25
July

 

 

VOInews, Jakarta: Wakil Menteri Luar Negeri RI, Pahala Nugraha, mendorong penguatan kerja sama Indonesia dan Australia di sektor hilirisasi dan rantai pasok industri, produksi bersama (joint production) baterai kendaraan listrik, perubahan iklim dan ketahanan pangan.

“Kedua negara memiliki potensi dalam kerja sama produksi baterai kendaraan listrik (EV) dengan memanfaatkan cadangan nikel Indonesia dan lithium yang dimiliki Australia,” kata Wamenlu Pahala saat bertemu Menteri Industri dan Sains Australia, Ed Husic, Selasa (25/7), di Jakarta, seperti dikutip dari keterangan resmi Kementerian Luar Negeri RI.

Wamenlu mendorong implementasi kerja sama antara Kamar Dagang dan Industri (Kadin) dengan Pemerintah Australia Barat yang ditandatangani saat Annual Leaders Meeting di Sydney pada 4 Juli 2023 lalu. Kesepakatan tersebut dimaksudkan untuk membangun industri mineral kritis dan baterei kendaraan listrik yang bernilai tambah tinggi.

Wamenlu juga menyampaikan bahwa kerja sama tersebut sejalan dengan prioritas hilirisasi industri untuk menjadikan Indonesia sebagai bagian penting dari rantai pasok global. Beberapa BUMN Indonesia juga telah melakukan investasi di Australia, termasuk kerja sama antara Mind ID dengan BCI Minerals yang ditandatangani juga saat Kunjungan Presiden Joko Widodo dalam rangka Annual Leaders’ Meeting awal Juli lalu.

“Saya berharap, Indonesia juga dapat menjadi hub yang menghubungkan Australia dengan negara lain, agar Indonesia dapat menjadi bagian dari supply chain industri masa depan," jelas Wamenlu.

Pertemuan ini juga membahas implementasi proyek kerja sama iklim dan ketahanan pangan antar kedua negara. Di bidang perubahan iklim, Wamenlu RI mendorong realisasi kerja sama carbon capture and storage di Arun, Aceh, sekaligus produksi dan distribusi blue hydrogen. 

Dirinya juga mendorong kerja sama di bidang ketahanan pangan, termasuk ternak dan gula. Salah satu kerja sama yang dapat dikembangkan adalah riset pengembangan bioethanol.

Sementara itu Menteri Industri dan Sains Australia, Ed Husic, menyampaikan bahwa Australia dan Indonesia memiliki ambisi yang sama, yaitu menurunkan emisi, meningkatkan lapangan kerja, dan menjadi powerhouse dalam manufaktur baterei. Menurutnya, Australia juga tengah menjajaki teknologi baterei lainnya yang lebih efisien, bukan hanya untuk kendaraan listrik namun juga untuk industri komersial jangka panjang.

Pertemuan dengan Menteri Industri dan Sains Australia Ed Husic, merupakan pertemuan pertama di tingkat Menteri yang dilakukan oleh Wamenlu RI sejak menjabat. Sejalan dengan fokus tugas yang diberikan kepada Wamenlu RI, pertemuan banyak membahas mengenai peningkatan kerja sama ekonomi strategis kedua negara. 

 
 
25
July

VOInews, Jakarta: Indonesia selalu menjadi Top of Mind dari destinasi wisata dunia, karenanya pemerintah ingin lebih banyak lagi investasi yang menghadirkan produk-produk wisata baru, fasilitas pariwisata dan akomodasi baru di 5 Destinasi Super Prioritas. Dalam The Weekly Brief with Sandi Uno di Jakarta Senin (24/7) Sandiaga Uno mengatakan, hingga saat ini sudah ada sejumlah proyek investasi yang on going di 5 DPSP.

“Contoh proyek investasi pariwisata yang sedang berjalan adalah di Danau Toba dengan nilai investasi sebesar Rp600 miliar untuk pembangunan Hotel Labersa Kaldera Resort. Dan juga di Labuan Bajo yang mempunyai banyak sekali proyek pembangunan yang berjalan. Kita terus dorong agar konsepnya adalah pariwisata hijau,” kata Menparekraf Sandiaga Uno.

Beberapa perusahaan seperti PT. Aqua Village Sebayur, PT. Bangun Indah Internasional, PT. Surya Cahaya Properti, Vasanta Group, PT. Bukit Bangkao Lestari, dan PT. QRPG Komodo Resort sedang membangun vila dan hotel berbintang di Labuan Bajo.

Sementara di DPSP Manado-Likupang rencananya akan dibangun Hotel Marriott di Minahasa Utara dengan perkiraan nilai investasi sebesar Rp1,5 triliun, Hotel Westin di Kota Manado dengan perkiraan nilai investasi sebesar Rp2 triliun, dan Vasa Hotel Manado di Kota Manado dengan perkiraan nilai investasi sebesar Rp1 triliun.

Berdasarkan data realisasi investasi dari Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) tahun 2021-2023 Triwulan I yang diolah oleh Kemenparekraf/Baparekraf, DPSP dengan realisasi investasi tertinggi berada di kawasan Mandalika (Nusa Tenggara Barat) dengan nilai realisasi sebesar 541,2 juta dolar AS. Untuk DPSP dengan realisasi investasi terendah adalah Danau Toba (Sumatra Utara) dengan nilai realisasi sebesar 55,16 juta dolar AS.

Sementara Likupang (Sulawesi Utara) berada diurutan kedua dengan realisasi investasi sebesar 484,29 juta dolar AS. Disusul Borobudur dengan realisasi investasi sebesar 366,63 juta dolar AS. Dan Labuan Bajo dengan realisasi investasi sebesar 114,2 juta dolar AS.

“Kalau kita lihat kita mesti bekerja lebih keras lagi untuk Danau Toba agar menarik lebih banyak investasi sehingga bisa menyusul Mandalika dan Likupang yang sudah lumayan banyak menarik investasi dari dalam dan luar negeri,” ujar Sandiaga.

Dikatakan Sandiaga, Kemenparekraf terus berupaya agar investasi di 5 DPSP bisa sama rata melalui sejumlah program diversifikasi peluang investasi, pemetaan lahan yang jelas, penentuan positioning dan tema yang unik, pemilihan pengelolaan kawasan yang berpengalaman, pematangan konsep dan kesiapan proyek, komitmen dari pemerintah daerah, juga peningkatan konektivitas serta pemasaran.

“Harapan kami melalui investasi akan membuka peluang usaha dan lapangan kerja. Investasi akan menghadirkan ekonomi yang lebih berkeadilan,” ujarnya.

24
July

 

 

VOInews, Jakarta: Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menerima kunjungan Menteri Luar Negeri Portugal Joao Gomes Cravinho, di Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri RI, di Jakarta, Senin (24/7). Menurutnya, kunjungan ini merupakan kunjungan pertama Menlu Portugal dalam satu dekade terakhir.

“Kunjungan anda menciptakan momentum baru bagi kedua negara untuk semakin mempererat hubungan bilateral,” kata Retno dalam keterangan bersama yang disampaikan usai pertemuan.

Pertemuan kedua Menlu itu menyoroti sejumlah perkembangan dalam hubungan kemitraan Indonesia dan Portugal. Retno Marsudi menyoroti tingginya investasi Portugal di Indonesia yang terus meningkat hingga 2,000 persen sejak 2019-2022.

“Investasi pada energi terbarukan dan ekonomi biru dibahas sebagai sektor prioritas,” kata Retno.

Sementara di sektor kerja sama kelapa sawit, Menlu Retno menyampaikan apresiasi atas kepercayaan Portugal terhadap kelapa sawit asal Indonesia. Menurutnya, impor kelapa sawit dari Indonesia meningkat 77 persen sejak tahun 2019-2022.

“Kenaikan tersebut dipicu oleh insentif impor turunan minyak sawit sebagai bahan baku biodiesel,” katanya.

Hal yang sama juga terjadi pada kerja sama energi. Menurut Retno, dirinya mengapresiasi komitmen dan tujuan bersama kedua negara dalam hal energi baru dan terbarukan.

Selain itu kedua Menlu juga membahas kerja sama sektor maritim. Retno mengatakan, ada 300 orang awak kapal penangkap ikan asal Indonesia yang telah berkontribusi pada perekonomian Portugal.

“Kami membahas langkah-langkah untuk menjaga kepentingan mereka termasuk melalui sertifikasi dan peningkatan kapasitas. Kami juga menjajaki kolaborasi dalam ekonomi biru, perikanan, dan memerangi IUU Fishing,” katanya.

Pertemuan Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi dengan Menteri Luar Negeri Portugal Joao Gomes Cravinho juga dimanfaatkan untuk membahas sejumlah isu regional dan global. Menurut Retno, pertemuan itu telah menghasilkan sejumlah catatan positif dalam kerja sama kedua negara.

21
July

 

 

VOInews, Jakarta: Indonesia menyampaikan komitmen untuk terus memperkuat kemitraan strategis dengan Prancis. Hal itu terungkap dalam kunjungan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi bersama Menteri Pertahanan Prabowo Subianto ke Prancis dalam rangka menghadiri pertemuan bilateral dan Two Plus Two (2+2) dengan Menteri Luar Negeri Prancis Catherine Colonna dan Menteri Pertahanan Prancis Sebastien Lecornu. 

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan kemitraan tersebut harus didasarkan pada prinsip saling menghormati dan menguntungkan, serta didasarkan pada penghormatan hukum internasional dan Piagam PBB.

“Kemitraan Indonesia-Prancis juga harus berkontribusi positif untuk menciptakan dunia yang lebih stabil, aman dan damai,” kata Menlu Retno dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat (21/7).

Dalam hal kerja sama ekonomi, Menlu Retno menekankan pentingnya penyelesaian perundingan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Uni Eropa (Indonesia-EU CEPA).

“Namun saya juga menyampaikan concern terkait EU Deforestation Regulation (EUDR) dan juga EU Enforcement Regulation (EUER) yang dapat menganggu negosiasi. Indonesia sangat menentang EUDR dan EUER,” katanya.

Terkait investasi, Menlu Retno menggaris bawahi adanya kenaikan 87 persen investasi Prancis di kuartal pertama tahun 2023. Ia pun mendorong investasi Prancis di sektor transisi energi, hilirisasi industri dan juga pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).

“Sudah ada komitmen 500 juta euro dari Prancis untuk mendukung transisi energi di Indonesia,” katanya.

Sementara itu terkait kerja sama pertahanan, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menekankan pentingnya kerja sama yang tidak sebatas pada jual beli alat utama sistem senjata (alutsista), namun juga transfer teknologi, pengembangan dan produksi bersama. Menurutnya hal ini penting untuk membangun strategi otonomi Indonesia.

“Indonesia juga ingin jadi bagian dari mata rantai pasok global untuk industri strategis. Untuk itu saya dorong implementasi kerja sama joint ventures dan joint production antara Thales & PT LEN Industry,” katanya.

Sementara di sektor keamanan, Menlu Retno Marsudi mendorong sejumlah kerja sama antara Indonesia dan Prancis, yaitu keamanan maritim dan dukungan alih teknologi dan capacity building Prancis untuk Badan Keamanan Laut (Bakamla) RI, keamanan siber dan kerja sama Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) dengan industri pertahanan Thales, dan kerja sama penanggulangan bencana termasuk mengundang Prancis untuk menghadiri ASEAN Disaster Emergency Response Simulation Exercise 2023 pada bulan Agustus.

Dalam pertemuan bilateral maupun 2+2, kedua negara juga membahas isu kawasan, kerja sama Global North dan Global South, serta kerja sama dan isu-isu strategis global. 

Selain bertemu dengan Menteri Luar Negeri Prancis Catherine Colonna dan Menteri Pertahanan Prancis Sebastien Lecornu, Menlu Retno Marsudi dan Menhan Prabowo Subianto juga melakukan kunjungan kehormatan kepada Presiden Prancis Emmanuel Macron.