonomi syariah harus tumbuh maju, harus memiliki manajemen modern, kompetitif, profesional, untuk menjangkau pasar potensial yang kita miliki, 236 juta penduduk muslim," ujarnya. Presiden Jokowi menekankan pentingnya bank syariah Indonesia untuk terus berkembang dengan manajemen modern, kompetitif, dan profesional. Tujuannya adalah agar bank syariah dapat memanfaatkan pasar potensial yang ada dan menjadi barometer perbankan syariah di kawasan Asia dan dunia. Kehadiran kawasan Indonesia Islamic Center, menurut Presiden, merupakan langkah positif untuk mendukung perkembangan ekonomi syariah, termasuk sektor fashion muslim, wisata halal, serta makanan dan minuman halal. Presiden Jokowi berharap kawasan ini dapat mengoptimalkan potensi industri halal dan mencegah peluang tersebut lepas ke negara lain.

 

Antara

17
September

 

VOinews.id, Istanbul:Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) menyerukan “jeda kemanusiaan” untuk memberikan dosis kedua vaksin polio kepada anak-anak di Jalur Gaza. Sekitar 560.000 anak Palestina di bawah usia 10 tahun menerima dosis pertama sebagai bagian dari kampanye vaksinasi polio pada 1-12 September, menurut Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus.

 

Komisaris Jenderal UNRWA, Philippe Lazzarini melalui sosial media X pada Senin (16/9) mengatakan pihaknya bersama mitra telah memvaksinasi ratusan ribu anak, mencapai cakupan vaksinasi sebesar 90 persen. “Tantangan kami berikutnya adalah memberikan dosis kedua kepada anak-anak pada akhir September,” katanya. Kepala UNRWA tersebut mengatakan bahwa fase pertama dari kampanye vaksinasi polio menunjukkan bahwa ketika ada kemauan politik, bantuan dapat diberikan tanpa gangguan.

 

“Meskipun jeda baru akan diperlukan untuk melaksanakan kampanye ini dengan aman, apa yang sangat dibutuhkan orang-orang di Gaza, di mana pun mereka berada adalah gencatan senjata sekarang,” ucapnya. Pada beberapa kesempatan, angkatan bersenjata Israel menghentikan kendaraan PBB yang membawa vaksin dan bahan bakar di tengah serangan mematikan mereka di Jalur Gaza.

 

Bulan lalu, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres meminta gencatan senjata kemanusiaan selama tujuh hari untuk memungkinkan vaksinasi 640.000 anak. Seruan tersebut mengikuti deteksi kasus polio pertama yang dikonfirmasi di Gaza. Israel terus melancarkan serangan brutal di Jalur Gaza setelah serangan oleh kelompok Palestina Hamas pada 7 Oktober lalu, meskipun ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata segera. Lebih dari 41.200 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak telah tewas serta lebih dari 95.400 terluka, menurut otoritas kesehatan setempat. Serangan Israel telah mengungsi hampir seluruh populasi wilayah tersebut di tengah blokade yang sedang berlangsung yang mengakibatkan kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan yang parah. Israel menghadapi tuduhan genosida atas tindakannya di Gaza di Pengadilan Internasional.

 

Sumber : Anadolu

17
September

 

VOinews.id, jakarta:Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Rosan Roeslani mengatakan, untuk mengundang investor asing menanamkan modalnya pada sektor energi terbarukan dibutuhkan tata kelola dan fasilitas pendukung. "Untuk mereka berinvestasi, yang berhubungan dengan tata kelola yang berkelanjutan dan berkesinambungan dari lingkungan hidup, itu menjadi salah prioritas utama.

 

Contohnya mereka mau bikin EV car di sini, harus ada manufaktur. Mereka inginnya ya tenaga energinya dari energi yang bersih," kata Rosan dalam Leaders Forum: Menuju Indonesia Hijau di Jakarta, Selasa. Rosan menyampaikan, investor asing sangat selektif dalam memilih mitra. Menurut dia, jika bicara soal energi hijau maka fasilitas pendukungnya juga harus menggunakan energi bersih. "Makanya kota akan mencoba mendorong pembangunan industrial estate yang berbasis clean energy," ujarnya.

 

Selain itu, Pemerintah juga mendorong dan memberikan insentif agar ekosistem energi hijau bisa terbentuk. Regulasi ini, kata Rosan, akan mendorong investor asing maupun dalam negeri mulai melirik berinvestasi di sektor energi hijau Indonesia. "Ini bukan karena kita ingin, tapi harus, harus kita lakukan. Kalau tidak, nanti kita akan tertinggal oleh banyak negara, terutama paling gampang dengan negara-negara tetangga kita," kata Rosan.

 

Lebih lanjut, Rosan mengatakan bahwa sumber daya manusia (SDM) juga sangat penting untuk dalam ekosistem energi hijau. Menurut Rosan, saat ini jumlah SDM Indonesia yang memahami soal energi hijau belum memadai. Oleh karena itu, diperlukan pendidikan vokasi untuk meningkatkan sumber daya manusianya. "Nah, jadi pendidikan vokasi memegang peranan yang sangat-sangat penting untuk peningkatan sumber dari manusia kita ke depan. Oleh sebab itu, pendidikan vokasi training and education di pemerintah melihat bahwa perlu diberikan insentif," ucapnya.

 

Antara

17
September

 

VOinews.id, Ankara:Sebagian wilayah Eropa Timur dan Tengah sedang berjuang mengatasi banjir parah yang menewaskan setidaknya 15 orang dan membuat puluhan ribu warga mengungsi, lapor sebuah media pada Senin.

Hujan ekstrim akibat Badai Boris melanda Rumania, Republik Ceko, Polandia, Slovakia, Hungaria, Jerman bagian selatan dan sebagian wilayah Austria beberapa hari belakangan.

 

Antara