Kuningan merupakan sebuah Kabupaten di Provinsi Jawa Barat. Kuningan selain dikenal sebagai kota Kuda. Ternyata, Kuningan memiliki banyak tempat wisata Air Terjun (bahasa Sunda = Curug) yang eksotis dan menakjubkan. Salah satunya adalah Curug Putri Palutungan. Curug sangat cocok dikunjungi bagi Anda yang memiliki jiwa berpetualang, Curug juga bisa memberikan sensasi berlibur yang berbeda dan Menyenangkan.
Curug Putri Palutungan terletak dikawasan hutan wisata di kaki gunung Ciremai. Curug Putri juga merupakan salah satu jalur pendakian menuju puncak Ceremai. Walaupun jalurnya terpanjang, namun kebanyakan pendaki lebih memilih lewat curug ini karena rutenya paling mudah. Jarak air terjun dari pos penjagaan Taman Nasional Gunung Ceremai tidak terlalu jauh, hanya beberapa puluh meter saja. Hutan wisata yang memiliki luas areal 50 hektar ini dikelola oleh Perum Kehutanan Kabupaten Kuningan.
Curug setinggi 20 meter ini sebenarnya memiliki banyak nama lain. Ada yang menyebutnya Curug Putri, Curug Ciputri, Curug Siputri dan Curug Putri Palutungan. Apabila diperhatikan secara seksama, bentuk curug ini menyerupai pengantin dengan gaun putihnya. Hal inilah yang membuatnya dinamakan Curug Putri.
Selain itu, masyarakat juga mempercayai legenda yang tersebar yakni Curug Putri adalah tempat pemandian para bidadari dari kahyangan. Ketika hujan gerimis dan matahari bersinar, Curug Putri akan menampilkan indahnya pelangi dari sela-sela pepohonan. Pelangi itulah yang diyakini sebagian besar masyarakat sebagai jembatan bagi para bidadari untuk turun ke bumi.
Curug Putri dipercaya memiliki khasiat, yakni menyembuhkan penyakit tulang dan mampu mendekatkan jodoh serta pekerjaan. Namun, banyak juga yang mempercayai Curug Putri bisa menyembuhkan 1001 penyakit. Intinya, banyak yang datang ke Curug Putri untuk meminta berkah. Maka tidak heran jika pengunjung membiarkan tubuhnya terkena cipratan air terjun.
Letak Curug Putri menjorok ke dalam dan dikelilingi rimbunnya pepohonan serta tebing-tebing terjal. Di sebelah kiri curug, pengunjung akan menemukan pohon beringin besar yang bisa dipakai untuk berteduh.Di depannya ada kolam untuk menampung air terjun yang tidak terlalu dalam, kurang lebih sepinggang orang dewasa. Karena cukup dangkal, maka bisa digunakan untuk berendam dan berenang. Apalagi airnya sangat jernih, jadi pengunjung tidak perlu ragu untuk menyelaminya.
Jarak Curug Putri dari pusat Kota Kuningan tidak terlalu jauh, hanya 10 km dan bisa ditempuh kurang lebih 30 menit perjalanan. Akses menuju lokasi tidak sulit dijangkau, karena jalanannya sudah beraspal. Walaupun tidak terlalu lebar dan berkelok-kelok, tapi cukup memadai untuk dilalui segala jenis kendaraan. Jalan menuju Curug Putri sejalur dengan Goa Maria yang terletak di Totombok, Cisantana. Jarak lokasi dari Goa Maria hanya beberapa kilometer saja.
Fasilitas umum di Curug Putri sudah cukup lengkap, ada toilet umum, tempat ibadah, tempat parkir, warung makan dan pusat informasi. Fasilitas pelengkap lainnya adalah sarana olahraga, area camping ground serta outbond. Curug Putri memang memiliki pesona tersendiri. Legenda tentang adanya bidadari dan khasiat air terjun yang dapat mendekatkan jodoh membuat siapapun penasaran ingin mengunjunginya.//
Kali ini, menghadirkan lagu-lagu bernuansa keroncong yang dibawakan oleh seorang penyanyi berbakat Indonesia, Hetty Koes Endang. Untuk membuka perjumpaan kali ini, kita dengarkan sebuah lagu berjudul Kasih.
Kasih adalah sebuah lagu bergendre jazz yang diciptakan oleh Richard Kyoto, dan dipopulerkan oleh Ermy Kullit. Lagu ini kemudian dinyanyikan kembali dalam gendre keroncong oleh Hetty Koes Endang. Kedua penyanyi ini membawakan lagu ini dengan sangat baik dalam gendre yang berbeda. Mengangkat tema cinta yang bercerita tentang kerinduan seorang kepada kekasih dan mengharap kehadirannya. Lagu ini juga berisi ungkapan cinta dan janji untuk setia.
Hetty Koes Endang adalah seorang penyanyi senior yang lahir di Jakarta, pada 6 Agustus 1957. Dia mulai terjun ke dunia tarik suara sejak usia 10 tahun. Wanita berdarah Minang dan Sunda ini memiliki kemampuan yang baik membawakan berbagai genre lagu, termasuk lagu keroncong. Bakat menyanyi Hetty diperoleh dari ayahnya yang dahulunya merupakan seorang penyanyi keroncong.
sebelum kita lanjutkan, berikut kami hadirkan sebuah lagu keroncong berjudul Tinggi Gunung Seribu Janji.
lagu ini bercerita tentang janji antara sepasang anak manusia. Seperti dalam kutipan liriknya, Seribu tahun kau berjanji, seribu tahun ku menanti. Asal saja kau setia aku takkan melanggar janji. Pergilah kekasih hati nan perwira jaya sakti. Seribu tahun tak lama hanya sekejab mata, kita kan berjumpa pula...
bakat alami Hetty semakin terasah dengan belajar pada musikus N. Simanungkalit dan Yasir Syam. Hetty meraih penghargaan berupa 38 piala dan 12 golden record dari berbagai festival baik ditingkat nasional maupun internasional.
Yeyet, panggilan akrab untuk Hetty Koes Endang ini, memasuki dunia rekaman pada tahun 1973, melalui Nada Sound dengan lagu berjudul Musim Semi. Namanya melejit di dunia hiburan Indonesia setelah melantunkan tembang "Dingin" karya Rinto Harahap. Album ini dikabarkan laris sampai 1 juta kopi. Yeyet, mencapai puncak popularitasnya pada tahun 80-an. Saat itu dia bisa show sampai 2 kali dalam sehari dan mengeluarkan 4 album dalam setahun. Sepanjang kariernya di blantikamusik Indonesia,tidak kurang dari 23 album telah dihasilkannya, mulai dari lagu pop, keroncong sampai dangdut. Meskipun pernah bermain dalam sejumlah film nasional, Yeyet mengaku lebih menyukai dunia tarik suara.//
Nusa Tenggara Barat memiliki dua pulau utama, yaitu Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa. Saat ini terdapat 3 suku utama yang merupakan penduduk asli Nusa Tenggara Barat, yaitu, Suku Sasak yang berasal dari Pulau Lombok, dan Suku Mbojo dan Sumbawa yang berasal dari Pulau Sumbawa. Masing-masing suku ini, memiliki senjata tradisional khas yang memiliki nilai budaya maupun nilai sejarah. Salah satu senjata tradisional itu adalah Tulup, milik Suku Sasak.
Tulup adalah salah satu senjata tradisional Suku Sasak, Lombok, Nusa Tenggara barat, yang mereka gunakan untuk berburu. Senjata ini terbuat dari kayu Meranti yang dilubangi. Sedangkan pelurunya disebut Ancar, terbuat dari pelepah pohon Enau yang berbentuk seperti mata panah. Biasanya mata Ancar diolesi racun dari getah pohon Tatar. Getah ini sangat ampuh untuk membunuh binatang buruan. Tulup milik suku Sasak memiliki tiga komponen penting yang harus dibawa saat berburu, yaitu gagang Tulup, Ancar, dan Terontong atau tempat menyimpan Ancar.
menurut sejarah, Tulup sudah dikenal lama dalam kebudayaan suku-suku yang tinggal di daerah pedalaman Indonesia seperti, Kalimantan, Sumatera, Papua, dan Nusa Tenggara. Biasanya mereka menggunakan Tulup untuk berburu binatang seperti babi, kera, macan atau gajah.
Masyarakat suku Sasak menggunakan Tulup untuk berburu babi dan kera yang banyak ditemukan di hutan Lombok. Bagi para pemburu suku Sasak, Tulup dianggap sebagai benda yang sakral. Menurut mereka, berburu merupakan matapencaharian mereka, dan Tulup adalah alat yang membantu mencari nafkah, karena itu perlu dihargai dan dihormati.
hingga saat ini, kelompok orang-orang yang tinggal di dekat hutan rimba, masih menggunakan Tulup untuk berburu. Hutan Lombok yang lebat serta banyak babi dan kera berkeliaran membuat kegiatan berburu ini masih diminati oleh sebagian masyarakatnya. Namun, sejak pemerintah provinsi bekerja-sama dengan Departemen Kehutanan melarang perburuan kera karena termasuk hewan yang dilindungi, jumlah pemburu tradisional semakin berkurang.// Ihsan
Pelangi Nada edisi kali ini, kami hadirkan penyanyi berkebangsaan Indonesia, Virzha. Pendengar, mengawali perjumpaan, saya hadirkan lagu berjudul “Seperti Yang Kau Minta”. Di Muhammad Devirzha atau Virzha memulai kariernya sejak mengikuti ajang pencarian bakat Indonesian Idol season 8. Kala itu, ia berhasil keluar sebagai juara ketiga. Sejak saat itu, ia dikenal sebagai penyanyi yang lebih sering mengusung lagu berunsur musik rock karena sesuai dengan karakter suaranya. Di penghujung tahun 2017, Virzha merilis single berjudul “Seperti Yang Kau Minta”. Lagu ini merupakan persembahan Virzha untuk musisi legendaris Indonesia, Chrisye. Penyanyi kelahiran Banda Aceh ini memang mengidolakan dan menjadikan almarhum Chrisye sebagai inspirasinya dalam bermusik. Baiklah pemdegar sebelum kita lanjutkan tentang penyanyi Virzha mari kita dengarkan kembali sebuah lagu yang berjudul Sirna. Selamat mendengarkan.
lagu yang dinyanyikan oleh Virzha berjudul Sirna baru saja anda dengarkan. Lagu Sirna mulai dirilis di radio Indonesia sejak tanggal 24 Februari 2017. Lagu ini mengisahkan tentang seorang lelaki yang telah memupuk harapan yang sangat tinggi pada seseorang, namun pada akhirnya harapan tersebut sirna. Liriknya lagu ini bercerita tentang proses pengikhlasan. Memang berat bagi manusia untuk mengikhlaskan sesuatu. Namun, sesuatu yang telah terjadi harus diikhlaskan, meski membutuhkan waktu.
Meski dikenal sebagai penyanyi yang mengusung genre rock, dalam lagu Sirna, Virzha ingin menyuguhkan sesuatu yang beda. Melalui aransemen lagu ini, Virzha ingin mengajak pendengar musik untuk kembali ke era new wave yang popular pada tahun 1980-an. Dalam lagu ini, Virzha ikut berkontribusi untuk menentukan haluan musiknya. Dengan campur tangan Virzha, aransemen lagu ini digarap lebih modern.