11
May

 

VOInews, Jakarta : Dalam menyongsong pesta demokrasi Pemilihan Umum (Pemilu) 2024,Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia (LPP RRI) sejak sejak awal tahun 2023 terus menggalakkan Gerakan Cerdas Memilih (GCM) melalui semua kanal dan platform yang dimiliki, baik di stasiun daerah seluruh Indonesia maupun sejumlah satuan kerja di pusat, Jakarta termasuk di Stasiun Siaran Luar Negeri (Voice of Indonesia).

 

Hal tersebut dikemukakan Direktur Program dan Produksi LPP RRI, Mistam, dalam sambutannya saat membuka Gelar Wicara Youth Forum di kampus Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Kamis (11/05/2023).

 

“RRI dalam tahun ini sampai Februari (2024) itu gencar-gencarnya melaksanakan gerakan cerdas memilih. Semua lorong programa Pro-1, Pro-2, Pro-3, Pro-4, Voice of Indonesia, portal kita rri.co.id dan juga RRI-Net, (online streaming) Voice of Indonesia sekarang ini, mulai awal tahun sampai akhir tahun dan Januari dan Februari tahun 2024 itu betul-betul memaksimalkan segala potensinya untuk mengajak berbagai pihak untuk melakukan gerakan cerdas memilih”, jelas Mistam.

 

Menurut Mistam, pihaknya menantang semua akademisi baik mahasiswa maupun pengajar-pengajar di kampus untuk berkontribusi mengedukasi politik terhadap publik melalui siaran RRI dengan memanfaatkan berbagai kanal tersebut.

 

Secara terpisah Kepala LPP RRI Stasiun Luar Negeri Soleman Yusuf mengatakan, para pemilih muda ini tentu perlu mengetahui dan memahami nilai penting dari penyelenggaraan pemilu. Untuk itu lewat Youth Forum yang diselenggarakan bekerjasama dengan Universitas Sebelas Maret Surakarta, Voice of Indonesia akan memainkan perannya sebagai media main stream untuk mengedukasi pemilih muda tentang pentingnya pemilu.

 

“Mereka harusnya mengetahui dan memahami bahwa pemilu tidak hanya sebagai sarana untuk mengevaluasi penyelenggaraan pemerintah, tetapi sarana integrasi bangsa dan menentukan pemimpin yang mampu menghadirkan masa depan lebih baik bagi Indonesia”, kata Soleman.

 

Soleman menjelaskan gelar wicara Youth Forum yang diselenggarakan di Universitas Sebelas Maret Surakarta, pada hari Kamis (11/05/2024), mengangkat tema Gerakan Cerdas Memilih, “Mengapa Saya Harus Memilih?”. Tema ini akan dibahas para narasumber Ketua KPU Kota Surakarta Nurul Sutarti, Komisioner BAWASLU Kota Surakarta Poppy Kusuma N.W., Dosen Ilmu Komunikasi FISIP UNS Andrine Prima Afneta dan Duta Mahasiswa UNS Muhammad Rizki.

 

Selain itu dalam Youth Forum ke-6 ini, juga dihadiri Anggota Dewan Pengawas LPP RRI Mohamad Kusnaeni, Kepala Stasiun LPP RRI Stasiun Luar Negeri Soleman Yusuf, Dekan FISIF UNS Prof. Dr. Ismi Dwi Astuti Nurhaeni, M. Si. dan 100-an mahasiswa.(gus)

11
May

 

 

VOInews, Labuan Bajo: Presiden Joko Widodo membuka sesi Retreat KTT ASEAN ke-42, di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, Kamis (11/5), yang membahas tentang implementasi 5 Poin Konsesus (5PC) dan implementasi ASEAN Outlook on The Indo-Pacific (AOIP). Dalam sambutannya, Presiden mengatakan, Indonesia terus berupaya agar ada langkah maju dari implementasi 5PC yang telah dilakukan melalui komunikasi dengan berbagai pihak, mendorong terciptanya dialog yang inklusif, menyerukan penghentian kekerasan, dan memfasilitasi penyelesaian Joint Needs Assesment melalui AHA centre, dan juga menyalurkan bantuan kemanusiaan.

“Namun saya harus berterus terang bahwa implementasi 5PC belum ada kemajuan yang signifikan sehingga diperlukan kesatuan ASEAN untuk merumuskan langkah-langkah kedepan,” katanya.

Meskipun demikian, menurut Presiden, isu Myanmar tidak boleh menghambat percepatan pembangunan Komunitas ASEAN. 

“Karena pembangunan Komunitas ini adalah yang ditunggu oleh masyarakat ASEAN,” katanya.

Terkait dengan implementasi AOIP, Presiden Joko Widodo mengatakan, diperlukan kerja sama konkret dan inklusif untuk mengurangi ketegangan di Indo- Pasifik. 

“Yang salah satunya dapat melalui ASEAN Indo-Pacific Infrastructure Forum sebagai platform kerja sama konkret bersama negara mitra,” katanya.

Selain sesi Retreat, rangkain pertemuan KTT ASEAN ke-42 di hari kedua akan dilanjutkan dengan 2 pertemuan lain yaitu pertemuan sub-regional Indonesia Malaysia Thailand Growth Triangle (IMT-GT) dan pertemuan sub-regional Brunei Darussalam Indonesia Malaysia Filipina East Asia Growth Area (BIMP-EAGA). Sesi pertemuan BIMP-EAGA dipimpin oleh Perdana Menteri Malaysia Dato Sri Anwar Ibrahim.

10
May

 

VOInews, Labuan Bajo: Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengatakan pemerintah Indonesia berkomitmen untuk terus meningkatkan infrastruktur dan fasilitas akomodasi di Labuan Bajo. Namun demikian menurutnya, upaya pengembangan pariwisata di Labuan Bajo harus tetap memperhatikan aspek konservasi alam. 

“Kami akan terus menambah akomodasi kamar penginapan tapi ada batas jumlah kamar yang ditambah karena kami ingin memastikan konservasi Taman Nasional Komodo tetap dipatuhi dan memastikan kawasan ini lestari hingga bertahun-tahun kemudian,” katanya saat berkunjung ke media center KTT ASEAN ke-42, di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, Rabu (10/5).

Sandiaga Uno menjelaskan, pemerintah Indonesia memfokuskan pengembangan pariwisata Labuan Bajo kearah pariwisata berkualitas dan berkelanjutan. Menurutnya, saat ini pemerintah Indonesia sedang menambah jumlah penerbangan langsung internasional ke Labuan Bajo dan berharap wisatawan yang datang ke Labuan Bajo dapat menghargai upaya konservasi dan pelestarian yang dilakukan di Labuan Bajo.

“Kita akan tingkatkan ke penerbangan-penerbangan langsung dari internasional yang fokus kepada wisatawan-wisatawan yang akan menikmati kunjungannya bukan wisawatan yang seperti biasa tapi wisatawan yang juga bisa menghargai konservasi dan aspek-aspek keberlanjutan,” katanya.

Lebih lanjut, ia menjelaskan, Labuan Bajo merupakan kawasan wisata yang unik dan super prioritas. Menurutnya, akomodasi yang ditawarkan di Labuan Bajo bukan hanya akomodasi yang ada di darat seperti hotel dan resort. 

“Juga ada akomodasi lain yang ditawarkan seperti home stay, sarana hunian pariwisata, desa wisata dan hotel terapung,” tambahnya.

Sandiaga mengatakan pilihan ini merupakan bagian dari atraksi yang ditawarkan oleh pariwisata di Labuan Bajo. Menurutnya hal ini perlu lebih disosialisasikan dan diedukasikan kepada wisatawan. 

“Jadi kami meyakini bahwa Labuan Bajo siap menyelenggarakan event-event kelas dunia seperti KTT ASEAN ini dan kami akan ikut bidding di beberapa kesempatan di masa datang untuk menjadikan Labuan Bajo destinasi emas,” katanya.

10
May

 

 

VOInews, Labuan Bajo: Presiden Joko Widodo mengajak para anggota Dewan Penasihat Bisnis ASEAN (ABAC) untuk berkolaborasi dalam menyusun agenda bersama pembangunan ASEAN sebagai Epicentrum of Growth. Menurutnya, ASEAN telah mampu menghadapi pandemi Covid-19. Hal ini merupakan hasil dari kolaborasi, kerja sama dan sinergi antara pemerintah dan dunia usaha.

“Perlu kita syukuri bersama bahwa ASEAN telah mampu hadapi pandemi Covid-19. Ini berkat kolaborasi, kerja sama dan sinergi antara pemerintah dan dunia usaha,” katanya dalam pertemuan para pemimpin negara ASEAN dengan ABAC, di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Barat, Rabu (10/9).

Meskipun demikian, ia mengatakan, ASEAN masih memiliki tantangan yang berat, mulai dari resiko geopolitik, hingga jatuhnya banyak lembaga keuangan di Amerika Serikat dan Eropa.

“Dalam situasi ini, kita harus semakin memperkuat kolaborasi untuk menjaga ASEAN sebagai Epicentrum of Growth. Potensi ekonomi kawasan kita sangat besar. Ekonomi yang tumbuh di atas rerata dunia, bonus demografi, kemudian middle class yang terus meningkat, 65% pada tahun 2030,” katanya.

Sementara itu dalam pertemuan para pemimpin ASEAN dengan High-Level Task Force (HLTF) on ASEAN Community’s Post-2025, Presiden Joko Widodo menyampaikan peran penting HLTF dalam mengidentifikasi tantangan dan peluang, serta memastikan kontribusi ASEAN bagi kemajuan kawasan dan dunia.

“Saya mengapresiasi kerja keras anggota HLTF dalam setahun terakhir ini. ASEAN harus betul-betul siap menghadapi tantangan yang semakin kompleks. We have to prepare for the worst but remain hoping for the best,” katanya.

Menurut Presiden, Visi ASEAN 2045 harus lebih adaptif dan berwawasan ke kedepan. Oleh karena itu, menurutnya, pertemuan para pemimpin ASEAN dan HLTF harus mengelaborasi pemikiran di luar kebiasaan dan transformatif.

Dalam pertemuan itu, para pemimpin ASEAN mendengar langsung laporan High-Level Task Force (HLTF) on ASEAN Community’s Post-2025 dan arah rencana ASEAN di masa mendatang.