Daniel

Daniel

04
October

Pertemuan IMF-Bank Dunia yang akan berlangsung 8 hingga 12 Oktober 2018 di Bali akan menjadi momentum penting bagi kebangkitan pengembangan ekonomi syariah di Indonesia. Pada pertemuan tersebut akan membahas lima isu penting. Salah satunya adalah penguatan aspek ekonomi dan keuangan syariah.

Sangatlah tepat ekonomi syariah menjadi salah satu tema penting dalam pertemuan tahunan IMF-Bank Dunia itu,  karena kekuatan konsep ekonomi syariah telah diakui dan diterapkan oleh banyak negara di dunia. Selain itu, tema ekonomi syariah  sangat tepat dibahas dalam pertemuan IMF-Bank Dunia mengingat besarnya potensi kegiatan ekonomi syariah globalMenurut data Global Islamic Index, Thomson Reuters, potensi kegiatan ekonomi syariah global bisa mencapai US$ 6,38 triliun hingga 2021. Angka itu naik 66,14 persen dibandingkan data yang tercatat pada 2015 yakni US$ 3,84 triliun.

Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi pusat ekonomi syariah global mengingat populasi muslim yang mencapai200 juta orang lebih  dari total penduduk Indonesia. Populasi penduduk muslim Indonesia saat ini mencapai 12,7 persen dari populasi seluruh penduduk dunia. Dengan populasi tersebut Indonesia dinilai mampu menjadi pemain besar dalam ekonomi syariah global.

Selain ditunjang oleh jumlah penduduk muslim yang besar, ekonomi syariah Indonesia bisa dikembangkan dengan memanfaatkan potensi dari industri halal Indonesia yang meliput industri farmasi, industri busana halal, wisata halal, dan juga lembaga keuangan syariah. Untuk konsumsi farmasi, seperti dikatakan oleh Menteri Koordinator Ekonomi, Darmin Nasution, Indonesia masuk  nomor 5 paling banyak konsumsi global untuk obat-obat farmasi halal dengan tingkat konsumsi 5,7 miliar dolar AS dan konsumsi kosmetik halal dengan tingkat konsumsi 3,7 miliar dolar AS. Lalu konsumsi busana di dunia mencapai 13,5 miliar dolar AS dan konsumsi wisata halal dunia dengan nilai konsumsi 9,7 miliar dolar AS

Melihat pada potensi, maka sewajarnya ekonomi syariah dapat berkembang. Namun hingga kini perkembangan ekonomi syariah di Indonesia belum maksimal. Hal ini disebabkan karena pengelolaan ekonomi syariah belum dilakukan secara terpadu.  Kita harus memanfaatkan kesempatan pertemuan IMF-Bank Dunia  agar    mampu melahirkan kesepakatan bersama yang mendukung pengembangan ekonomi syariah di dunia termasuk di Indonesia.

10
October


Keindahan Indonesia diperlihatkan kepada para delegasi pertemuan tahunan International Monetary Fund IMF-World Bank Group 2018 di Bali. Kementerian Badan Usaha Milik Negara -BUMN bersama seluruh perusahaan negara siap menyambut sekitar 34.000 peserta dengan tampilan Paviliun Indonesia.

Paviliun Indonesia adalah lokasi yang menampilkan kekhasan Indonesia dari segi pembangunan, bisnis, proyek-proyek strategis nasional, wisata hingga kekayaan seni budaya, dan kerajinan tangan khas Indonesia.

Tak hanya itu, berbagai faktor pendukung investasi yang dapat menarik para investor untuk menanamkan modalnya di Indonesia juga ditampilkan dalam ruang pamer seluas lebih dari 2.000 meter tersebut. Staf Khusus I Menteri BUMN, Sahala Lumban Gaol, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (8/10) mengatakan, dalam pertemuan tahunan IMF-WBG 2018 di Nusa Dua, Bali, mulai 8 hingga 14 Oktober, Paviliun Indonesia dapat menjadi jendela pertama bagi para anggota delegasi yang hadir untuk mengenal Indonesia secara singkat. Walaupun singkat, informasinya cukup merepresentasikan segala keunggulan, keindahan, dan keunikan Indonesia. Sahala Lumban Gaol menjelaskan, konten Paviliun Indonesia menyampaikan pesan Nawacita. Di situ ditampilkan Indonesia in Numbers, dalam rangka menemukan kembali Indonesia, supaya orang melihat perkembangan pembangunan Indonesia yang perlu ditonjolkan. Dalam hal ini adalah pembangunan infrastruktur Indonesia yang dulunya sangat jauh terbelakang, namun sekarang sudah luar biasa. Ditampilkan di sana keberhasilan pembangunan infrastruktur, seperti jalan raya, jalan tol, bandara hingga pelabuhan.

Paviliun Indonesia terbagi atas beberapa ruangan tematik, seperti BUMN Hall, area Workshop, area Pameran, VIP Lounge, Investment Lounge, dan Paviliun panggung / Kedai Kopi. Para tamu dapat menelusuri setiap ruangan yang mempunyai keunikan masing-masing. Kementerian BUMN pun tidak sendirian. Pembuatan Paviliun Indonesia juga didukung oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Badan Ekonomi Kreatif, Kementerian Komunikasi dan Informatika, dan Kementerian Keuangan.

Sahala Lumban Gaol menambahkan, dalam Paviliun Indonesia itu juga ditampilkan konektivitas yang sudah dibangun di Indonesia, mulai dari jalan tol hingga pelabuhan laut. Kerajinan tangan hingga seni hasil kekayaan Indonesia juga dipamerkan di ajang pertemuan internasional tersebut.

Sekitar 150 usaha mikro, kecil, dan menengah dari 64 pemerintah kabupaten/kota di Indonesia juga turut dilibatkan dalam pameran hasil karyanya. Demo membatik, pembuatan tenun, kerajinan tas, kipas, topeng, dan suling serta kerajinan lainnya diharapkan menjadi daya tarik tersendiri bagi para delegasi. Para delegasi dapat merasakan sendiri pengalaman membuat kerajinan khas Indonesia di area kerajinan dan seni. Paviliun Indonesia dibuka secara resmi oleh Menteri BUMN Rini Soemarno pada Selasa (9/10). 

08
October

Bank Indonesia (BI) meyakini prospek sektor industri halal terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Prospek pengembangan industri halal baik secara global maupun di Indonesia tersebut disampaikan dalam The Indonesia International Halal Lifestyle Conference & Business Forum, dalam rangkaian kegiatan menuju Pertemuan Tahunan IMF-World Bank 2018 dan Indonesia Sharia Economic Festival 2018, Rabu (3/10). Mengangkat tema “Halal Lifestyle Goes Global: Trend, Technology & Hospitality Industry”, BI bekerjasama dengan Indonesia Halal Lifestyle Center (Inhalec) menggelar konferensi yang berlangsung pada 3 dan 4 Oktober lalu. Dalam keterangan resmi BI yang dirilis pada Rabu (3/10) disebutkan beberapa upaya yang telah dilakukan BI dan pemerintah dalam rangka pengembangan ekonomi dan keuangan syariah, terutama di sektor industri halal.

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dalam sambutannya mengatakan, BI berpegang pada prinsip 4C, yaitu komitmen yang kuat dari pihak-pihak terkait (Commitment), program yang konkret sehingga mudah untuk diimplementasikan (Concrete), sinergitas antara lembaga dan pihak terkait (Collaborative), serta edukasi yang dilakukan secara intens mengenai nilai lebih dari gaya hidup halal (Campaign).

Menurutnya, laju pertumbuhan industri halal global meningkat dalam beberapa tahun terakhir, dari 7,5 persen pada tahun 2015 menjadi lebih dari 8 persen pada tahun 2016 dan diperkirakan akan terus meningkat pada tahun 2017 dan seterusnya. Sementara pasar industri halal di Indonesia, khususnya sektor makanan halal, travel, fashion, dan obat-obatan serta kosmetik halal telah mencapai sekitar 11% dari pasar global pada tahun 2016.

Perry Warjiyo mengatakan, BI juga telah melaksanakan program pengembangan ekonomi syariah di sektor pertanian, makanan dan fashion, pariwisata serta energi terbarukan. Sebagai bagian dari program pengembangan halal value chain tersebut, BI memberdayakan perekonomian 134 pesantren di 31 wilayah yang tersebar di Indonesia.

Sementara, dalam rangka mendukung program pemberdayaan industri halal, BI bekerja sama dengan lembaga zakat untuk menyalurkan pembiayaan syariah dalam bentuk dana sosial seperti zakat, infaq, shadaqah dan wakaf tunai. BI berharap pengembangan ekonomi dan keuangan syariah dapat menjadi salah satu upaya memperkuat struktur ekonomi dan pasar keuangan global saat ini dan mendatang. Oleh karena itu, BI menganggap penting untuk mendorong ekonomi dan keuangan syariah sebagai bagian dari bauran kebijakan.

03
October

Setelah lebih dari satu tahun referendum yang menyebabkan Inggris keluar dari Uni Eropa, atau Brexit, kedua pihak masih terus melakukan negosiasi. Pembicaraan yang dilakukan diharapkan memuluskan jalan agar Brexit tidak menjadikan hubungan hubungan ekonomi antara Inggris dengan negara negara anggota Uni Eropa, berantakan. Michel Barnier yang ditunjuk sebagai Kepala Negosiator Brexit Uni Eropa, terakhir bertemu dengan Menteri Perindustrian, Perdagangan dan Pariwisata Spanyol, Maroto Reyes. Sebagaimana ditulis akun twitternya, Michel Barnier menyiratkan pandangannya bahwa Brexit tidak boleh merusak tata ekonomi negara negara Uni Eropa. Ia mengatakan bahwa Uni Eropa terus berusaha agar keluarnya Inggris secara resmi akan tetap menjamin kerjasama ekonomi yang baik.

Pada faktanya, referendum tidak serta merta membuat Inggris keluar dari Uni Eropa. Diperlukan waktu cukup lama untuk mempersiapkan diri di ke dua belah pihak.  Secara politik, beberapa negara Uni Eropa berkehendak agar Brexit tidak membuat politik dalam negeri terguncang. Pendekatan -pendekatan dalam negosisasi juga dipertimbangkan agar Perdana Menteri Inggeris Theresa May, tidak masuk lebih dalam pada konflik politik internal.  Sebagaimana diketahui telah terjadi perbedaan antara Theresa May dengan dua pendukung Brexit yang menyebabkan krisis pemerintahan.David Davis dan Boris Johnson, dua pendukung utama Brexit dalam pemerintahan Theresa May telah  mengundurkan diri sebagai aksi protes,  

Ketika negosiasi berlangsung dengan Uni Eropa, Perdana Menteri Theresa May harus dapat meyakinkan bahwa pemerintahannya dalam kondisi stabil dan aman. Upaya politik Theresa May dilakukan seiring berlangsungnya Kongres Partai Konservatif yang berlangsung sejak 3 hari lalu. Theresa sedang menghadapi ujian cukup berat baik di dalam negeri maupun keluar. Tenggang waktu hingga penandatanganan kesepakatan antara Inggris dengan Uni Eropa bulan November, sungguh akan sangat menentukan apakah keputusan referendum Brexit akan berjalan mulus, atau menimbulkan persoalan baru, baik bagi Inggeris maupun negara negara Uni Eropa.   Disinilah idealitas berkelindan dengan realitas.