ofra voi

ofra voi

07
October

Sejumlah dosen dari Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Provinsi Riau, berhasil memformulasikan tepung dari tulang ikan Patin untuk mengatasi permasalahan anak kerdil atau stunting yang masih terjadi di Indonesia.Stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan kurangnya asupan gizi dalam waktu cukup lama. Stunting terjadi ketika janin masih dalam kandungan dan baru nampak saat anak berusia dua tahun, biasanya tubuh anak lebih pendek dibandingkan anak seusianya. Selain pertumbuhan terhambat, stunting juga dikaitkan dengan perkembangan otak yang tidak maksimal. Data Kementerian Kesehatan RI pada pertengahan tahun 2018 kasus stunting di Indonesia masih terjadi sebesar 37,2 persen.

Ketua penelitian sekaligus dosen Universitas Pahlawan Tuanku Tambunsai, Nur Aprianis dalam keterangan pers mengatakan Tulang ikan patin memiliki kadar protein yang tinggi, kalsium dan fosfor yang sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan balita. Dia menjelaskan, penelitian tentang tepung dari tulang ikan patin itu juga melibatkan dosen lainnya dari universitas yang sama yaitu Vera Wati Besti S.Gz., M.Si., dan M. Nurman M.Penelitian ini dimulai sejak 2017, dan mendapatkan hasilnya pada 2018. Nur mengatakan hasil penelitian tersebut juga sudah mendapat hak paten dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Republik Indonesia (RI).

Nur Aprianis, dosen Program Studi S1 Gizi Universitas Pahlawan ini menuturkan, tujuan penelitian adalah untuk mengetahui formula terbaik tepung ikan patin (Pangasius hypopthalmus) bagi balita stunting.Patin merupakan ikan air tawar yang banyak dibudidayakan di Provinsi Riau, khususnya di Kabupaten Kampar. Alasan pemilihan tulang ikan patin adalah karena Kampar merupakan penghasil ikan patin terbesar di Riau, sehingga para peneliti berusaha memanfaatkan limbah tulang ikan tersebut. Selama ini tulang ikan patin tidak pernah dimanfaatkan dan hanya menjadi sampah yang terbuang.Menurut Nur Aprianis, informasi mengenai formulasi tepung dari tulang ikan patin ini sudah dipublikasikan melalui jurnal online Media Kesehatan Masyarakat Indonesia (MKMI). Dengan adanya publikasi itu, masyarakat diharapkan dapat memperoleh informasi mengenai tepung dari tulang ikan patin sehingga dapat mengurangi resiko atau menjadi solusi bagi masalah stunting.

07
October

Berjumpa lagi dalam Pesona Indonesia. Hari ini kami akan mengajak anda berwisata kuliner ke kota Probolinggo, Provinsi Jawa Timur, untuk mencicipi Ketan Keratok.

ada beragam objek wisata menarik di kota Probolinggo, Provinsi Jawa Timur yang dapat anda nikmati jika berkunjung kesana, seperti Taman Wisata Studi Lingkungan, Pelabuhan Tanjung Tembaga, Alun-Alun kota Probolinggo dan Taman Manula. Selepas berwisata mengunjungi objek-objek wisata tersebut,anda dapat melanjutkanlah wisata anda di kota tersebut dengan mencicipi kuliner khas Probolinggo. Salah satu kuliner khasnya yang dapat anda cicipi adalah Ketan Keratok.

Ketan keratok adalah ketan yang dimasak dengan campuran kacang kara yang dalam bahasa Madura disebut keratok. Ketan keratok disajikan dengan taburan parutan kelapa dan disiram dengan gula merah. Namun siraman gula merah ini tergantung selera, karena kadang ada yang tidak menginginkan siraman gula merah pada ketannya. Namun ternyata ada juga yang meminta ketan justru ditaburi garam. Ketika disantap, rasa ketan nan legit akan berpadu dengan keratok yang gurih. Kemudian ketika menambahkan siraman gula merah, rasa manis gurih akan muncul di lidah. Paduan rasa gurih dan manis ketan keratok menambah kelezatan kuliner ini.

untuk memasak ketan keratok, kacang kara atau keratok yang sudah dikuliti harus direbus terlebih dahulu hingga mendidih. Setelah mendidih, diangkat sebentar dari tungku, kemudian dididihkan lagi hinggalima kali. Setelah dimasak secara terpisah selama enam kali, keratok akan dikukus bercampur dengan ketan. Ketan yang sudah dicampur keratok ini dimasak menggunakan tungku dengan kayu bakar sebagai bahan bakar, agar ketan keratok terasa lebih nikmat. Proses memasak hingga enam kali itu bertujuan untuk menghindari salah masak. Jika salah masak terjadi, ketan kerotok bisa membuat penikmatnya mengalami sakit kepala.

ketan kerotok dapat anda nikmati di warung-warung ketan kerotok yang tersebar di kota Probolinggo. Namun untuk mencicipi kuliner ini, anda hanya dapat membelinya di pagi hari sekitar pukul 4 hingga 10 pagi, karena sebenarnya ketan kerotok adalah santapan khas pagi hari masyarakat Probolinggo. Agar terasa lebih nikmat, nikmatilah ketan kerotok bersama segelas kopi atau teh. Sepiring ketan kerotok dijual sekitar lima ribu Rupiah . Jika ditambah dengan segelas kopi atau teh, anda diharuskan membayar lagi sebesar dua ribu Rupiah.

07
October

Pop

Published in pop music

Pelangi Nada edisi kali ini, akan menghadirkanlagu-lagu dari grup band Naif.

Demikian lagu “Benci Untuk Mencinta” dari Naif. Grup band yang dibentuk sejak tahun 1995 ini beranggotakan David (vokal), Emil (bass, keyboard, vokal), Jarwo (gitar, vokal), Pepeng (drum, perkusi, vokal) dan Chandra (keyboard, piano, synthesizers). Namun, Chandra mengundurkan diri pada tahun 2003.

Grup Band Naif sudah lama menghiasi dunia musik Indonesia. Karya-karya mereka selalu dinanti oleh penikmat musik Indonesia. Grup band yang terkenal dengan ciri khas lagunya yang terdengar sangat sederhana, namun tetap berisi dan terasa harmonis ini hingga sekarang tetap konsisten dengan ciri khasnya tersebut. Pendengar, selanjutnya hadir lagu lainnya dari Naif, berjudul “7 Bidadari”. Selamat mendengarkan......

pada 22 Oktober 2017 lalu, Naif merilis album bertajuk "7 Bidadari". Album ini dirilis tepat saat hari ulang tahun Naif yang ke-22. Album yang berisi 10 lagu ini, salah satu singlenya berjudul “7 Bidadari” . Singel lagu 7 Bidadari ini dirasa cukup untuk merepresentasikan materi album.

Lagu ini terinspirasi dari sebuah cerita rakyat yang tersohor yaitu Jaka Tarub dan Tujuh Bidadari. Cerita rakyat ini lah yang menjadi gambar dari sampul album "7 Bidadari". Sampul album tersebut dikerjakan oleh seniman asal Amerika Serikat, Glenn Wolk, yang pernah mendesain artwork untuk band kenamaan dunia seperti The Beatles dan The Rolling Stones. Pendengar, berikutnya saya hadirkan lagu berjudul “Berubah”.

lagu “Berubah” merupakan salah satu lagu yang termasuk dalam album “7 Bidadari”. Lagu yang dipilih sebagai single kedua ini, David Bayu sebagai pencipta lagu, bercerita bahwa tema yang diangkat adalah tentang keinginan seseorang untuk berubah ke arah yang lebih baik. “Berubah” merupakan pengalaman pribadinya dan ditulis tahun 2003 saat awal-awal pernikahannya. Musik bernuansa ballad ini makin kaya oleh sentuhan instrumentasi strings. Sedangkan video klipnya disutradarai oleh Teuku Adifitrian atau yang biasa dikenal dengan nama Tompi, seorang dokter bedah dan juga penyanyi di Indonesia.

05
October

Hari ini akan memperkenalkan kepada anda Museum Brawijaya. 5 Oktober merupakan Hari lahir Tentara Nasional Indonesia (TNI), yang terdiri dari TNI Angkatan Darat, TNI Angkatan laut dan TNI Angkatan Udara. Tahun ini TNI merayakan hari jadinya yang ke-73. Peringatan hari ulang tahun ke-73 TNI akan dilakukan di setiap ujung Indonesia. Yaitu, di setiap kota dari Sabang hingga Merauke. TNI akan melaksanakan upacara di setiap kotama (komando utama). Sedang Puncak acaranya digelar di Merauke, Papua. Serangkaian kegiatan sejak jauh hari sudah digelar di berbagai daerah, seperti kegiatan bakti sosial, pameran alat sistem utama pertahanan (Alutsista), ziarah pahlawan, Panglima TNI Awards untuk karya jurnalistik dan lain sebagainya.Dalam rangka Ulang Tahun TNI Ke-73, kali ini, kami ajak anda berkunjung ke Museum Brawijaya di Jawa Timur, untuk melihat benda-benda bersejarah yang digunakan TNI untuk berperang melawan penjajah.Museum Brawijaya dibangun sejak tahun 1976 dan diresmikan 4 Mei 1968. Di Museum seluas 10.500 meter pesergi ini terdapat banyak peninggalan sejarah kemerdekaan RI, terutama pada masa agresi militer Belanda. Namun koleksinya bukan hanya yang digunakan untuk bertempur di Malang, namun juga di daerah sekitarnya seperti Surabaya dan Bondowoso. Museum ini buka setiap hari dari pukul 08.00 hingga 14.30 WIB. Namun khusus untuk Jumat tutup pukul 11.30 dan pada Sabtu dan Minggu tutup pada pukul 13.00 WIB.Masuk ke halaman Museum, anda akan tiba pada taman senjata (Agne Yastra Loka) yang berada di area depan museum. Di dalam taman senjata terdapat koleksi benda-benda sejarah antara lain tank AMP-TRACK yang digunakan 35 pejuang Tentara Republik Indonesia Pelajar (TRIP) untuk bertempur pada 31 Juli 1947, sejata api hasil rampasan dari penjajah, meriam, dan juga patung Jenderal Sudirman. Masuk ke lobi museum, ada 3 koleksi sejarah yang bisa anda lihat, yaitu relief penugasan pasukan Brawijaya, relief kekuasaan kerjaan Majapahit dan lambang-lambang kesatuan negara Indonesia. Masuk ke ruang koleksi utama ada berbagai koleksi yang menarik. Di antaranya mobil De Soto USA yang digunakan sebagai mobil dinas Kolonel Soengkono saat menjabat sebagai Panglima Divisi Brawijaya, berbagai senjata, samurai, meja kursi yang digunakan untuk perundingan gencatan senjata antara TKR (tentara Keamanan Rakyat) dan sekutu pada 29 Oktober 1945. Selain itu ada pula lukisan yang menggambarkan terbunuhnya Mallaby dan pertempuran 10 November 1945, peta pendudukan Belanda saat agresi militer tahun 1948, seragam tentara Indonesia, mata uang yang pernah beredar pada masa revolusi, radio dan alat komunikasi saat perjuangan, merpati pos, juga catatan peristiwa masa itu yang direkam oleh koran lokal, seperti Bhirawa. dari banyaknya koleksi sejarah Museum Brawijaya, Gerbong Maut merupakan koleksi sejarah yang menjadi daya tarik utama Museum ini. Kisah gerbong maut terjadi tahun 1947 di mana saat itu masih terjadi agresi militer Belanda. Ada banyak gerilyawan dan tentara yang berupaya mempertahankan kemerdekaan. Salah satu perlawanan tersebut terjadi di Bondowoso. Pada saat itu, para pejuang ditangkapi dan dipenjara. Karena jumlah tahanan tidak dapat ditampung lagi di penjara Bondowoso, maka 100 tahanan yang dianggap paling berbahaya pun dipindahkan ke penjara Bubutan Surabaya pada 23 November 1947. Ada tiga gerbong kereta, GR5769 dan GR4416 dan GR10152 yang mengangkut para tahanan. Oleh karena tidak adanya makanan minuman, serta ruang bernafas, sebagian besar tahanan pun lemas setelah mengalami perjalanan belasan jam menuju penjara bubutan. Mereka berdesakan, dan terpanggang oleh panasnya gerbong. 46 tahanan pun tewas mengenaskan, korban terbesar di gerbong GR10152 yang tidak memiliki ventilasi udara sama sekali.