Jakarta (voinews.id) : Anggota Komisi I DPR RI Christina Aryani meyakini komitmen perlindungan Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Malaysia akan lebih optimal usai pertemuan kedua pemimpin negara PM Malaysia Anwar Ibrahim dan Presiden RI Joko Widodo.
Meski demikian Christina mengingatkan agar komitmen tersebut diikuti dengan sikap konsisten kedua pemimpin untuk membenahi sistem rekrutmen hingga pemberangkatan dan di sisi lain komitmen Malaysia untuk memastikan jaminan perlindungan PMI dari segala bentuk perlakuan tidak adil, kekerasan, diskriminasi dan perlakuan tidak manusiawi lainnya.
"Kalau kita melihat pertemuan kemarin ada langkah maju karena tampak komitmen kuat pihak Malaysia untuk menempatkan isu perlindungan PMI jadi prioritas. Hanya saja komitmen harus diikuti sikap konsistensi, bukan saja dari Malaysia tetapi juga Indonesia," ungkap Christina kepada wartawan di Jakarta, Selasa (10/1).
Menurut Christina, komitmen politik yang disampaikan Anwar Ibrahim menjadi kesempatan yang baik bagi Indonesia untuk melakukan penataan optimal pengiriman PMI Malaysia termasuk implementasi One Channel System untuk perekrutan dan penempatan.
"Malaysia sudah tahu ini soal serius dan paham posisi Indonesia, jujur saja Malaysia punya ketergantungan sangat kuat pada PMI kita. Maka menjadi kesempatan Indonesia membenahi secara serius," katanya.
Bagi Christina, level implementasi dan konsistensi harus menjadi catatan serius setelah pertemuan kedua pemimpin.
"Komitmen politik sudah jelas, maka selanjutnya soal mengawal implementasi dan konsistensinya. Indonesia dan Malaysia keduanya perlu komitmen serius untuk berantas dulu praktek mafia pengiriman ilegalnya. Ini awal atau pangkal persoalan yang harus diselesaikan. Tanpa ini komitmen kedua pemimpin tidak punya dampak apa-apa," tegas Christina.
Usai pertemuan Anwar-Jokowi, ia berharap, harapannya praktek-praktek perekrutan dan penempatan melalui agen-agen nakal bisa diberantas habis.
"Baik Malaysia maupun Indonesia harus sama-sama memastikan sistem perekrutan dan penempatan melalui One Channel System benar-benar berjalan dan tidak ada lagi jalur-jalur," pungkas Christina.
Jakarta (voinews.id) : Konsulat Jenderal RI di Noumea, Kaledonia Baru, mengakui keberadaan komunitas masyarakat keturunan Jawa di Kaledonia Baru mendukung upaya pemerintah dalam mempromosikan budaya Indonesia.
“Kami sangat terbantu dengan aktivitas atau semangat dari para diaspora Indonesia atau diaspora Jawa yang berada di Kaledonia Baru ini dalam hal mempromosikan budaya Indonesia atau kebudayaan Jawa,” katanya Konsul Jenderal RI di Noumea, Kaledonia Baru, Hendra Satya Pramana, dalam dialog spesial bersama RRI Voice of Indonesia secara virtual, Kamis (5/1).
Ia mengatakan masyarakat keturunan Jawa di Kaledonia Baru kerap mengadakan kegiatan seni budaya yang menarik perhatian masyarakat setempat.
“Misalnya latihan tari, latihan angklung, ada pencak silat di sini, Merpati Putih, ada panahan Jawa yang duduk bersila kemudian memanah,” katanya.
Hendra pun menyatakan komitmen KJRI dalam mendukung promosi seni dan budaya Indonesia di Kaledonia Baru.
“Kita juga memfasilitasi pelajaran bahasa Indonesia, juga (pengajaran) gamelan,” katanya.
Komunitas Jawa di Kaledonia Baru merupakan salah satu komunitas tertua. Keberadaan masyarakat Jawa di Kaledonia Baru, menurut Hendra, dapat ditelusuri hingga tahun 1896 silam. Kala itu, mereka dibawa oleh pemerintah Perancis untuk menjadi pekerja membangun Kaledonia Baru.
“Saat itu ada lebih dari sepuluh ribu populasi masyarakat Jawa di Kaledonia Baru yang bekerja di tambang nikel,” jelasnya.
Menurut Hendra, saat ini setidaknya ada tiga ribu orang keturunan Jawa di Kaledonia Baru, baik yang masih berkewarganegaraan Indonesia ataupun berkewarganegaraan Perancis. Mereka pun telah berasimilasi dengan penduduk setempat.
“Ada yang menjadi dokter, politisi di pemerintahan pusat maupun daerah, pengusaha makanan, restoran dan segala macam,” katanya.
Salah satu contoh kecil penetrasi budaya Jawa di Kaledonia Baru, menurut Hendra, dapat dilihat pada masakan sehari-hari masyarakat.
“Rempeyek itu di sini sangat populer tidak hanya di kalangan orang Jawa tapi orang-orang lokal. Mereka juga mengenal kue lapis yang berwarna-warni,” katanya.
Dalam waktu dekat, menurutnya, komunitas masyarakat Jawa akan mengadakan peringatan kedatangan masyarakat Jawa ke Kaledonia Baru. Peringatan ini dilaksanakan setiap bulan Februari setiap tahunnya.
Kegiatan ini tersebar di sejumlah kota di Kaledonia Baru. Bahkan, menurut Hendra, masyarakat Jawa turut mengundang pejabat setempat untuk hadir pada peringatan tersebut.
“Tahun ini adalah yang ke 127. Semacam mengadakan acara sederhana di tugu peringatan kedatangan orang Jawa yang dibuat di kota-kota itu,” kata Hendra.
Selain peringatan di sejumlah kota, Hendra menjelaskan, ada pula acara puncak peringatan kedatangan masyarakat Jawa di Kaledonia Baru yang dinamakan Jamuan Sesepuh.
“Jadi semua kelompok masyarakat Jawa dari berbagai kota berkumpul di satu tempat khususnya yang sepuh untuk makan siang bersama,” katanya.
Kegiatan ini dipelihara oleh masyarakat Jawa di Kaledonia Baru sebagai upaya untuk mempertahankan tradisi sekaligus mempererat hubungan sesama masyarakat Jawa di Kaledonia Baru.
Jakarta (voinews.id) : Indonesia mengutuk kunjungan Menteri Keamanan Nasional Israel ke kompleks Masjid al-Aqsha, Selasa (3/1). Dalam keterangan resmi di laman Kementerian Luar Negeri RI, Kamis (5/1), disebutkan kunjungan tersebut merupakan provokasi yang dapat memicu ketegangan dan siklus kekerasan baru di Palestina.
Indonesia, sebagaimana tercantum di laman tersebut, menyerukan Israel untuk menghormati status quo yang sudah disepakati bersama dan menghindari aksi dan provokasi yang mencederai tempat-tempat suci di Yerusalem.
Lebih lanjut, Indonesia juga menyerukan masyarakat internasional khususnya PBB untuk terus mendesak Israel untuk menghentikan segala tindakan yang dapat mempengaruhi stabilitas dan keamanan di kawasan.
Indonesia juga menekankan kembali pentingnya proses perdamaian Palestina-Israel berdasarkan prinsip “Two State Solution” sesuai parameter yang disepakati secara internasional.
Sebelumnya, pada Selasa (3/1), Menteri Keamanan Nasional Israel yang baru saja dilantik Itamar Ben-Gvir berkunjung ke kompleks masjid al-Aqsha. Kunjungan tersebut tetap dilakukan meskipun telah diperingati konsekuensi dari tindakannya yang dapat menimbulkan kegaduhan dan menuai gelombang kecaman dari negara di seluruh dunia.
Jakarta (voinews.id) : Para alumni Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, melalui para juri dan panel independen, menetapkan penerima penghargaan bagi para alumni dengan bakti dan manfaat kepada masyarakat luas.
Penyerahan penghargaan ini dilangsungkan pada acara IKALUIN Award dan Refleksi Akhir Tahun 2022 yang mengambil tema Menelusuri ”Islam Mazhab Ciputat”, dari Akar hingga Manfaat di Auditorium Harun Nasution UIN Jakarta, pada Jumat (23/12).
Menurut keterangan resmi yang diterima, Jumat di Jakarta, Ketua Panitia IKALUIN Award dan Refleksi Akhir Tahun Iwan Buana menjelaskan, penghargaan diberikan kepada para alumni yang berkontribusi besar bagi perkembangan dan kemajuan masyarakat Indonesia, khususnya dalam pemikiran keagamaan, pendidikan, dan humaniora.
”Proses penentuan awardee sangat selektif, dilakukan dengan penyaringan oleh juri dan tim panel independen seperti Yudi Latif dan Dwi Rubianti Kholifah dari AMAN Indonesia,” tuturnya.
Ada tujuh kategori IKALUIN Award yang diberikan kepada alumni UIN Jakarta dengan pencapaian istimewa, yaitu di bidang Kesetaraan Gender dan Perlindungan Anak, Hukum dan HAM, Politik dan Tata Kelola Pemerintahan, Pendidikan, Pemikiran Keagamaan, Pemberdayaan Masyarakat, dan Seni Budaya.
Selain tujuh bidang tersebut ada juga penghargaan khusus, lifetime achievement award diberikan kepada sosok dengan kesetiaan pada perjuangan mewujudkan masyarakat Islam yang terbuka, toleran, demokratis, dan memperkokoh dialog antar-iman.
Ketua IKALUIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tb. Ace Hasan Syadzily menyatakan, IKALUIN Award merupakan sebuah apresiasi kepada para alumni yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia.
“Kita harapkan ini akan memotivasi para alumni untuk lebih menunjukkan peran dan sumbangsihnya kepada masyarakat di bidang masing-masing,” katanya.
Ace juga berharap acara IKALUIN Award dan Refleksi Akhir Tahun dapat mendorong semangat mempromosikan Islam yang kosmopolit, moderat, dan adaptif.
“Demikianlah Islam yang dicirikan oleh kampus yang berlokasi di Ciputat, Tangerang Selatan, tapi tetap disebut UIN Jakarta ini,” katanya.
Selain penyerahan penghargaan, kegiatan ini juga diisi dengan pidato kebudayaan oleh seniman cum aktivis Saleh Abdullah yang disambung refleksi akhir tahun yang disampaikan Fachry Ali.