Daniel

Daniel

05
October


Kementerian Perindustrian pada 1 hingga 6 Oktober di Plasa Industri Kementerian Perindustrian, Jakarta menggelar pameran busana muslim bertajuk Indonesia Moslem Fashion Expo (IMFE).

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto saat memberi sambutan pada acara pembukaan pameran tersebut di Jakarta, Senin mengatakan, IMFE ini menjadi langkah konkret yang dilakukan oleh Kementerian Perindustrian untuk mewujudkan Indonesia sebagai kiblat fesyen Muslim dunia tahun 2020.

Airlangga mengatakan, Indonesia memiliki peluang yang besar untuk menjadi kiblat fesyen muslim di dunia, mengingat Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia.

Global Islamic Economy memprediksi pertumbuhan pasar fesyen muslim dunia pada 2020 mencapai 327 miliar dolar AS. Dikatakannya, Indonesia juga merupakan satu dari lima besar negara anggota Organisasi Kerjasama negara Islam (OKI) sebagai pengekspor fesyen muslim terbesar di dunia, selain Bangladesh, Turki, Maroko, dan Pakistan. Bangladesh merupakan negara anggota OKI yang mengekspor fesyen muslim terbesar yakni 33,73 miliar dolar AS, disusul Turki di urutan kedua sebesar 12,76 miliar dolar AS dan Indonesia di urutan ketiga dengan nilai ekspor 12,23 miliar dolar AS pada 2017.

Airlangga menyampaikan, pasar produk fesyen Muslim semakin terbuka luas seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk Muslim di Indonesia dan dunia.

Sementara itu Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah (IKM) Kemenperin Gati Wibawaningsih menambahkan IMFE dilaksanakan atas kerja sama antara Kementerian Perindustrian dengan para desainer yang tergabung dalam tim Modest Fashion Project (MOFP). Dikatakannya, pameran ini bertujuan untuk mempromosikan produk fesyen Muslim Indonesia dalam rangka mewujudkan visi menjadikan Indonesia sebagai kiblat fesyen Muslim dunia tahun 2020.

Indonesia Moslem Fashion Expo meliputi pameran, fashion show, make up class, hijab style, lomba mewarnai dan fashion show anak-anak. Jumlah peserta pameran sebanyak 50 brand yang terdiri atas IKM fesyen, perhiasan, aksesoris, dan kosmetik.

04
October

Padang lamun adalah ekosistem khas laut dangkal di perairan hangat dengan dasar pasir dan didominasi tumbuhan lamun, yang termasuk kelompok tumbuhan Alismatales dan sudah beradaptasi di air asin.

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) melaporkan, kondisi padang lamun Indonesia tergolong kurang sehat akibat dominasi aktivitas manusia yang bersifat merusak lingkungan atau antropogenik. Peneliti padang lamun Pusat Penelitian Oseanografi LIPI Nurul Dhewani Mirah Sjafrie dalam acara penyampaian status padang lamun Indonesia 2018 di Kantor Pusat Penelitian Oseanografi LIPI, Jakarta Utara, Senin (1/10) mengungkapkan, secara umum persentase tutupan lamun di Indonesia adalah 42,23 persen. Menurut Keputusan Menteri (Kepmen) Lingkungan Hidup Nomor 200 Tahun 2004, persentase tutupan lamun 42,23 persen itu menggambarkan kondisi kurang sehat.

Nurul Dhewani Mirah Sjafrie mengatakan, kondisi lamun dinyatakan sehat jika persentase tutupan lamun lebih dari 60 persen. Tutupan lamun disebut kurang sehat jika persentase lamun sebesar 30 hingga 59,9 persen, dan disebut kondisi miskin jika persentasenya 0 sampai 29,9 persen. Dikatakannya, berdasarkan hasil penelitian LIPI, kecenderungan status padang lamun Indonesia pada tiga tahun belakangan ini adalah kurang sehat, yakni 46 persen tutupan lamun pada 2015, 37,68 persen tutupan lamun pada 2016 dan 42,23 persen tutupan lamun pada 2017.

Nurul mengungkapkan, daerah yang tergolong miskin tutupan lamun adalah Batam, Bangka Belitung, Kendari dan Lampung. Daerah yang tergolong kurang sehat kondisi lamunnya adalah Bintan, Makassar, Biak, Nias Utara, Selayar, Wakatobi dan Buton. Hanya ada dua lokasi yang kondisi lamunnya tergolong sehat yakni Maumere/Sikka dan Halmahera/Ternate. Sebagai Wali Data Lamun, Pusat Penelitian Oseanografi LIPI pada 2017 mencatat data terbaru luasan lamun di Indonesia yakni 293.464 hektare. Sementara pada 2016, padang lamun di Indonesia hanya 150.693 hektare. Angka itu menunjukkan peningkatan luas padang lamun. Peningkatan itu terjadi karena penambahan data dari Pusat Penelitian Oseanografi LIPI, badan Informasi Geospasial dan the Nature Conservation.

Sementara itu Deputi Bidang Kebumian LIPI Zainal arifin mengatakan, kegiatan manusia telah menyebabkan padang lamun mengalami kerusakan. Aktivitas manusia itu antara lain pembangunan infrastruktur yang tidak memperhatikan ekosistem dan penggalian pasir. Sementara itu, kegiatan manusia yang berkontribusi terhadap penurunan area padang lamun adalah reklamasi pantai, pengerukan dan penambangan pasir, serta pencemaran. Zainal menambahkan 60 persen pencemaran di laut  Indonesia berasal dari daratan.

02
October


Obor Asian Para Games 2018 telah tiba di Jakarta pada hari Minggu (30/9). Itu pertanda pesta olah raga untuk penyandang disabilitas terbesar di Asia itu akan segera dibuka, dan Jakarta sebagai tuan rumah siap untuk menjamu para peserta yang berasal dari 42 negara.

Walaupun hanya memiliki waktu persiapan yang singkat yaitu sekitar dua tahun saja, Indonesia dinyatakan telah sangat siap untuk menggelar Asian Para Games 2018. Indonesia dipastikan akan menjadi  jadi tuan rumah dengan persiapan yang sangaat baik. Entah  dalam hal pelaksanaan, arena pertandingan, wisma atlet, hingga transportasi.

Komite Paralimpik Asia (APC) bahkan memuji kesiapan Indonesia sebagai tuan rumah dalam menyambut para atlet dan ofisial peserta Asian Para Games 2018. Pujian ini dilontarkan APC setelah empat negara peserta yakni, Indonesia, Afganistan, China dan Bahrain tiba di Jakarta, Minggu (30/9/2018) malam. Saat ini, romobongan keempat negara ini sudah menempati Wisma Para Atlet. Khusus tim Indonesia, seluruhnya datang dari Kota Solo tempat para atlet mengikuti pemusatan latihan sebelum bertolak ke Jakarta.

Selain mendapat pujian dari Negara peserta, Indonesia juga akan tercatat dalam sejarah penyelenggaraan Asian Para Games. Jakarta merupakan kota   yang ke tiga yang dipercaya sebagai tuan rumah , setelah yang pertama di Guangzhou China, dan yang ke dua di Incheon, Korea Selatan. Artinya Indonesia menjadi tuan rumah masih di masa awal diselenggarakannya pesta olah raga penyandang disabilitas nomor dua terbesar di dunia ini.

Keberhasilan Indonesia dalam Asian Games 2018 baik dari segi penyelenggaraan maupun perolehan medali tentunya dapat dijadikan sebagai motivasi, Baik bagi para atlet peserta Para Asian Games  yang  bertanding,  maupun bagi masyarakat untuk menjadi tuan rumah yang baik.

Pembukaan Asian Para Games 2018, yang akan berlangsung dari tanggal 6-13 Oktober, hanya tinggal 4 hari lagi. Diharapkan putra-putri terbaik bangsa di bidang olah raga bagi penyandang disabilitas, akan dapat mengukir sejarah dan mengulang sukses Asian Games 2018.

01
October


Indonesia kembali berduka. Gempa tektonik mengguncang Donggala, Sulawesi Tengah, serta  memicu gelombang tsunami yang menerjang Palu dan Donggala. Gempa bumi berkekuatan 7,4 Skala Richter ituterjadi di Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, pada Jumat, 28 September 2018, sekitar pukul 17.02  WIB.

Gempa yang disusul tsunami itu menyebabkan lebih dari 800 orang tewas dan ratusan lainnya terluka --menjadikan bencana tersebut sebagai salah satu yang paling tragis dalam sejarah Indonesia.

Pemerintah pusat segera turun tangan untuk membantu pemerintah daerah di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah, guna menangani korban terdampak gempa dan tsunami. Hal itu diperlukan mengingat bencana tersebut menyebabkan kehancuran infrastruktur secarasignifikan dan menghambat proses distribusi bantuan. Presiden Joko Widodo pun turun langsung memantau situasi terkini di beberapa titik yang terdampak bencana termasuk ke posko pengungsian dan Rumah Sakit.

Gempa bumi dan tsunami yang terjadi di Palu dan Donggala pun menjadi sorotan dunia, beberapa media asing menyorot mengenai betapa tsunami di Palu dan Donggala datang secara mengejutkan. Sementara yang lain memberitakan tentang jumlah korban tewas yang diperkirakan mencapai sekurang-kurangnya 1.000 jiwa --dengan hampir sekitar 800 jasad korban ditemukan di Palu, belum termasuk di wilayah Donggala dan lainnya yang sulit diakses. Di antaranya  terdapat 71 warga negara asing (WNA) yang menjadi korban gempa dan tsunami di Kota Palu dan Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah. Sebagian WNA masih belum diketahui keberadaannya. Kepala Pusat Data, Informasi, dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, sebagian besar WNA yang berada di Sulteng saat gempa Palu dan Donggala dilaporkan dalam kondisi aman. Beberapa turis asing itu juga telah dievakuasi ke Jakarta

Duka Palu dan Donggala tidak saja menjadi duka masyarakat Provinsi Sulawesi Tengah, namun juga menjadi duka seluruh bangsa Indonesia dan dunia. Ungkapan simpati dan turut berduka cita atas bencana yang menimpa Palu dan Donggala, bahkan tawaran bantuan kemanusiaan dari berbagai kalangan dan negara sahabat mulai berdatangan. Uni Eropa, misalnya, akan menyalurkan bantuan darurat sebesar1,5 juta Euro atau 25,97 miliar Rupiah untuk korban gempa bumi dan tsunami di Palu dan Donggala. Selain itu Amerika Serikat dan China juga turut menawarkan bantuan kepada pemerintah Indonesia.

Gempa bumi dan tsunami di Palu dan Donggala hendaknya semakin mempererat persaudaraan. Di tengah suhu politik yang mulai memanas menjelang pemilihan umum legislatif dan Pemilihan Presiden 2019, bangsa Indonesia hendaknya semakin bersatu, bersama-sama saling membantu mereka yang sedang dalam kesulitan. Karena duka Palu dan Donggala adalah  duka bersama.