Badan Narkotika Nasional (BNN) fokus mengawasi jalur perbatasan antara Indonesia dengan negara tetangga. Wilayah ini disinyalir kerap menjadi jalur pelolosan pemasukan narkotika dan obat-obatan berbahaya ke dalam negeri. Hal tersebut diungkapkan Kepala BNN Heru Winarko, saat mengunjungi Pos Lintas Batas Negara Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, Kamis (5/4). Disinggung soal keberadaan jalan tikus di perbatasan, Heru Winarko menjelaskan persoalan tersebut juga tidak dapat dianggap ringan. Kehadiran prajurit TNI yang tergabung dalam Satuan Tugas Pengamana Perbatasan diharapkan dapat memperkuat upaya pencegahan penyelundupan narkoba dari luar negeri. Dalam kunjungan perdananya ke Entikong Heru Winarko ditemani anggota Komisi III DPR RI Erwin Tobing. Selain melihat Pos Lintas Batas Negara Entikong keduanya juga melihat langsung sejumlah titik jalan tikus disekitar Pos Lintas Batas Negara Entikong Entikong. Erwin Tobing menyebutkan, bentang perbatasan darat antara Kalimantan Barat dengan Malaysia sepanjang 965 kilometer dengan ratusan jalan tikus rentan dan darurat penyelundupan narkoba. antara
Presiden Joko Widodo meluncurkan peta jalan mengenai strategi Indonesia dalam implementasi memasuki Industri 4.0 yang digagas Kementerian Perindustrian dengan nama "Making Indonesia 4.0". Making Indonesia 4.0 tersebut diluncurkan bersamaan dengan pembukaan Indonesia Industrial Summit 2018 di Jakarta Convention Centre, Senayan, Jakarta Pusat, pada Rabu pagi (4/3).
Dalam sambutannya di acara tersebut, Presiden Joko Widodo mengatakan, revolusi industri 4.0 saat ini sedang mentransformasi dunia. Indonesia, seperti negara-negara lainnya, harus bersiap dan mengantisipasi perubahan besar ini. Presiden Joko Widodo menggambarkan revolusi industri 4.0 terdiri dari kombinasi komputasi awan atau cloud computing dengan mobile internet. Penggabungan semuanya menjadikan generasi industru baru robotik seperti pesawat drone, autonomous vehicle atau kendaraan otonom yang bisa mengendarai diri sendiri tanpa dikendarai manusia.
Presiden Joko Widodo mengutip riset oleh McKinsey Global Institute di tahun 2015 yang mengatakan, Revolusi Industri 4.0 dampaknya akan 3.000 kali lebih dahsyat daripada Revolusi Industri pertama di Abad ke 19. McKinsey mengatakan, kecepatan perubahan ini akan 10 kali lebih cepat.
Namun, Presiden Jokowi tidak yakin terhadap kekhawatiran banyak pihak yang memperkirakan revolusi industri ini akan menghilangkan banyak lapangan kerja. Ia justru percaya, Revolusi Industri 4.0 akan melahirkan jauh lebih banyak lapangan kerja baru daripada jumlah lapangan kerja yang hilang. Dalam peta jalan "Making Indonesia 4.0" yang telah diluncurkan, pemerintah memiliki agenda untuk mewujudkan pembukaan sepuluh juta lapangan kerja baru di tahun 2030. Industri Indonesia pada saat itu diharapkan telah mampu mengimplementasikan industri 4.0 dan bersaing dengan negara-negara lainnya.
Sementara itu Menteri Perindustrian RI, Airlangga Hartarto mengatakan, untuk penerapan awal Industri 4.0, Indonesia akan berfokus pada lima sektor manufaktur, yaitu industri makanan dan minuman, industri tekstil dan pakaian, industri otomotif, industri kimia, serta industri elektonik. Menurut Airlangga, sektor ini dipilih setelah melalui evaluasi dampak ekonomi dan kriteria kelayakan implementasi yang mencakup ukuran Produk Domestik Brutto PDB, perdagangan, potensi dampak terhadap industri lain, besaran investasi, dan kecepatan penetrasi pasar. Di samping itu, Making Indonesia 4.0 memuat 10 inisiatif nasional yang bersifat lintas sektoral untuk mempercepat perkembangan industri manufaktur di Indonesia.
Peluncuran Peta Jalan Making Indonesia 4.0 dihadiri pimpinan dan anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto sebagai tuan rumah, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, para duta besar negara sahabat, bupati dan walikota, perwakilan Kamar Dagang dan Industri ( KADIN ), perwakilan asosiasi industri, dan pengusaha.
Kelapa sawit adalah komoditas yang strategis bagi pembangunan dan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Selain sumbangsih nilai ekspor yang tinggi, perannya pun sangat penting bagi kesejahteraan masyarakat, karena jaringan dengan usaha kecil dan menengah, dan penyerapan tenaga kerja lebih dari 8 juta orang. Salah satu tujuan ekspor utama kelapa sawit Indonesia adalah kawasan Eropa. Namun perdagangan kelapa sawit Indonesia di Eropa mengalami berbagai hambatan, terutama banyaknya kampanye negatif di Eropa yang disangkutkan pada isu lingkungan hidup dan kesehatan. Oleh karenanya, para pejabat bidang perdagangan dan pertanian di kawasan Eropa harus menempuh langkah dan upaya yang sinergis untuk menangani hambatan-hambatan perdagangan kelapa sawit Indonesia. Hal ini yang mendasari terlaksananya pertemuan pembahasan kelapa sawit di Kedutaan Besar RI Paris pada tanggal 28 Maret lalu. Pertemuan ini dihadiri oleh sekitar 40 peserta, termasuk 16 orang pejabat Atase Perdagangan, Atase Pertanian, dan Pusat Promosi Perdagangan Indonesia yang bertugas di kawasan Eropa, yaitu dari Berlin, Den Haag, Jenewa, London, Madrid, Roma, Brussels, Barcelona, Budapest, Hamburg, Lyon, Milan, dan Paris sendiri. Terhadap kampanye negatif yang berulang dilancarkan tersebut, Pemerintah Indonesia selalu mengedepankan pokok-pokok bahwa minyak sawit adalah sumber minyak nabati paling produktif, dan langkah nyata Pemerintah RI dalam hal penanggulangan perubahan iklim, baik tingkat nasional maupun global.
Nyoman Nuarta Terima Padma Award 2018 Dari Presiden India
Tokoh seni rupa Indonesia, Nyoman Nuarta, menerima penghargaan Padma Award 2018 Kategori Padma Shri dari Presiden India Shri Ram Nath Kovind, atas karya-karyanya yang bernilai seni tinggi, fenomenal, dan diakui oleh para pakar dan pelaku seni mancanegara. Upacara penyerahan penghargaan berlangsung di Istana Kepresidenan India Rashtrapati Bhavan di New Delhi, Senin (2/4). Perdana Menteri India Narendra Modi dan Wakil Presiden India M. Venkaiah Naidu turut hadir dalam acara tersebut. Nyoman Nuarta adalah salah satu pelopor Gerakan Seni Rupa Baru yang dikenal lewat karya besarnya, seperti Patung Garuda Wisnu Kencana di Badung, Bali, Monumen Jalesveva Jayamahe di Surabaya, Jawa Timur, dan Monumen Proklamasi Indonesia di Jakarta. Padma Award merupakan salah satu penghargaan sipil tertinggi India yang diumumkan setiap tahun pada perayaan Hari Republik.
20 siswa Sekolah Menengah Atas 5 Surabaya tinggal selama seminggu di Perth. Mereka datang dalam rangka program School Bridge, dan akan mengikuti kegiatan belajar di Tranby college. Program tersebut merupakan inisiatif Australia dengan berbagai Negara, termasuk Indonesia sejak 2009. Selain mereka, 15 siswa Nurul Fikri Boarding School Anyer juga datang ke Perth untuk mempertajam kemampuan bahasa Inggris mereka, melihat dan menggali pengalaman belajar di sekolah di Perth. Mereka akanikut belajar di Australia Islamic College di Kewdale, Australia Barat. Konsul jenderal RI, Dewi, berpesan agar para siswa senantiasa semangat menuntut ilmu dan menunjukkan nilai-nilai terbaik dari Indonesia, seperti toleransi, jujur, ramah selama di Perth. Karena mereka merupakan duta Indonesia yang akan dilihat dan dinilai oleh warga setempat. Ia berharap, kunjungan mereka ke Perth mendapatkan manfaat yang banyak, dan yang paling penting adalah terjalin hubungan yang langgeng dengan teman-teman di sekolah-sekolah yg mereka kunjungi
Bangladesh berencana menempatkan sekitar 100 ribu etnis Rohingya di sebuah pulau terpencil mulai bulan Juni 2018 mendatang. Rencana tersebut disampaikan Sekretaris Manajemen Bencana Bangladesh, kepada pihak PBB di Dacca hari Rabu (4 April 2018). Ini menjadi upaya Bangladesh merelokasi warga etnis Rohingya yang menyesaki kawasan Cox Bazaar. Tempat yang selama ini menjadi penampungan sementara pengungsi yang melarikan diri dari Myanmar, setelah terjadinya konflik tahun 2017.
Bangladesh meragukan upaya Myanmar menerima kembali etnis Rohingya yang akan kembali, karena hanya memverifikasi sekitar 300 dari ribuan berkas pengungsi yang diberikan. Myanmar berdalih bahwa di dalam berkas tersebut, ada 3 orang yang terkait terorisme.
Dengan penempatan tersebut, Bangladesh masih harus menampung 700 ribuan pengungsi di sekitar perbatasan. Namun rencana relokasi itu sendiri dianggap belum menyelesaikan persoalan. Saat ini, para pengungsi hidup di lingkungan yang sangat tidak layak di tempat pengungsian. Rencananya, pihak Angkatan Laut Bangladesh akan mendirikan sekitar 1400 penampungan yang siap huni akhir Mei mendatang.
Relokasi ini sendiri dilaksanakan dengan asas sukarela. Di Cox Bazaar, nasib mereka sulit karena rawan penyakit, terutama menghadapi musim hujan bulan Juni mendatang. Tetapi penempatan mereka di pulau juga bukan tanpa masalah. Lingkungan yang akan ditinggali ternyata rawan tertimpa bencana siklon tropis.
Sebelumnya, di bulan Februari Myanmar sepakat untuk menerima kembali 6 ribu pengungsi Rakhine, di kawasan Tombru yang merupakan daerah tidak bertuan. Bangladesh berdalih mereka yang berada di kawasan ini belum dianggap pengungsi dan Myanmar setuju mengembalikan mereka. Namun perjanjian tinggal perjanjian, tidak ada jaminan keamanan, dan orang Rohingya pun masih takut kembali.
Sungguh tidak diharapkan etnis Rohingya terlantar berlama-lama di tempat yang tidak layak huni seperti sekarang. Tidak sepatutnya membiarkan nasib mereka dalam situasi tidak pasti.
Indonesia selama ini sangat memperhatikan nasib etnis Rohingya dan telah memberikan bantuan kemanusiaan. Presiden Joko Widodo pun pernah secara langsung melihat kondisi mereka tatkala melakukan kunjungan ke Bangladesh beberapa waktu lalu. Kini yang harus dilakukan bersama adalah menjaga proses pengembalian para pengungsi tetap berlangsung. Myanmar juga harus mau membuka diri dan memberikan jaminan keamanan bagi etnis Rohingya yang kembali, serta hak-hak hidup selayaknya warga negara.