05
September

 

VOInews, Jakarta: Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengapresiasi kegiatan pekan ekonomi kreatif ASEAN sebagai bagian dari pendukungan penuh terhadap penyelenggaraan KTT ASEAN ke-43 di Jakarta.

Sandiaga saat "The Weekly Brief With Sandi Uno" di Gedung Sapta Pesona, Jakarta Pusat, Senin (4/9/2023), menjelaskan salah satu kegiatan yang akan berlangsung untuk memeriahkan KTT ASEAN ke-43 adalah event berbasis komunitas "CelebrASEAN 2023: ASEAN and Creative Economy Week" pada 6-9 September 2023 di kawasan stasiun MRT Jakarta.

“Ini keren banget karena logonya sendiri Celebration for ASEAN: Creative Economy Week, menjadi sebuah event yang bagus dalam mendukung salah satu tema gelaran KTT ASEAN ke-43,” creative economy, katanya.

Direktur Pemasaran Pariwisata Regional I (Asia Pasifik) Kemenparekraf/Baparekraf Wisnu Sindhutrisno mengatakan bahwa ini waktu yang tepat bagi Kemenparekraf untuk ikut menyukseskan gelaran KTT ASEAN ke-43 dan kegiatan ini bisa membawa pesan yang kuat bagi komunitas ASEAN untuk mendorong pemberdayaan ekonomi masyarakat ASEAN dan menegaskan legalisasi Jakarta sebagai Capital of Creative Economy.

“Kita mendukung penuh bersama Kemenlu dan Pemprov DKI dan akan membuka 10 booth yang menampilkan desa-desa wisata, produk UMKM, dan pameran digital creative economy yang melibatkan partisipasi aktif masyarakat,” ujarnya.

Stafsus Kadin Indonesia William Sabandar menjelaskan ide kegiatan ini bermula dari Kadin berkoordinasi dengan pihak-pihak di Kementerian Luar Negeri, Kemenparekraf dan MRT.

“Kita akan menggunakan jalur MRT sebagai ruang pamer. Mudah-mudahan ini menjadi inisiatif warga Jakarta untuk menyukseskan event internasional ini, jadi ASEAN for the people ” katanya.

Direktur Utama PT. MRT Tuhiyat menjelaskan MRT merupakan pendukung mobilitas orang dari poin ke poin. Ia kemudian mengajak publik untuk beralih ke transportasi publik.

“Kemudian, MRT berfungsi sebagai pusat aktivasi publik, contoh kita ada taman literasi, ada jembatan penyeberangan multiguna, juga sebagai destinasi wisata,” ujarnya.

05
September

 

VOInews, Jakarta: Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno membidik peluang peningkatan kunjungan wisatawan asal Korea Selatan sehingga dapat memperkuat kebangkitan ekonomi tanah air dan penciptaan 4,4 juta lapangan kerja di tahun 2024. Sandiaga Uno usai menghadiri acara ASEAN Business Awards 2023 dan Gala Dinner dengan tema "Uniting Visions, Powering Growth" yang berlangsung di The Ritz-Calton Jakarta, (4/9/2023), mengatakan saat ini pasar Korea Selatan masih terbilang sedikit yang melancong ke Indonesia.

Melansir dari survei yang dilakukan ASEAN-Korea Center pada 2022 terhadap seribu responden menunjukkan bahwa negara anggota ASEAN yang paling banyak dikunjungi wisatawan asal Negeri Ginseng tersebut adalah Vietnam, disusul Thailand dan Filipina. Hal ini membuat jumlah penerbangan dari Korea Selatan ke Vietnam sangat banyak.

"Oleh karena itu, baru saja kami membuka penerbangan langsung antara Hanoi dan Jakarta. Ho Chi Minh City dan Jakarta. Dan Ho Chi Minh City - Bali. Itu untuk menangkap (salah satunya) wisatawan dari Korea ke Indonesia (melalui Vietnam)," ujar Menparekraf Sandiaga.

Selain Jakarta dan Bali, Sandiaga memberikan rekomendasi sejumlah destinasi wisata yang dapat dikunjungi wisman Korea Selatan. Seperti Bangka Belitung, Likupang, Manado, dan juga destinasi yang nantinya sesuai dengan preferensi wisman Korea Selatan.

Sandiaga Uno dalam ASEAN Business Awards 2023 dan Gala Dinner mendapat kesempatan untuk berbincang singkat dengan salah satu Aktor, Penyanyi sekaligus Duta Besar Regional UNICEF untuk Asia Timur dan Pasifik, Siwon Choi. Dalam pertemuan tersebut keduanya membahas langkah atau program apa yang bisa disinergikan antara Korea Selatan dengan Indonesia.

"Dia (Siwon Choi) tadi mengajak untuk sama-sama bergandengan tangan karena saatnya ini sekarang ASEAN sebagai epicentrum of growth. Kita harus mengambil peran dan mengambil peluang untuk menjadi pemenang," kata Sandiaga.

05
September

 

 

 

 

VOInews, Jakarta: Sesi Retreat KTT ASEAN ke-43 berfokus pada peninjauan ulang implementasi 5 Poin Konsensus (5PC) untuk penyelesaian Myanmar dan implementasI ASEAN Outlook on The Indo-Pacific (AOIP).

"Saya ingin ingatkan bahwa 5PC adalah upaya kolektif ASEAN sebagai keluarga, yang telah disepakati para pemimpin ASEAN di Jakarta pada 24 April 2021. Dan 5PC akan tetap jadi pedoman utama ASEAN," kata Presiden Joko Widodo dalam sambutannya pada pembukaan Sesi Retreat KTT ASEAN ke-43, di Jakarta, Selasa (5/9/2023).

Presiden menjelaskan, Indonesia sebagai Ketua ASEAN 2023, Indonesia telah melakukan pendekatan (engagement) secara sangat intensif. Menurutnya, lebih dari 145 engagements dengan 70 stakeholders telah dilakukan dalam 9 bulan. 

"Dan Indonesia melihat sudah mulai muncul trust antara 1 stakeholder dengan yang lain, kecuali dengan Junta militer. Inilah saatnya ASEAN terus mendorong dilakukannya inclusive national dialogue sebagai kunci penyelesaian krisis politik yang Myanmar-owned dan Myanmar-led," katanya.

Selain itu, Presiden Joko Widodo juga menyoroti soal bantuan kemanusiaan ASEAN untuk Myanmar. Menurutnya bantuan ini masih terus dilakukan oleh AHA Center.

"Namun proses yang dilakukan memang masih amat panjang. Oleh sebab itu, demi kepentingan keluarga ASEAN, kita harus berani mengevaluasi diri, membahas permasalahan secara terbuka, dan mencari solusi bersama. Kita butuh upaya yang lebih taktis dan extraordinary untuk implementasikan 5PC," tegasnya.

Sementara terkait kerja sama Indo-Pasifik, menurut Presiden, ASEAN-Indo Pacific Forum (AIPF) sebagai bentuk 

konkret ASEAN Outlook on Indo-Pacific (AOIP) telah menarik banyak minat, baik dari kalangan pemerintah dan swasta. Ia berharap keberlangsungan implementasi AOIP dapat terus dijaga.

05
September

 

 

 

 

VOInews, Jakarta: Presiden Joko Widodo menyampaikan bahwa ASEAN tidak kebal terhadap berbagai tantangan global dan rivalitas geopolitik, khususnya di kawasan Indo-Pasifik. Oleh karena itu menurutnya, ASEAN Indo-Pacific Forum (AIPF) dilaksanakan untuk mengubah paradigma rivalitas menjadi kerja sama yang bermanfaat.

 

“ASEAN Indo-Pacific Forum hadir untuk mengubah rivalitas menjadi kerja sama yang bermanfaat serta membangun habit of cooperation yang win-win formula tanpa satu pun merasa dikucilkan,” katanya dalam sambutan pada pembukaan AIPF 2023, di Jakarta, Selasa (5/9/2023). 

 

Presiden Joko Widodo menjelaskan, AIPF 2023 memiliki sejumlah agenda utama yang akan dibahas yaitu infrastruktur hijau dan rantai pasok yang resilient. Menurutnya ekonomi ASEAN akan tumbuh lebih kokoh melalui hilirisasi industri.

 

“Pembangunan ekosistem ev adalah contoh konkret membangun rantai pasok kawasan,” katanya.

 

Hal lain yang menjadi pembahasan dalam AIPF 2023 adalah pembiayaan berkelanjutan dan inovatif. Presiden menjelaskan ASEAN membutuhkan sekitar USD29,4 triliun untuk transisi energi.

 

“Dan dibutuhkan skema pembiayaan yang inovatif melalui kemitraan yang profitable dan sustainable,” katanya.

 

Selain itu, AIPF 2023 juga memiliki agenda utama terkait transformasi digital dan ekonomi kreatif. Menurut Presiden, ekonomi digital di ASEAN pada tahun 2030 diperkirakan tumbuh hingga USD1 triliun.

 

“Adopsi inovasi digital perlu diperkuat untuk mendukung ekonomi kreatif dan UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah),” katanya.

 

Presiden pun menyampaikan apresiasi atas dukungan dan kontribusi negara-negara ASEAN dan Mitra ASEAN sehingga terkumpul 93 proyek kerja sama senilai USD38,2 miliar dan 73 proyek potensial senilai USD17,8 miliar. 

 

“Ini mencerminkan komitmen kita to work the talk. Membangun Indo-Pasifik yang damai, yang stabil dan yang makmur. Semoga ikhtiar kita dapat memberikan manfaat yang besar bagi rakyat di kawasan dan dunia,” tutupnya.