Jogjakarta memiliki tempat tujuan wisata yang banyak dan beragam. Ada wisata alam dengan bukit dan pantai. Ada juga wisata sejarah yang diwakilkan oleh candi dan museum. Selain itu, ada Jogja Bay dan Sindu Edupark sebagai destinasi buatan. Tiap wisata tersebut tentu memiliki keunikan tersendiri. Tak terkecuali dengan Candi Abang, wisata bersejarah di atas bukit dengan pemandangan alam yang luar biasa.
Candi Abang, candi yang berada di perbukitan cantik yang tepat untuk dijadikan tempat menyendiri atau menghilangkan penat dari rutinitas. Candi ini dibangun pada abad ke-9 dan ke-10 pada zaman kerajaan Mataram Kuno. Melihat dari bentuknya, Candi Abang lebih mirip sebuah bukit yang memiliki nuansa tandus dan gersang apabila musim kemarau. Tetapi, jika Anda datang saat musim hujan, suasana sejuk dengan pemandangan hijau di sekitar akan tersaji di depan mata.
berkunjung ke tempat ini Anda pasti akan merasa heran. Sebab, di kawasan ini tidak terlihat ada tanda-tanda candi. Sebenarnya, bukan tidak ada tanda-tanda candi tetapi situsnya yang seolah hilang entah ke mana. Hanya puing-puingnya saja yang masih terlihat. Puing-puing ini berwarna merah seperti batu bata. Di tengah gundukan juga terdapat lubang yang terlihat seperti bekas batu bata merah.
menuju ke Candi Abang memang tidak ada akses kendaraan. Wisatawan harus berjalan kaki menanjak dengan jalanan berpasir yang cukup licin. Setelah sampai diatas, keindahan pun akan tersaji dengan sendirinya. Hijaunya sawah-sawah menjadi pemandangan yang tidak bisa dilupakan. Saat cuaca cerah, wisatawan dapat melihat kegagahan gunung Merapi dari tempat ini. Setelah lelah berjalan dan beraktifitas, wisatawan dapat beristirahat di gubug yang tersedia.
Candi Abang terletak di Dusun Sentonorejo, Desa Jogotirto, Kecamatan Berbah, Kabupaten Sleman. Untuk mencapai destinasi wisata ini cukup mudah. Sebab papan petunjuk ke lokasi dibuat dengan informatif dan memudahkan. Tiba di area Candi Abang, kendaraan dapat dititipkan di rumah milik warga yang tak terlalu jauh dari lokasi. Tarif untuk penitipan ini hanya Rp 2.000 per kendaraan.
Air Terjun Hoko di Maluku memang menawan. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya wisata alam yang memukau yang dapat dikunjungi. Mulai dari wisata bawah laut, pulau-pulau yang indah, pantai dengan pemandangan yang memukau, dan wisata alam lainnya. Pulau Kei Besar, adalah salah satu pulau di Maluku yang menyimpan banyak potensi wisata alam. Wisata alam tersebut adalah Air Terjun Hoko yang terletak di Desa Hoko, Kecamatan Kei Besar, Kabupaten Maluku Tenggara, Provinsi Maluku.
Air terjun Hoko memiliki air yang jernih dan segar yang mengalir turun melalui badan batu cembung raksasa menuju kolam alami di bawahnya. Kolam yang ada di air terjun Hoko memiliki air jernih dan tenang dengan gradasi warna biru langit dan juga hijau toska. Di kolam inilah biasanya para wisatawan berenang menikmati keindahan dari air terjun Hoko. Selain itu, wisatawan dapat meluncur dari atas batu raksasa menuju kolam yang ada di bawahnya. Karena keindahannya, air terjun Hoko menjadi salah satu destinasi wisata yang wajib dikunjungi ketika berlibur ke Maluku.
karena keindahannya, wisata alam di kepulauan Kei mendapatkan apresiasi berharga yakni gelar sebagai salah satu surga tersembunyi paling populer di Indonesia dalam Anugerah Pesona Indonesia dari Kementrian Pariwisata Republik Indonesia pada tahun 2016. Meskipun air terjun Hoko menjadi salah satu destinasi wisata populer, keasrian dan kealamiannya masih terjaga dengan baik. untuk dapat mencapai air terjun Hoko ini, pengunjung dapat mengunjungi kepulauan Kei dengan menggunakan pesawat dari Bandara Internasional Pattimura Ambon menuju Bandara Karel Sadsuitubun, kabupaten Maluku Tenggara. Setelah tiba di Maluku Tenggara, pengunjung perlu menggunakan kapal cepat dari pelabuhan motor Watdek dengan tarif menuju desa Elat. Setelah tiba di Desa Elat, pengunjung dapat menggunakan jasa transportasi taksi motor yang biasa disebut Ojek menuju desa Hoko.
Hari ini akan mengajak anda berwisata kuliner ke Sumatra Barat , untuk mencicipi Kacimuih . selain terkenal dengan kuliner rendangnya yang sudah mendunia, Sumatra Barat juga terkenal dengan kue-kue yang mengundang selera untuk dicoba. Salah satunya adalah Kacimuih. Nama dan bentuk makanan khas Minangkabau , Sumatara Barat ini memang terbilang unik. Dilihat dari bentuknya, secara sekilas kue ini tidak mengundang selera untuk mencicipinya, tetapi jika lidah telah menyentuhnya , dijamin bisa membuat ketagihan.Kacimuih adalah makanan yang terbuat dari singkong dan diberi campuran parutan kelapa . Untuk membuat jajanan tradisional khas Minangkabau ini tidak terlalu sulit. Pertama-tama singkong dikupas dan dibersihkan dari kotorannya, kemudian singkong yang telah bersih diparut kasar dan dikukus sampai matang. Yang harus benar-benar diperhatikan adalah kematangan singkong , karena kenikmatan kacimuih ini terletak dari tekstur kematangan singkongnya.
Setelah matang, singkong dicampur dengan parutan kelapa dan gula pasir . Parutan singkong , kelapa dan gula pasir harus diaduk , setelah itu baru dibentuk dengan cetakan. Untuk menikmati Kacimuih ini, ada dua pilihan, yaitu dengan taburan gula putih atau gula aren. Untuk kacimuih yang menggunakan gula aren, agak repot sedikit. Parutan kelapa dimasak terlebih dahulu dengan gula aren yang telah dicairkan, kemudian diletakkan di atas singkong yang telah matang.
kacimuih memiliki paduan rasa yang unik. Gurihnya singkong dan kelapa parut berpadu dengan campuran gula putih di atasnya akan memberikan rasa yang lezat . Selain itu sensasi menikmati tekstur kacimuih saat disantap, terasa begitu menyenangkan. Walaupun kacimuih ini sudah mulai sulit ditemukan, tapi di beberapa pasar tradisional, khususnya di Kota Bukittinggi masih ada yang menjualnya. Harga jajanan ini tidak mahal, hanya Limaribu Rupiah.
Di kalangan orang Minangkabau kueKacimuih ini merupakan makanan yang bisa untuk menghilangkan rasa lapar sementara. Makanan kacimuih ini juga sering disebut dengan makanan sehat, karena bahan-bahan yang digunakan mengandung bermacam gizi seperti serat, magnesium, vitamin C dan asam lemak. Selain itu singkong dan parutan kelapanya juga bermanfaat untuk menambah energi.
Hari ini akan memperkenalkan kepada anda Kampung Bekelir. tak jauh dari kota Jakarta, hanya berkendara selama kurang lebih satu jam anda akan tiba di objek wisata Kampung Bekelir. Kampung yang terletak di Kelurahan Babakan, Kota Tangerang, Banten ini dulu merupakan tempat yang kumuh. Namun, kini Kampung Bekelir telah bersolek menjadi destinasi cantik dan instagramable. Berwisata ke Kampung Bekelir, anda tak hanya melihat kampung warna-warni, anda bisa berfoto, berwisata kuliner, hingga mendapatkan edukasi soal menanam akuaponik Kampung Bekelir punya luas sekitar 4 hingga 8 hektar. Di kampung ini terdapat 300 rumah yang dicat warna-warni dan 1220 gambar mural. Tiba di Kampung Bekelir, Anda akan menemukan bangunan yang bertuliskan Kampung Bekelir. Anda bisa berfoto di sana dengan latar Sungai Cisadane, juga jembatan merah Kota Tangerang. Di seberangnya, tepat di dinding rumah penduduk, ada pula mural bertuliskan Kampung Bekelir yang juga bisa menjadi salah satu spot foto terbaik. Kegiatan wisata menarik di kampung ini adalah berkeliling kampung. Anda akan menemukan banyak hasil karya mural seniman Indonesia dari berbagai daerah. Sambil berjalan santai Anda bisa berkeliling dengan waktu sekitar 30 hingga 60 menit saja.
Bila Anda ingin berkeliling kampung, ada beberapa pintu masuk yang cantik. Di gerbang utama terdapat beragam mural yang bisa Anda jadikan latar berfoto. Penduduk setempat menghiasi gerbang masuk dengan menggantungkan payung warna-warni hingga tanaman markisa. Di gerbang tersebut terdapat lambang cinta terbuat dari besi. Ini juga bisa menjadi latar swafoto anda. Ada 1220 mural di kampung ini. Anda bisa memilih sendiri mural mana yang anda suka untuk menjadi spot foto anda.
Di kampung Bekelir terdapat rumah bibit yang juga menjadi wisata edukasi. Bila Anda ke sana, disarankan untuk membawa botol minum plastik yang sudah tidak digunakan. Botol-botol tersebut akan didaur ulang dan digunakan sebagai media tanam tanaman akuaponik yang dibuat oleh para warga. Disini anda juga bisa belajar menanam tanaman akuaponik. Berwisata ke Kampung Bekelir, jangan lupa juga berwisata kuliner disini. Ada beragam kuliner di Kampung Bekelir. Beberapa warung nasi sudah buka pada siang hari, menyediakan nasi rames hingga nasi ulam. Sore harinya Anda bisa menyicipi ragam makanan seperti kue pancong, kue dongkal, soto, kopi dan aneka makanan juga minuman lainnya. Beranjak pulang dari kampung ini, jangan lupa membeli souvenir khas kampung Bekelir yang dibuat oleh warga setempat, seperti kaus, topi, sticker, gantungan kunci, mug, hingga tas. Harganya bervariasi tergantung jenisnya.
Di Indonesia yang merupakan negara kepulauan, selain pulau-pulau besar seperti, Pulau Jawa, Pulau Kalimantan, Pulau Sumatera, ada juga pulau-pulau kecil yang menyimpan banyak sekali potensi wisata alam. Misalnya Pulau Rupat yang berada Selat Malaka. Secara administratif, pulau ini termasuk dalam wilayah Kabupteng Bengkalis, Provinsi Riau.
Pulau Rupat dengan luas 1.524 Km persegi berada diantara Malaysia dan Pulau Sumatera. Pantai-pantai di pulau ini juga berbatasan langsung dengan Selat Malaka. Di pulau ini, terdapat sebuah pantai bernama Pantai Pesona Pulau Rupat yang terbentang hingga ke 3 daerah yang berada di Pulau Rupat, mulai dari Tanjung Lapin, Teluk Rhu, hingga Tanjung Punak. Oleh karena itu Pantai Pesona Pulau Rupat sering disebut dengan nama yang diberikan oleh masing-masing daerahnya.
daya tarik Pulau Rupat tidak hanya terletak pada keindahan alamnya saja. Pulau ini juga memiliki Tarian Khas, yaitu Tari Zapin Api. Tarian yang diiringi dengan musik melayu ini sarat akan nuansa mistis. Karena sebelum atraksi dimulai, para penari yang berjumlah 5 orang laki-laki akan mengitari dupa yang dibakar.
Selama tarian ini berlangsung penonton tidak dibolehkan menyalakan api. Tarian ini sudah cukup langka karena Pemimpin tarian ini hanya tersisa 2 orang yang lanjut usia. Karena itu, tarian ini membutuhkan penerus agar tidak punah dan hanya menjadi cerita bagi penerus bangsa ini.
Pulau Rupat dapat dijangkau dari Pekanbaru, Dumai, atau Bengkalis. Jalur utama transportasi menuju Pulau Rupat adalah laut. Jika berangkat dari Dumai, pengunjung dapat menggunakan Roro Dumai-Rupat yang sudah terjadwal waktu keberangkatannya.
Perjalan dari Dumai menuju Pulau Rupat memakan waktu sekitar 20 sampai 30 menit. Sedangkan jika berangkat dari Bengkalis akan memakan waktu sekitar 2 jam. Sayangnya di Pulau Rupat belum tersedia hotel berbintang. Anda dapat menyewa wisma atau homestay yang merupakan sebagian besar rumah warga yang disewakan kepada wisatawan.
Berjumpa lagi dalam Pesona Indonesia. Hari ini kami akan mengajak anda berwisata kuliner ke kota Probolinggo, Provinsi Jawa Timur, untuk mencicipi Ketan Keratok.
ada beragam objek wisata menarik di kota Probolinggo, Provinsi Jawa Timur yang dapat anda nikmati jika berkunjung kesana, seperti Taman Wisata Studi Lingkungan, Pelabuhan Tanjung Tembaga, Alun-Alun kota Probolinggo dan Taman Manula. Selepas berwisata mengunjungi objek-objek wisata tersebut,anda dapat melanjutkanlah wisata anda di kota tersebut dengan mencicipi kuliner khas Probolinggo. Salah satu kuliner khasnya yang dapat anda cicipi adalah Ketan Keratok.
Ketan keratok adalah ketan yang dimasak dengan campuran kacang kara yang dalam bahasa Madura disebut keratok. Ketan keratok disajikan dengan taburan parutan kelapa dan disiram dengan gula merah. Namun siraman gula merah ini tergantung selera, karena kadang ada yang tidak menginginkan siraman gula merah pada ketannya. Namun ternyata ada juga yang meminta ketan justru ditaburi garam. Ketika disantap, rasa ketan nan legit akan berpadu dengan keratok yang gurih. Kemudian ketika menambahkan siraman gula merah, rasa manis gurih akan muncul di lidah. Paduan rasa gurih dan manis ketan keratok menambah kelezatan kuliner ini.
untuk memasak ketan keratok, kacang kara atau keratok yang sudah dikuliti harus direbus terlebih dahulu hingga mendidih. Setelah mendidih, diangkat sebentar dari tungku, kemudian dididihkan lagi hinggalima kali. Setelah dimasak secara terpisah selama enam kali, keratok akan dikukus bercampur dengan ketan. Ketan yang sudah dicampur keratok ini dimasak menggunakan tungku dengan kayu bakar sebagai bahan bakar, agar ketan keratok terasa lebih nikmat. Proses memasak hingga enam kali itu bertujuan untuk menghindari salah masak. Jika salah masak terjadi, ketan kerotok bisa membuat penikmatnya mengalami sakit kepala.
ketan kerotok dapat anda nikmati di warung-warung ketan kerotok yang tersebar di kota Probolinggo. Namun untuk mencicipi kuliner ini, anda hanya dapat membelinya di pagi hari sekitar pukul 4 hingga 10 pagi, karena sebenarnya ketan kerotok adalah santapan khas pagi hari masyarakat Probolinggo. Agar terasa lebih nikmat, nikmatilah ketan kerotok bersama segelas kopi atau teh. Sepiring ketan kerotok dijual sekitar lima ribu Rupiah . Jika ditambah dengan segelas kopi atau teh, anda diharuskan membayar lagi sebesar dua ribu Rupiah.
Hari ini akan memperkenalkan kepada anda Museum Brawijaya. 5 Oktober merupakan Hari lahir Tentara Nasional Indonesia (TNI), yang terdiri dari TNI Angkatan Darat, TNI Angkatan laut dan TNI Angkatan Udara. Tahun ini TNI merayakan hari jadinya yang ke-73. Peringatan hari ulang tahun ke-73 TNI akan dilakukan di setiap ujung Indonesia. Yaitu, di setiap kota dari Sabang hingga Merauke. TNI akan melaksanakan upacara di setiap kotama (komando utama). Sedang Puncak acaranya digelar di Merauke, Papua. Serangkaian kegiatan sejak jauh hari sudah digelar di berbagai daerah, seperti kegiatan bakti sosial, pameran alat sistem utama pertahanan (Alutsista), ziarah pahlawan, Panglima TNI Awards untuk karya jurnalistik dan lain sebagainya.Dalam rangka Ulang Tahun TNI Ke-73, kali ini, kami ajak anda berkunjung ke Museum Brawijaya di Jawa Timur, untuk melihat benda-benda bersejarah yang digunakan TNI untuk berperang melawan penjajah.Museum Brawijaya dibangun sejak tahun 1976 dan diresmikan 4 Mei 1968. Di Museum seluas 10.500 meter pesergi ini terdapat banyak peninggalan sejarah kemerdekaan RI, terutama pada masa agresi militer Belanda. Namun koleksinya bukan hanya yang digunakan untuk bertempur di Malang, namun juga di daerah sekitarnya seperti Surabaya dan Bondowoso. Museum ini buka setiap hari dari pukul 08.00 hingga 14.30 WIB. Namun khusus untuk Jumat tutup pukul 11.30 dan pada Sabtu dan Minggu tutup pada pukul 13.00 WIB.Masuk ke halaman Museum, anda akan tiba pada taman senjata (Agne Yastra Loka) yang berada di area depan museum. Di dalam taman senjata terdapat koleksi benda-benda sejarah antara lain tank AMP-TRACK yang digunakan 35 pejuang Tentara Republik Indonesia Pelajar (TRIP) untuk bertempur pada 31 Juli 1947, sejata api hasil rampasan dari penjajah, meriam, dan juga patung Jenderal Sudirman. Masuk ke lobi museum, ada 3 koleksi sejarah yang bisa anda lihat, yaitu relief penugasan pasukan Brawijaya, relief kekuasaan kerjaan Majapahit dan lambang-lambang kesatuan negara Indonesia. Masuk ke ruang koleksi utama ada berbagai koleksi yang menarik. Di antaranya mobil De Soto USA yang digunakan sebagai mobil dinas Kolonel Soengkono saat menjabat sebagai Panglima Divisi Brawijaya, berbagai senjata, samurai, meja kursi yang digunakan untuk perundingan gencatan senjata antara TKR (tentara Keamanan Rakyat) dan sekutu pada 29 Oktober 1945. Selain itu ada pula lukisan yang menggambarkan terbunuhnya Mallaby dan pertempuran 10 November 1945, peta pendudukan Belanda saat agresi militer tahun 1948, seragam tentara Indonesia, mata uang yang pernah beredar pada masa revolusi, radio dan alat komunikasi saat perjuangan, merpati pos, juga catatan peristiwa masa itu yang direkam oleh koran lokal, seperti Bhirawa. dari banyaknya koleksi sejarah Museum Brawijaya, Gerbong Maut merupakan koleksi sejarah yang menjadi daya tarik utama Museum ini. Kisah gerbong maut terjadi tahun 1947 di mana saat itu masih terjadi agresi militer Belanda. Ada banyak gerilyawan dan tentara yang berupaya mempertahankan kemerdekaan. Salah satu perlawanan tersebut terjadi di Bondowoso. Pada saat itu, para pejuang ditangkapi dan dipenjara. Karena jumlah tahanan tidak dapat ditampung lagi di penjara Bondowoso, maka 100 tahanan yang dianggap paling berbahaya pun dipindahkan ke penjara Bubutan Surabaya pada 23 November 1947. Ada tiga gerbong kereta, GR5769 dan GR4416 dan GR10152 yang mengangkut para tahanan. Oleh karena tidak adanya makanan minuman, serta ruang bernafas, sebagian besar tahanan pun lemas setelah mengalami perjalanan belasan jam menuju penjara bubutan. Mereka berdesakan, dan terpanggang oleh panasnya gerbong. 46 tahanan pun tewas mengenaskan, korban terbesar di gerbong GR10152 yang tidak memiliki ventilasi udara sama sekali.
Pulau Lombok menjadi salah satu destinasi wisata favorit wisatawan yang berkunjung ke Indonesia. Keindahan pulau ini telah banyak menarik wisatawan lokal maupun mancanegara. Umumnya para wisatawan menikmati keindahan lombok dengan mengunjungi pantai-pantainya yang cantik. Selain pantainya yang cantik, Lombok juga punya kawasan wisata kota tua bernama Kota Tua Ampenan. Di kawasan inilah, tinggal masayarakat keturunan Melayu, Arab dan Cina.
Kota Tua Ampenan merupakan salah satu Kota yang ditetapkan oleh pemerintah dalam Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI). Di Indonesia sendiri terdapat 43 Kota yang termasuk dalam JKPI. Kota Ampenan dibangun oleh Belanda untuk mengimbangi kerajaan-kerajaan yang ada di Pulau Bali. Ampenan bersal dari kata amben, dalam bahasa Sasak berarti tempat persinggahan. Nama ini sangat tepat, mengingat Ampenan merupakan kota pelabuhan tempat singgah berbagai suku bangsa kala itu. Kota Tua Ampenan merupakan jalur perdagangan pertama di Mataram. Sejak lama, kawasan ini jadi pusat perekonomian yang selalu hidup. Banyak pertokoan dan pasar tradisional yang menjual beragam barang di kota ini. Mulai dari alat elektronik, pakaian, toko sembako, dan sebagainya. Sampai sekarang, warga penghuni Kota Tua Ampenan terdiri dari beragam suku bangsa. Hal ini tampak dari banyaknya perkampungan sekitar yang menggunakan nama tempat asal mereka. Ada Kampung Tionghoa, Kampung Arab, Kampung Bugis, Kampung Melayu, Kampung Jawa, Kampung Bali, dan Kampung Banjar.
Menuju kota Tua Ampenan, sangatlah mudah. Kota ini dapat ditempuh selama seperempat jam dengan transportasi darat dari kota Makataram, ibukota provinsi Nusa Tenggara barat. Berwisata ke kota Tua Ampenan, anda dapat menyaksikan bangunan-bangunan peninggalan masyarakat lokal yang artistik dan unik dengan corak cerah dan berwarna-warni. Hampir seluruh bangunan yang ada di kawasan ini adalah bangunan tua. Yakni bangunan peninggalan zaman Belanda atau kisaran tahun 1800. Tidak banyak penduduk yang merenovasi bangunan tersebut. Melainkan hanya sekadar memberikan sentuhan warna agar tidak terlihat kusam. Untuk mengelilingi Kota Tua Ampenan, anda bisa menggunakan cidomo, yakni kereta kuda yang merupakan kendaraan tradisional masyarakat Pulau Lombok.
kota tua Ampenan biasanya cukup ramai dikunjungi saat pagi maupun sore hari. Selain menghindari panas terik matahari pada siang hari, hal ini juga dikarenakan wisatawan yang berkunjung, biasanya sekaligus mengunjungi pantai Ampenan untuk menikmati matahari terbit ataupun tenggelam. Di pantai tersebut juga tersedia cafe, warung, dan rumah makan yang buka pada sore hari. Selain menikmati berbagai bangunan dengan gaya art deco, di kota ini terdapat berbagai kegiatan industri yang bisa anda kunjungi, seperti industri mutiara, industri cukli (pusat kerajinan perabot rumah tangga dari kayu), kerajinan kuningan dan juga kerajinan lainnya.
Hari ini kami akan memperkenalkan kepada anda Kuliner Tabaro Dange.
Bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, beras merupakan bahan makanan pokok sehari-hari. Namun bagi masyarakat di Indonesia bagian Timur, Sagu merupakan salah satu bahan pokok yang digunakan untuk kebutuhan makanan sehari-hari. Sagu justru lebih dikenal dibandingkan beras. Sagu yang dapat tumbuh tanpa mengenal musim, menjadikan bahan pokok ini dapat diolah kapanpun. Oleh masyarakat di Indonesia bagian Timur, sagu pada umumnya diolah menjadi makanan Papeda. Papeda menjadi salah satu makanan pokok bagi masyarakat Papua dan wilayah-wilayah lain di bagian timur Indonesia. Jika masyarakat Papua, mengolah Sagu menjadi Papeda. Masyarakat di provinsi Sulawesi Tengah justru mengolah sagu menjadi kuliner bernama Tabaro Dange.
di Palu, Tabaro Dange dikenal juga dengan nama Jepa, olahan sagu yang dicampur dengan kelapa parut. Camilan ini sangat khas karna proses pembuatannya masih tergolong tradisional, hanya menggunakan tungku dan juga belanga tanah liat. Dengan mempertahankan ciri khas dari proses pembuatan serta alat-alat masak yang digunakan, dipercaya dapat menjaga kualitas rasa dari Tabaro Dange.Kuliner ini terbuat dari campuran sagu dan kelapa parut, dan juga disajikan dengan tambahan isi di dalamnya. Anda dapat memilih antara ikan dan gula merah sebagai isinya.
untuk membuat Tabaro Dange, sagu dan kelapa dicampurkan lalu diberi sedikit garam agar terasa gurih. Setelah dicampur , adonan dimasak di atas belanga atau wajan yang terbuat dari tanah liat. Adonan Tabaro Dangedimasak di atas tungku kayu bakar. Selanjutnya adonan Tabaro Dange diberi isian ikan atau gula merah lalu dilipat menjadi dua bagian. Lalu diangkat dan Tabaro Dangesiap disantap. Tabaro dange cocok disantap selagi hangat. Jika dalam kondisi dingin, tekstur sagu akan keras dan sulit dikunyah. Karennya, banyak pembeli menyantap kuliner ini langsung di tempat penjualnya.Rasa sagunya gurih dan manis. Jika ditambah dengan isian suwiran ikan sambal, ternyata membuat sagu jadi tambah nikmat. Jika anda ingin makan tabaro dange gurih maka cocok menyantap isi suwiran ikan sambal. Jika ingin menyantap yang manis masa isian gula merah yang lebih cocok. Tabaro Dange kini mulai dijual di beberapa sudut di Kota Palu, seperti diTaman Ria dan juga sepanjang Jalan Cumi-cumi. Sore hari, deretan ibu-ibu dengan tungku dan belanganya mulai terlihat ramai di pinggir jalan.BiasanyaTabaroDange dengan isian gula merah dijual seharga Rp 4.000. Sementara untuk isian ikan, dijual seharga Rp 5.000.
Hari ini akan memperkenalkan Pantai Purwahamba Indah di Jawa Tengah. Pantai merupakan objek wisata yang cukup populer. Di Provinsi Jawa Tengah, sepanjang jalur Pantai Utara tersebar begitu banyak pantai menarik untuk anda kunjungi. Salah satunya adalah pantai yang terletak di tepi jalan Pantai Utara, Kecamatan Suradadi, Kabupaten Tegal, yaitu Pantai Purwahamba Indah.Pantai Purwahamba Indah memiliki laut yang biru dengan hamparan pasir hitam yang lembut. Meskipun pasir pantainya tidak putih namun berada di area pantai ini sangat menyenangkan. Pengunjung dapat merasakan indahnya laut Indonesia bagian utara pulau Jawa dengan ditemani angin pantai yang sepoi-sepoi. Pantai ini memiliki ombak yang tenang sehingga pengunjung dapat berenang dengan bebas di pantai ini.selain berenang di pantai, anda pun bisa berenang di kolam renang bertaraf internasional yang dibangun oleh pihak pengelola pantai Purwahamba Indah. Kolam renang ini juga dilengkapi dengan permainan air, perosotan air dan air mancur.
Pantai Purwahamba Indah terletak di Jalan Raya Tegal – Pemalang Km 14, Tegal. Jika ditempuh dari Kota Tegal anda dapat menggunakan kendaraan pribadi atau umum yaitu ke arah timur sekitar 14 km. Lokasi pantai ini cukup strategis, sehingga dapat diakses dengan mudah. Fasilitas di pantai ini juga sudah cukup lengkap mulai dari area parkir, restoran, kamar mandi, serta restoran.Untuk masuk ke pantai ini pengunjung harus membayar tiket masuk seharga Rp 3.000 untuk orang dewasa dan Rp 2.500 untuk anak-anak pada hari biasa. Sedangkan pada hari libur, Rp 3.500 untuk dewasa dan Rp 3.000 untuk anak-anak.