(voinews.id)- Duta Besar Inggris dan Duta Besar Rusia untuk Indonesia menyampaikan belasungkawa atas tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, usai pertandingan sepak bola antara Arema FC dan Persebaya Surabaya.
"Turut berduka cita atas jatuhnya korban jiwa dalam insiden yang terjadi di pertandingan sepak bola di Malang. Doa kami menyertai keluarga para korban," kata Dubes Inggris untuk Indonesia Owen Jenkins di akun @Owen Jenkins di Twitter, Jakarta.
Dubes Rusia untuk Indonesia Lyudmila Vorobieva juga menyampaikan ucapan dukacita atas tragedi tersebut. "Duta Besar Rusia untuk Indonesia Ibu Lyudmila Vorobieva dan seluruh staf Kedubes Rusia di Jakarta mengucapkan belasungkawa yang mendalam terkait tragedi di Malang," menurut pernyataan dalam unggahan Kedutaan Besar Federasi Rusia di Indonesia melalui kanal Telegram resmi mereka.
Sebanyak 127 orang dilaporkan meninggal dalam tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, usai pertandingan kedua tim dari Jawa Timur itu. Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur Irjen Polisi Nico Afinta dalam jumpa pers di Kabupaten Malang, Jawa Timur, Minggu, mengatakan dari 127 orang yang meninggal dunia tersebut, dua di antaranya merupakan anggota kepolisian.
Afinta mengatakan bahwa pertandingan tersebut berjalan dengan lancar, tetapi setelah permainan berakhir, sejumlah pendukung Arema merasa kecewa dan turun ke lapangan untuk mencari pemain dan ofisial. Petugas pengamanan kemudian melakukan upaya pencegahan dengan melakukan pengalihan agar para suporter tersebut tidak turun ke lapangan dan mengejar pemain. Namun, petugas akhirnya terpaksa melepaskan gas air mata.
"Karena gas air mata itu, mereka pergi keluar ke satu titik, di pintu keluar. Kemudian terjadi penumpukan dan dalam proses penumpukan itu terjadi sesak napas, kekurangan oksigen," katanya. Pertandingan itu berakhir dengan skor akhir 2-3 untuk kemenangan Persebaya dan menjadi kekalahan kandang pertama Arema dari klub Surabaya itu dalam 23 tahun terakhir.
antara
(voinews.id)Menpora Zainudin Amali (kiri) bersama Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo (kedua kiri) dan Ketua PSSI Mochamad Iriawan (kedua kanan) serta Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (kanan) memberikan keterangan kepada wartawan usai meninjauu Stadion Kanjuruhan, Malang, jawa Timur.
Berdasarkan identifikasi dari tim Disaster Victim Identification (DVI) dan Dinas Kesehatan pemerintah Kabupaten dan Kota Malang mencatat 125 korban meninggal dalam peristiwa itu. ANTARA
(voinews.id)Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Zainudin Amali mengatakan Presiden Joko Widodo memberi arahan untuk turun langsung ke Malang, setelah tragedi pascalaga Arema FC versus Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Malang.
Selain Amali, Jokowi juga meminta Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Mochamad Iriawan dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk turut melihat kondisi korban yang sedang dirawat di rumah sakit serta bertakziah kepada keluarga korban yang meninggal.
"Pemerintah secara umum dan khususnya Bapak Presiden Joko Widodo menyampaikan rasa duka yang mendalam atas tragedi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang pada 1 Oktober 2022," kata Amali dalam keterangan tertulis di Jakarta.
Amali mengatakan kejadian tersebut sangat memprihatinkan dan mengecewakan. Pasalnya, peristiwa itu menodai upaya Indonesia yang sedang membangun sepak bola nasional.
"Bapak Presiden telah memberikan arahan melalui Mensesneg kepada Menpora dan Kapolri untuk segera menginvestigasi secara serius kejadian ini dan mengusut tuntas apa yang menjadi penyebab terjadinya kerusuhan ini," kata Amali menambahkan.
Menindaklanjuti arahan tersebut, Amali mengatakan berkoordinasi dengan Kapolri dan PSSI untuk segera mengambil langkah penanganan secara cepat dan tepat. Hingga berita ini diturunkan, korban meninggal dunia akibat tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur pascapertandingan antara Arema FC dan Persebaya Surabaya bertambah menjadi 129 orang.
antara
(voinews.id)- Jepang siap untuk mengambil langkah "menentukan" di pasar valuta asing jika pergerakan yen yang berlebihan terus berlanjut, Menteri Keuangan Shunichi Suzuki mengatakan pada hari Senin, dalam peringatan baru terhadap investor yang menjual mata uang Jepang.
"Penting bagi mata uang untuk bergerak stabil, karena pergerakan tajam dan sepihak tidak diinginkan," kata Suzuki dalam konferensi pers pasca pertemuan kabinet, mengacu pada penurunan tajam yen baru-baru ini.
"Kami melakukan intervensi beberapa hari yang lalu dan kami telah mengatakan bahwa kami akan mengambil langkah tegas sesuai kebutuhan. Tidak diragukan lagi ini telah mencegah gerakan spekulatif," katanya.
Jepang menghabiskan hingga 2,8 triliun yen (19,34 miliar dolar AS) untuk intervensi di pasar valuta asing bulan lalu guna menopang yen ketika jatuh ke level terendah 24 tahun di dekat 146 yen. Mata uang Jepang terakhir diperdagangkan pada 144,75 terhadap dolar.
Ditanya tentang besaran intervensi, Suzuki mengatakan besaran itu diputuskan dengan mempertimbangkan faktor-faktor komprehensif.
antara