Daniel

Daniel

25
November


Saudara,Sebanyak, 3446 guru mengikuti Akademi Pelatih NBA Yunior di Gedung Olahraga-GOR Kertajaya Surabaya, Jawa Timur Rabu (21/11/2018). Mereka bagian dari 12.000 guru yang akan mengikuti program pelatihan bola Basket yang digelar propinsi Jawa Timur, bekerja sama dengan NBA - National Basketball Association dari Amerika Serikat. Akademi pelatihan NBA Yunior di Jawa Timur berlangsung Kamis (22/11). Program tersebut bertujuan mengembangkan olah raga bola basket di masyarakat, terutama kalangan pelajar, sejak jenjang pendidikan anak usia dini-PAUD hingga sekolah lanjutan tingkat Atas-SLTA. Para guru yang telah dilatih diharapkan selanjutnya mendorong dan memfasilitasi pelajar untuk bermain bola basket. Para guru juga diminta membuat dan mengaplikasikan panduan pelatihan sesuai dengan kurikulum program sekolah dan kegiatan ekstrakurikuler.

Kepala Dinas Pendidikan dan Olahraga Jawa Timur, Supratomo mengatakan, para guru didorong mencari dan mengembangkan bakat atlet dalam diri siswa. Jika guru dapat melaaksanakan pelatihan dengan benar, siswa bisa menjadi atlet yang hebat pada masa depan. Jika banyak bermunculan atlet muda dari Sekolah, negara tidak kekurangan dalam mencari dan menyiapkan atlet untuk ajang internasional. Hingga kini Jawa timur merupakan salah satu propinsi pemasok atlet nasional. Cabang-cabang yang secara tradisi kuat di Jawa Timur meliputi panahan, atletik, renang, senam, balap sepeda, gulat sepakbola dan bola voli yang semuanya di lombakan di Olimpiade. Selain itu, ada bela diri ( pencak silat, karate, judo, taekwondo, tarung derajat.)

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Jawa timur, Saiful Rachman sepakat bahwa sekolah harus aktif memantau, membina, dan mengembangkan minat bakat siswa dalam keolahragaan. Sedangkan Wakil Presiden Kemitraan global NBA untuk Asia, Francesco Suarez mengatakan, program akademi telah menjadi sarana untuk mengenalkan bola basket kepada para guru di Indonesia. Pengembangan olah raga diyakini berdampak positif bagi pengembangan generasi muda.

NBA Yunior merupakan program partisipasi basket secara global untuk anak-anak. Di dalamnya diajarkan keahlian dasar dan nilai nilai inti pertandingan. Menurut Suarez, NBA Yunior dalam kurun dua tahun terakhir menjangkau 26 juta anak di 71 negara lewat kegiatan kamp, klinik, tantangan ketrampilan dan pertandingan liga. Keberadaan program NBA Yunior tak terlepas dari ekspansi NBA sebagai bisnis olahraga dan media global. Adapun laga NBA telah disiarkan 215 negara serta dalam 50 bahasa. Sekian, Indonesiaku hari ini.

23
November

Rabu lalu (21 November 2018), Perdana Menteri Inggris Theresa May bertemu dengan para petinggi Uni Eropa untuk menyepakati cetak biru perpisahan Inggris dari Uni Eropa. Rencananya cetak biru itu akan ditandatangani para pemimpin Uni Eropa itu hari minggu esok (25 November 2018). May datang untuk menyelesaikan beberapa soal yang masih menjadi ganjalan. Setidaknya ada 3 masalah yang harus diselesaikan. Yaitu ketegangan antara Inggris dan Spanyol soal Gibraltar, perikanan dan aliran barang.

Persoalan antara Inggris dengan Spanyol cukup tajam karena Perdana Menteri Spanyol, Pedro Sanchez mengancam akan memveto semua kesepakatan Brexit jika masa depan Gibraltar tidak bisa diselesaikan secara bilateral. Meskipun cukup keras, suara Sanchez dianggap oleh banyak  diplomatEropa sebagai “jualan” untuk mengangkat popularitasnya menjelang Pemilu. Di kubu Uni Eropa sendiri, ada keinginan agar persoalan ini tidak sampai harus diselesaikan melalui pemungutan suara. Uni Eropa ingin agar kesepakatan ditandatangani secara bulat.

 Sementara itu masalah perikanan diharapkan dapat segera diselesaikan. Perancis menginginkan cetak biru kesepakatan memberikan kejelasan akses bagi nelayan Perancis ke perairan Inggris. Tetapi di sisi lain Jerman kurang sepakat, karena lebih menginginkan semua anggota fokus pada finalisasi masa depan hubungan Uni Eropa dengan Inggris.

Tidak hanya dengan Uni Eropa, Theresa May sendiri menghadapi krisis kepercayaan dari dalamnegri. Satu rintangan sudah dihadapinya yaitu mosi tidak percaya dari partainya sendiri, Konservatif, yang dimotori Jacob Rees-Mogg yang ingin menggeser posisi May dari kursi ketua partai. Selain itu May juga harus meyakinkan koalisinya di Irlandia Utara, DUP,  yang akan menolak kesepakatn Brexit karena melemahkan kedaulatan Inggris. Masih ada lagi ganjalan bagi May yaitu rencana voting kesepakatan Brexit oleh Majelis Rendah Inggris pada bulan Desember mendatang. Soal masih muncul lagi karena dukungan referendum kedua yang menguat dengan setidaknya ada 700 ribuan orang yang mendukung.

Kalau sebelum-sebelumnya May menolak opsi referendum kedua, maka saat ini May menganggap No Brexit sebagai opsi juga. Dengan berbagai situasi ini rasanya May perlu bekerja ekstra keras baik dengan UE maupun dengan urusan domestiknya. Pilihannya tinggal sukses Brexit atau ada referendum No Brexit.

23
November


Indonesia menyelenggarakan pertemuan kepala-kepala badan pengawas obat dan makanan negara-negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam OKI di Jakarta pada 21 dan 22 November 2018 Dalam the Meeting of the Heads of National Medicines Regulation Authorities (NMRAs) from the Organization of Islamic Cooperation Member States ini Indonesia menyatakan keinginan memperluas ekspor produk farmasi di masa depan. Direktur Jenderal Multilateral Kementerian Luar Negeri, Febrian Alphyanto Ruddyard seperti dirilis Republika Kamis 22/11 mengatakan, NMRAs dapat memperluas pasar vaksin Indonesia. Saat ini sebagian negara anggota OKI belum memiliki kerangka aturan soal pembuatan vaksin dan pengadaan obat–obatan. Febrian  mengatakan, selama ini apabila negara–negara tersebut membutuhkan vaksin maka harus melalui WHO. Salah satu syarat untuk mengimpor vaksin adalah suatu negara harus memiliki kerangka aturan yang kuat untuk keamanan vaksin sesuai dengan standar keamanan Internasional. Febrian di sela-sela  pertemuan NMRAs mengatakan, kalau dianggap belum kuat negara itu harus mengimpor melalui WHO. Saat ini Indonesia sudah memiliki kerangka aturan sendiri dan dapat mengimpor atau membuat obat serta vaksin secara mandiri. Oleh karena itu  di dalam pertemuan NMRAs kali ini Indonesia juga berbagi ilmu soal kerangka aturan obat–obatan dan vaksin.

Bila negara–negara anggota OKI memiliki kerangka aturan sendiri  mereka bisa mengimpor obat atau vaksin tanpa perantara. Sehingga Febrian berharap negara-negara tersebut akan mengimpor dan memperluas pasar obat dan vaksin dari Indonesia. Sementara itu Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny K Lukita menjelaskan, NMRAs bertujuan membentuk kolaborasi antar negara anggota OKI untuk membangun kemandirian serta akses obat dan vaksin yang tidak hanya terjangkau tetapi juga aman dan berkualitas. Indonesia ingin kontribusi nyata membantu  sesama anggota OKI, termasuk  pada sektor kesehatan. Penny berharap negara–negara anggota OKI lebih maju dalampembuatan serta ekspor obat–obatan dan vaksin akan terus dilakukan setelah ini. Ia berharap pula kemandirian produksi obat dan vaksin negara OKI dapat meluas sampai seluruh dunia. Ke depan pihaknya berharap Indonesia  tidak hanya unggul dalam mengekspor vaksin ke sesama negara  OKI, tapi juga ke negera-negara lainnya. Saat ini Indonesia bersama Senegal menjadi dua negara anggota OKI yang cukup terdepan dalam hal produksi vaksin. Kedua negara tersebut   telah menerima status Pree-Qualification WHO, yaitu pemenuhan standar mutu, keamanan dan pengamanan secara Internasional untuk produksi vaksin.

Menteri Kesehatan Nila Moeloek dalam sambutannya berharap seluruh negara OKI dapat saling membantu. Ini bukan hanya untuk kesehatan umat Islam di negara anggota OKI, tetapi juga berdampak pada peningkatan perekonomian yang berujung pada kesejahteraan umat Islam di seluruh dunia. Di sisi lain Asisten Sekretaris Jenderal OKI Muhammad Naeem Khan menjelaskan, NMRAs diharapkan memantapkan tujuan negara anggota OKI untuk membangun kemandirian memproduksi obat dan vaksin. Para pemimpin negara anggota OKI selama bertahun–tahun sudah menekankan pentingnya produksi mandiri obat–obatan dan vaksin yang terjangkau dan berkualitas. Ia mengatakan, saaat ini mayorita negara–negara anggota OKI merupakan negara berkembang. Oleh karena itu obat-obatan yang terjangkau, aman dan bermutu adalah hal penting yang dibutuhkan.

24
November


Kementerian Pertanian (kementan) bersama kementerian terkait melakukan pengembangan ekonomi provinsi Papua dan Papua Barat melalui industri komoditas pertanian lokal untuk meningkatkan kedaulatan pangan wilayah tersebut. Kepala Biro Humas dan Informasi Publik, Kementerian Pertanian, Kuntoro Boga Andri di Jakarta, Rabu (22/11), mengatakan hal ini sesuai dengan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9 Tahun 2017 tentang Percepatan Pembangunan Kesejahteraan di kedua provinsi tersebut.

Kuntoro Boga Andri menjelaskan, dukungan pengembangan tanaman pangan dilakukan dalam bentuk budidaya komoditas, Unit Pengolah Pupuk Organik, sertifikasi, distribusi mesin penggiling padi, serta peralatan pasca panen dan pengolahan lainnya.

Kementerian Pertanian juga telah mengalokasikan anggaran untuk kegiatan pengembangan padi, padi organik, jagung, kedelai, aneka kacang dan ubi, bawang merah, bawang putih, cabai, jeruk, tanaman perkebunan baik semusim (tebu dan nilam), maupun tanaman perkebunan tahunan (sagu, kelapa sawit, kelapa, karet, kopi dan kakao), serta Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL).

Lebih lanjut Kuntoro Boga Andri mengatakan kegiatan Kawasan Rumah Pangan Lestari diharapkan dapat mendorong kegiatan percepatan penganekaragaman dan konsumsi pangan serta memperkuat ketahanan pangan masyarakat. Kegiatan ini dilakukan melalui pembangunan kebun bibit,demonstration plot (demplot), dan kebun sekolah. Kuntoro menjelaskan, kegiatan Kawasan Rumah Pangan Lestari pun mengutamakan sumber daya lokal disertai dengan pemanfaatan pengetahuan lokal.

Pada 2018, Kementerian Pertanian telah mengalokasikan anggaran kegiatan Kawasan Rumah Pangan Lestari sebanyak 115 miliar rupiah untuk 2.300 kelompok yang tersebar di 33 provinsi. Untuk Papua dan Papua Barat, total alokasi angaran kegiatan ini sebesar 8,65 miliar rupiah.

Kegiatan yang dilakukan dalam mendukung pengembangan sumber daya manusia ialah melalui Sekolah Lapang (SL) sebanyak 10 Unit di Papua dan 3 Unit di Papua Barat. Sekolah lapang dilakukan sebagai media pembelajaran bersama antara penyuluh dan petani.

Selain melalui Sekolah Lapang, kegiatan pengembangan sumber daya manusia ialah melalui adaptasi teknologi masing-masing 2 unit sebagai media transfer teknologi yang berbasis lokal.