15
May

 

 

 

VOInews, Jakarta: Komandan Komando Pembinaan Doktrin, Pendidikan dan Latihan Angkatan Udara (Dankodiklat AU) Marsdya TNI Ir. Tedi Rizalihadi S., M.M., memimpin serah terima Jabatan Komandan Lanud Adi Soemarmo dari Marsma TNI Agus Setiawan, S.T., kepada Marsma TNI Ridha Hermawan, S.H., M. Han. Sertijab dilaksanakan berdasarkan keputusan Panglima TNI Nomor Kep/426/IV/2023 tanggal 27 April 2023.

“Saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang tinggi kepada Marsma TNI Agus Setiawan, S.T. yang telah berhasil dengan baik dalam melaksanakan tugas- tugas. Dan juga menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya atas pengabdian terbaik yang tulus ikhlas selama menjabat sebagai Komandan Lanud Adi Soemarmo,” ujar Dankodiklat dalam sambutannya pada serah terima jabatan, di Lapangan Dirgantara Adi Soemarmo, Jawa Tengah, Senin (15/5), dalam keterangan yang diterima di Jakarta.

Dankodiklatau Tedi Rizalihadi menyampaikan peran dari Komandan Lanud Adi Soemarmo sangat krusial dalam membentuk dan mendidik calon-calon prajurit-prajurit TNI Angkatan Udara, sehingga kehadiran seorang Komandan membutuhkan karakter kepemimpinan dan keteladanan yang inspiratif dan inovatif. Hal ini, menurutnya, telah ditunjukkan oleh Komandan Lanud Adi Soemarmo yang lama.

“Penunjukan Marsekal merupakan sebuah amanah sekaligus sebagai wujud pencapaian prestasi atas kinerja dan pengabdian yang telah diberikan melalui TNI Angkatan Udara. Saya yakin dengan bekal penugasan sebelumnya, Komandan dapat menjalankan amanah ini dengan baik. Pesan saya jaga terus hubungan baik dengan Forkopimda kota Surakarta dan stake holder lainnya,” katanya.

Marsma TNI Ridha Hermawan yang merupakan alumni AAU Tahun 1994 dan peraih Adhi Makayasa AAU 1994, sebelumnya menjabat Asintel Kaskoopsudnas. Sedangkan Marsma TNI Agus Setiawan, S.T., merupakan alumni AAU 1994 dan selanjutnya akan mengikuti pendidikan Lemhannas RI.

Pada kesempatan yang sama, juga dilaksanakan Serah Terima Jabatan Ketua PIA Ardhya Garini Cabang 3/ Gabungan II Lanud Adi Soemarmo dari Ibu Agus Setiawan kepada Ibu Ridha Hermawan.

Hadir pada upacara tersebut Ketua PIA Ardhya Garini Gabungan II Kodiklatau Ibu Dewi Tedi Rizalihadi, para pejabat Kodiklatau, pengurus PIA Ardhya Garini Gabungan II Kodiklatau dan para pejabat Forkopimda kota Surakarta.

15
May

 

VOInews.id-Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Golf Indonesia (PB PGI) Japto Soelistyo Soerjoesoemarno mensyukuri keberhasilan tim golf Indonesia, yang berhasil membawa pulang dua medali dari partisipasi di SEA Games 2023. Cabang olahraga golf menyumbang dua medali bagi tim Indonesia, dengan rincian satu medali perak dari nomor beregu putri, dan satu medali perunggu dari nomor beregu putra.

"Sekarang kita harus berterima kasih dengan apa yang mereka dapat, bahwa paling tidak golf yang hanya tujuh orang bisa menyumbang dua medali, menambah medali kita. Jangan dibandingkan sama yang lain, 20 atlet, 30 atlet. Gak dapat sekian banyak.

Kita dengan hanya tujuh, bisa menghasilkan dua, Alhamdulillah," kata Japto saat ditemui setelah acara penyambutan atlet SEA Games di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Minggu malam. Japto yang baru terpilih sebagai Ketua Umum PB PGI pada Februari silam untuk menggantikan Murdaya Po, menyatakan bahwa persiapan PGI untuk para atlet golf SEA Games 2023 tergolong sempit. Meski demikian, para atlet golf itu masih dapat mengikuti beberapa turnamen di luar negeri sebelum kemudian mengikuti pemusatan latihan dan berangkat ke SEA Games.

"Nah kemudian Alhamdulillah kita punya stok atlet yang cukup bagus dan terlatih hasil binaan Pak Po, pengurus yang lama," ucap tokoh organisasi masyarakat Pemuda Pancasila itu. Japto yang sebelumnya memasang target meraih dua medali emas itu, mengaku tidak kecewa dengan capaian para atlet golf Indonesia pada SEA Games 2023.

Masalah suhu panas serta berbagai kendala teknis yang sempat menimpa kontingen Indonesia, disadarinya menjadi salah satu faktor mengapa tim golf gagal membawa pulang medali emas.

"Soal dapat emas atau apa segala macam itu kan artinya prestasi dan keuntungan yang didapat pada waktu yang tepat. Nah sekarang mereka ini sudah buat yang terbaik, nyaris dapat emas yang ladiesnya, cuma ya nasib garis tangannya belum sampai," ujar Japto.

 

antara

15
May

 

VOInews.id- Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki mengatakan pihaknya bersama Kementerian BUMN dan Kementerian Kelautan dan Perikanan tengah berupaya untuk menghadirkan lebih banyak Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum Nelayan (SPBUN) di berbagai desa nelayan di Indonesia. "Kami melihat pentingnya kita membangun jaringan SPBU mini untuk nelayan. Kami menyadari 60 persen biaya produksi nelayan habis hanya untuk membeli bahan bakar. Selama ini nelayan membeli BBM di pasar eceran yang mahal antara Rp10 ribu sampai Rp12 ribu. Persoalan ini harus segera diselesaikan," kata MenKopUKM Teten dalam keterangan di Jakarta.

Menteri Teten yang hadir langsung pada Peresmian SPBUN Koperasi Tunas Usaha Sejahtera sekaligus Mukernas IV Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) di Lhoknga, Aceh, itu menegaskan bahwa program SPBU nelayan bertujuan untuk memastikan ketersediaan Bahan Bakar Minyak (BBM) bagi nelayan sekaligus membenahi bisnis model perikanan di Indonesia. "Ada 11 ribu desa nelayan, tapi baru ada 338 SPBU.

Maka Pemerintah akan bangun secara bertahap SPBU mini supaya pasokan BBM dekat dengan desa nelayan," ucapnya. Lebih lanjut, Menteri Teten menambahkan saat ini sudah ada 7 SPBUN yang hadir melalui program Solusi yakni di Lhoknga, Deli Serdang, Indramayu, Pekalongan, Semarang, Surabaya, dan Lombok Timur. Dia memastikan pemerintah akan memperbanyak SPBUN melalui program Solusi di Indonesia.

"Tahun ini ada 7 piloting dan bahkan Presiden meminta diperbanyak menjadi 250. Insya Allah kita akan kejar target itu," ujarnya. Lebih lanjut ia menuturkan, sektor kelautan Indonesia sebenarnya memiliki potensi keunggulan dengan keragaman sumber daya laut yang besar.

Namun, pengembangannya saat ini belum dilakukan secara optimal. Oleh karena itu, dia berharap Koperasi Tunas Usaha Sejahtera tidak hanya mengelola solar bagi para nelayan, tapi juga mengembangkan potensi sumber daya yang ada agar bisa meningkatkan kesejahteraan para nelayan anggotanya. "Koperasi nelayan jangan hanya menyalurkan solar tapi juga bisa mengelola bisnis turunan hasil dari para nelayan," sebutnya.

 

antara

15
May

 

VOInews.id- Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) berkomitmen untuk mewujudkan target rasio kewirausahaan 3,95 persen dengan menciptakan satu juta wirausaha baru hingga 2024, sebagaimana amanat Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 2 Tahun 2022 tentang Pengembangan Kewirausahaan Nasional Tahun 2021-2024.

Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki dalam keterangan tertulis di Jakarta, mengatakan, target tersebut dapat tercapai melalui kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah yakni pusat memiliki tanggung jawab untuk mencetak 600 ribu wirausaha baru, sedangkan 400 ribu sisanya menjadi tugas bagi daerah.

"Hingga akhir 2022, kami sudah mencetak 392.847 wirausaha baru lewat berbagai strategi yang dirancang oleh KemenKopUKM, mulai dari program inkubasi usaha, digitalisasi KUMKM, konsultasi bisnis dan pendampingan, kegiatan pengembangan kewirausahaan di Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT), hingga pendataan lengkap di masing-masing daerah," kata Teten. Sepanjang 2022 KemenKopUKM melakukan 36 kegiatan pengembangan kewirausahaan, baik yang dilakukan untuk calon wirausaha, wirausaha pemula dan wirausaha mapan.

Dari kegiatan yang telah dilakukan tersebut, KemenKopUKM berhasil melakukan pendampingan kepada 36.821 wirausaha, dengan rincian sebanyak 17.790 merupakan calon wirausaha, 16.144 wirausaha pemula, dan 2.887 wirausaha mapan. “Untuk pengembangan kewirausahaan tahun ini, kami akan mengagendakan berbagai kegiatan untuk mengulang sukses di 2022, dengan beragam inovasi yang kami harapkan dapat lebih banyak menghasilkan wirausaha baru yang berkualitas,” ujar Teten.

Deputi Bidang Kewirausahaan KemenKopUKM Siti Azizah mengatakan, pada tahun ini pihaknya telah mengagendakan inkubasi usaha bagi 100 hingga 120 perusahaan rintisan (startup) yang dilakukan di delapan lembaga inkubator. Kedelapan lembaga inkubator tersebut antara lain Badan Riset dan Inovasi Daerah NTB, INBIS-Universitas Syiah Kuala, Badan Pengembangan Riset Inovasi Universitas Sumatera Utara (USU), Pusat Inovasi dan Inkubasi Bisnis Institut Teknologi Indonesia (PI2B-ITI), Lembaga Inkubator Bisnis Bali, LPPM UNNES, STIA-LAN Bandung, Lembaga Inkubator Universitas Trilogi.

 

antara