01
September

 

VOinews.id- Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengungkapkan Kementerian PUPR saat ini mencari skema pembiayaan perumahan yang tepat bagi generasi millenial. "Kami sedang mencari rumusan atau skema pembiayaan perumahan yang tepat bagi generasi millenial," ujar Basuki dalam Malam Puncak Peringatan Hari Perumahan Nasional (Hapernas) di Auditorium Kementerian PUPR, Jakarta, Kamis (31/8). Basuki mengatakan bahwa saat ini ternyata ada sebagian generasi millenial ingin memiliki hunian pertama.

"Kalau tidak ada skema khusus maka generasi millenial mengalami kesulitan untuk memiliki rumah layak huni," katanya. Basuki berharap cicilan pembelian rumah bagi millenial berada di kisaran di bawah Rp3 juta, selain itu juga bunga cicilannya juga diharapkan dapat ditekan di bawah 8 persen.

"Sekarang apakah bunga cicilannya bisa disubsidi oleh pemerintah ? Hal ini tentunya sedang dibicarakan antara Kementerian PUPR dengan Kementerian Keuangan," ujarnya. Kementerian PUPR bersama para pemangku kepentingan bidang perumahan selalu melaksanakan kegiatan Peringatan Hapernas setiap Bulan Agustus.

Basuki Hadimuljono menyatakan, dalam memperingati Hari Perumahan Nasional tentu tidak terlepas dari sejarah perumahan di Indonesia. Hapernas berawal dari Kongres Perumahan Rakyat Sehat yang dibuka oleh Wakil Presiden Pertama Republik Indonesia, Bapak Muhammad Hatta atau Bung Hatta pada tanggal 25 Agustus 1950.

Bung Hatta menyampaikan salah satu kutipan penting yang perlu diingat bersama antara lain cita-cita untuk terselenggaranya kebutuhan perumahan rakyat bukan mustahil apabila dilaksanakan sungguh-sungguh mau dengan penuh kepercayaan. Adanya semangat Bapak Muhammad Hatta ini kemudian dilanjutkan dengan Deklarasi Hari Perumahan Nasional pada tahun 2008. Deklarasi ini merupakan bentuk dari semangat dan inspirasi dari semua pemangku kepentingan perumahan dan permukiman untuk lebih bekerja keras dalam membangun bangsa.

 

Antara

31
August

 

 

 

VOInews, Jakarta: Kedutaan Besar Malaysia menggelar perayaan Hari Kemerdekaan Malaysia, di Jakarta. Meskipun ini merupakan peringatan ke-66, namun menurut Duta Besar Duta Besar Dato Syed Muhammad Hasrin Tengku Hussin, hubungan antara Indonesia dan Malaysia tekah melampaui itu. 

"Tidak dapat dinafikan jalinan persahabatan antara kita telah sekian lama terjalin dan sangat mendalam di atas hubungan kekeluargaan serta budaya, bahasa, dan adat yang sama," kata Dubes Malaysia dalam sambutannya, Kamis (31/8/2023).  

Dalam kesempatan itu, Duta Besar Dato Syed Muhammad Hasrin Tengku Hussin menyampaikan kebanggannya atas kerja sama bilateral antara Indonesia dan Malaysia yang menyentuh berbagai level. Mulai dari kerja sama antar pemerintah dalam bidang ekonomi dan investasi hingga hubungan antarmasyarakat (people to people contact). 

Kedekatan ini, menurutnya, juga ditunjukkan pada tingkat tertinggi. Ia mengatakan, Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim sudah dua kali mengunjungi Indonesia pada tahun ini, yaitu pada Januari saat dirinya datang ke Jakarta dan pada Mei saat Perdana Menteri hadir di KTT ASEAN ke-42 di Labuan Bajo. 

"Insyaallah minggu depan Perdana Menteri Anwar Ibrahim akan memimpin delegasi Malaysia ke KTT ASEAN ke-43 di Jakarta. Ini akan menjadi kunjungan ketiga beliau ke Indonesia sebagai Perdana Menteri Malaysia," kata Dubes. 

Duta Besar Dato Syed Muhammad Hasrin Tengku Hussin juga menyebut tentang kunjungan Presiden Joko Widodo ke Malaysia pada Juni yang lalu. Dalam kunjungan itu, kedua negara menantangani enam dokumen kerja sama. Dua dokumen merupakan kerja sama maritim, dan empat dokumen merupakan kerja sama ekonomi. 

"Saya yakin penandatanganan dokumen-dokumen ini akan memperkuat hubungan bilateral antara Indonesia dan Malaysia," tutupnya.

31
August

VOInews, Jakarta: Pianis Indonesia Jefri Setiawan kembali memecahkan rekor dunia dalam bermain piano, Rabu (30/8/2023) lalu. Ia meraih rekor mengingat lagu saat bermain piano dengan mata tertutup terlama di dunia, selama 90 menit. Pemecahan rekor diadakan dalam sebuah acara di Master Piano Institute, Sydney, Australia.

31
August

VOInews, Jakarta: Dewan Menteri Pilar Sosial Budaya Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) menyepakati lima dokumen yang berisi dukungan kepada tema keketuaan Indonesia tahun ini yaitu “ASEAN Matters: Epicentrum of Growth” pada Sidang Dewan Menteri Pilar Sosial Budaya ASEAN ke-30 (The 30th ASEAN Socio-Cultural Community/ASCC) 2023 pada, Selasa (29/08/2023).

Dokumen tersebut nantinya akan dibahas dan disepakati pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-43 ASEAN 2023 pada 5-7 September 2023 di Jakarta, Indonesia.

 

"Kita telah mencapai kemajuan besar dalam memajukan ASEAN yang inklusif, berkelanjutan, dan berpusat pada masyarakat. Tercermin melalui inisiatif-inisiatif yang dilaksanakan pada tahun ini dan dokumen-dokumen hasilnya yang diserahkan untuk diadopsi atau dinotasi pada KTT ASEAN ke-43," kata Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy sepertidikutip dari laman Kementerian Luar Negeri RI, pada Rabu (30/08/2023).

 

Lima dokumen yang akan dibawa ke KTT ke-43 ASEAN untuk diadopsi yaitu terkait pembangunan inklusif disabilitas, perubahan iklim, kesetaraan gender dan pembangunan keluarga, pendidikan anak usia dini, serta ketahanan berkelanjutan.

 

Selain itu, terdapat 21 dokumen pada berbagai isu sosial-budaya yang akan dinotasi dalam pertemuan KTT ke-43 ASEAN.

 

 

Pertemuan juga menegaskan prioritas pembahasan ASEAN Vision 2045 dan dokumen pendukungnya dari Pilar Sosial Budaya ASEAN.

 

Selanjutnya, Laos akan menjadi Ketua ASCC dan Ketua ASEAN tahun 2024. Pertemuan ASCC ke-31 akan diselenggarakan pada 25-26 Maret 2024 di Luang Prabang, Laos.