Edisi kali ini, menghadirkan lagu-lagu bernuansa keroncong yang dibawakan oleh penyanyi-penyanyi keroncong Indonesia. Untuk membuka perjumpaan kali ini, dengarkan sebuah lagu keroncong berjudul Pulau Jawa yang dibawakan oleh Keksi Mulyani.Demikianlah lagu berjudul Pulau Jawa yang dibawakan oleh Keksi Mulyani. Sebuah lagu keroncong asli yang menggambarkan salah satu pulau terbesar di Indonesia, yaitu pulau Jawa. Pulau Jawa yang subur tanahnya serta masyarakatnya yang hidup damai berdampingan. Memiliki letak yang strategis, serta kaya akan budayanya yang unik. Di pulau ini juga terletak ibu kota negara Indonesia, Jakarta. Dengan warna vocal yang indah dan merdu, Keksi Mulyani membawakan lagu ini dengan baik. selanjutnya dengarkan sebuah lagu keroncong berjudul Sunda Kelapa, yang dibawakan oleh Ervina Simarmata.
Demikianlah lagu berjudul Sunda Kelapa yang dibawakan oleh Ervina Simarmata. Sebuah lagu keroncong yang indah, dengan irama lagu sunda. Iringan alat musik flute terdengar cukup menonjol dalam lagu ini. Menggambarkan salah satu tempat bersejarah di pulau Jawa, tepatnya di Jakarta, yaitu Pelabuhan Sunda Kelapa.Dahulu pelabuhan ini sangat ramai menjadi pusat perdagangan dan distribusi berbagai hasil bumi ke berbagai tempat dan pulau di Indonesia. Demikianlah pelabuhan Sunda Kelapa di masa lalu. Warna vocal Ervina yang merdu menjadikan lagu ini semakin enak untuk dinikmati. untuk mengakhiri Pelangi Nada kali ini, dengarkan 2 buah lagu berjudul Taman Laut yang dibawakan oleh Novita Indri, dan Pandangan Pertama dibawakan oleh Sri Hartati.
Hari ini akan mengajak anda berwisata ke Kulon Progo provinsi Jogyakarta,untuk menikmati keindahan air terjun Kedung Pedut. Wisata Air terjun Kedut merupakan salah satu wisata yang ada di Kulon Progo, tepatnya di Dusun Kembang, Desa Jatimulyo, Kecamatan Girimulyo. Keunikan air terjun ini adalah mempunyai dua warna, yaitu warna putih jernih dan hijau tosca yang membuat air terjun ini sangat cantik dan menawarkan keindahan yang sangat mempesona.Air terjun Kedung Pedut atau biasa disebut Curug Kedung Pedut berasal dari bahasa Jawa. Curug berarti air terjun, kedung berarti kubangan atau kolam dan pedut berarti kabut. Air terjun Kedung Pedut merupakan salah satu wisata air terjun yang terkenal karena keindahan warna airnya. Warna air yang sangat cantik terdiri dari dua komponen warna yaitu putih jernih dan hijau. Warna putih jernih terjadi karena aliran air deras yang berasal dari air terjun di samping kedung ini, sedangkan warna hijau tosca terbentuk dari pantulan batuan di dasar sungai yang terpancar sinar matahari.
pemandangan yang sangat asri di kawasan wisata ini juga menarik perhatian banyak wisatawan dalam dan luar negeri untuk mengunjunginya. Di samping kedung ini juga terdapat beberapa tempat istirahat yang terbuat dari bambu untuk para wisatawan. Wisata air terjun ini mempunyai satu air terjun dengan beberapa grojogan air kecil di bawahnya. Karena dibawah air terjun ada kolam yang lumayan lebar, maka di kolam mini anda bisa bermain air dan berenang。
Rute untuk menuju air terjun Kedung Pedut ini tidak terlalu sulit. Apabila anda berangkat dari Yogyakarta, dan sudah memasuki wilayah Girimulyo kawasan Kiskendo , anda tinggal ambil arah kiri. Dari tempat parkir kendaraan, anda masih perlu berjalan lagi kira-kira 10 menit atau sekitar 200 meter untuk sampai di wisata Jatimulyo . Jalan menuju air terjun Kedung Pedut tidak membingungkan karena hanya ada satu jalur saja . Selain itu pengelola wisata juga sudah memasang petunjuk arah di setiap jalan.
untuk masuk ke kawasan wisata air terjun Kedung Pedut ini anda tidak perlu mengeluarkan biaya yang terlalu mahal, karena karcis masuk untuk satu orang hanya tigaribu rupiah, uang parkir motor duaribu Rupiah dan uang parkir Mobil Limaribu Rupiah, cukup terjangkau bukan?
Edisi kali ini mengetengahkan topik mengenai Peringatan Sumpah Pemuda 2018. Tanggal 28 Oktober diperingati sebagai hari Sumpah Pemuda yang merupakan satu tonggak utama pergerakan kemerdekaan Indonesia."Sumpah Pemuda" adalah keputusan Kongres Pemuda yang diselenggarakan pada tanggal 27 dan 28 Oktober 1928 di Jakarta. Keputusan ini menegaskan cita-cita akan ada "tanah air Indonesia", "bangsa Indonesia", dan "bahasa Indonesia. Istilah Sumpah Pemuda sendiri tidak muncul dalam putusan kongres tersebut, melainkan diberikan setelahnya. Tiga keputusan kongres tersebut tercantum pada prasasti di dinding Museum Sumpah Pemuda Jakarta dengan menggunakan ejaan van ophuysen.
Dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda (HSP) tahun 2018 ini, Kementerian Pemuda dan Olahraga telah menyiapkan sejumlah rangkaian kegiatan bertajuk 'Bangun Pemuda Satukan Indonesia'. Sumpah Pemuda merupakan momentum historis mempersatukan semua elemen bangsa untuk menghadapi semua tantangan bersama. Deputi Pengembangan Pemuda Kementerian Pemuda dan Olah Raga (Kemenpora) Asrorun Ni’am Sholeh mengatakan, dengan adanya Event 'Bangun Pemuda' diharapkan dapat meneguhkan persatuan seluruh elemen bangsa menghadapi segala permasalahan yang kita hadapi saat ini melalui aksi konkret untuk Indonesia. Sejumlah event utama dan pendukung di antaranya Sarasehan Legenda Pemuda, dilaksanakan pada 27 Oktober yang dihadiri oleh para tokoh pemuda pendahulu. Upacara bendera pada 28 Oktober, yang diikuti seluruh staf Kemenpora bersama sejumlah organisasi Kepemudaan dan bibit atlet berprestasi Indonesia.
Ikrar Sumpah Pemuda (akan) dipimpin oleh Presiden Joko Widodo bersama sekitar 28 ribu pemuda di Gelanggang Olahraga Velodrome, Rawamangun, Jakarta Timur yang dikemas dalam Youth Expo and Festival pada tanggal 28 Oktober 2018. Acara Youth Expo and Festival diisi dengan berbagai acara menarik, di antaranya talkshow dan exhibition, karnaval, pameran kewirausahaan pemuda, komunitas, dan hiburan.Talkshow dan exhibition akan menampilkan pahlawan muda masa kini untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan sehingga bisa sukses di usia muda. Seperti pengusaha dan motivator Merry Riana, pendiri Nalacity Foundation Hafiza Elfira, pendiri rumah kreatif Banjarmasin Muhammad Aripin, pemenang medali emas Asian Games 2018 & Asian Para Games 2018.
Sementara event karnaval menampilkan parade seni dan budaya yang diikuti oleh pelajar, mahasiswa, dan para pemuda dari berbagai sekolah, kampus, dan kampung se-Jabodetabek dengan menggunakan baju daerah dan koreografi yang menarik. Untuk pameran kewirausahaan pemuda, lebih dari 300 stand yang meliputi clothing/fashion, handicraft, music/sport, kuliner, dan lain-lain. Selain itu, ada atraksi dan unjuk kemampuan komunitas dan individu dalam berbagai cabang aktivitas, seperti BMX, skateboard, dance, freestyle-basket ball dan street performance lainnya. Tak ketinggalan juga akan ada berbagai tarian daerah yang berpadu dengan pertunjukan musik pada 2 panggung berbeda yang dimeriahkan oleh sejumlah band ternama seperti Republik, Cokelat, Tipe-X, dan Kotak.Sebagai penutup rangkaian peringatan HSP ke-90 diadakan Malam Anugerah Kepemudaan 2018 pada Senin (29 Oktober 2018) yang berlangsung di Balai Samudera TNI AL, Jakarta. Diharapkan melalui semua event ini dapat menimbulkan kebanggaan para pemuda dengan melihat kembali Semangat Pemuda di tahun 1928. Ni’am menambahkan, melalui event ini, seluruh bangsa Indonesia akan melihat bahwa Indonesia bisa berbangga memiliki ribuan pemuda yang menjadi pahlawan muda dengan cara mereka masing-masing, memberikan masa depan cerah bagi Indonesia.
Pelangi Nada edisi kali ini, akan menghadirkan penyanyi pria Indonesia bernama Dyno. mengawali perjumpaan, saya hadirkan lagu berjudul Dengan Atau Tanpamu. demikian lagu “Dengan Atau Tanpamu” yang dinyanyikan oleh Dyno. Ia mengawali karier bernyanyi dengan mengikuti berbagai macam kontes. Tahun 2008, Bebi Romeo, seorang penyanyi dan juga pencipta lagu di Indonesia, memproduseri album perdana Dyno. Album tersebut bertajuk "Berawal Di Sini" yang dirilis tahun 2013. Singel andalan dalam album ini ialah “Dengan Atau Tanpamu”. Sejak dirilis, lagu “Dengan Atau Tanpamu” mampu merajai tangga lagu di radio-radio ternama di Indonesia. Lagu yang diciptakan oleh Bebi Romeo ini bercerita tentang seorang pria yang memberikan seluruh cintanya untuk sang kekasih. Sayang, suatu hari sang kekasih pergi meninggalkannya. selanjutnya saya hadirkan lagu “Astaga”. demikian lagu “Astaga” dari Dyno. Masih terdapat dalam album yang sama yaitu "Berawal Di Sini", lagu ini juga mengusung tema percintaan. Dengan mengusung tema tersebut, Irwan Simanjuntak selaku pengaransemen musik dari album ini, memainkan perannya dengan baik. Menurutnya, vokal merdu Dyno yang melantunkan lirik mengenai percintaan begitu pas dibalut dengan musik pop melodius romantik.
Lagu “Astaga”, juga mengusung tema patah hati namun dengan beat yang sedikit lebih cepat daripada lagu “Dengan Atau Tanpamu”. Lagu ini bercerita tentang seorang pria yang sejak awal bertemu, sudah merasa jatuh cinta pada seorang gadis. Namun apa daya, ternyata sang gadis sudah memiliki seorang kekasih. Pendengar, mengakhiri Pelangi Nada kali ini, saya hadirkan dua buah lagu dari Dyno berjudul “Mati Rasa” dan “Curiga”.