VOInews, Jakarta: Duta Besar Republik Indonesia (Dubes RI) untuk Jepang Heri Akhmadi menggelar Dialog Awal Tahun dengan Perwakilan Kelompok Masyarakat dan Diaspora Indonesia di Jepang, di Wisma Duta pada Senin (5/2/2024). Dalam acara tersebut, selain berpesan agar WNI di Jepang selalu menjaga nama baik Indonesia dan mematuhi semua peraturan selama bermukim di Jepang, Dubes Heri meminta semua pihak agar menjaga suasana kondusif selama pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
"Saya tekankan kepada teman-teman agar mematuhi semua aturan yang berlaku di Jepang. KBRI Tokyo sebagai fasilitator dan pendukung untuk penyelenggaraan Pemilu 2024 di wilayah akreditasi tetap menjunjung tinggi prinsip netralitas, independensi, integritas, dan profesionalitas. Kita sama-sama merantau di negeri orang. Artinya di sini kita harus perkuat silaturahmi dan persaudaraan,” katanya dalam keterangan yang diterima di Jakarta.
Kegiatan ini juga diikuti perwakilan kelompok masyarakat Indonesia di Jepang, seperti Keluarga Masyarakat Islam Indonesia (KMII), Keluarga Masyarakat Kristen Indonesia (KMKI), Komunitas Umat Budha Indonesia, Asosiasi Pengusaha Indonesia di Jepang (APIJ), Indonesia Community in Japan (IJC), Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) DPLN Jepang, Wanita Indonesia Berkarya (WIB) serta Persatuan Pelajar Indonesia Jepang Jepang (PPIJ). Turut hadir dalam dialog ini perwakilan Panwaslu Tokyo.
“Jaga terus semangat cinta Indonesia dengan menjaga nama baik bangsa melalui taat peraturan, tidak melanggar hukum dan santun dalam berucap berlaku baik selama rekan-rekan semua tinggal di Jepang. KBRI Tokyo senantiasa siap membantu dan mendukung aktivitas komunitas diaspora Indonesia di Jepang. Jangan lupa lapor diri untuk memudahkan kami melaksanakan fungsi pelindungan,” kata Dubes Heri.
Anggota Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) Tokyo Makmur Lubis mengapresiasi acara dialog diaspora ini. Ia berharap pelaksanaan Pemilu 2024 dapat berjalan dengan lancar.
Sebelumnya, Dubes Heri Akhmadi menerima PPLN Tokyo di KBRI Tokyo. Dalam kesempatan ini, PPLN Tokyo memaparkan persiapan Pemilu. Berdasarkan data PPLN Tokyo, total Daftar Pemilih Tetap (DPT) terhitung sebanyak 29.434 orang. Dengan perincian 26.587 pemilih melalui pos dan 2.847 pemilih melalui tempat pemungutan Suara (TPS).
PPLN Tokyo membuka tiga tempat pemungutan suara (TPS) pada pesta demokrasi Pemilu 2024 mendatang di Sekolah Republik Indonesia Tokyo (SRIT). Pemungutan suara akan berlangsung pada Minggu 11 Februari 2024, sementara penghitungan suara dilakukan pada 14-15 Februari 2024.
Badan Pusat Statistik merilis kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) Desember 2023 mencapai 1,14 juta kunjungan, naik lebih dari 20 persen dibanding tahun lalu. Dalam The Weekly Brief with Sandi Uno, di Jakarta, Senin (5/02/2024), Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno mengungkapkan, berdasarkan data BPS jumlah wisman Desember hingga Januari 2023 sebesar 11.7 juta kunjungan dan jumlah ini berhasil melampaui target. Merespon tingginya jumlah kunjungan wisman tahun 2023, Sandiaga Uno pun menaikan target kunjungan wisman pada 2024, dari yang sebelumnya 14,3 juta menjadi 17 juta kunjungan.
“Saya ingin mengajak kita semua walaupun target 14,3 juta, Insyaallah dengan doa dengan semangat kita bersama dengan kolaborasi kita bersama kita bisa mencapai angka sebelum pandemi yaitu 17 juta”, ujar Sandiaga.
Sandiga Uno lebih lanjut mengungkapkan berdasarkan data BPS, lima negara yang mendominasi kunjungan ke Indonesia, yakni Malaysia, Australia, Singapura, Tiongkok, dan Timor Leste. Sandiaga pun menyampaikan apresiasi atas hasil tersebut dan mengungkapkan keinginan untuk mengunjungi sejumlah negara agar target 17 juta kunjungan wisman dapat terlampaui.
Sementara itu, lanjutnya, untuk tingkat hunian kamar hotel berbintang hampir mencapai 60 persen, tepatnya di angka 59,74 persen. Sedangkan untuk tingkat hunian kamar hotel non-bintang masih rendah, yakni di angka 28,67 persen.
VOInews, Jakarta: Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menekankan agar pengembangan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif harus benar-benar mampu memberdayakan perempuan agar terwujud keberlangsungan parekraf yang lebih berkualitas dan berkelanjutan.
Sekretaris Kemenparekraf Ni Wayan Giri Adnyani saat kegiatan Nemunin Komunitas (Netas) dengan tema “Pemberdayaan Perempuan dalam Industri Parekraf” di Yogyakarta, Jumat (2/2/2024) menjelaskan, kegiatan ini memberikan ruang dialog untuk komunitas agar saling mendengar, berbagi ilmu, dan memberikan motivasi agar lebih maju terutama terkait peran perempuan di sektor parekraf.
“Kami juga berharap ini dapat menyerap aspirasi dan meningkatkan peran perempuan dari sudut pandang pelaku parekraf, untuk sebuah acara yang sangat penting bagi keberlangsungan sektor parekraf yang lebih berkualitas dan berkelanjutan,” ujarnya.
Ni Wayan Giri Adnyani menjelaskan, Kemenparekraf berkomitmen untuk memajukan kemampuan dan kualitas perempuan di sektor parekraf karena perempuan adalah pilar kesejahteraan masyarakat sekaligus penjaga tradisi dan budaya.
“Salah satu kolaborasi yang sedang kami lakukan adalah menyinergikan program Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak yang ada di Kementerian PPPA dengan program Desa Wisata yang ada di Kemenparekraf,” ujarnya.
Pada Kesempatan yang sama, Kepala Biro Komunikasi Kemenparekraf, I Gusti Ayu Dewi Hendriyani menambahkan, di era digital ini, peran perempuan dalam pariwisata dan ekonomi kreatif khususnya di Yogyakarta, sangat signifikan dan beragam. Dengan kekayaan budaya dan sejarahnya, perempuan berkontribusi besar dalam upaya menarik lebih banyak wisatawan dan mendukung pertumbuhan sektor ekonomi kreatif.
“Tujuan utama dari kegiatan ini yaitu untuk memberdayakan kaum perempuan dan memperbesar kontribusi mereka dalam industri parekraf khususnya di Yogyakarta. Hari ini, kita memiliki 100 peserta yang terdiri dari Ketua dan Pengurus Pimpinan Tinggi (PIMTI) Perempuan Indonesia, perwakilan desa wisata, asosiasi, dan komunitas kreatif lokal,” ujarnya.
Sementara itu, salah satu narasumber Netas, Dosen Program Studi Kajian Pariwisata Yulia Arisnani Widyaningsih menjelaskan peran pemberdayaan perempuan dalam industri pariwisata yang semakin besar. Ia mencontohkan perempuan pelaku UMKM yang terdampak saat pandemi COVID-19 telah membuktikan berhasil membantu ekonomi dan pendapatan keluarga saat itu dari tiga hingga 10 kali lipat.
“Ada penelitaian baru yang berbunyi, ‘dari pemberdayaan perempuan menjadi diberdayakan perempuan’. Perempuan itu bahagia kalau dia memiliki kontrol sumberdaya yang dimiliki termasuk kemerdekaan dalam income,” ujarnya.
Direktur ViaVia Travel Yogyakarta Sri Mujiyati menambahkan, dahulu banyak stigma bahwa pariwsata terkotak-kotak, pariwisata itu hanya tentang perhotean saja, pariwisata itu hanya destinasi saja.
“Wisatawan itu terkadang butuh pemandu wisata perempuan karena wisatawan itu terkadang membutuhkan informasi, interpretasi, story telling kepada wisatawan dari sisi pandangan perempuan, ini yang menjadi semangat kami untuk mengkaderisasi para pemandu wisata perempuan,” ujarnya.
VOInews.id- PT PLN Energi Primer Indonesia (EPI) bersama pihak Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengembangkan ekonomi hijau dengan melibatkan sekitar 5.000 masyarakat petani setempat. Direktur Utama PT PLN EPI Iwan Agung Firstantara dalam keterangan di Jakarta, Minggu, menjelaskan kerja sama ini merupakan langkah strategis untuk mengamankan pasokan biomassa tanpa berkompetisi lahan dan pupuk untuk sektor pangan. Sebaliknya, justru memperkuat pangan/pakan karena memanfaatkan lahan marginal dan menghasilkan produk utama pakan ternak dan residu ranting untuk biomassa sekaligus meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
“Ini merupakan bentuk nyata dari ekonomi kerakyatan dengan masyarakat yang terlibat aktif di dalamnya. Maka dari itu, terciptanya green economy di tengah masyarakat ini sekaligus berhasil menciptakan lingkungan yang bersih dan mengangkat perekonomian masyarakat,” kata Iwan. Iwan juga mengatakan, PLN turut membangun rantai pasok biomassa untuk menjamin keberlangsungan pasokan. Mulai dari perencanaan, pembangunan, pengelolaan biomassa sampai dengan komersialisasi di PLTU milik PLN, akan digalakkan. Senada dengan hal tersebut, Direktur Biomassa PLN EPI Antonius Aris Sudjatmiko menuturkan lebih dari 5.000 petani telah merasakan manfaat dari tanaman multifungsi.
Tanaman tersebut digunakan untuk pakan ternak dan kemudian bahan baku biomassa pada lahan marginal seluas 30 hektare tersebar di Kalurahan Gombang dan Karangasem, Kapanewon Ponjong, Kabupaten Gunung Kidul, DIY. "Pada musim kemarau bulan September 2023 yang lalu, penduduk telah melakukan pruning daun tanaman sebagai pakan ternak. Pembibitan dan penanaman tanaman multifungsi tersebut juga menggunakan pupuk organik FABA yang jauh lebih murah dibanding pupuk anorganik seperti NPK dan Urea,” kata Antonius. Pada tahun 2023, PLN EPI telah menyediakan 1 juta ton biomassa untuk 43 PLTU, yang berasal dari residu/sampah pertanian, perkebunan dan perhutanan seperti serbuk gergaji, sekam padi, bonggol jagung, bagasse tebu, pelet tandan kosong sawit, cangkang sawit, cangkang kemiri serta woodchip dari ranting-ranting dan tanaman replanting karet, bahkan BBJP hasil olahan sampah kota.
Lebih lanjut Antonius menyampaikan bahwa ke depan, penduduk dapat menjual ranting-ranting tanaman yang akan diolah menjadi energi terbarukan biomassa sebagai substitusi batubara PLTU. Dimana dengan indeks harga biomassa sebesar 1,2 dari harga batu bara hanya akan menaikkan BPP (biaya pokok produksi) sebesar 0,5 sen dolar AS, jauh lebih murah dibanding energi terbarukan lainnya seperti PLTS, PLTB dan lainnya.
"Selain memberikan benefit maksimal bagi masyarakat, program Green Economy ini menjadikan biomassa sebagai energi terbarukan baseload yang paling murah dan paling cepat diimplementasikan karena memanfaatkan PLTU eksisting milik PLN,” kata Antonius. Sementara itu, Kepala Bebadan Pangreksa Loka Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, RM Gustilantika Marrel Suryokusumo menyampaikan bahwa Keraton Yogyakarta telah mengimplementasikan pembangunan berkelanjutan atau sustainable development goal sejak tahun 1755 dengan falsafah Memayu Hayuning Bawono. "Falsafah Memayu Hayuning Bawono terus diimplementasikan antara lain dalam bentuk ekonomi hijau berbasis keterlibatan masyarakat, seperti yang telah dikerjakan Keraton Yogya bersama dengan PLN EPI,” kata Marrel pada diskusi di Lumbung Mataraman Kalurahan Kedungpoh Kapanewon Nglipar, Gunung Kidul, DIY.
Lebih lanjut, Marrel menyampaikan bahwa bentuk ekonomi hijau berbasis keterlibatan masyarakat ini merupakan bentuk ketahanan pangan, air dan energi sekaligus meningkatkan perekonomian dan taraf hidup masyarakat di pedesaan dan diharapkan dapat menjadi model di wilayah lainnya. "Implementasi program ini tentu akan memampukan para petani untuk berdaulat pangan, energi dan sekaligus memajukan taraf hidup masyarakat pedesaan," kata Marrel. Dengan melibatkan 5.000 petani Yogyakarta, Keraton Yogyakarta meningkatkan kemampuan masyarakat untuk memenuhi kebutuhannya hingga berdampak pada peningkatan kemampuan beli atau Green Deflation. Dengan kata lain, pada suatu nilai uang yang sama, masyarakat tani mampu membeli barang lebih banyak untuk memenuhi kebutuhannya, atau kerap dikenal sebagai Green Deflation yang merupakan kebalikan dari Green Inflation.
Antara