Papua merupakan hamparan hutan hujan tropis dan terdiri atas lembah-lembah yang curam dan pegunungan yang tinggi. Bahkan sebagian pegunungannya diselimuti oleh salju. Diantara lembah-lembah tersebut, terdapat sebuah gua yang misterius dan penuh pesona. Gua tersebut bernama Gua Lokale.
Gua Lokale terletak di desa Woslimo, Lembah Baliem, Kabupaten Jayawijaya, Papua. Gua ini pertama kali dibuka pada tahun 1992. Gua Lokale dipercaya sebagai gua terpanjang di dunia, karena hingga saat ini belum ditemukan ujung dari gua ini. Perjalanan paling jauh di dalam gua ini baru mencapai 3 km. Karena panjangnya gua ini, banyak kaum akademisi memperkirakan Gua Lokale dapat menembus hingga wilayah Jayapura.
meskipun gua ini tidak diketahui ujungnya, gua ini bukanlah tempat yang menyeramkan. Kesan menyenangkan akan mudah kita peroleh ketika kita memasuki gua ini. Salah satu yang membuat gua ini menyenangkan adalah beberapa titik pada dinding gua yang berongga menghasilkan suara yang merdu ketika diketuk.
Hanya dengan ketukan lembut saja, suara akan muncul. Suara yang terdengar adalah nada-nada yang beraturan dan dapat membentuk sebuah komposisi musik yang unik. Selain itu, karena di dalam gua ini sangatlah gelap, ketika masuk ke gua ini sangat disarankan untuk membawa senter.
Gua Lokale berjarak sekitar 25 Km dari kota Wamena. Akses menuju gua ini sudah cukup mudah karena jalan telah diaspal. Gua ini dapat diakses dengan kendaraan roda dua maupun roda 4. Gua Lokale ini terletak di tepi jalan poros Kabupaten, jadi tidak perlu berjalan jauh ataupun mendaki untuk sampai ke Gua Lokale.
Letaknya yang cukup strategis ini membuat Gua Lokale tempat wisata keluarga yang baik dan sering dikunjungi oleh berbagai kalangan.
Pelangi Nada edisi kali ini, kami hadirkan penyanyi berkebangsaan Indonesia, Bunga citra Lestari. Mengawali perjumpaan, saya hadirkan lagu berjudul “Pernah Muda”.
Bunga Citra Lestari mengawali kariernya dalam dunia hiburan di Indonesia sebagai aktris. Penyanyi yang akrab disapa BCL ini, sudah banyak membintangi berbagai judul sinetron dan juga film layar lebar. Karir BCL dalam dunia musik dimulai ketika lagunya yang berjudul “Ade Irma Suryani” dan “Aku Tak Mau Sendiri” menjadi hits. Setelah itu, pecinta musik di Indonesia lebih menanti BCL untuk berkarya sebagai penyanyi. Pendengar, sebelum membahas BCL lebih lanjut, mari kita nikmatiterlebih dahulu sebuah lagu berjudul “Tentang Kamu”.
BCL kerap mengisi soundtrack film dimana di ia juga menjadi salah satu tokoh dalam film itu sendiri. Salah satunya lagu yang telah anda dengarkan, “Tentyang Kamu”. Lagu ini merupakan lagu yang terdapat dalam album kedua BCL bertajuk “Tentang Kamu”. Lagu ini mengisahkan tentang seseorang yang baru menyadari bahwa ternyata diam-diam ia mencintai seseorang yang selama ini dekat dengannya. Berawal dari rasa penasaran akan sang pujaan hati yang tak bisa ditebak hingga akhirnya menimbulkan dan menumbuhkan rasa cinta dalam hatinya. Pendengar, menutup perjumpaan, saya hadirkan lagu yang juga menjadi soundtrack sebuah film yaitu “Cinta Pertama (Sunny)” dan lagu duet antara BCL dengan Ari Lasso berjudul “Aku Dan Dirimu”. Mengudaranya kedua lagu tersebut berarti mengakhiri kebersamaan kita dalam acara Pelangi Nada.
Pulau Halmahera, pulau terbesar yang ada di kepulauan Maluku punya berbagai pesona, baik alam maupun budayanya. Tentu diperlukan waktu yang tidak sedikit untuk mengelilingi seluruh pulau Halmahera. Karenanya, pengunjung pun mungkin akan kebingungan untuk memilih bagian mana yang harus dikunjungi.
Cara termudah untuk memilih adalah dengan mengikuti beragam acara yang diadakan, salah satunya Festival Teluk Jailolo. Sejak tahun 2009, Festival Teluk Jailolo menyajikan beragam primadona alamnya serta kearifan lokal di Halmahera Barat. Festival ini setiap tahunnya diadakan pada bulan April atau Mei.
di tahun 2018, Festival Teluk Jailolo kembali diadakan, tepatnya pada tanggal 3 sampai 5 Mei 2018. Tahun ini, Festival Teluk Jailolo disebut akan lebih meriah karena menyajikan rangkaian acara budaya, seni, dan kuliner khas Halmahera Barat.Secara umum, rangkaian acara Festival Teluk Jailolo berisikan Sasadu di Laut, Seni Budaya Moloku Kie Raha, Parade Budaya, Sigofi Ngolo, Orom Sasadu, Pagelaran Seni, Gelar Kuliner Makanan Khas Halmahera Barat, dan pameran.
rangkaian acara Festival Teluk Jailolo tentunya tidak boleh dilewatkan, salah satunya Sasadu di Atas Laut. Sasadu di atas laut merupakan seni pertunjukan kontemporer yang menggabungkan tarian dan musik tradisional dengan drama dan koreografi yang berakar pada budaya masyarakat Jailolo. Pertunjukan ini dipersembahkan secara langsung oleh masyarakat setempat, mulai dari koreografi, alat musik, busana, dan dandanannya.
Selain pertunjukan seni, pengunjung juga bisa menyaksikan ritual adat yaitu Orom Sasadu dan Sigofi Ngolo. Orom Sasadu adalah ritual syukur suku Sahu saat panen. Biasanya, ritual Orom Sasadu diadakan setiap bulan Januari dan Agustus. Kegiatannya cukup sederhana, yaitu makan bersama dan permainan musik khas Sahu. Sementara itu, Sigofi Ngolo adalah ritual membersihkan laut untuk menyingkirkan semua niat buruk dan meminta izin kepada alam sebelum memulai pelayaran dengan niat yang tulus. Saat Sigofi Ngolo berlangsung, kapal nelayan yang sudah didekorasi dan didoakan akan pergi mengelilingi pulau Babua, sebuah tempat suci.
Pergi ke Halmahera, tentunya tidak lengkap tanpa menikmati alamnya. Selain mengikuti Festival Teluk Jailolo 2018, pengunjung juga disarankan untuk mengunjungi berbagai pantainya. Ada lima pantai yang sayang untuk dilewatkan yaitu Pantai Tuada, Pantai Idamdehe, Pantai Babua, Pantai Marimbati, dan Pantai Galala. Akses menuju tempat Festival Teluk Jailolo 2019 tidaklah sulit. Pengunjung perlu naik pesawat hingga Bandara Sultan Baabulah, Ternate. Dari Ternate, pengunjung bisa naik kapal cepat ataupun kapal kayu menuju teluk Jailolo. Kemudian, karena acaranya berlangsung selama beberapa hari, pengunjung bisa tinggal sementara di penginapan dengan harga yang cukup terjangkau.sekian WarnaWarni kali ini. Kita jumpa lagi besok dengan topik menarik lainnya.
Sumatra Barat terkenal dengan keindahan alamnya。 Keindahannya tersebar di setiap kabupaten maupun kota. Salah satunya yang dijuluki “Negeri Seribu Danau”, yaitu Kabupaten Solok. Di sini terdapat beberapa danau dengan keindahan yang luar biasa, contohnya: Danau Kembar. Danau Kembar terletak di daerah Bungo Tanjung, Alahan Panjang, Kabupaten Solok, Sumatra Barat. Indah sekali pemandangan di sini, karena Danau Kembar berlatar belakang Gunung Talang dan bertahtakan rimbunnya kebun teh di Solok. Karena letaknya di dataran tinggi, maka daerah wisata ini memiliki udara yang sangat dingin.
di katakan Danau Kembar adalah karena letaknya saling berdekatan dan ke dua danau yang tampak identik ini berada di kawasan Bukit Barisan. Masyarakat Sumatra Barat mengenalnya dengan nama Danau Diateh yang berarti danau di atas dan Danau Dibawah. Jarak dari kota Padang, Sumatra Barat sekitar 60 Km. Jika anda ingin melihat kemiripan kedua danau tersebut, naiklah ke atas puncak bukit di antara Danau di Atas dan Danau di Bawah. Bukit tersebut masih bagian dari Bukit Barisan. Sedangkan bila anda ingin mengelilingi Danau di Atas, anda bisa ikut kapal motor yang disebut Kapal Motor Antarnagari yang biasa digunakan petani setempat. Pada hari Minggu atau libur nasional, kapal secara khusus melayani rute wisata. Sedangkan untuk Danau di Bawah, anda tidak bisa mengelilinginya.
seperti apakah danau Diatas dan danau Dibawah itu? Bagaimana posisinya? Apakah ada yang di atas dan ada yang di bawah? Yang jelas kedua danau ini saling berdekatan dan bisa dinikmati sekaligus. Ketika kita ada di Danau Dibawah, Danau Diatas seperti ada diatas bukit. Ketika kita ingin melihat Danau Diatas, kita bisa melihatnya di atas bukit atau titik yang sudah ada di sana. Memang agak susah untuk dimengerti. Olah karena itu , untuk menghilangkan rasa penasaran anda, lebih baik suatu saat anda langsung datang dan membuktikan sendiri keajaiban yang ada di tempat ini. Kedua danau ini memiliki air yang sangat jernih. Dari dekat kita seolah-olah bisa bercermin. Sedangkan dari kejauhan, airnya seperti berwarna biru.
apabila dari Kota Padang ingin berwisata ke Danau Kembar, diperlukan waktu kurang lebih hanya 1,5 jam . Dengan bus travel jurusan Alahan Panjang, Kabupaten Solok, Wisatawan akan dibawa menyusuri jalan berkelok-kelok sepanjang 60 Km. Sepanjang perjalanan, anda dapat melihat jurang terjal di kawasan Hutan Raya Bung Hatta. Menjelang Danau Kembar, panorama pedesaan dan kebun teh yang indah akan menyambut anda. Di sekitar danau Kembar anda juga bisa menemukan banyak penjual markisa, kesemek, strawberry dan terong belanda juga pedagang bunga dalam pot. Dan yang semakin membuat wisatawan akan betah berlama-lama adalah suara musik saluang. Saluang adalah alat musik tiup khas Minang.