Akbar

Akbar

04
September

 

VOInews.id- Topan Saola, topan kesembilan pada tahun ini, telah menyebabkan angin kencang dan hujan lebat di Provinsi Guangdong, China bagian selatan, serta merusak tanaman panen dan membuat penduduk terpaksa diungsikan. Menurut observatorium meteorologi provinsi Guangdong, topan Saola menerjang daratan di Kota Zhuhai, dengan kecepatan angin maksimum 42 hingga 46 meter per detik di dekat mata badai. Badai kemudian melemah menjadi badai tropis yang kuat dan mendarat untuk kedua kalinya di Kota Yangjiang sekitar pukul 13.50 waktu setempat.

Topan Saola memicu angin kencang dan hujan lebat yang berdampak pada sekitar 573 hektare tanaman panen di Provinsi Guangdong. Hingga Sabtu pukul 17.00 waktu setempat, sebanyak 925.000 orang telah diungsikan demi alasan keamanan, jelas kantor pusat pengendalian banjir, kekeringan, dan topan provinsi tersebut. Tidak ada proyek konservasi air besar atau skala besar yang rusak, ungkap otoritas setempat.

Seiring melemahnya Topan Saola yang terus bergerak ke arah barat daya di sepanjang garis pantai, Provinsi Guangdong menurunkan status tanggap darurat ke Level III pada Sabtu sore waktu setempat. Pembatasan lalu lintas dicabut secara tertib, sementara aktivitas produksi dan sosial kembali normal. Sementara itu observatorium meteorologi Provinsi Guangdong memperingatkan bahwa Topan Haikui, topan ke-11 tahun ini, sedang bergerak mendekat dan kemungkinan akan mendarat atau berdampak serius pada provinsi tersebut antara Selasa (5/9) hingga Rabu (6/9) mendatang.

 

Antara

04
September

 

VOinews.id- Sekitar 4,8 juta warga sipil mengungsi akibat bentrokan antara militer Sudan dan kelompok paramiliter Pasukan Dukungan Cepat (RSF), menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa. Sampai 29 Agustus "sekitar 4,8 juta orang mengungsi di dalam dan di luar Sudan akibat konflik yang meletus pada 15 April," kata Kantor Urusan Kemanusiaan PBB (OCHA) lewat pernyataan.

Menurutnya, lebih dari 3,8 juta orang mengungsi di dalam negeri dan satu juta orang lainnya menyeberangi perbatasan untuk tiba di negara-negara tetangga. "Orang-orang mengungsi di 18 negara," tulis pernyataan tersebut. Disebutkan pula bahwa hampir 72,3 persen pengungsi dalam negeri berasal dari Ibu Kota Khartoum.

Sudan dilanda perang antara militer dan RSF sejak April dalam sebuah konflik yang telah menewaskan lebih dari 3.000 warga sipil dan melukai ratusan ribu orang lainnya, menurut sumber medis setempat mengklaim telah membunuh ratusan tentara militer Sudan dalam serangan di markas besar Pasukan Satuan Khusus militer di Omdurman di sebelah barat Khartoum. Pihak militer tidak mengomentari klaim RSF, namun mengungkapkan bahwa pasukannya terus menembaki artileri sasaran RSF di seluruh Khartoum. Berbagai kesepakatan gencatan senjata yang ditengahi Arab Saudi dan Amerika Serikat gagal menghentikan kekerasan di negara tersebut.

 

Sumber: Anadolu

04
September

 

VOInews.id- Presiden Bank Dunia (World Bank) Ajay Banga akan memulai kunjungan ke Indonesia selama empat hari mulai 4 September 2023 dalam rangka tour global yang bertujuan untuk mempersiapkan playbook baru bagi institusi tersebut. Playbook Tour bertujuan untuk memperdalam hubungan dengan negara-negara dan berbagai mitra, serta mengidentifikasi peluang untuk memaksimalkan dampak melalui pengetahuan, dukungan keuangan, dan dukungan teknis.

“Kunjungan Banga ke Indonesia akan menggambarkan potensi Bank Dunia untuk mereplikasi dan memperluas proyek-proyek yang memiliki dampak,” ujar Bank Dunia dalam keterangan resmi, Jakarta, Minggu. Pada Senin (4/9), Banga bakal mengunjungi hutan mangrove di Desa Muara, Kecamatan Teluknaga, Kabupaten Tangerang, Banten.

Kunjungan ke daerah rehabilitasi dan restorasi mangrove itu dinilai akan memberikan contoh nyata bagaimana Bank Dunia mendukung upaya Indonesia dalam ketahanan iklim, serta memperbaiki tingkat kehidupan dan menciptakan pekerjaan untuk masyarakat setempat. Banga juga akan mendatangi Desa Serdang Kulon di Panongan, Kabupaten Tangerang, Banten, pada Kamis (7/9) untuk melihat proses penanganan stunting di daerah tersebut.

Proyek perbaikan nutrisi yang dimulai dari Peru hendak dikembangkan lebih jauh dan disesuaikan dengan keadaan lokal di Indonesia. Selain itu, pembelajaran dari Indonesia diharapkan dapat diaplikasikan di tingkat regional maupun global.

“Kunjungan Banga akan berlangsung saat KTT ASEAN (Konferensi Tingkat Tinggi Association of Southeast Asian Nations) ke-43 dan KTT terkait yang saat ini dipimpin oleh Indonesia. Beliau akan mendiskusikan bagaimana Bank Dunia dapat dan harus menjalankan peran utama untuk mengkordinasikan aksi global, bekerja sama untuk menghasilkan dampak dan perubahan yang berarti,” kata Bank Dunia. Lebih lanjut, kunjungan Banga juga menjadi kesempatan bagi Bank Dunia guna menyusun strategi bersama dengan pemerintah Indonesia dan pemimpin kawasan mengenai berbagai cara untuk mempercepat hasil pembangunan dengan memanfaatkan keahlian, dukungan keuangan, dan dukungan teknis dari Bank Dunia.

Dalam kunjungan ke Jakarta, Banga dijadwalkan bertemu dengan Presiden Joko Widodo, Menteri Kordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Panjaitan, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, dan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.

Banga bakal pula bertemu perwakilan sektor swasta dan penerima manfaat dari proyek-proyek yang didukung Bank Dunia. Implementasi tour global Banga disebut terjadi pada waktu yang penting untuk Bank Dunia dan masyarakat global. Tantangan yang saling terkait, yaitu kemiskinan, iklim, pandemi, konflik, dan kerentanan, telah membuat pembangunan menjadi lebih sulit, di mana kemajuan selama satu dekade terakhir kini mengalami kemunduran.

“Bank Dunia diminta untuk melakukan evolusi dan memimpin upaya global untuk mengangkat negara-negara berpendapatan rendah dan pada saat yang bersamaan memperbaiki mutu kehidupan di negara-negara berpenghasilan menengah,” ucap Bank Dunia. Sebelum ke Indonesia, Banga sudah mengunjungi Peru, Jamaika, India, Nigeria, dan Ethiopia.

 

Antara

04
September

 

VOInews.id- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto membeberkan bahwa para Menteri sepakat untuk menyodorkan empat dokumen inisiatif Indonesia untuk dibahas lebih lanjut oleh Kepala Negara pada KTT Ke-43 ASEAN. “Para Menteri sepakat untuk mendukung empat dokumen inisiatif Indonesia untuk diadopsi oleh para Kepala Negara di KTT ke-43,” kata Menko Airlangga dalam Pertemuan Ke-23 Dewan Masyarakat Ekonomi ASEAN (AECC) di Jakarta.

Empat dokumen tersebut adalah pertama, Leader's Declaration on Strengthening Food Security and Nutrition in Response to Crisis. Kedua, Leader’s Statement to Develop the ASEAN Digital Economy Framework Agreement (DEFA). Ketiga, ASEAN Leader’s Declaration on ASEAN as Epicentrum of Growth ASEAN Leader’s dan keempat, ASEAN Blue Economy Framework. Lebih lanjut, Menko Airlangga menjelaskan bahwa dalam pertemuan antar Menteri tersebut, isu keberlanjutan juga menjadi perhatian bersama di ASEAN. Terdapat beberapa isu penting seperti Strategi Netralitas Karbon di ASEAN yang telah disepakati dan untuk itu di masing-masing negara perlu mengawal implememtasinya.

 

Antara