Hari ini akan memperkenalkan kepada anda Ritual Kewur Uwi.
uwi adalah sejenis ubi-ubian yang bisa dimakan. Warnanya putih dan berserabut. Tanaman ini begitu populer di Nusa Tenggara Timur. Sebelum mengenal tanaman padi, warga petani di seluruh Manggarai Raya, Nusa Tenggara Timur sudah mengenal tanaman uwi sebagai makanan pokok. Sebagai makanan pokok, awalnya masyarakat setempat mengolah tanaman uwi yang tumbuh di hutan. Kini, warga petani sudah menanam tanaman Uwi yang tersebar di seluruh ladang di kampung-kampung di Manggarai Raya. Selain dimanfaatkan sebagai bahan makanan pokok, uwi juga dimanfaatkan sebagai bahan utama ritual Kewur uwi.
Ritual Kewur Uwi merupakan ritual tahunan yang diwariskan leluhur di seluruh warga kampung Paua, Mangarai Raya. Ritual Kewur Uwi atau tapa uwi merupakan tanda dimulainya panen padi ladang yang tersebar di lereng dan bukit di sekitar kampung. Padi di ladang tak bisa panen apabila belum dilaksanakan ritual Kewur Uwi. Seluruh petani di Kecamatan Elar Selatan taat terhadap ritual ini. Ritual Kewur Uwi dilaksanakan setiap April dalam kalender pertanian dari warga setempat. Ritual ini digelar secara massal di seluruh kampung di kecamatan Elar Selatan. Warga setempat menggelarnya satu hari saja dan digelar dari rumah ke rumah.
Saat Ritual Kewur Uwi, tanaman uwi dibakar untuk disajikan. Tidak hanya uwi saja yang disajikan, warga setempat juga menyajikan ghan rupang. Ghan Rupang merupakan makanan yang dibungkus dengan daun bambu muda.Rupang merupakan makanan tradisional dari berbagai suku di wilayah Kecamatan Elar Selatan. Rupang selalu dihidangkan saat dilangsungkan ritual kewur uwi. Sebelum uwi dan rupang dinikmati, tetua adat akan mendoakan makanan tersebut. Saat ritual kewur uwi berlangsung, perempuan dilarang makan, kecuali kaum laki-laki. Selain itu, warga dilarang menabuh gendang dan gong di rumah adat setempat. Menabuh gendang dan gong bisa dilaksanakan apabila ritual tersebut sudah selesai.
Selain tanda dimulainya panen padi, Ritual Kewur Uwi merupakan warisan leluhur warga Elar Selatan untuk menghormati alam semesta, nenek moyang maupun Sang Pencipta kehidupan yang memberikan makanan pokok bagi warga setempat sebelum mengenal nasi.Ritual-ritual di Manggarai Timur memang selalu berhubungan dengan alam, leluhur dan Sang Pencipta Kehidupan. Hingga kini ritual tersebut terus dilestarikan dan bahkan menjadi daya tarik wisata di Manggarai Raya.
Hari ini akan memperkenalkan Gua Belanda di Jawa Barat. Jawa Barat, terutama Bandung menyimpan banyak sekali potensi wisata mulai dari wisata kuliner, wisata alam, hingga wisata sejarah. Tidak hanya pemandangan alamnya yang indah, Bandung juga menyimpan banyak lokasi bersejarah misalnya Gua Belanda yang berada di kawasan Taman Hutan Raya Juanda.
Gua Belanda merupakan gua peninggalan zaman penjajahan Belanda yang dulunya digunakan untuk terowongan Pembangkit Listrik Tenaga Air atau PLTA. Pada masa pendudukan Belanda, tepatnya tahun 1918, dibangun PLTA pertama di Indonesia yaitu PLTA Bengkok. Di dalam terowongan untuk PLTA ini terdapat sekitar 15 lorong dan beberapa ruangan seperti Ruang Kamar untuk istirahat para tentara Belanda, Ruang Interogasi, dan Ruang Tahanan.Gua Belanda memiliki panjang sekitar 144 meter. Selain untuk kegiatan militer, gua ini juga pernah digunakan untuk stasiun radio Belanda sebagai pusat komunikasi tentara Belanda. Hal ini dilakukan untuk mencegah perlawanan yang dilakukan oleh tentara Belanda.setelah kemerdekaan Indonesia, gua ini pernah digunakan sebagai gudang mesiu oleh tentara Indonesia. Pada tanggal 14 Januari 1985, Gua Belanda dijadikan tepat wisata dan menjadi tujuan wisata bagi wisatawan lokal maupun asing.Untuk menuju Gua Belanda yang berada di Taman Hutan Raya Juanda ini, anda dapat menggunakan kendaraan pribadi dan membayar biaya parkir kendaraan seharga Rp. 5.000 untuk motor, dan Rp. 10.000 untuk mobil. Namun anda juga dapat menggunakan kendaraan umum untuk menuju Taman Hutan Raya Juanda yang berada di Dago Pakar. Setelah sampai di pintu masuk Taman Hutan Raya, anda dapat berjalan kaki kurang lebih 1km untuk mencapai Gua Belanda.
Di Indonesia, tepatnya di pulau Jawa terdapat banyak sekali wisata yang memacu adrenalin seperti tubing, rafting dan body rafting. Di Pekalongan, Jawa Tengah misalnya, ada tempat wisata yang disebut Black Canyon . Black Canyon atau Kedung Sipingit, merupakan salah satu tempat wisata alam yang berada di Desa Kayu Puring, Kecamatan Petungkriyono, Pekalongan. Tempat wisata ini menawarkan wisata yang dapat memacu adrenalin dengan menyusuri aliran sungai yang cukup deras dengan air yang jernih berwarna hijau kebiruan, serta disisinya dikelilingi oleh tebing-tebing hitam besar. Hal ini akan membuat terpesona bagi yang melihatnya. di Black Canyon ini pengunjung bisa melakukan banyak kegiatan seperti memancing, river tubing, trekking sampai body rafting. Dengan membayar 100 Ribu Rupiah anda sudah bisa menikmati banyak fasilitas di Black Canyon ini, seperti minuman selamat datang, makan siang , helm, pelampung , instruktur atau guide , sertifikat dan juga kendaraan menuju start point. Karena tempat wisatanya masih berupa alam bebas dan rutenya juga cukup sulit, maka dibutuhkan pemandu wisata atau guide. Mereka sangat diperlukan demi keamanan pengunjung dan rombongan.Aliran air di Kedung Sipingit ini berasal dari sungai Welo. Aliran sungai Welo sendiri menawarkan sensasi kekuatan arus dengan level 3 yang cocok untuk pemula maupun yang sudah professional. Untuk sekali Tubing trip hanya dibatasi minimal 5 sampai 20 orang. Semua itu demi kenyamanan dan keamanan wisatawan. Selama 4 jam pengunjung anda akan dimanjakan dengan pemandangan alam yang sangat luar biasa indahnya dengan hamparan hutan luas dan udara yang masih terasa sejuk. Sensasi yang anda rasakan saat river tubingdi sungai Welo yang arusnya cukup deras akan memacu adrenalin dan membuat keseruan wisata anda semakin lengkap.
Tempat ini sangat cocok untuk pengunjung yang suka dengan tantangan dan untuk menguji adrenalin. Tetapi bagi yang takut tantangan, disarankan jangan ikut mencoba wahana ini, sebaiknya cukup melihat saja. dari pusat kota Pekalongan menuju tempat lokasi wisata Black Canyon atau Kedung Sipingit berjarak 34 Kilometerdan membutuhkan waktu kurang lebih 1 jam 30 menit. Setelah sampai di depan gapura “Selamat Datang Ekowisata Petungkriyo”, para pengunjung selanjutnya menuju ke desa Kayu Puring dengan jarak 5 Km hingga sampai di basecampu river tubing welo river Kedung Sipingit。Karena memang tempat ini masih berada di alam bebas dan masih asri, dengan arus sungai yang deras dan tebing-tebing curam, maka demi kenyamanan bersama kita harus menjaga dan melestarikan alam dengan menjaga kebersihan dan tidak membuang sampah sembarangan。
Keindahan alam di Jawa Tengah tidak kalah dengan daerah lainnya yang ada di Indonesia. Sebut saja Karanganyar, ada sebuah air terjun yang sudah cukup terkenal yaitu Grojogan Sewu. Namun, ternyata masih ada satu lagi keindahan alam berupanair terjun yang tersembunyi disini. Namanya adalah Air Terjun Jumog. Air Terjun Jumog kerap disebut sebagai surga yang tersembunyi di Karanganyar. Dikatakan demikian karena letaknya yang berada di balik bukit yang tertutup belukar. Destinasi wisata ini awalnya tidak banyak dikunjungi oleh wisatawan. Namun atas kesadaran warga setempat, jalur menuju lokasi ini dipermudah. Karena itu, kini Air Terjun Jumog menjadi salah satu wisata andalan yang menambah pendapatan penduduk.
di kawasan Air Terjun Jumog, terhampar pemandangan hijau dan pepohonan tinggi yang merupakan perpaduan sempurna. Ditambah suara gemericik air yang menenangkan hati kala menuruni 116 anak tangga hingga sampai ke air terjun. Setelah menuruni tangga, sekitar beberapa meter dari air terjun, ada jembatan kecil. Tempat ini adalah spot yang paling pas untuk menikmati panorama sekitar yang mempunyai ketinggian 30 meter dengan debit air yang cukup deras. Derasnya air terjun menjadikan angin yang berhembus di dekat air terjun terasa kencang.
fasilitas di Air Terjun Jumog terbilang cukup lengkap. Sudah tersedia arena permainan anak, kolam renang, gazebo, area untuk istirahat dan rumah makan. Di sekitar kawasan destinasi wisata ini juga ada beberapa rumah warga yang biasa dijadikan home stay. Tarif home stay cukup bervariasi, mulai dari 50 ribu sampai 250 ribu rupiah per malam.
Air Terjun Jumog terletak di Dusun Berjo, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar, Provinsi Jawa Tengah. Bagi wisatawan yang ingin berkunjung ke tempat ini, arahkan kendaraan anda menuju arah Grojogan Sewu. Setelah sampai terminal Karangpandan, ambil jalur menuju Ngargoyoso. Dari sini sudah banyak petunjuk arah yang akan membantu wisatawan sampai di Air Terjun Jumog.
Gorontolo, provinsi di pulau Sulawesi ini terkenal akan keindahan alamnya. Sesuai dengan julukannya “The Hidden Paradise”, kota ini menawarkan keindahan alam yang mengagumkan. Mulai dari wisata pantai, air terjun, budaya maupun makanannya yang sangat beragam. Wilayahnya yang berada di kepulauan tidak heran menawarkan banyak sekali wisata pantai yang bisa dikunjungi. Salah satunya Pantai Olele. Berjarak sekitar 20 kilometer dari pusat Kota Gorontalo, Pantai Olele di Desa Olele, Kecamatan Kabila Bone, Kabupaten Bone Bolango relatif mudah dijangkau. Pantai dengan aktivitas nelayan yang cukup padat ini menawarkan pemandangan yang indah, khususnynya bawah laut pantai ini.
Pantai Olele merupakan pintu gerbang menuju Taman Laut Olele. Berkunjung kesana, anda dapat menemukan pantai dengan pasir putih dan terumbu karang yang indah hingga keindahan biota laut. Pantai ini memiliki terumbu karang dan ekosistem laut yang masih terjaga. Bahkan sebagian biota laut memiliki kekhasan yang tidak dijumpai di kawasan pesisir lain. Karenanya, pantai ini merupakan lokasi yang tepat bagi anda pencinta diving dan snorkeling. Jika ingin snorkeling atau diving, di Pantai Olele tersedia jasa sewa alat snorkeling dan menyelam. Instruktur serta guide berpengalaman siap pula menemani eksplorasi surga bawah laut anda.
Setidaknya, ada sembilan spot (titik) diving di Olele. Masing-masing titik memiliki keindahan tersendiri. Di antaranya, Goa Jin, yaitu kawasan terumbu karang yang berbentuk goa. Beragam ikan kecil aneka warna ikut menghiasi keindahan lokasi Goa Jin. Selain Goa Jin, ada spot yang tidak kalah indahnya. Namanya Salvador Dali. Spot tersebut merupakan area yang memiliki rongga terumbu karang yang menawan. Konon, nama Salvador Dali diberikan karena mirip lukisan Salvador Dali, seorang pelukis terkenal. Tempat lainnya juga tidak kalah indah. Ada spot yang karangnya berbentuk seperti tiang serta bunganya berbentuk seperti sarang lebah. bagi anda yang tak bisa diving, anda bisa menyewa perahu kaca. Perahu tersebut merupakan buatan penduduk yang siap membawa wisatawan yang hendak mengarungi perairan untuk menikmati keindahan terumbu karang dengan warna-warni, jenis ikan, dan biota laut lain. Bagi anda yang ingin bermalam, sayangnya di pantai Olele tidak tersedia penginapan. Anda bisa menginap di rumah penduduk.
Edisi kali ini, akan memperkenalkan salah satu salah satu kuliner legendaris dari Jawa Barat. Indonesia tidak hanya kaya akan tradisi dan budayanya tapi juga kaya akan ragam kulinernya. Kuliner di Indonesia seakan tidak ada habisnya karena semakin bermunculan kuliner baru yang unik. Meski demikian, kuliner legendarisnya masih tetap ada hingga sekarang. Salah satunya Colok Gembrung, kuliner legendaris yang berasal dari Ciamis, Jawa Barat.nama Colok Gembrung berasal dari Bahasa Sunda yaitu ‘colok’ dan ‘gembrung’. Colok berarti tusuk, sedangkan gembrung merujuk pada bunyi alat musik tabuh yang terbuat dari kulit sapi, contohnya yaitu bedug. Nama Colok Gembrung memang berkaitan dengan bahan pembuatannya yaitu kulit sapi yang dicolok. Selain Colok Gembrung, kuliner ini juga dikenal dengan nama sate jepret atau sate kikil.Colok Gembrung ini berbahan dasar dari kulit sapi. Bahan kulit sapi dibakar sebentar kemudian direbus agar empuk. Setelah itu dipotong-potong dan ditusuk dengan lidi kelapa. Lalu dilumuri bumbu galendo (olahannampas kelapa yang dimasak), bawang merah, bawang putih, ketumbar, daun salam, sereh, gula, dan garam. Proses memasak dan juga bumbu tersebut membuat tekstur Colok Gembrung ini bertekstur sedikit kenyal dengan citarasa gurih.Colok Gembrung cukup mudah ditemui di Ciamis. Meski demikian, kuliner legendaris ini tidak selalu ada di semua tempat. Kuliner ini dapat ditemui di pedagang kaki lima, pasar, penjual sayur, warung kecil, dan kantin sekolah. Sedangkan di restoran besar biasanya tidak menjual menu Colok Gembrung ini. Harga Colok Gembrung relatif murah yaitu Ro 5.000 per 10 tusuk.
Edisi kali ini, akan memperkenalkan salah satu salah satu kuliner legendaris dari Jawa Barat. Indonesia tidak hanya kaya akan tradisi dan budayanya tapi juga kaya akan ragam kulinernya. Kuliner di Indonesia seakan tidak ada habisnya karena semakin bermunculan kuliner baru yang unik. Meski demikian, kuliner legendarisnya masih tetap ada hingga sekarang. Salah satunya Colok Gembrung, kuliner legendaris yang berasal dari Ciamis, Jawa Barat.nama Colok Gembrung berasal dari Bahasa Sunda yaitu ‘colok’ dan ‘gembrung’. Colok berarti tusuk, sedangkan gembrung merujuk pada bunyi alat musik tabuh yang terbuat dari kulit sapi, contohnya yaitu bedug. Nama Colok Gembrung memang berkaitan dengan bahan pembuatannya yaitu kulit sapi yang dicolok. Selain Colok Gembrung, kuliner ini juga dikenal dengan nama sate jepret atau sate kikil.Colok Gembrung ini berbahan dasar dari kulit sapi. Bahan kulit sapi dibakar sebentar kemudian direbus agar empuk. Setelah itu dipotong-potong dan ditusuk dengan lidi kelapa. Lalu dilumuri bumbu galendo (olahannampas kelapa yang dimasak), bawang merah, bawang putih, ketumbar, daun salam, sereh, gula, dan garam. Proses memasak dan juga bumbu tersebut membuat tekstur Colok Gembrung ini bertekstur sedikit kenyal dengan citarasa gurih.Colok Gembrung cukup mudah ditemui di Ciamis. Meski demikian, kuliner legendaris ini tidak selalu ada di semua tempat. Kuliner ini dapat ditemui di pedagang kaki lima, pasar, penjual sayur, warung kecil, dan kantin sekolah. Sedangkan di restoran besar biasanya tidak menjual menu Colok Gembrung ini. Harga Colok Gembrung relatif murah yaitu Ro 5.000 per 10 tusuk.
Hari ini akan memperkenalkan Pantai Amuk Bay. Bali merupakan salah satu tujuan wisata favorit di Indonesia. Banyak wisatawan yang datang ke Bali untuk menikmati keindahan pantai-pantai Bali. Sebagian besar dari mereka biasanya mengunjungi pantai-pantai populer, seperti Pantai Kuta dan pantai Pandawa. Karenanya tak heran jika kedua pantai ini selalu ramai oleh wisatawan. Bagi anda yang tidak suka keramaian dan menyukai wisata pantai yang sepi, anda bisa berwisata ke Bali bagian Timur. Disana ada pantai Amuk Bay. Lokasinya di desa Antiga, Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem. Untuk mencapai lokasi ini dari Airport Ngurah Rai sekitar 56,4 km atau selama 1 jam 30 menit berkendara.
Setelah tiba di pantai Amuk Bay, bentangan pasir putih bercampur pasir hitam akan tampak terlihat. Disisi sebelah kanan pantai jika anda menghadap kelaut, terlihat jejeran warna warni perahu tradisional milik nelayan lokal. Sedangkan pada sisi kiri, terlihat sebuah terminal transit minyak yang dimiliki oleh PT. Pertamina. Tiba di pantai cantik ini, anda bisa langsung berenang menikmati kesegaran airnya yang biru. Berenang di pantai Amuk Bay juga cukup nyaman, karena lokasi pantai berada di kawasan teluk, membuat ombak air laut sangat tenang.selain berenang, anda juga bisa menikmati keindahan alam bawah laut pantai Amuk Bay dengan snorkeling, diving atau wisata kapal selam. Dengan diving dan snorkeling, anda bisa menikmati keindahan terumbu karang, dan ikan yang berwarna-warni. Menariknya lagi, disini tersedia aktivitas wisata kapal selam. Perusahan berskala international yaitu Odyssey Submarine Bali, menyediakan satu-satunya aktivitas wisata kapal selam di Bali dengan mengambil tempat penyelaman di teluk Labuhan Amuk, karena keindahan bawah laut pantainya yang masih alami.Amuk Bay tidak hanya punya pantainya yang cantik, melainkan juga punya bukit yang tidak kalah cantik. Sesampai di Pantai Amuk Bay sempatkan untuk mendaki bukit selama 15 menit untuk mendapatkan pemandangan gugusan bukit serta birunya laut dari kejauhan. Berdiri di atas bukit ini, anda akan menyaksikan birunya laut, serta Gunung Agung yang menjulang tinggi dari kejauhan. Jangan lupa untuk menjaga kesopanan dan dilarang buang sampah sembarangan, karena Bukit Amuk Bay disakralkan oleh penduduk sekitar dan terdapat Pura di sepanjang perjalanan menuju Bukit.
Festival Pesona Budaya Borneo kembali diselenggarakan pada tanggal 10 – 14 Agustus 2018. Pada tahun ini Festival ini diselenggarakan di Banjarmasin, Ibu Kota Kalimantan Selatan, setelah tahun lalu diadakan di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta.
Kegiatan ini dipusatkan di kawasan bekas Kantor Gubernur Kalimantan Selatan, Jalan Jenderal Sudirman, Banjarmasin. Festival ini diisi dengan pagelaran seni budaya Dayak yang menampilkan berbagai kesenian, seperti tari tradisi dan kreasi, melukis perisai, memahat talawang (tameng atau perisai), menyumpit, kuliner daerah, pameran produk unggulan, lomba foto pesona Dayak dan berbagai tradisi Kalimantan Selatan lainnya. Kegiatan juga ditandai dengan karnaval budaya yang melibatkan peserta dari Kalimantan sekaligus melibatkan komunitas masyarakat setempat seperti pecinta sepeda tua atau ontel mania. Karnaval ini diikuti oleh peserta dari Kalimantan dan negeri jiran Malaysia.
Ketua Pelaksana Festival Pesona Budaya Borneo II Ramond mengatakan, kegiatan ini akan diikuti ratusan peserta dari provinsi se-Kalimantan, serta dari negara tetangga. Menurut Ramond, sebagai tuan rumah Pemprov Kalimantan Selatan beserta Dewan Adat Dayak (DAD) Kalsel sudah melakukan persiapan menyambut tamu dan kontingen dari provinsi lain agar dapat memberikan yang terbaik dalam pelaksanaan kegiatan yang berskala nasional ini.
Kepala Dinas Pariwisata Kalsel Heriansyah mengatakan, Festival Pesona Budaya Borneo II diharapkan meningkatkan wisatawan mancanegara dan wisatawan nusantara pada kunjungan wisata 2020 dapat tercapai. Menurutnya festival ini dihadiri oleh sejumlah menteri Kabinet Kerja RI, 12 Duta Besar negara sahabat yaitu Jerman, Perancis, Italia, Ceko, Brasil, Belanda, China, Arab Saudi, Jepang, Malaysia, Singapura, Brunai Darussalam. Kegiatan ini juga dihadiri masyarakat Dayak yang ada di Serawak, Malaysia dan Brunai Darussalam.
Sementara itu Ketua Dewan Adat Dayak (DAD) Kalsel Difriadi Darjat mengatakan tema yang diusung untuk tahun 2018 adalah “Dengan Budaya dan Pariwisata Kita Bergerak Membangun Kalimantan Untuk Lebih Sejatera”. Menurutnya, festival ini merupakan menghadirkan kekayaan, kearifan lokal masyarakat Kalimantan, baik dalam bentuk seni budaya maupun kultur pembaruan yang dijiwai semangat Bhineka Tunggal Ika. Difriadi menambahkan kegiatan ini merupakan sarana promosi dan publikasi seni dan budaya masyarakat Kalimantan.
Selain sebagai sarana promosi dan potensi seni dan budaya masyarakat Kalimantan, Festival Pesona Budaya Borneo II juga bertujuan untuk membangun komunikasi strategis pemasaran produk daerah di berbagai sektor, baik nasional dan internasional. Meningkatkan kreativitas masyarakat di bidang pengembangan IPTEK, seni dan budaya, membangun daya saing ekonomi masyarakat Kalimantan, dan sebagai sarana hiburan interaksi dan sosialisasi yang bersifat edutainment kepada masyarakat luas, serta mendorong kunjungan wisatawan mancanegara dan wisatawan nusantara. Festival ini diharapkan dapat lebih memperkenalkan dan memberi pengetahuan kepada para peserta dan pengunjung mengenai keanekaragaman budaya dan kearifan lokal Kalimantan yang harus terus dijaga dan dilestarikan bersama.
Hari ini kami akan memperkenalkan Desa Wisata Lerep. 24 hingga 25 Juli lalu telah digelar Festival Desa Wisata di Lapangan drh Soepardi, Sawitan, Kota Mungkid, Kabupaten Magelang. Dalam ajang tersebut, 33 Kabupaten di Jawa Tengah mengirimkan perwakilan desa wisatanya untuk memperkenalkan potensi desa wisata di masing-masing kabupaten/kota. Provinsi Jawa Tengah sendiri punya 147 desa wisata yang sudah terverifikasi. Dari 147 desa wisata tersebut, ada 5 desa wisata unggulan yang telah siap dikunjungi wisatawan nusantara dan wisatawan mancanegara. Salah satu yang akan kami perkenalkan kali ini adalah desa wisata Lerep.Desa Wisata Lerep terletak di kawasan Kecamatan Ungaran Barat, Semarang, Jawa Tengah. Cukup dekat dari Kabupaten Ungaran, dan hanya 40 menit dari pusat Kota Semarang. Desa seluas 682 hektar terdiri dari 7 Dusun, yakni Dusun Indrokilo, Dusun Lerep, Dusun Soka, Dusun Tegalrejo, Dusun Lorog, Dusun Karangbolo dan Dusun Mapagan. Sebagian wilayahnya merupakan daerah perbukitan. Dengan topografi dataran tinggi, desa wisata Lerep memiliki pesona keindahan yang luar biasa. Pemandangan gunung ungaran terhampar jelas dari wilayah ini dan pepohonannya yang lebat membuat wilayah ini punya udara yang sejuk. Desa wisata ini juga memiliki potensi alam yang melimpah, seperti curug, hamparan sawah yang luas, pemandangan alam yang indah serta keanekaragaman hayati yang melimpah.
bagi anda yang berkunjung ke desa wisata Lerep, berbagai kegiatan wisata menarik telah menanti anda. Disini anda bisa belajar dan merasakan langsung bagaimana memproses susu murni mejadi aneka olahan pangan. Anda juga bisa belajar bagaimana memproses kopi, buah-buahan, biogas, dan ragam wisata agro lainya. Daya tarik obyek wisatanya pun tidak kalah menarik. Ada Air Terjun Indrokilo, tempat rekreasi keluarga kolam renang alami Watu Gunung, Embong Lerep, dan lainnya.
Desa Lerep juga punya wisata budaya, dimana Desa ini memiliki kawasan wisata berbasis seni, seperti Kampung Seni Lerep. Bangunan utama Kampung Seni Lerep berbentuk Limasan dengan dua tingkat. Selain itu bangunan ini juga dimanfaatkan sebagai museum untuk menyimpan barang yang mengandung unsur seni, seperti misalnya gelas, piring, dan guci. Di dalam Kampung Seni juga ada jembatan panjang yang di bawahnya merupakan bangunan theater. Kemudian ada Watu Gunung. Watu Gunung merupakan kawasan desa wisata yang mengandung nilai artistik. Watu Gunung merupakan tempat wisata yang memiliki beberapa bangunan tua berbentuk joglo dengan konsep danau buatan. Nuansa di Watu Gunung terasa sejuk dan nyaman karena dapat melihat Gunung Ungaran secara lebih jelas. Bagi anda yang ingin bermalam, tersedia homestay untuk menampung puluhan orang. Tidak ketinggalan pula ada warung, rumah makan, dan toko oleh-oleh sederhana khas desa ini.