17
September

 

VOinews.id, jakarta:Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Rosan Roeslani mengatakan, untuk mengundang investor asing menanamkan modalnya pada sektor energi terbarukan dibutuhkan tata kelola dan fasilitas pendukung. "Untuk mereka berinvestasi, yang berhubungan dengan tata kelola yang berkelanjutan dan berkesinambungan dari lingkungan hidup, itu menjadi salah prioritas utama.

 

Contohnya mereka mau bikin EV car di sini, harus ada manufaktur. Mereka inginnya ya tenaga energinya dari energi yang bersih," kata Rosan dalam Leaders Forum: Menuju Indonesia Hijau di Jakarta, Selasa. Rosan menyampaikan, investor asing sangat selektif dalam memilih mitra. Menurut dia, jika bicara soal energi hijau maka fasilitas pendukungnya juga harus menggunakan energi bersih. "Makanya kota akan mencoba mendorong pembangunan industrial estate yang berbasis clean energy," ujarnya.

 

Selain itu, Pemerintah juga mendorong dan memberikan insentif agar ekosistem energi hijau bisa terbentuk. Regulasi ini, kata Rosan, akan mendorong investor asing maupun dalam negeri mulai melirik berinvestasi di sektor energi hijau Indonesia. "Ini bukan karena kita ingin, tapi harus, harus kita lakukan. Kalau tidak, nanti kita akan tertinggal oleh banyak negara, terutama paling gampang dengan negara-negara tetangga kita," kata Rosan.

 

Lebih lanjut, Rosan mengatakan bahwa sumber daya manusia (SDM) juga sangat penting untuk dalam ekosistem energi hijau. Menurut Rosan, saat ini jumlah SDM Indonesia yang memahami soal energi hijau belum memadai. Oleh karena itu, diperlukan pendidikan vokasi untuk meningkatkan sumber daya manusianya. "Nah, jadi pendidikan vokasi memegang peranan yang sangat-sangat penting untuk peningkatan sumber dari manusia kita ke depan. Oleh sebab itu, pendidikan vokasi training and education di pemerintah melihat bahwa perlu diberikan insentif," ucapnya.

 

Antara

17
September

 

VOInews.id, Jakarta:Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Suharso Monoarfa menyampaikan bahwa pembangunan tahap 2 dilakukan untuk memastikan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara menjadi kota yang siap mendukung penyelenggaraan pemerintahan. Suharso menjelaskan, pembangunan tahap 2 akan meliputi pertokoan, mal, rumah sakit, sekolah- sekolah, serta fasilitas publik lainnya. "Kemudian. nanti pembangunan yang lain untuk economic crowd. Economic crowd itu kan bentuknya seperti yang anda lihat di Jakarta ini apa sih yang membuat orang jadi senang. Kafe, kita sudah punya kafe di sana kan," ujar Soeharso saat sesi doorstop di Menara Bappenas, Jakarta, Selasa.

 

Ia melanjutkan, tahap kedua juga meliputi pembangunan fasilitas ibadah, seperti masjid, gereja, vihara dan lainnya. "Sehingga, orang merasa benar-benar dia tinggal dan dicukupi semua kebutuhan sosial dan fisiknya. Nah itu yang tahap berikutnya ini," ujar Soeharso. Terkait dengan investasi, untuk pembangunan IKN tahap kedua ini pemerintah akan mendorong investasi dari pihak swasta, baik dari investor dalam negeri ataupun luar negeri. "Tapi, saya kira sudah cukup banyak. Ada sekitar lebih dari 40-an swasta yang masuk ke sana. Kalau dengan asing mungkin ada sekitar hampir 80-an.

 

Tapi, kapan mereka akan memulai, itu saya kira boleh ditanya pada otorita (OIKN)," ujar Soeharso. Sebelumnya, Ketua Satuan Tugas (Satgas) Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur IKN Danis H Sumadilaga melaporkan progres pembangunan tahap 1 IKN mencapai 89 persen lebih. "Tahap 1 dibagi tiga batch, yang pertama dikerjakan sejak 2022 itu sampai saat ini sudah sampai 89 persen lebih," kata Danis. Ia menjelaskan, rencana induk pembangunan IKN diatur dalam Perpres Nomor 63 Tahun 2022 yang mengamanatkan bahwa IKN dibangun mulai 2022 sampai dengan 2045. "Jadi, sekitar 23 tahun. Jadi, membangun ibu kota itu jangka panjang," ujar Danis. Dalam kurun dua tahun terakhir sampai akhir Juli 2024, lanjutnya, pembangunan IKN berfokus pada penyediaan infrastruktur dasar, meliputi kebutuhan air, jaringan jalan, sanitasi, persampahan, hingga kantor pemerintahan.

 

Antara

17
September

 

VOInews.id, Jakarta:Pemerintah Indonesia mengusulkan tiga hal dalam gelaran The Second Asia Pacific Ministerial Conference on Civil Aviation (Konferensi Setingkat Menteri di Asia Pasifik untuk Penerbangan Sipil), yakni peningkatan keselamatan, fasilitasi pergerakan, serta kesetaraan gender. Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan M Kristi Endah Murni di Jakarta, Senin mengatakan acara yang digelar pada 10-13 September di India tersebut akan menindaklanjuti usulan yang diajukan dengan melakukan pengawasan melalui pertemuan teknis, serta kerja sama antara regulator dan operator.

 

"Mewakili Indonesia, kami mengapresiasi Pemerintah India selaku tuan rumah yang telah menyelenggarakan The Second Asia Pacific Ministerial Conference on Civil Aviation 2024 telah berjalan lancar dan menghasilkan komitmen para Menteri Asia Pasifik di bidang penerbangan," katanya. Ia menjelaskan untuk peningkatan keselamatan (Global Aviation Safety Plan/GASP), Indonesia mengusulkan agar kawasan Asia Pasifik meningkatkan target-target sesuai dengan kemampuan masing-masing, serta selaras dengan kebutuhan, ekspektasi negara anggota, dan industri penerbangan. Untuk fasilitasi terkait pergerakan orang, barang, kru dan pesawat pada bandara internasional, dilakukan menggunakan pengembangan teknologi pada saat pemeriksaan dokumen perjalanan, serta monitoring intensif terhadap penggunaan teknologi tersebut.

 

Sementara untuk kesetaraan gender, diusulkan karena Indonesia melihat adanya peran penting wanita dalam industri penerbangan, mengingat di Tanah Air saat ini terdapat 587 inspektur dan teknisi wanita, 595 air traffic controller, 416 pilot wanita dan 173 aeronautical communication officer wanita. Lebih lanjut, ia mengatakan implementasi dari konferensi tersebut dilakukan melalui peningkatan koordinasi yang intensif dan bimbingan teknis mengenai mekanisme audit, termasuk sistem penilaian kepada masing-masing negara yang dilakukan oleh Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO).

 

Selanjutnya, menerapkan penurunan emisi karbon dengan melakukan langkah kolaborasi antar negara Asia Pasifik khususnya untuk penggunaan bahan bakar rendah karbon, dan sumber energi yang ramah lingkungan. Dirinya mengatakan, pada sesi akhir para Menteri menyepakati Delhi Ministerial Declaration 2024 yang berisi soal keselamatan dan keamanan penerbangan, navigasi, fasilitasi, kesetaraan gender dalam dunia penerbangan, penyediaan sumber daya, serta pengesahan perjanjian udara internasional, dengan tujuan untuk mewujudkan penerbangan sipil yang aman, terjamin, efisien, layak secara ekonomi, dan bertanggung jawab terhadap lingkungan.

 

Antara

13
September

 

VOInews.id, Lumajang:Gunung Semeru yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur (Jatim), kembali erupsi dengan kolom letusan setinggi 500 meter di atas puncak atau kurang lebih 4.176 meter di atas permukaan laut (mdpl) pada Jumat pukul 9.33 WIB.

"Kolom abu vulkanik teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal ke arah utara," kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Yadi Yuliandi dalam keterangan tertulis yang diterima di Lumajang, Jumat

Menurutnya, erupsi gunung yang memiliki ketinggian 3.676 mdpl itu terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 120 detik.

 

Aktivitas Gunung Semeru yang merupakan gunung tertinggi di Pulau Jawa itu masih didominasi oleh gempa letusan/erupsi dan berdasarkan data petugas tercatat pengamatan kegempaan sebanyak 88 kali gempa letusan dengan amplitudo 10-23 mm, dan lama gempa 59-161 detik pada Kamis (12/9).

Gunung Semeru masih berstatus Waspada, sehingga Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memberikan sejumlah rekomendasi yakni masyarakat dilarang melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh delapan kilometer dari puncak (pusat erupsi).

Kemudian di luar jarak tersebut, masyarakat tidak boleh melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan, karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 km dari puncak.

Masyarakat juga tidak boleh beraktivitas dalam radius tiga km dari kawah/puncak Gunung Semeru, karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).

Selain itu perlu mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat, serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.

 

Antara