Hari ini akan memperkenalkan kepada anda Mendoan. Dalam rangka memperingati HUT Kemerdekaan RI ke -73, 25 Agustus kemarin, Hotel Meotel Purwokerto bersama Pemerintah Kabupaten Banyumas dan Korem 071 / Wijayakusuma Banyumas menggelar acara menggoreng mendoan sebanyak 17.818 dalam waktu 73 menit dan makan mendoan masal. Kegiatan ini memecahkan rekor dunia terbaru menggoreng mendoan dan makan mendoan terbanyak. Sebanyak 45 tim dikerahkan untuk memasak 17.818 mendoan. Satu tim rata-rata menggoreng 400 mendoan. Dari acara ini, diharapkan bisa memperkenalkan mendoan sebagai makanan khas Banyumas kepada dunia agar sejajar dengan Rendang, Sate, Nasi Goreng, dan kuliner Indonesia lainnya yang telah populer .Kata mendoan berasal dari bahasa Banyumasan, yakni mendo yang berarti setengah matang atau lembek. Mendoan berarti memasak dengan minyak panas yang banyak dengan cepat sehingga masakan tidak matang benar. Bahan makanan yang paling sering dibuat mendoan adalah tempe dan tahu. Namun tempe lebih sering dibuat menjadi mendoan. Bahan utama dari mendoan adalah tempe atau tahu, tepung terigu, daun bawang dan bumbu-bumbu, seperti bawang putih, pala, ketumbar dan merica. Sebelum tempe digoreng, terlebih dahulu tempe dipotong tipis-tipis, kemudian menyiapkan adonannya, dimana tepung terigu dicampur air dan bumbu-bumbu. Kemudian tempe dimasukkan ke dalam adonan lalu digoreng. Menggoreng tempe tidak perlu lama. Jika adonan tepungnya mulai sedikit berubah warna, tempe mendoan bisa segera diangkat dan ditiriskan.Inilah keunikan mendoan, dimana tempe digoreng tidak sampai kering, melainkan masih basah dan lunak. Rasanya gurih dan renyah. Mendoan disajikan dalam keadaan panas disertai dengan cabe rawit atau sambal kecap. Mendoan dapat dijadikan sebagai lauk. Dimakan bersama nasi panas, akan terasa nikmat. Atau mendoan juga bisa dinikmati sebagai makanan ringan untuk menemani minum teh atau kopi saat pagi atau sore hari.
di wilayah Banyumas, tempe yang digunakan untuk mendoan adalah jenis tempe bungkus yang lebar tipis, satu atau dua lembar perbungkus. Tempe mendoan mudah dijumpai di warung-warung tradisional di wilayah eks karesidenan Banyumas dan Tegal. Untuk wilayah Banyumas, anda dapat membeli oleh-oleh mendoan tempe di daerah Sawangan, Purwokerto, yang merupakan pusat jajanan khas Purwokerto. Selain itu, rasanya yang enak membuat mendoan menyebar hingga ke luar daerah Banyumas. Tempe Mendoan dapat ditemui di kota-kota besar Jawa Tengah, bahkan hingga ke Jakarta. Harganya juga relatif murah, sebesar Rp. 2.500 hingga Rp. 5.000 per potong.
Edisi kali ini, akan memperkenalkan salah satu destinasi wisata dari Yogyakarta.
Kabupaten Bantul, Yogyakarta terletak berdekatan dengan samudera Hindia. Jadi, tidak heran jika banyak pantai menawan di tempat ini. Selain karena deburan ombak dan pasirnya yang berwarna hitam, akses menuju lokasi wisata di Bantul yang mudah dijangkau membuat Bantul menjadi tempat wisata favorit wisatawan. Salah satu destinasi favorit di bantul adalah Pantai Pandansari.
Pantai Pandansari berada di Desa Patehan, Gadingsari, Sanden, Bantul. Pantai ini berada di deretan pantai lain seperti Pantai Goa Cemara, Pantai Samas, Pantai Pandansimo, dan Pantai Kuwaru. Lokasi ini dapat ditempuh dari kota Yogyakarta dengan jarak sekitar 30 km. Waktu yang dibutuhkan dalam perjalanan tersebut sekitar 1,5 jam. Walau akses menuju ke lokasi wisata ini cukup mudah, angkutan umum yang dapat mencapai lokasi Pantai Pandansari masih belum tersedia. Jadi sebaiknya wisatawan membawa atau menyewa kendaraan.
nama Pandansari berasal dari kondisi di sekitar pantai. Di pantai ini banyak pohon pandan yang tumbuh liar. Meski pantai ini kalah pamor dengan pantai-pantai di sekitarnya, kondisi dari pantai ini sendiri lebih bersih dan rapi jika dibandingkan dengan pantai-pantai di sekitarnya. Berkunjung ke Pantai Pandansari pada pagi hari, Anda akan menemukan warga sekitar memancing di tempat ini. Wisatawan pun diperbolehkan untuk ikut memancing, namun harus berhati-hati karena ombaknya besar dan ada karang yang cukup banyak.Pantai Pandansari menjadi satu-satunya pantai di Yogyakarta yang memiliki mercusuar. Mercusuar setinggi kurang lebih 40 meter ini memiliki anak tangga melingkar yang dapat dinaiki hingga ke puncaknya. Mercusuar tersebut bernama Mercusuar Kalajivamasti yang dibangun pada tahun 1996 dan baru digunakan pada tahun 1997 sebagai tanda atau rambu dan penerangan bagi kapal yang berlayar di malam hari. Untuk dapat masuk dalam mercusuar ini, biaya yang dikenakan hanya sebesar Rp 5.000 saja.
puas bermain di pantai dan mengintip pantai dari puncak mercusuar, wisatawan dapat beristirahat di dalam hutan cemara yang membentang membentengi Pantai Pandansari. Di tempat ini wisatawan juga dapat menikmati bekal ataupun berburu foto dengan latar yang indah.
Cemara yang memenuhi bibir pantai menciptakan suasana sejuk dan asri. Jika berkunjung saat musim hujan, pohon cemara akan memiliki daun yang lebat dan berwarna hijau. Sedangkan jika musim kemarau, seluruh daunnya akan rontok dan meninggalkan ranting-rantingnya yang berwarna kecoklatan. Berada di dalam hutan cemara ini serasa menikmati keindahan musik gugur khas Negara Jepang.
Hari ini akan memperkenalkan kepada anda Ritual Kewur Uwi.
uwi adalah sejenis ubi-ubian yang bisa dimakan. Warnanya putih dan berserabut. Tanaman ini begitu populer di Nusa Tenggara Timur. Sebelum mengenal tanaman padi, warga petani di seluruh Manggarai Raya, Nusa Tenggara Timur sudah mengenal tanaman uwi sebagai makanan pokok. Sebagai makanan pokok, awalnya masyarakat setempat mengolah tanaman uwi yang tumbuh di hutan. Kini, warga petani sudah menanam tanaman Uwi yang tersebar di seluruh ladang di kampung-kampung di Manggarai Raya. Selain dimanfaatkan sebagai bahan makanan pokok, uwi juga dimanfaatkan sebagai bahan utama ritual Kewur uwi.
Ritual Kewur Uwi merupakan ritual tahunan yang diwariskan leluhur di seluruh warga kampung Paua, Mangarai Raya. Ritual Kewur Uwi atau tapa uwi merupakan tanda dimulainya panen padi ladang yang tersebar di lereng dan bukit di sekitar kampung. Padi di ladang tak bisa panen apabila belum dilaksanakan ritual Kewur Uwi. Seluruh petani di Kecamatan Elar Selatan taat terhadap ritual ini. Ritual Kewur Uwi dilaksanakan setiap April dalam kalender pertanian dari warga setempat. Ritual ini digelar secara massal di seluruh kampung di kecamatan Elar Selatan. Warga setempat menggelarnya satu hari saja dan digelar dari rumah ke rumah.
Saat Ritual Kewur Uwi, tanaman uwi dibakar untuk disajikan. Tidak hanya uwi saja yang disajikan, warga setempat juga menyajikan ghan rupang. Ghan Rupang merupakan makanan yang dibungkus dengan daun bambu muda.Rupang merupakan makanan tradisional dari berbagai suku di wilayah Kecamatan Elar Selatan. Rupang selalu dihidangkan saat dilangsungkan ritual kewur uwi. Sebelum uwi dan rupang dinikmati, tetua adat akan mendoakan makanan tersebut. Saat ritual kewur uwi berlangsung, perempuan dilarang makan, kecuali kaum laki-laki. Selain itu, warga dilarang menabuh gendang dan gong di rumah adat setempat. Menabuh gendang dan gong bisa dilaksanakan apabila ritual tersebut sudah selesai.
Selain tanda dimulainya panen padi, Ritual Kewur Uwi merupakan warisan leluhur warga Elar Selatan untuk menghormati alam semesta, nenek moyang maupun Sang Pencipta kehidupan yang memberikan makanan pokok bagi warga setempat sebelum mengenal nasi.Ritual-ritual di Manggarai Timur memang selalu berhubungan dengan alam, leluhur dan Sang Pencipta Kehidupan. Hingga kini ritual tersebut terus dilestarikan dan bahkan menjadi daya tarik wisata di Manggarai Raya.
Hari ini akan memperkenalkan kepada anda Ritual Kewur Uwi.
uwi adalah sejenis ubi-ubian yang bisa dimakan. Warnanya putih dan berserabut. Tanaman ini begitu populer di Nusa Tenggara Timur. Sebelum mengenal tanaman padi, warga petani di seluruh Manggarai Raya, Nusa Tenggara Timur sudah mengenal tanaman uwi sebagai makanan pokok. Sebagai makanan pokok, awalnya masyarakat setempat mengolah tanaman uwi yang tumbuh di hutan. Kini, warga petani sudah menanam tanaman Uwi yang tersebar di seluruh ladang di kampung-kampung di Manggarai Raya. Selain dimanfaatkan sebagai bahan makanan pokok, uwi juga dimanfaatkan sebagai bahan utama ritual Kewur uwi.
Ritual Kewur Uwi merupakan ritual tahunan yang diwariskan leluhur di seluruh warga kampung Paua, Mangarai Raya. Ritual Kewur Uwi atau tapa uwi merupakan tanda dimulainya panen padi ladang yang tersebar di lereng dan bukit di sekitar kampung. Padi di ladang tak bisa panen apabila belum dilaksanakan ritual Kewur Uwi. Seluruh petani di Kecamatan Elar Selatan taat terhadap ritual ini. Ritual Kewur Uwi dilaksanakan setiap April dalam kalender pertanian dari warga setempat. Ritual ini digelar secara massal di seluruh kampung di kecamatan Elar Selatan. Warga setempat menggelarnya satu hari saja dan digelar dari rumah ke rumah.
Saat Ritual Kewur Uwi, tanaman uwi dibakar untuk disajikan. Tidak hanya uwi saja yang disajikan, warga setempat juga menyajikan ghan rupang. Ghan Rupang merupakan makanan yang dibungkus dengan daun bambu muda.Rupang merupakan makanan tradisional dari berbagai suku di wilayah Kecamatan Elar Selatan. Rupang selalu dihidangkan saat dilangsungkan ritual kewur uwi. Sebelum uwi dan rupang dinikmati, tetua adat akan mendoakan makanan tersebut. Saat ritual kewur uwi berlangsung, perempuan dilarang makan, kecuali kaum laki-laki. Selain itu, warga dilarang menabuh gendang dan gong di rumah adat setempat. Menabuh gendang dan gong bisa dilaksanakan apabila ritual tersebut sudah selesai.
Selain tanda dimulainya panen padi, Ritual Kewur Uwi merupakan warisan leluhur warga Elar Selatan untuk menghormati alam semesta, nenek moyang maupun Sang Pencipta kehidupan yang memberikan makanan pokok bagi warga setempat sebelum mengenal nasi.Ritual-ritual di Manggarai Timur memang selalu berhubungan dengan alam, leluhur dan Sang Pencipta Kehidupan. Hingga kini ritual tersebut terus dilestarikan dan bahkan menjadi daya tarik wisata di Manggarai Raya.
Hari ini akan memperkenalkan Gua Belanda di Jawa Barat. Jawa Barat, terutama Bandung menyimpan banyak sekali potensi wisata mulai dari wisata kuliner, wisata alam, hingga wisata sejarah. Tidak hanya pemandangan alamnya yang indah, Bandung juga menyimpan banyak lokasi bersejarah misalnya Gua Belanda yang berada di kawasan Taman Hutan Raya Juanda.
Gua Belanda merupakan gua peninggalan zaman penjajahan Belanda yang dulunya digunakan untuk terowongan Pembangkit Listrik Tenaga Air atau PLTA. Pada masa pendudukan Belanda, tepatnya tahun 1918, dibangun PLTA pertama di Indonesia yaitu PLTA Bengkok. Di dalam terowongan untuk PLTA ini terdapat sekitar 15 lorong dan beberapa ruangan seperti Ruang Kamar untuk istirahat para tentara Belanda, Ruang Interogasi, dan Ruang Tahanan.Gua Belanda memiliki panjang sekitar 144 meter. Selain untuk kegiatan militer, gua ini juga pernah digunakan untuk stasiun radio Belanda sebagai pusat komunikasi tentara Belanda. Hal ini dilakukan untuk mencegah perlawanan yang dilakukan oleh tentara Belanda.setelah kemerdekaan Indonesia, gua ini pernah digunakan sebagai gudang mesiu oleh tentara Indonesia. Pada tanggal 14 Januari 1985, Gua Belanda dijadikan tepat wisata dan menjadi tujuan wisata bagi wisatawan lokal maupun asing.Untuk menuju Gua Belanda yang berada di Taman Hutan Raya Juanda ini, anda dapat menggunakan kendaraan pribadi dan membayar biaya parkir kendaraan seharga Rp. 5.000 untuk motor, dan Rp. 10.000 untuk mobil. Namun anda juga dapat menggunakan kendaraan umum untuk menuju Taman Hutan Raya Juanda yang berada di Dago Pakar. Setelah sampai di pintu masuk Taman Hutan Raya, anda dapat berjalan kaki kurang lebih 1km untuk mencapai Gua Belanda.
Di Indonesia, tepatnya di pulau Jawa terdapat banyak sekali wisata yang memacu adrenalin seperti tubing, rafting dan body rafting. Di Pekalongan, Jawa Tengah misalnya, ada tempat wisata yang disebut Black Canyon . Black Canyon atau Kedung Sipingit, merupakan salah satu tempat wisata alam yang berada di Desa Kayu Puring, Kecamatan Petungkriyono, Pekalongan. Tempat wisata ini menawarkan wisata yang dapat memacu adrenalin dengan menyusuri aliran sungai yang cukup deras dengan air yang jernih berwarna hijau kebiruan, serta disisinya dikelilingi oleh tebing-tebing hitam besar. Hal ini akan membuat terpesona bagi yang melihatnya. di Black Canyon ini pengunjung bisa melakukan banyak kegiatan seperti memancing, river tubing, trekking sampai body rafting. Dengan membayar 100 Ribu Rupiah anda sudah bisa menikmati banyak fasilitas di Black Canyon ini, seperti minuman selamat datang, makan siang , helm, pelampung , instruktur atau guide , sertifikat dan juga kendaraan menuju start point. Karena tempat wisatanya masih berupa alam bebas dan rutenya juga cukup sulit, maka dibutuhkan pemandu wisata atau guide. Mereka sangat diperlukan demi keamanan pengunjung dan rombongan.Aliran air di Kedung Sipingit ini berasal dari sungai Welo. Aliran sungai Welo sendiri menawarkan sensasi kekuatan arus dengan level 3 yang cocok untuk pemula maupun yang sudah professional. Untuk sekali Tubing trip hanya dibatasi minimal 5 sampai 20 orang. Semua itu demi kenyamanan dan keamanan wisatawan. Selama 4 jam pengunjung anda akan dimanjakan dengan pemandangan alam yang sangat luar biasa indahnya dengan hamparan hutan luas dan udara yang masih terasa sejuk. Sensasi yang anda rasakan saat river tubingdi sungai Welo yang arusnya cukup deras akan memacu adrenalin dan membuat keseruan wisata anda semakin lengkap.
Tempat ini sangat cocok untuk pengunjung yang suka dengan tantangan dan untuk menguji adrenalin. Tetapi bagi yang takut tantangan, disarankan jangan ikut mencoba wahana ini, sebaiknya cukup melihat saja. dari pusat kota Pekalongan menuju tempat lokasi wisata Black Canyon atau Kedung Sipingit berjarak 34 Kilometerdan membutuhkan waktu kurang lebih 1 jam 30 menit. Setelah sampai di depan gapura “Selamat Datang Ekowisata Petungkriyo”, para pengunjung selanjutnya menuju ke desa Kayu Puring dengan jarak 5 Km hingga sampai di basecampu river tubing welo river Kedung Sipingit。Karena memang tempat ini masih berada di alam bebas dan masih asri, dengan arus sungai yang deras dan tebing-tebing curam, maka demi kenyamanan bersama kita harus menjaga dan melestarikan alam dengan menjaga kebersihan dan tidak membuang sampah sembarangan。
Keindahan alam di Jawa Tengah tidak kalah dengan daerah lainnya yang ada di Indonesia. Sebut saja Karanganyar, ada sebuah air terjun yang sudah cukup terkenal yaitu Grojogan Sewu. Namun, ternyata masih ada satu lagi keindahan alam berupanair terjun yang tersembunyi disini. Namanya adalah Air Terjun Jumog. Air Terjun Jumog kerap disebut sebagai surga yang tersembunyi di Karanganyar. Dikatakan demikian karena letaknya yang berada di balik bukit yang tertutup belukar. Destinasi wisata ini awalnya tidak banyak dikunjungi oleh wisatawan. Namun atas kesadaran warga setempat, jalur menuju lokasi ini dipermudah. Karena itu, kini Air Terjun Jumog menjadi salah satu wisata andalan yang menambah pendapatan penduduk.
di kawasan Air Terjun Jumog, terhampar pemandangan hijau dan pepohonan tinggi yang merupakan perpaduan sempurna. Ditambah suara gemericik air yang menenangkan hati kala menuruni 116 anak tangga hingga sampai ke air terjun. Setelah menuruni tangga, sekitar beberapa meter dari air terjun, ada jembatan kecil. Tempat ini adalah spot yang paling pas untuk menikmati panorama sekitar yang mempunyai ketinggian 30 meter dengan debit air yang cukup deras. Derasnya air terjun menjadikan angin yang berhembus di dekat air terjun terasa kencang.
fasilitas di Air Terjun Jumog terbilang cukup lengkap. Sudah tersedia arena permainan anak, kolam renang, gazebo, area untuk istirahat dan rumah makan. Di sekitar kawasan destinasi wisata ini juga ada beberapa rumah warga yang biasa dijadikan home stay. Tarif home stay cukup bervariasi, mulai dari 50 ribu sampai 250 ribu rupiah per malam.
Air Terjun Jumog terletak di Dusun Berjo, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar, Provinsi Jawa Tengah. Bagi wisatawan yang ingin berkunjung ke tempat ini, arahkan kendaraan anda menuju arah Grojogan Sewu. Setelah sampai terminal Karangpandan, ambil jalur menuju Ngargoyoso. Dari sini sudah banyak petunjuk arah yang akan membantu wisatawan sampai di Air Terjun Jumog.
Gorontolo, provinsi di pulau Sulawesi ini terkenal akan keindahan alamnya. Sesuai dengan julukannya “The Hidden Paradise”, kota ini menawarkan keindahan alam yang mengagumkan. Mulai dari wisata pantai, air terjun, budaya maupun makanannya yang sangat beragam. Wilayahnya yang berada di kepulauan tidak heran menawarkan banyak sekali wisata pantai yang bisa dikunjungi. Salah satunya Pantai Olele. Berjarak sekitar 20 kilometer dari pusat Kota Gorontalo, Pantai Olele di Desa Olele, Kecamatan Kabila Bone, Kabupaten Bone Bolango relatif mudah dijangkau. Pantai dengan aktivitas nelayan yang cukup padat ini menawarkan pemandangan yang indah, khususnynya bawah laut pantai ini.
Pantai Olele merupakan pintu gerbang menuju Taman Laut Olele. Berkunjung kesana, anda dapat menemukan pantai dengan pasir putih dan terumbu karang yang indah hingga keindahan biota laut. Pantai ini memiliki terumbu karang dan ekosistem laut yang masih terjaga. Bahkan sebagian biota laut memiliki kekhasan yang tidak dijumpai di kawasan pesisir lain. Karenanya, pantai ini merupakan lokasi yang tepat bagi anda pencinta diving dan snorkeling. Jika ingin snorkeling atau diving, di Pantai Olele tersedia jasa sewa alat snorkeling dan menyelam. Instruktur serta guide berpengalaman siap pula menemani eksplorasi surga bawah laut anda.
Setidaknya, ada sembilan spot (titik) diving di Olele. Masing-masing titik memiliki keindahan tersendiri. Di antaranya, Goa Jin, yaitu kawasan terumbu karang yang berbentuk goa. Beragam ikan kecil aneka warna ikut menghiasi keindahan lokasi Goa Jin. Selain Goa Jin, ada spot yang tidak kalah indahnya. Namanya Salvador Dali. Spot tersebut merupakan area yang memiliki rongga terumbu karang yang menawan. Konon, nama Salvador Dali diberikan karena mirip lukisan Salvador Dali, seorang pelukis terkenal. Tempat lainnya juga tidak kalah indah. Ada spot yang karangnya berbentuk seperti tiang serta bunganya berbentuk seperti sarang lebah. bagi anda yang tak bisa diving, anda bisa menyewa perahu kaca. Perahu tersebut merupakan buatan penduduk yang siap membawa wisatawan yang hendak mengarungi perairan untuk menikmati keindahan terumbu karang dengan warna-warni, jenis ikan, dan biota laut lain. Bagi anda yang ingin bermalam, sayangnya di pantai Olele tidak tersedia penginapan. Anda bisa menginap di rumah penduduk.
Edisi kali ini, akan memperkenalkan salah satu salah satu kuliner legendaris dari Jawa Barat. Indonesia tidak hanya kaya akan tradisi dan budayanya tapi juga kaya akan ragam kulinernya. Kuliner di Indonesia seakan tidak ada habisnya karena semakin bermunculan kuliner baru yang unik. Meski demikian, kuliner legendarisnya masih tetap ada hingga sekarang. Salah satunya Colok Gembrung, kuliner legendaris yang berasal dari Ciamis, Jawa Barat.nama Colok Gembrung berasal dari Bahasa Sunda yaitu ‘colok’ dan ‘gembrung’. Colok berarti tusuk, sedangkan gembrung merujuk pada bunyi alat musik tabuh yang terbuat dari kulit sapi, contohnya yaitu bedug. Nama Colok Gembrung memang berkaitan dengan bahan pembuatannya yaitu kulit sapi yang dicolok. Selain Colok Gembrung, kuliner ini juga dikenal dengan nama sate jepret atau sate kikil.Colok Gembrung ini berbahan dasar dari kulit sapi. Bahan kulit sapi dibakar sebentar kemudian direbus agar empuk. Setelah itu dipotong-potong dan ditusuk dengan lidi kelapa. Lalu dilumuri bumbu galendo (olahannampas kelapa yang dimasak), bawang merah, bawang putih, ketumbar, daun salam, sereh, gula, dan garam. Proses memasak dan juga bumbu tersebut membuat tekstur Colok Gembrung ini bertekstur sedikit kenyal dengan citarasa gurih.Colok Gembrung cukup mudah ditemui di Ciamis. Meski demikian, kuliner legendaris ini tidak selalu ada di semua tempat. Kuliner ini dapat ditemui di pedagang kaki lima, pasar, penjual sayur, warung kecil, dan kantin sekolah. Sedangkan di restoran besar biasanya tidak menjual menu Colok Gembrung ini. Harga Colok Gembrung relatif murah yaitu Ro 5.000 per 10 tusuk.
Edisi kali ini, akan memperkenalkan salah satu salah satu kuliner legendaris dari Jawa Barat. Indonesia tidak hanya kaya akan tradisi dan budayanya tapi juga kaya akan ragam kulinernya. Kuliner di Indonesia seakan tidak ada habisnya karena semakin bermunculan kuliner baru yang unik. Meski demikian, kuliner legendarisnya masih tetap ada hingga sekarang. Salah satunya Colok Gembrung, kuliner legendaris yang berasal dari Ciamis, Jawa Barat.nama Colok Gembrung berasal dari Bahasa Sunda yaitu ‘colok’ dan ‘gembrung’. Colok berarti tusuk, sedangkan gembrung merujuk pada bunyi alat musik tabuh yang terbuat dari kulit sapi, contohnya yaitu bedug. Nama Colok Gembrung memang berkaitan dengan bahan pembuatannya yaitu kulit sapi yang dicolok. Selain Colok Gembrung, kuliner ini juga dikenal dengan nama sate jepret atau sate kikil.Colok Gembrung ini berbahan dasar dari kulit sapi. Bahan kulit sapi dibakar sebentar kemudian direbus agar empuk. Setelah itu dipotong-potong dan ditusuk dengan lidi kelapa. Lalu dilumuri bumbu galendo (olahannampas kelapa yang dimasak), bawang merah, bawang putih, ketumbar, daun salam, sereh, gula, dan garam. Proses memasak dan juga bumbu tersebut membuat tekstur Colok Gembrung ini bertekstur sedikit kenyal dengan citarasa gurih.Colok Gembrung cukup mudah ditemui di Ciamis. Meski demikian, kuliner legendaris ini tidak selalu ada di semua tempat. Kuliner ini dapat ditemui di pedagang kaki lima, pasar, penjual sayur, warung kecil, dan kantin sekolah. Sedangkan di restoran besar biasanya tidak menjual menu Colok Gembrung ini. Harga Colok Gembrung relatif murah yaitu Ro 5.000 per 10 tusuk.