Akbar

Akbar

19
October

 

VOInews.id- Situasi di Jalur Gaza menjadi tidak terkendali, kata Kepala Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Rabu dan ia menekankan bahwa aksi kekerasan perlu segera dihentikan. "Situasi di Gaza semakin tidak terkendali. Setiap detik kami menunggu bantuan medis masuk, banyak yang meninggal," tulis Tedros Adhanom Ghebreyesus di akun media sosial X. Sembari mengatakan bahwa pasokan WHO tertahan di perbatasan selama empat hari, dia menekankan pentingnya "akses segera" untuk mulai mengirimkan pasokan untuk menyelamatkan nyawa orang-orang.

 

"Kami ingin semua aksi kekerasan di semua pihak diakhiri," kata Tedros. Lebih dari 500 orang tewas dalam serangan udara Israel di Rumah Sakit Al-Ahli Baptist pada Selasa (17/10), menurut para pejabat Palestina di daerah kantong yang terkepung itu.

 

Namun, Israel menolak bertanggung jawab atas serangan udara tersebut. Konflik pecah pada 7 Oktober ketika Hamas meluncurkan Operasi Banjir Al Aqsa, yaitu serangan mendadak yang meliputi serangkaian peluncuran roket dan penyusupan personel ke Israel melalui jalur darat, laut dan udara. Serangan itu disebutkan merupakan balasan atas penyerbuan ke Masjid Al Aqsa dan meningkatnya aksi kekerasan yang dilakukan para pemukim Israel.

 

Militer Israel kemudian meluncurkan Operasi Pedang Besi ke fasilitas-fasilitas milik Hamas di Jalur Gaza. Di tengah kecaman dari seluruh dunia, Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres menyerukan "gencatan senjata kemanusiaan segera" guna meringankan "penderitaan luar biasa yang dialami para korban." Sedikitnya 3.300 warga Palestina tewas dalam serangan Israel di Gaza, sementara lebih dari 1.400 orang di Israel juga tewas.

 

Sumber: Anadolu

19
October

 

VOInews.id- Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menegaskan bahwa evakuasi 10 WNI dari Jalur Gaza terus diupayakan setiap hari, di tengah meningkatnya eskalasi konflik Israel-Palestina. “Hampir setiap hari saya lakukan komunikasi dengan perwakilan WNI kita di Gaza. Namun, karena situasi yang masih sangat sulit, maka evakuasi belum dapat dilakukan,” kata Retno dalam salinan keterangan persnya terkait perkembangan situasi di Gaza, Rabu. Dia juga mengatakan terus melakukan komunikasi dengan Komite Internasional Palang Merah (ICRC) serta berbagai pihak yang bisa membantu dilakukannya evakuasi WNI dengan selamat.

 

“Semua upaya akan kita lakukan untuk dapat melakukan evakuasi WNI dengan selamat,” janji Menlu Retno. Berdasarkan data Kementerian Luar Negeri RI, sebanyak 10 WNI yang masih terjebak di Gaza terdiri dari tiga orang relawan MER-C yang berada di Rumah Sakit Indonesia serta tujuh orang yang berasal dari keluarga Indonesia yang menikah dengan warga setempat. Evakuasi kesepuluh WNI tersebut hanya bisa dilakukan jika disepakati gencatan senjata antara Israel dan Palestina, yang kembali terlibat dalam pertempuran besar sejak pasukan Hamas Palestina menyerang wilayah Israel pada 7 Oktober lalu.

 

Sebelumnya pada 13 Oktober 2023, pemerintah telah berhasil mengevakuasi empat WNI dari wilayah Tepi Barat dan sekitarnya. Sementara itu, sebanyak 129 WNI yang tinggal menetap di Tel Aviv, Yerusalem, dan sebagian Tepi Barat memilih tidak kembali ke Tanah Air karena merasa situasi mereka masih aman.

 

Antara

18
October

 

VOInews.id- Presiden Palestina Mahmoud Abbas pada Rabu mengatakan pemboman Israel terhadap Rumah Sakit Baptist di Kota Gaza merupakan sebuah bencana besar sekaligus kejahatan perang keji yang tidak dapat diterima atau dibiarkan tanpa adanya tanggung jawab. Saat memimpin rapat darurat, Abbas mengatakan bahwa pemerintah pendudukan telah menerobos garis merah. "Kami tidak akan membiarkan para pelaku lepas dari jeratan hukum dan tanggung jawab.

 

" Abbas menuturkan: "Mengingat bencana besar yang terjadi semalam dan atas kepedulian terhadap rakyat kami, saya memutuskan untuk mempersingkat kunjungan dan kembali ke tanah air untuk bersama dengan mereka. Saya sepakat dengan saudara-saudara di Yordania dan Mesir untuk membatalkan KTT yang dijadwalkan hari ini di Amman bersama Presiden Biden." Abbas meminta “untuk merapatkan barisan dan bersatu, tidak berubah arah, dan tidak terseret ke perselisihan yang hanya menguntungkan musuh-musuh rakyat Palestina.”

 

Ia juga menekankan bahwa "agresi terhadap rakyatnya harus dihentikan" dan menyeru komunitas internasional untuk meminta pertanggungjawaban pemerintah pendudukan dan memberikan perlindungan bagi rakyat Palestina. “Kami tidak akan membiarkan (bencana) Nakba baru di abad 21 dan kami tidak akan menerima pengusiran rakyat kami lagi,” katanya. “Rakyat kami akan tetap tegar di tanah airnya dan tidak akan pergi, apapun itu pengorbanannya”.

 

Abbas menekankan bahwa “kami akan melakukan segala cara yang diperlukan untuk menghentikan pertumpahan darah di Gaza dan Tepi Barat". Lebih lanjut, ia mengatakan: “Kami tidak akan menerima apa pun dari siapa pun selain mengakhiri perang ini. Dewan Keamanan harus memikul tanggung jawabnya dan mengambil inisiatif untuk membuat sebuah resolusi yang mengutuk kejahatan ini dan segera menghentikan agresi”.

 

Dia meminta rakyat Palestina untuk bersatu, mengatakan "Ini adalah momen kritis dan berbahaya. Ini hanya dapat dihadapi dengan kekompakan dan kesabaran dalam menghadapi agresi Israel." Abbas mengaku salut pada warga di Jalur Gaza seraya menekankan bahwa rencana Israel untuk mengusir mereka dari tanah air “tidak akan berhasil dan kami akan melawannya dengan segala cara.” Abbas juga mengapresiasi sikap negara-negara Arab yang menolak pengungsian dan menggarisbawahi bahwa “rakyat kami tidak akan berlutut, tidak akan menyerah dan bakal menang.”

 

Sumber: WAFA

18
October

 

VOinews.id- Presiden Joko Widodo mengunjungi Monumen Pahlawan Rakyat di Lapangan Tiananmen di Beijing, China pada Selasa untuk melakukan peletakan karangan bunga. Kegiatan tersebut merupakan bagian dari kunjungan kerja Presiden Jokowi ke China. Presiden Jokowi berdiri di depan karangan bunga dan sekaligus mendengarkan lagu kebangsaan kedua negara. Selanjutnya, dia mengikuti karangan bunga yang dipindahkan ke depan Monumen Pahlawan Rakyat.

 

Didampingi delegasi Indonesia, Presiden Jokowi kemudian berjalan hingga titik yang telah ditentukan. Delegasi yang turut serta adalah Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Menteri Badan Usaha Milik Negara selaku Ad Interim Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Erick Thohir, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Duta Besar RI untuk RRC Djauhari Oratmangun, dan Atase Pertahanan RI di Beijing Brigjen Mar. Benny P. Nadeak Saat lagu "Flowers to the Heroes" selesai dimainkan, Jokowi merapikan pita karangan bunga dan memberikan penghormatan. Usai memberikan penghormatan, Presiden Jokowi lalu menuju rangkaian kendaraan kemudian meninggalkan Lapangan Tiananmen.