Pelangi Nada edisi kali ini, akan menghadirkan lagu-lagu pop nostalgia dari Betharia Sonata. mengawali perjumpaan, hadirkan lagu berjudul “Semua Bisa Bilang”. demikian lagu “Semua Bisa Bilang” dari Betharia Sonata. Penyanyi yang terlahir dengan nama Sri Betharia Sonata ini mengawali kariernya sebagai penyanyi sejak tahun 1980-an. Album perdananya bertajuk “Kau Tercipta Untukku” dirilis pada tahun 1981. Lagu andalan dalam album ini berjudul sama, yaitu “Kau Tercipta Untukku”. Lagu ini menjadi lagu yang melambungkan nama Betharia Sonata dalam dunia musik pop Indonesia. Lagu “Kau Tercipta Untukku” bercerita tentang seseorang yang merasa bahwa dirinya dan sang pujaan hati merupakan sepasang kekasih yang diciptakan oleh Tuhan untuk selalu bersama. Pendengar, inilah “Kau Tercipta Untukku”. Selamat mendengarkan......
demikian satu lagu dari Betharia Sonata berjudul “Kau Tercipta Untukku”. Selanjutnya akan saya hadirkan lagu “Terlambat Sudah”. Lagu ini terlebih dahulu dipopulerkan oleh grup musik Panbers tahun 1976. Lagu “Terlambat Sudah” bercerita tentang seseorang yang baru menyadari bahwa mantan kekasihnya merupakan orang yang tepat untuknya. Sayang, ia sudah terlambat untuk kembali kepada orang tersebut sebab saat ini, orang itu sudah memiliki pasangan hidupnya. Pendengar, selamat mendengarkan Betharia Sonata dengan lagu ”Terlambat Sudah”.
Dalam edisi Warna Warni kali ini saya sajikan informasi mengenai PERFECT, Aplikasi Pengukur Kematangan Buah.
, Mayoritas penduduk Indonesia berprofesi sebagai petani. Sebagai petani, tentunya masyarakat menginginkan hasil panen yang melimpah dengan kualitas baik dimana hasil panen matang dengan baik. Untuk mendapatkan hasil panen yang matang perlu tahu masa panen yang tepat. Karena itulah, untuk membantu para petani menentukan masa panen yang tepat, Mahasiswi Sebelas Maret (UNS) Solo Ratih Rachmatika mengembangkan PERFECT, aplikasi android untuk mengukur tingkat kematangan buah.
Aplikasi yang dinamakan Perishable Food Maturity and Freshness Detector (PERFECT) sengaja dirancang untuk membantu petani mengidentifikasi tingkat kematangan buah. Tujuannya adalah untuk menentukan saat yang tepat untuk memanennya. Selama ini banyak masyarakat yang mengandalkan perkiraan untuk menentukan masa panen. Misalnya, buah pisang harus dipanen saat tingkat kematangannya mencapai 70 persen, sehingga tidak terlalu matang atau bahkan busuk saat berada di tangan konsumen.
Penghitungan tingkat kematangan harus akurat, apalagi jika buah akan dipasarkan hingga luar negeri atau diekspor. Tingkat kematangan bisa teridentifikasi dari warna kulit buahnya. Warna-warna itu terbentuk melalui komposisi warna red, green dan blue (RGB). Aplikasi itu digunakan untuk mengukur komposisi warna buah dengan database yang telah tertanam di aplikasi. Dalam penggunaannya, petani tinggal memotret buah yang akan dipanen menggunakan fitur kamera di android lantas diproses menggunakan aplikasi Perfect. Aplikasi itu akan menghitung komposisi warna RGB dalam foto itu. Dari proses itu akan terlihat tingkat kematangannya. Aplikasi itu masih perlu pengembangan lebih lanjut. Saat ini baru bisa digunakan untuk mengukur tingkat kematangan Pisang Ambon.
PERFECT, tidak hanya ditujukan untuk petani. Aplikasi ini juga berguna bagi konsumen yang membeli bahan makanan. Dengan alikasi ini, Konsumen bisa terhindar dari membeli bahan makanan yang sudah busuk. Konsumen tinggal memotret bahan makanan yang hendak dibeli menggunakan android lantas memprosesnya melalui aplikasi PERFECT. Makanan yang busuk memiliki tingkat keasaman yang tinggi. Tingkat keasaman itu akan berpengaruh pada warna. Aplikasi ini akan menghitung tingkat keasaman melalui foto yang diperoleh. Aplikasi PERFECT telah menjadi juara tiga dalam kompetisi karya tulis ilmiah (LKTI) nasional yang diselenggarakan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank.
Hari ini akan memperkenalkan kepada anda Kampung Bekelir. tak jauh dari kota Jakarta, hanya berkendara selama kurang lebih satu jam anda akan tiba di objek wisata Kampung Bekelir. Kampung yang terletak di Kelurahan Babakan, Kota Tangerang, Banten ini dulu merupakan tempat yang kumuh. Namun, kini Kampung Bekelir telah bersolek menjadi destinasi cantik dan instagramable. Berwisata ke Kampung Bekelir, anda tak hanya melihat kampung warna-warni, anda bisa berfoto, berwisata kuliner, hingga mendapatkan edukasi soal menanam akuaponik Kampung Bekelir punya luas sekitar 4 hingga 8 hektar. Di kampung ini terdapat 300 rumah yang dicat warna-warni dan 1220 gambar mural. Tiba di Kampung Bekelir, Anda akan menemukan bangunan yang bertuliskan Kampung Bekelir. Anda bisa berfoto di sana dengan latar Sungai Cisadane, juga jembatan merah Kota Tangerang. Di seberangnya, tepat di dinding rumah penduduk, ada pula mural bertuliskan Kampung Bekelir yang juga bisa menjadi salah satu spot foto terbaik. Kegiatan wisata menarik di kampung ini adalah berkeliling kampung. Anda akan menemukan banyak hasil karya mural seniman Indonesia dari berbagai daerah. Sambil berjalan santai Anda bisa berkeliling dengan waktu sekitar 30 hingga 60 menit saja.
Bila Anda ingin berkeliling kampung, ada beberapa pintu masuk yang cantik. Di gerbang utama terdapat beragam mural yang bisa Anda jadikan latar berfoto. Penduduk setempat menghiasi gerbang masuk dengan menggantungkan payung warna-warni hingga tanaman markisa. Di gerbang tersebut terdapat lambang cinta terbuat dari besi. Ini juga bisa menjadi latar swafoto anda. Ada 1220 mural di kampung ini. Anda bisa memilih sendiri mural mana yang anda suka untuk menjadi spot foto anda.
Di kampung Bekelir terdapat rumah bibit yang juga menjadi wisata edukasi. Bila Anda ke sana, disarankan untuk membawa botol minum plastik yang sudah tidak digunakan. Botol-botol tersebut akan didaur ulang dan digunakan sebagai media tanam tanaman akuaponik yang dibuat oleh para warga. Disini anda juga bisa belajar menanam tanaman akuaponik. Berwisata ke Kampung Bekelir, jangan lupa juga berwisata kuliner disini. Ada beragam kuliner di Kampung Bekelir. Beberapa warung nasi sudah buka pada siang hari, menyediakan nasi rames hingga nasi ulam. Sore harinya Anda bisa menyicipi ragam makanan seperti kue pancong, kue dongkal, soto, kopi dan aneka makanan juga minuman lainnya. Beranjak pulang dari kampung ini, jangan lupa membeli souvenir khas kampung Bekelir yang dibuat oleh warga setempat, seperti kaus, topi, sticker, gantungan kunci, mug, hingga tas. Harganya bervariasi tergantung jenisnya.
Di Indonesia yang merupakan negara kepulauan, selain pulau-pulau besar seperti, Pulau Jawa, Pulau Kalimantan, Pulau Sumatera, ada juga pulau-pulau kecil yang menyimpan banyak sekali potensi wisata alam. Misalnya Pulau Rupat yang berada Selat Malaka. Secara administratif, pulau ini termasuk dalam wilayah Kabupteng Bengkalis, Provinsi Riau.
Pulau Rupat dengan luas 1.524 Km persegi berada diantara Malaysia dan Pulau Sumatera. Pantai-pantai di pulau ini juga berbatasan langsung dengan Selat Malaka. Di pulau ini, terdapat sebuah pantai bernama Pantai Pesona Pulau Rupat yang terbentang hingga ke 3 daerah yang berada di Pulau Rupat, mulai dari Tanjung Lapin, Teluk Rhu, hingga Tanjung Punak. Oleh karena itu Pantai Pesona Pulau Rupat sering disebut dengan nama yang diberikan oleh masing-masing daerahnya.
daya tarik Pulau Rupat tidak hanya terletak pada keindahan alamnya saja. Pulau ini juga memiliki Tarian Khas, yaitu Tari Zapin Api. Tarian yang diiringi dengan musik melayu ini sarat akan nuansa mistis. Karena sebelum atraksi dimulai, para penari yang berjumlah 5 orang laki-laki akan mengitari dupa yang dibakar.
Selama tarian ini berlangsung penonton tidak dibolehkan menyalakan api. Tarian ini sudah cukup langka karena Pemimpin tarian ini hanya tersisa 2 orang yang lanjut usia. Karena itu, tarian ini membutuhkan penerus agar tidak punah dan hanya menjadi cerita bagi penerus bangsa ini.
Pulau Rupat dapat dijangkau dari Pekanbaru, Dumai, atau Bengkalis. Jalur utama transportasi menuju Pulau Rupat adalah laut. Jika berangkat dari Dumai, pengunjung dapat menggunakan Roro Dumai-Rupat yang sudah terjadwal waktu keberangkatannya.
Perjalan dari Dumai menuju Pulau Rupat memakan waktu sekitar 20 sampai 30 menit. Sedangkan jika berangkat dari Bengkalis akan memakan waktu sekitar 2 jam. Sayangnya di Pulau Rupat belum tersedia hotel berbintang. Anda dapat menyewa wisma atau homestay yang merupakan sebagian besar rumah warga yang disewakan kepada wisatawan.