Kota Pontianak adalah ibu kota Provinsi Kalimantan Barat di Indonesia. Kota ini dikenal sebagai Kota Khatulistiwa karena dilalui garis lintang nol derajat bumi. Pontianak memiliki kerajinan tangan yang sangat khas bernama anyaman akar keladi air. Akar keladi air merupakan tumbuhan yang tumbuh liar di rawa-rawa Sungai Kapuas, konon keladi air hanya ada di Kalimantan Barat. Keladi air berbentuk seperti akar merambat. Tumbuhan ini menumpang hidup di pohon lain dengan akarnya menjuntai ke bawah sepanjang tinggi pohon, bentuknya seperti batang sirih dan jika dikupas, dalamnya terdapat akar keladi air yang cukup kuat untuk mengikat.
Tanaman ini cukup licin, lentur, dan berwarna putih. Ia seperti rotan yang sudah diolah. Keladi air merupakan tumbuhan yang hidup di rawa dan habitatnya menumpang diatas pohon, semakin tinggi pohon yang di tumpanginya semakin panjang akarnya, dan akar itu lah yang bisa di olah menjadi kerajinan anyaman yang menarik dan memiliki nilai jual. Berbagai produk yang bisa dihasilkan dari kerajinan anyaman keladi air. Melihat keistimewaan itu, masyarakat Kalimantan Barat memanfaatkan akar keladi air ini sebagai bahan baku dalam membuat produk anyaman. Kerajinan anyaman Keladi Air merupakan salah satu bentuk produk kerajinan andalan yang dimiliki Kabupaten Kubu Raya.
Kondisi geografis wilayah kabupaten muda di Kalimantan Barat ini yang umumnya adalah daerah perairan menjadikan bahan baku kerajinan anyaman ini yaitu Keladi Air sangat mudah ditemukan dan dikembangkan. Sejak ratusan tahun lalu, akar keladi air sudah dimanfaatkan oleh masyarakat yang tinggal di daerah pinggiran sungai sebagai bahan baku pembuatan perlengkapan kebutuhan sehari-hari, seperti keranjang, tas, vas bunga, topi, dan lain sebagainya. Keahlian masyarakat yang secara tradisional dan turun temurun dalam mengolah akar tanaman keladi air sampai saat ini masih terus dipertahankan bahkan semakin berkembang. Oleh karena itu, jangan heran jika untuk saat sekarang ini banyak bentuk-bentuk baru dapat diciptakan dari bahan baku akar tanaman keladi air.
Munculnya kelompok-kelompok pengrajin anyaman keladi air di beberapa lokasi di Kabupaten Kubu Raya yang umumnya diisi oleh para ibu rumah tangga telah menunjukkan bahwa sebenarnya produk-produk kerajinan ini memiliki potensi untuk dijual. Usaha dari para ibu-ibu ini pun sudah mulai mendapatkan dukungan oleh pihak-pihak terkait khususnya Dinas Perindustrian dan Perdagangan Pemerintah Kabupaten Kubu Raya. Saat ini anyaman akar keladi tidak hanya diminati oleh masyarakat Indonesia saja namun juga turis mancanegara yang datang ke Pontianak. Pengembangan usaha anyaman akar keladi saat ini banyak diminati oleh masyarakat Jepang, Malaysia, Brunei Darusalam dan Belanda. Oleh sebab itulah masyarakat Pontianak berlomba-lomba memproduksi anyaman akar keladi ini untuk di ekspor ke negara-negara tersebut.
Namun semakin sempitnya habitat tanaman keladi air sebagai dampak dari semakin meluas dan berkembangnya pembangunan pemukiman penduduk di sekitar wilayah pinggiran sungai menjadikan keberlangsungan ekosistem tanaman air ini dipertanyakan. Jika kondisi ini terus dibiarkan, lama kelamaan para pengrajin anyaman akan mengalami kendala dengan ketersediaan bahan baku. Jadi setidaknya mulai dari sekarang semua kendala-kendala tersebut sudah harus dipikirkan jalan keluarnya karena bukan tidak mungkin kerajinan anyaman dari tanaman keladi air hanya akan menjadi kenangan.
Hari ini akan memperkenalkan Tradisi Dugderan dari Jawa Tengah. beberapa daerah memiliki tradisi yang dilakukan untuk menyambut datangnya bulan suci Ramadhan. Salah satunya adalah tradisi Dugderan dari Semarang, Jawa Tengah. Tradisi Dugderan ini sudah dilakukan sejak tahun 1881 dan sampai saat ini masih dilakukan oleh masyarakat Semarang. Bedanya Dugderan saat ini berupa pesta rakyat yang rangkaian acaranya adalah tari-tarian, karnaval, dan tabuh bedug.
nama Dugderan berasal dari “Dug” yang merupakan suara pukulan bedug, dan “Der” yang merupakan suara ledakan petasan. Nama tersebut sebagai penanda puasa, yakni diawali dengan bedug dan diakhiri dengan petasan. Tradisi ini digelar untuk mengingatkan warga bahwa bulan Ramadhan sudah dekat. Selama seminggu sebelum bulan Ramadhan, akan ada pasar kaget yang menjual berbagai macam barang, dan ada maskot yang terkait dengan festival ini, yaitu “Warak Ngendok”.
Dugderan akan berakhir satu hari sebelum puasa, dan acara puncak tradisi dugderan diisi dengan karnaval budaya. Karnaval budaya ini biasanya dimulai dari halaman balaikota Semarang. Pembukaan acara ditandai dengan pemukulan bedug oleh Walikota Semarang.
Usai upacara pembukaan, Walikota menaiki kereta kencana yang dikawal oleh Pasukan Pandanaran menuju Masjid Agung Semarang Kauman. Disana Walikota akan disambut Warak Ngendok. Warak Ngendok ini mewakili akulturasi budaya dari keragaman etnis yang ada di Kota Semarang, yaitu etnis Tiongkok, Arab dan Jawa.
tradisi Dugderan telah dimulai sejak tahun 1881 pada masa pemerintahan Bupati Kyai Raden Mas Tumenggung Purbaningrat, didasari oleh keprihatinan beliau terhadap kedamaian masyarakat Semarang, karena adanya gerakan yang memecah belah sejak kedatangan Kolonial Belanda. Sampai terjadi pengelompokan masyarakat di Semarang.
Tradisi Dugderan ini dimaksudkan untuk mengumpulkan seluruh lapisan masyarakat dalam suasana suka cita untuk bersatu, berbaur dan bertegur sapa tanpa pembedaan. Selain itu dapat dipastikan pula awal bulan Ramadhan secara tegas dan serentak berdasarkan kesepakatan Bupati dengan imam Masjid. Sehingga terlihat semangat pemersatu sangat terasa dalam tradisi tersebut.
Edisi kali ini, menghadirkan lagu-lagu bernuansa keroncong yang dibawakan oleh Broery Marantika.
anda telah mendengarkan lagu berjudul Senandung Rindu yang dibawakan oleh BroeryMarantika. Lagu ini adalah lagu bergendre pop lawas yang kemudian dinyanyikan kembali dengan gendre keroncong. Bercerita tentang seseorang yang menyanyikan senandung rindu yang membawanya pada kenangan indah masa lalu, saat masih bersama pujaan hatinya. Sebuah lagu penuh kenangan yang takkan pernah terlupakan.
BroeryMarantika juga menggunakan nama BroeryPesulima. Namun di dunia hiburan dia lebih dikenal dengan nama BroeryMarantika. Karakter vocalnya yang kuat dan khas menjadikan Broerytermasuk penyanyi yang bertahan lama dalam kepopulerannya. Baiklah pendengar, selanjutnya kita dengan sebuah lagu berjudul Hati Yang Terluka.
demikianlah sebuah lagu berjudul Hati Yang Terluka dibawakan oleh Broery Marantika. Lagu bergendre pop ini sebelumnya dipopulerkan oleh Broery marantika pada tahun 1994. Lagu yang diciptakan oleh A. Riyanto ini bercerita tentang seorang yang berjanji untuk menghindar dan takkan menjumpai lagi kekasihnya. Karena janji yang diucapkan hanyalah janji yang tidak pernah ditepati, sehingga rasa sayang pun berubah menjadi benci.
Lagu ini kemudian dinyanyikan kembali oleh Broery Marantika dengan gendre musik keroncong. Sepanjang kariernya di dunia hiburan Indonesia, lagunya yang sangat populer antara lain Mawar Berduri dan Angin Malam. Penyanyi asal Ambon ini meninggal di Depok Jawa Barat pada April tahun 2000.
Edisi kali ini, VOI akan menghadirkan lagu-lagu pop dari Syahrini. Mengawali perjumpaan, saya putarkan sebuah lagu berjudul “Kau Tak Punya Hati”.
Rini Fatimah Jaelani ataun yang akrab di sapa Syahrini ini adalah seorang penyanyi dan aktris berkebangsaan Indonesia. Album perdana Syahrini adalah My Lovely yang dirilis pada 2008. Sebelum merilis album pertama, ia pernah menyanyi untuk album kompilasi film Coklat Stroberi dengan judul lagu Tatapan Cinta. Lagu yang baru saja anda dengarkan tadi berjudul Kau Tak Punya Hati. Lagu tersebut adalah salah satu lagu andalan dalam album “Princess Syahrini”. Pesan lagu ini terasa manis tersampaikan melalui akting Syahrini yang memukau dalam video klipnya. Lagu hasil karya dari Syahrini ini menceritakan tentang kesedihan seseorang yang sedang patah hati karena ditinggal pergi oleh sang kekasih. Kisah tersebut diakui Syahrini terinspirasi dari cerita pribadinya. Pendengar, mari kita dengarkan lagu berjudul “Jangan Memilih Aku”. Baru saja anda mendengarkan lagu “Jangan Memilih Aku”. Lagu ini merupakan hasil kolaborasi antara Anang dan Syahrini. Lagu ini bercerita tentang seseorang yang kecewa akan pasangannya sebab, pasangannya ini tak dapat mengerti dirinya. Lagu yang dirilis tahun 2010 ini merupakan lagu andalan dari album berjudul sama, “Jangan Memilih Aku”. Hal ini merupakan hal yang pertama kali bagi Anang mengeluarkan album duet selain dengan diva Indonesia, Krisdayanti. Melalui lagu “Jangan Memilih Aku”, nama Syahrini mulai dikenal oleh masyarakat luas. Pendengar, demikian Pelangi Nada edisi kali ini yang menghadirkan profil dan lagu-lagu dari Syahrini. Menutup perjumpaan, kami hadirkan dua buah lagu lainnya yang dinyanyikan oleh Syahrini berjudul “Seperti Itu” dan “Cetar”.