Pelangi Nada edisi kali ini, akan menghadirkan lagu-lagu pop nostalgia dari Rafika Duri. nama Rafika Duri mulai dikenal di industri musik Indonesia pada tahun 1970-an. Namanya mulai terkenal sejak menyanyikan dua lagu ciptaan A. Riyanto yaitu “Hanya Untukmu” dan “Tertusuk Duri”. Tak hanya membuatnya dikenal masyarakat luas, Rafika Duri pun mendapat penghargaan Gayageum Awards pada Festival Lagu Internasional 1978 melalui lagu “Hanya Untukmu”. Lagu yang membuat penyanyi dengan sapaan Fika ini sukses besar, menceritakan tentang kisah seorang manusia yang tengah jatuh cinta. Setiap saat wajah yang dicintainya selalu terbayang.saya hadirkan kembali lagu berikutnya dari Rafika Duri, “Mengapa Harus Jumpa”.
Fika sebenarnya mulai terjun ke dunia tarik suara sejak usia 11 tahun. Kala itu, perempuan kelahiran Bangka 20 Januari 1960 ini menjadi juara I “pop singer” di Bangka. Sejak menjuarai kontes tersebut, Fika pindah ke Jakarta dan mengikuti kursus menyanyi. Setelah yakin akan kemampuannya dalam bernyanyi, Fika mengikuti kontes Bintang Radio dan Televisi tahun 1976. Saat itu, ia muncul bersama Harvey Malaiholo dan sama-sama berhasil keluar sebagai juara. Sejak itu, Fika dan Harvey Malaiholo sering berkolaborasi dan merilis beberapa lagu seperti “Cinta Pertama” dan “Permata Hati”. Lagu “Cinta Pertama” bercerita tentang seseorang yang masih memiliki rasa cinta terhadap cinta pertamanya meski tak lagi bersama. Sedangkan lagu “Permata Hati” bercerita tentang seseorang yang sangat mencintai pujaan hatinya hingga setiap malam ia merindukannya.
Dalam edisi Warna Warni kali ini saya sajikan informasi mengenai Tomohon International Flower Festival ke-8. .
Tomohon, salah satu kota di provinsi Sulawesi Utara lokasinya sekitar 22 kilometer ke arah timur dari Manado, ibukota Provinsi Sulawesi Utara. Kota ini berada di ketinggian kira-kira 700 hingga 800 meter diatas permukaan laut dan diapit oleh 2 gunung berapi aktif, yaitu Gunung Lokon dan Gunung Mahawu, sehingga Tomohon punya kondisi tanah yang subur dan cuaca yang relatif sejuk. Hal inilah yang menjadi faktor pendukung masyarakat Tomohon membudidayakan berbagai tanaman bunga. Karena produksi bunganya yang besar dengan kualitas baik, pemerintah kota Tomohon mencitrakan dirinya sebagai kota bunga, sehingga samapi saat ini, Tomohon dikenal sebagai Kota Bunga.
Mengukuhkan diri sebagai kota Bunga, tiap tahunnya Tomohon menggelar festival bunga bertajuk Tomohon International Flower Festival (TIFF). TIFF 2018 digelar dalam upaya mempromosikan Tomohon yang semakin dikenal wisatawan sebagai pusat industri bunga terbesar di Indonesia, serta tujuan wisata lingkungan, ecotourism maupun agrotourism. Tahun ini, festival bunga ini akan digelar kembali pada 8 hingga 10 Agustus 2018 di Tomohon. Acaranya sudah diluncurkan tanggal 9 Juli kemarin oleh Menteri Pariwisata, Arief Yahya. Menteri Pariwisata mengatakan penyelenggaraan event TIFF 2018 masuk dalam 100 Wonderful Events Indonesia 2018 dan memiliki kualitas berstandar nasional dengan benchmarking festival bunga internasional Pasadena, Amerika Serikat, yang sudah lama mendunia. Arief Yahya berharap, ke depan festival bunga ini akan semakin banyak menarik peserta dari mancanegara. Dilaporkan bahwa terjadi kenaikan wisatawan secara signifikan tiap tahunnya saat acara tersebut. Dari tahun 2016 hingga 2017, wisatawan mancanegara yang datang untuk TIFF dari 26.441 menjadi 39.000 orang. Untuk acara TIFF tahun ini ditargetkan kunjungan 90.000 wisatawan mancanegara (wisman) dan pergerakan 500.000 wisatawan nusantara (wisnus).
TIFF 2018 mengangkat tema ‘Beautiful Tomohon, Sing with Flowers', untuk menegaskan bahwa Tomohon sebagai kota bunga memiliki alam yang indah yang dikaruniai banyak gunung, danau, dan air terjun. Tahun ini kontingen karnaval dari negara lain yang sudah ikut serta sudah ada 19 negara. Terdiri dari 11 negara anggota Council of Asian Flower Exhibition (CAFÉ), ditambah 8 lainnya mulai Ceko, Nepal, Pakistan, Jepang, Kazakhstan, dan Georgia. Rombongan festival dibatasi 30 kendaraan sepanjang 10 kilometer, untuk menjaga kualitas agar tidak terlalu panjang. Tempat yang digunakan masih di Lapangan Kota Tomohon, eks Rindam dengan latar Gunung Lokon. Rangkaian acara TIFF 2018 meliputi Tournament of Flowers (Flower Parade) dan Flower Fashion Carnival yang akan berlangsung di Jalan Protokol Kota Tomohon pada 8 Agustus 2017. Selain itu akan digelar pula Pameran Tourism, Trade, Investment, and Floriculture Expo serta Pagelaran Seni dan Budaya Nusantara di Panggung Pameran Stadion Babe Palar Tomohon 7 hingga 12 Agustus 2018.
Hari ini akan memperkenalkan Pantai Bul-Bul. Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara, akan menjadi salah satu dari 51 kabupaten dan kota di Indonesia yang disinggahi kirab obor Asian Games 2018. Untuk kawasan ini kegiatan akan dipusatkan di Pantai Lumban Bul-Bul. Replika obor Asian Games itu akan datang dari Provinsi Aceh. Kemudian obor akan diinapkan di rumah persinggahan Bung Karno di Parapat, Kabupaten Simalungun. Dipilihnya Pantai Bul-Bul sebagai pusat acara kirab obor di Sumatera Utara merupakan keputusan dari Inasgoc (Asian Games 2018 Organizing Committee ). Pantai Bul-Bul dipilih mengingat pantai tersebut berada di kawasan perairan Danau Toba yang merupakan ikon wisata terbesar di Sumatera Utara.
Edisi Pesona Indonesia kali ini, akan memperkenalkan kepada anda Pantai Bul-Bul, yang menjadi salah satu lokasi kirab Obor Asian Games 2018. Pantai Lumban Bul-Bul atau dikenal juga pantai Bul-Bul terletak sekitar 2 kilometer dari Balige, kota kecil di dekat Danau toba, tepatnya berada di Desa Bulbul Lumban. Pantai ini menjadi ikon pantai di tengah keindahan danau Toba yang kaya akan pemandangan perbukitan dan pepohonan. Akses menuju pantai ini sangat mudah. Dari bandara Silangit, pantai Bul-Bul bisa ditempuh selama kurang lebih 30 menit menggunakan transportasi darat.
Untuk masuk ke pantai Bul-Bul, anda tidak perlu membayar tiket masuk. Anda cukup membayar parkir kendaraan Rp 5.000 hingga Rp 10.000 per kendaraan, dan gubuk untuk istirahat sekitar Rp 20.000 hingga Rp 25.000. Masuk ke pantai Bul-Bul, anda akan langsung melihat hamparan pantai yang bersih dan landai sepanjang 800 meter. Pantai ini berair tawar dan memiliki kedalaman air hanya sebatas pinggang. Jadi anda tak perlu khawatir akan tenggelam ketika berenang disini. Menariknya, di pantai ini anda juga bisa bermain prosotan yang langsung meluncur ke daerah air yang dangkal. Selain itu, di pantai ini terdapat tangga untuk melompat dan jembatan yang bisa dijadikan sebagai spot foto di tengah air. Ketika sore menjelang, jangan lewatkan juga keindahan matahari tenggelam di pantai Bul-bul.
Pantai Bul-Bul menyedikan berbagai fasilitas bermain serta wahana menyenangkan yang disukai oleh banyak orang terutama anak-anak dan remaja. Seperti Banana Boat, Perahu atau Solu-solu dan Kapal yang dapat disewa untuk berkeliling disekitar Danau Toba. Bukan hanya itu, Pantai Bul-Bul juga memiliki fasilitas bermain bagi anak-anak seperti ayunan, papan loncat, dan lain sebagainya. Di sekitar Pantai Bul-Bul juga terdapat rumah-rumah para warga setempat yang dijadikan sebagai homestay bagi anda yang ingin bermalam.
Penyakit kardiovaskular yang berhubungan dengan jantung dan pembuluh darah menduduki peringkat pertama sebagai penyakit yang menyebabkan kematian. Berdasarkan data WHO, 37 % kematian di Indonesia disebabkan karena penyakit jantung dan pembuluh darah. Penyakit ini terjadi karena dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti tekanan darah tinggi, kolestrol, diabetes dan juga pola hidup tidak sehat seperti merokok.
Jika Anda termasuk para penderita penyakit jantung, maka karya mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Jawa Timur ini menjadi sangat penting. Bahkan direkomendasikan untuk dipakai bagi para penderita penyakit jantung dimana pun berada. Inovasi itu berbentuk Gelang Monitoring Tingkat Kelelahan Tubuh, atau disingkat menjadi Gering
Tiga mahasiswa yang mengembangkan Gering adalah Elysa Nensy Irawan, Rivanul Luqman Pradana, dan Ulya Farahdina. Menurut Elysa, Gering merupakan bagian dari Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) ITS. Gering didesain menyerupai gelang selebar 5 sentimeter yang dipasang pada pergelangan tangan agar mudah digunakan oleh pengguna ketika beraktivitas.
Pada gelang ini terdapat tiga buah sensor yang digunakan. SHT11 untuk mendeteksi suhu tubuh, sensor oxymeterpulse untuk mendeteksi denyut nadi, dan sensor MAX30100 untuk mendeteksi kadar oksigen, serta LED (Light Emitting Diodes). Hasil pembacaan dari sensor-sensor tersebut, akan diolah menggunakan "Neural Network" yang terintegrasi dalam android untuk pengklasifikasian data menjadi normal, lelah, serta sangat lelah. Data yang terukur oleh sensor ditampilkan pada aplikasi android bernama GeringApp.
Karena serangan jantung bersifat mendadak, menurut Elysa selaku ketua tim dan juga mahasiswi Departemen Fisika ITS, maka penting untuk menambahkan GPS. GPS sendiri kependekan dari Global Positioning System, merupakan sistem navigasi berbasis satelit. Penambahan Sistem ini bertujuan agar kerabat dapat langsung mengetahui posisi penderita jika terdapat tanda-tanda serangan jantung.
Apabila pengguna berada dalam kondisi sangat lelah, maka GeringApp akan menampilkan Warning Notification dan mengirimkan pesan kepada nomor ponsel kerabat yang telah didaftarkan pada GeringApp. Warning Notification ini berisi data denyut nadi, suhu tubuh, kadar oksigen, dan lokasi pengguna.
Dengan adanya inovasi Gering ini, diharapkan dapat membantu pemerintah untuk meningkatkan angka kesejahteraan masyarakat dengan cara menekan angka kematian akibat serangan jantung.