02
April

 

Sekretaris Negara Amerika Serikat-AS, Mike Pompeo menyebut AS mempertimbangkan pelonggaran sanksi terhadap Iran dan negara-negara lain untuk membantu memerangi epidemi virus corona. Meski begitu, Pompeo tidak memberikan tanda konkret bahwa AS akan melakukannya. Komentar tersebut mencerminkan perubahan sikap Departemen Luar Negeri AS, yang dikritik pedas atas pemberian sanksi kepada negara yang ingin memberikan bantuan kepada Iran. Sekretaris Jenderal PBB sebelumnya meminta kepada AS untuk meringankan sanksi ekonomi AS terhadap Iran.

Berbicara kepada wartawan Pada Selasa Waktu setempat, Pompeo menekankan bahwa pasokan kemanusiaan dan medis dibebaskan dari sanksi yang diberlakukan kembali oleh Washington terhadap Teheran setelah Presiden Donald Trump mengabaikan perjanjian multilateral Iran pada 2015 untuk membatasi program nuklirnya. Namun, sanksi AS yang lebih luas menghalangi banyak perusahaan dalam memberikan bantuan kemanusiaan untuk Iran, salah satu negara yang paling terpukul oleh epidemi virus corona tersebut. Republika 

02
April

 

Di tengah badai infeksi dan kematian yang melanda Italia, satu komunitas besar warga Tiongkok justru tidak memiliki kasus Covid-19. Mereka justru menjadi bagian paling ketat menerapkan jaga jarak dan menjadi contoh warga yang taat pada peraturan. Sebanyak 50 ribu etnis China yang tinggal di kota Prato, dua bulan lalu menjadi sasaran penghinaan dan serangan kekerasan karena warga ketakutan akan penyebaran virus corona.

Lebih dari 360 keluarga atau sekitar 1.300 orang, terdaftar telah menempatkan diri mereka dalam isolasi diri dan menandatangani skema pengawasan kesehatan otoritas. Dengan pengawasan ketat, warga Tiongkok di Prato, Tuscan justru menunjukan sebaliknya. Di antara penduduk Tiongkok di Prato bahkan tidak menemui satu pun kasus penularan Covid-19.  Dikutip dari Worldometers Italia telah melaporkan sebanyak 105.792 kasus infeksi Covid-19. Sedangkan total kematian mencapai 12.428 orang dan menjadi tertinggi di seluruh dunia, melampaui Tiongkok dengan total kematian 3,305 orang pada Rabu (1/4). Republika

02
April

 

Komite Internasional Palang Merah (ICRC) pada Selasa (31/3) waktu setempat meminta Israel untuk mengurangi jumlah tahanan Palestina di penjara-penjara Israel karena wabah virus corona atau Covid-19. Palang Merah menilai saat ini yang menjadi tantangan terbesar bagi para tahanan adalah wabah corona. Virus corona adalah tantangan utama bagi otoritas penahanan (Israel), tetapi kewajibannya terhadap tahanan tetap terlepas dari kesulitan akibat krisis saat ini.

Hal itu dikatakan komite dalam sebuah pernyataan sebagaimana dilansir Anadolu Agency, Rabu (1/4). Palang Merah menyatakan pihaknya telah menyarankan otoritas penahanan di Israel dan wilayah yang diduduki untuk mempertimbangkan pengurangan jumlah tahanan. Palang Merah memahami keprihatinan keluarga para tahanan dan menambahkan mereka terus mengunjungi penjara untuk memastikan perawatan bagi tahanan Palestina. Pada Ahad lalu, Otoritas Palestina mendesak ICRC untuk campur tangan melindungi warga Palestina di penjara-penjara Israel dari virus Covid-19. Republika

01
April

 

Komoditas dan alat sanitasi seperti cairan sterilisasi tangan (hand sanitizer) dan masker masih cukup mudah ditemukan di Kamboja, sementara di Filipina, persediaan produk tersebut mulai terbatas sehingga otoritas setempat membatasi jumlah pembeliannya.  Demikian menurut keterangan perwakilan Republik Indonesia di masing-masing negara. Hal itu dikatakan Duta Besar RI untuk Kamboja Sudirman Haseng seperti dikutip Antara dari Jakarta, Selasa. Informasi serupa juga disampaikan oleh Sekretaris I Fungsi Konsuler Pendidikan Sosial dan Budaya (Pensosbud) Kedutaan Besar RI di Phnom Penh, Made Santi, pada Selasa.

Oleh karena itu, otoritas di Kamboja belum membatasi pembelian masker dan cairan sanitasi tangan, berkebalikan dengan kebijakan di beberapa negara, misalnya Filipina dan Italia. Di Filipina, persediaan masker dan hand sanitizer di sejumlah pertokoan terbatas, sehingga warga tidak dapat membeli bebas produk tersebut. Sementara itu, otoritas di Italia menetapkan tiap warga hanya dapat membeli dua sampai lima lembar masker per harinya. Antara