VOInews, Jakarta: KBRI Bangkok mengadakan kegiatan Indonesia-Thailand Cultural Exchange Program pada tanggal 14-15 September 2023. Kegiatan ini merupakan upaya KBRI Bangkok dalam mendorong penguatan kerja sama seni budaya serta penguatan people-to-people contact antara masyakarat Indonesia dan Thailand.
"Kegiatan pada hari pertama diawali dengan workshop tari Thailand yang diikuti oleh 40 orang pelajar dan dosen dari empat universitas dari Indonesia yaitu Universitas Negeri Yogyakarta, Universitas Negeri Surabaya, Universitas Islam Indonesia, dan Universitas Brawijaya," tulis KBRI Bangkok dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat (15/9/2023).
Dalam workshop tersebut, para peserta dibagi menjadi 4 bagian untuk belajar 4 tari Thailand yaitu Tari Rabam Khrut (Tari Garuda) bagian dari Khon Royal Mask Dance, Tari Soeng Kapo-Coconut Dance dari wilayah Isan Thailand, Tari Fon Tee-Umbrella Dance dari wilayah Utara Thailand dan Tari Raban Chaona-Farmer Dance dari wilayah Pusat Thailand.
"Workshop berlangsung selama 3 jam sebelum akhirnya mereka semua tampil di depan Atase Pendidikan dan Kebudayan KBRI Bangkok dan Presiden Bunditpatanasilpa Institute," tulis KBRI.
Selain workshop tari, Indonesia-Thailand Cultural Exchange Program juga mengenalkan kebudayaan Thailand di Community Learning Center Wat Arun yang dipimpin oleh Bapak Hartanto. Ia adalah seorang WNI yang mendedikasikan dirinya kepada anak-anak masyarakat Thailand yang kurang mampu.
Sementara itu di hari kedua, Indonesia-Thailand Cultural Exchange Program menggelar workshop tari Indonesia yang dilaksanakan di gedung olahraga KBRI Bangkok. Kegiatan ini diikuti oleh 166 mahasiswa dari 12 perguruan tinggi di Thailand.
Pada kesempatan tersebut, para mahasiswa dari Thailand diajarkan 4 tari Indonesia, yaitu Tari Suramadu oleh instruktur dari Universitas Negeri Surabaya, Tari Kuda-Kuda oleh instruktur dari Universitas Negeri Yogyakarta, Tari Wonderland Indonesia oleh instruktur dari Universitas Islam Indonesia, dan Tari Jathil, bagian dari tari pada penampilan Reog Ponorogo, yang diajarkan oleh instruktur dari Universitas Brawijaya.
Duta Besar Rachmat Budiman menggarisbawahi, program pertukaran kebudayaan ini dapat menjadi jembatan bagi kedua belah pihak untuk saling mengenal lebih baik satu sama lainnya.
“Dengan mengenal kebudayaan orang lain, maka kita akan lebih memahami perasaan dan pikiran masing-masing yang pada gilirannya akan mempermudah komunikasi dan berdiskusi mengenai berbagai hal secara lebih nyaman dan terbuka,” ungkap Dubes Rachmat Budiman.
Pada kesempatan tersebut, para perwakilan dari 12 perguruan tinggi Thailand menyampaikan apresiasi kepada KBRI Bangkok atas penyelenggaraan kegiatan. Hal ini dinilai sangat bermanfaat karena para mahasiswa mereka dapat belajar tari dari para instruktur orang Indonesia secara langsung.
Selain itu, para mahasiswa mereka juga dapat berkenalan dan menjalin persahabatan dengan para instruktur dari empat universitas di Indonesia yang sebagian besar dari mereka adalah mahasiswa dan para dosen.
VOInews, Jakarta: Pemerintah Indonesia siap untuk mengirimkan bantuan kepada dua negara yang saat ini menghadapi bencana yakni, Maroko yang diguncang gempa bumi dan Libya yang dilanda banjir besar. Namun, hingga saat ini pemerintah Maroko dan Libya belum membuka penerimaan bantuan asing kecualia hanya beberapa negara saja.
“Sejauh ini pemerintah host country itu memang meminta bantuan internasional, Indonesia sebagai negara sahabat dekat pasti akan mempertimbangkan itu dan bertindak segera. Tapi sampai sejauh ini, pemerintah Maroko belum meminta, belum membuka diri untuk bantuan asing kecuali beberapa negara yang diminta,” kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI Lalu Muhammad Iqbal dalam keterangan yang disampaikan di Jakarta, Kamis (14/9/2023).
Sementara itu mengenai kemungkinan Warga Negera Indonesia (WNI) yang menjadi korban bencana banjir bandang yang terjadi di Derna, Libya, dirinya mengatakan pemerintah Indonesia melalui Kedutaan Besar RI di Tripoli masih melakukan identifikasi terhadap kemungkinan buruk tersebut.
Ia menjelaskan lokasi geografis Derna yang cukup jauh dari Tripoli menjadi salah satu kendala dalam proses identifikasi tersebut. Namun, ia memastikan, hingga berita ini dibuat, belum ada laporan yang masuk tentang adanya korban dari warga negara Indonesia akibat banjir tersebut.
“Kita sedang melakukan identifikasi terus so far sampai hari ini kita tidak punya informasi, tidak ada informasi ada WNI menjadi korban. Tetapi karena ini di daerah Timur, kan ada 2 wilayah di Libya ini dan ini daerah cukup jauh dari Tripoli jadi it will take time for us untuk memastikan. Tapi sejauh ini tidak ada laporan mengenai adanya WNI yang menjadi korban di wilayah tersebut,” ungkapnya.
Akhir pekan lalu, bagian Timur Libya mengalami banjir bandang. Banjir yang telah memakan puluhan ribu korban ini disebabkan oleh hujan deras yang melanda beberapa wilayah, terutama kota Derna, Benghazi, Al-Bayda, Al-Marj dan Soussa.
VOInews.id- Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat memamerkan produk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), ekonomi kreatif dan wisata di stan Sukabumi Expo dalam memeriahkan Hari Jadi Ke-153 Kabupaten Sukabumi. "Stan yang kami dirikan Sukabumi Expo mengambil tema wisata budaya dari ikon Kabupaten Sukabumi, yakni Leuit atau tempat penyimpanan beras masyarakat," kata Kabid Pemasaran Pariwisata, Dispar Kabupaten Sukabumi Luki Mufti, di Sukabumi.
Menurut Luki, pihaknya sengaja menonjolkan produk UMKM, ekonomi kreatif dan wisata ini sebagai ajang promosi sekaligus untuk memasarkan berbagai macam produk karya warga Kabupaten Sukabumi. Pada kegiatan Sukabumi Expo yang dilaksanakan di Lapang Canghegar, Kecamatan Palabuhanratu ini, tidak hanya dihadiri oleh masyarakat sekitar maupun dalam wilayah Sukabumi saja, tetapi banyak wisatawan dari luar daerah yang datang ke acara tersebut.
Maka dari itu, pihaknya ingin menampilkan keragaman budaya, wisata hingga produk UMKM khas Kabupaten Sukabumi, agar bisa lebih dikenal luas dengan tujuan akhir meningkatkan perekonomian masyarakat serta mendongkrak kedatangan wisatawan baik dari dalam maupun luar negeri.
"Tujuan kami ingin memberikan kesempatan kepada para pelaku ekonomi kreatif untuk dapat mempromosikan produknya pada kegiatan Sukabumi Expo 2023 ini agar bisa lebih dikenal luas," ujarnya lagi. Adapun produk yang ditampilkan berasal dari subsektor kreatif dan subsektor kerajinan tangan (kriya).
Terdapat 17 subsektor ekonomi kreatif, salah satunya adalah subsektor kriya itu. Luki berharap dengan adanya kegiatan Sukabumi Expo bisa membangkitkan kembali dunia pariwisata di Kabupaten Sukabumi mulai dari objek wisata hingga produk UMKM.
Antara