Bulan Ramadhan segera tiba. Beragam tradisi unik digelar oleh masyarakat Indonesia untuk menyambut Bulan suci ini. Salah satunya Tradisi Suro’ Baca. Menjelang bulan Ramadhan, masyarakat suku Bugis dan Makasar menggelar Tradisi Suro’Baca atau membaca doa bersama di depan aneka menu khas suku tersebut sebelum bersantap bersama. Tradisi turun-temurun ini umumnya dilakukan sehari sebelum hari pertama Ramadhan. Selain untuk menyambut bulan Ramadhan, tradisi ini juga digelar untuk memupuk kebesamaan dan silaturrahim.
pada saat acara Tradisi Suro’ Baca anggota keluarga berkumpul di rumah keluarga inti atau yang dituakan. Sebelumnya, biasanya pihak keluarga yang sudah berumah tangga mengumpulkan dana ke pihak yang dituakan atau dipercaya melaksanakan tradisi itu. Uang suka rela dikumpulkan sesuai dengan kemampuan ekonominya. Diperbolehkan juga bagi siapapun yang ingin menyumbangkan hasil ternak dan kebun secara sukarela atau dikenal dengan nama “bilang ulu”. Sehari sebelum Suro’ Baca biasanya para perempuan sibuk menyiapkan makanan yang akan disajikan pada tradisi tersebut. Ada kuliner dari ayam kampung, ikan bandeng, dan lawa, semacam sayuran dari pisang batu. Tak ketinggalan "paria kambu" atau masakan pare yang sudah dibuang bagian tengahnya, kemudian diisi dengan daging ikan yang sudah dihaluskan yang sudah diberi bumbu.
pada saat tradisi Suro’ Baca, Masyarakat Bugis dan Makasar berdo’a yang ditujukan kepada almarhum dan almarhumah keluarga yang sudah meninggal, juga memohon kepada Allah SWT agar yang masih hidup diberi kesehatan, rezeki dan umur panjang. Selain itu juga bersyukur, karena masih bisa berkumpul sebelum Ramadhan tiba.
Selepas berdoa, makanan yang sudah dipersiapkan kemudian disantap bersama-sama. Lalu seluruh masyarakat yang hadir saling meminta maaf sebelum memasuki bulan suci Ramadhan. Sedang menu yang masih ada, disisihkan untuk dibagikan ke tetangga. Selain memupuk silaturrahim, tradisi ini juga mengajarkan untuk berbagi dengan orang-orang di sekitar.
Industri Pariwisata memang sedang berkembang di Indonesia saat ini. Setiap propinsi di Indonesia perlahan tapi pasti mulai memunculkan potensi wisata yang dimiliki. Objek wisata Alam maupun buatan menjadi bahan utama untuk mengundang wisatawan berkunjung. Unik pun menjadi salah satu syarat utama yang tidak tertulis bagi sebuah objek wisata. Salah satu tempat wisata unik yang dapat Anda kunjungi ketika berada di Kota Malang adalah Kampung Warna Warni.
Kenyamanan dan rasa ingin tahu segera hadir ketika menginjakkan kaki di kampung ini. Sekelompok Ibu - Ibu dengan sigap menyambut Anda di depan gerbang masuk kampung ini sembari menyerahkan tiket masuk dan souvenir produksi masyarakat setempat. Berbagai warna cerah pun mulai menyegarkan mata ketika Anda menelusuri kampung ini. Nyaman, asri dan segar adalah kesan pertama yang hinggap di pikiran Anda seketika itu juga.
Kampung yang dahulu tidak dilirik untuk dikunjungi karena kumuh ini berubah menjadi sebuah tempat yang wajib di kunjungi. Menurut masyarakat setempat, Inisiasi untuk mewarnai dan membersihkan kampung ini berawal dari sekelompok mahasiswa yang sedang melakukan praktek kuliah kerja nyata. Tidak hanya indah dipandang mata, setiap sudut kampung yang dihiasi berbagai ornamen produksi masyarakat pun menjadi sebuah tempat yang indah di lensa kamera.
Hal tersebut membuat masyarakat mulai mempromosikan kampung mereka melalui sosial media. Warna - warna cerah dipilih agar dapat menjadi latar belakang indah untuk berfoto. Dalam waktu singkat berbagai foto-foto berlatar belakang objek warna warni ini menjadi viral di sosial media dan berhasil menarik wisatawan domestik juga mancanegara. Masyarakat pun terus memperindah kampung mereka dan membangun sebuah jembatan kaca untuk mengkoneksikan antara dua kampung yang terbelah sungai tersebut. Penasaran Kan ? Saksikan sendiri keindahan dan keunikan kampung Warna warni di Kota Malang, Jawa Timur, Indonesia.
Malam Badendang, sesuai dengan artinya yaitu “malam bergoyang,” merupakan tradisi turun temurun masyarakat Maluku yang diisi dengan bernyanyi dan menari bersama keluarga serta kerabat yang biasanya dimulai setelah jam 12 malam dan berlangsung semalaman. Tradisi ini menjadi sarana berkumpul keluarga dan juga menciptakaan kebersamaan yang akrab dalam hidup bermasyarakat.
orang Maluku menyebut tradisi ini beragam, karena hampir sebagian besar suku yang ada di Maluku melakukannya. Tradisi Malam Badendang biasanya dilakukan pada hari-hari raya keagamaan, baik Islam maupun Kristen. Meskipun demikian Tradisi Malam Badendang tidak identik dengan tradisi ritual keagamaan.
Acara ini biasanya diadakan oleh anak muda untuk menciptakan nuansa kekeluargaan pada momen-momen tertentu seperti Natal, Idulfitri, Hari raya kurban, termasuk untuk memeriahkan acara pernikahan, wisuda, maupun kumpul-kumpul keluarga.
lagu-lagu yang biasanya dibawakan adalah lagu-lagu yang lincah dan semangat. Selain bernyanyi, para anggota keluarga juga menarikan tarian-tarian daerah seperti, Tarian Katerji dan Orlapei. Selama acara berlangsung, disuguhkan pula makanan khas Maluku yang bisa disantap oleh peserta acara. Malam Badendang menjadi malam yang panjang bagi keluarga Maluku namun diisi dengan kebahagiaan dan kebersamaan yang meriah bersama anggota keluarga.
22 April kemarin, Kementerian Pertanian (Kementa) Republik Indonesia meresmikan Musem Tanah dan Pertanian. Ini adalah Museum Pertanian pertama Indonesia berskala internasional. Acara ini juga dihadiri mantan menteri dan wakil menteri Pertanian pada berbagai masa. Menteri Pertanian periode 2009 hingga2014, Suswono berharap, dengan kehadiran museum ini dapat memacu semangat para kaum milenial untuk dapat terlibat di bidang pertanian. Karena, menurutnya sampai sekarang bisnis di bidang pertanian merupakan bisnis menjanjikan.
berlokasi di di Jalan Juanda Bogor Jawa Barat, Museum Tanah dan Pertanian ini terdiri dari 4 Gedung Utama. Museum Tanah terletak di Gedung A dan Museum Pertanian di gedung C dan D. Dengan tema “bertolak Dari Masa Lalu, Menapak ke Masa Depan” (Connecting the past to the future), Museum Tanah dan Pertanian mengajak siapapun yang datang untuk menelusuri perkembangan pertanian Indonesia dari waktu ke waktu. Konsep Museum ini sangat unik, jauh dari kesan monoton dan kuno. Museum Tanah dan Pertanian memang dibuat sedemikian rupa agar interaktif, edukatif dan juga instagramble.
Gedung C Museum ini punya 3 lantai. Lantai 1 adalah Galeri Pangan dan peradaban pertanian, lantai 2 untuk Galeri kebijakan dan komoditas. Lantai 3 merupakan galeri pertanian masa depan. Sedangkan Gedung D punya 4 lantai. Diantaranya lantai 1 sebagai arena bermain anak dan keluarga. Lantai 2 galeri peternakan dan lantai 3 adalah galeri peternakan dan sinema. Disini, anda bisa menonton film tentang peternakan. Menariknya, di lantai 3 ini, anda juga bisa melihat bagaimana penggunaan teknologi di perkembangan teknologi 4.0 di Indonesia.
Kini proses mekanisasi pertanian sudah menggunakan drone, aplikasi market smart farming hingga traktor tanpa awak dengan system GPS (Sistem Pemosisi Global). Anda juga dapat mencicipi kopi, teh, dan kakao khas Indonesia di area coffe corner yang tersedia. Di lantai 4 (rooftop), ada juga saung, dimana anda bisa mendapatkan aneka bibit hidroponik dan tanaman buah sambil melihat langsung Gunung Salak dan Gede Pangrango dari atas gedung. Bagi anda yang tertarik mengunjungi Museum Tanah dan Pertanian, berkunjunglah saat ini, karena sampai 3 bulan kedepan, tiket masuk museum ini masih digratiskan.
Menelusuri kepulauan Togean akan menjadi suatu pengalaman traveling yang tidak akan terlupakan. Destinasi utama di Pulau Sulawesi ini akan menyuguhkan keindahannya dalam petualangan anda. Banyak yang tidak mengetahui bahwa di Sulawesi Tengah terdapat pulau yang sangat indah. Pulau ini terletak di Teluk Tomini yang merupakan teluk terbesar di Indonesia. Pulau Togean telah diresmikan pemerintah sebagai taman nasional (Kepulauan Togean National Park ) pada tahun 2004. Secara administrasi wilayah ini berada di KabupatenTojo Una-una.
Tidak kalah dengan pulau Bunaken, kepulauan Togean juga dikenal kaya akan terumbu karang yang jadi pusat keberagaman flora dan fauna di seluruh dunia, dan terdapat berbagai biota laut yang langka dan dilindungi. Terumbu karang di Kepulauan Togean kaya akan keaneka ragaman hayati laut dengan 4 type terumbu karang, yaitu karang tepi (fringing reef), karang penghalang (barrier reef), karang tompok (patch reef), dan karang cincin (atoll). Pulau ini cocok dijadikan tempat untuk berbulan madu. Pemandangannya sangat indah dengan suasananya sangat tenang, jauh dari keramaian dan kebisingan dan di saat senja pantainya syahdu. Pulau ini cocok untuk olahraga laut karena ombak landai dan tenang, aman untuk berenang dan menyelam. Ditambah lagi air lautnya biru dan pasir putih nan indah.
Beberapa aksi wisata yang dapat dilakukan di Kepulauan Togean antara lain: menyelam dan snorkeling di Pulau Kadidiri, memancing, menjelajah alam hutan yang ada di dalam hutan yang ada di Pulau Malenge, serta mengunjungi gunung Colo di Pulau Una-una. Wisatawan juga bisa mengunjungi permukiman orang Bajo di Kabalutan. Secara administratif Kepulauan Togean berada di Kabupaten Tojo Una-Una, Provinsi Sulawesi Tengah. Untuk menuju Pulau Togean yang paling mudah adalah melalui Kabupaten Tojo Una-Una yang beribukota Ampan. Namun terlebih dahulu kita ke ibukota Palu menggunakan pesawat baru setelah itu menggunakan transportasi darat dan dilanjutkan naik perahu Kepulauan ini dikenal kaya akan terumbu karang dan berbagai biota laut yang langka dan dilindungi. Dibentuk oleh aktivitas vulkanis, pulau ini ditutupi oleh tumbuh-tumbuhan yang subur dan rimbun, serta dikelilingi oleh formasi bukit karang. Batu karang dan pantai menyediakan tempat bagi beberapa binatang laut untuk tinggal dan berkembang biak, seperti kura-kura hijau. Kepulauan Togean merupakan sebuah ekosistem pulau-pulau kecil yang sangat strategis di Teluk Tomini dan secara sosial ekonomi mendukung wilayah daratan di sekitarnya, terutama dalam pemanfaatan sumberdaya laut. Hal ini akan memberikan dampak baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap terumbu karang yang ada di Kepulauan Togean sehingga perlu dilakukan upaya pengelolaan yang terpadu dan lestari.
Pontianak, ibukota Kalimantan Barat ini menjadi salah satu tujuan wisata utama di pulau Kalimantan. Di kota ini tak hanya dikenal akan keindahan alamnya tapi juga menjadi surga wisata kuliner. Ada bubur pedas yang bisa anda nikmati sebagai menu sarapan. Ada pula kuliner lezat seperti Chai Kue yang bisa anda cicipi. Kuliner bernama Chai Kue ini mirip dengan pangsit, namun ukurannya lebih kecil dan kulit pelapisnya lebih tipis ,lembut dengan warna yang lebih putih.
Chai kue merupakan kuliner peranakan khas Pontianak. Chai kue terbuat dari tepung beras dan maizena. Adonan awalnya berbentuk bola besar, kemudian digilas dan dicetak berbentuk lingkaran. Setiap lembar kulit diisi dengan beragam isian, seperti kucai, rebung, daging ayam, daging sapi, atau udang, kemudian dilipat dan ditekan rapat pada bagian pinggirnya. Adonan ini kemudian dikukus diatas loyang beralaskan daun pisang. Sebelum dikukus, Chai Kue diolesi minyak kelapa terlebih dahulu, agar tidak lengket pada daun pisang.
Setelah dikeluarkan dari kukusan, permukaan chai kue diolesi dengan minyak bawang yang terbuat dari minyak kelapa dengan tumisan bawang putih. Bawang putih goreng nya dipakai untuk hiasan di bagian atas kue. Sebenarnya selain dikukus, Chai Kue juga bisa digoreng atau dibakar. Chai Kue biasanya disantap dengan sambal jeruk yang memiliki rasa pedas dan sedikit asam. Bisa juga disantap dengan campuran saus tiram dan kecap ikan. Sebagai kuliner yang tergolong populer di Pontianak, tentu saja sangat lah mudah menjumpai Chai Kue di toko makanan. Harga Chai kue tidaklah mahal hanya sekitar Rp. 10.000 hingga Rp. 15.000 per porsi.
Museum Pusaka Nias adalah sebuah museum swasta dan satu-satunya yang terdapat di Kepulauan Nias. Pengunjung museum akan mendapatkan gambaran lengkap tentang warisan budaya Nias, yang sangat unik dan beragam. Museum Pusaka Nias yang terletak di Kota Gunungsitoli, Sumatera Utara, saat ini menyimpan koleksi lebih dari 6.000 artefak. Koleksi tersebut berasal antara lain dari pribadi (perorangan), yayasan, pemerintah, bahkan dari museum luar negeri seperti Belanda, Jerman.
Museum ini diakui sebagai salah satu yang terbaik di Indonesia. Pada tahun 2014 pendirinya menerima penghargaan sebagai "Pelestari Cagar Budaya dan Museum Terbaik" dari Kementerian Pendidikan dan Budaya Republik Indonesia.Museum ini dijadikan basis untuk kegiatan pelestarian budaya Nias, mulai dari pengumpulan berbagai artefak budaya Nias, hingga pada pameran artefak, penelitian, penerbitan buku budaya Nias, pengelolaan perpustakaan, penyelanggaraan pendidikan dan pelatihan budaya, pendokumentasian visual dan audiovisual, mempromosikan potensi destinasi pariwisata di Kepulauan Nias, dan lain sebagainya.
Museum adalah daya tarik wisata utama di Gunungsitoli dan anda dapat menghabiskan beberapa jam di sini. Museum Pusaka Nias memiliki koleksi sebagian besar benda-benda yang berkaitan dengan budaya dan sejarah Nias. Pameran museum ini menampilkan benda-benda yang penting dari koleksi dan bertempat di empat paviliun besar. Pameran ini terbuka untuk umum setiap hari dan menawarkan pengenalan secara mendalam terhadap budaya asli dan sejarah Pulau Nias.
Museum Pusaka Nias terletak di pinggir laut, berhadapan dengan Samudera Indonesia, 20 Km dari Bandar Udara Binaka dan hanya 750 meter dari Pelabuhan Angin. Gunungsitoli merupakan pintu gerbang ke Pulau Nias. Bandara Binaka berjarak 15 km dari kota ini yang dapat Anda capai dengan beberapa rute yaitu melalui Kota Medan. Dari Medan tersedia penerbangan dengan Merpati dan SMAC. Setiap harinya setidaknya ada dua penerbangan, pagi dan siang. Tarifnya berkisar Rp 500.000.
The 21st Jakarta Internasional Handicraft Trade Fair (INACRAFT) 2019, kembali digelar pada 24 hingga 28 April 2019 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta Pusat. Beragam kerajinan lokal Indonesia dipamerkan dalam pameran ini. Tak ketinggalan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Aceh Utara akan memamerkan sejumlah kerajinan tradisional Aceh dalam INACRAFT 2019. Ketua Dekranasda Aceh Utara, Cut Ratna Irawati menyebutkan produk unggulan daerah yang dipamerkan berupa tas Aceh, peci border, kain bordir dan sejumlah aksesosis khas Aceh. Ada pula kain kasab Aceh Utara, aneka perhiasan mulai motif rencong, dan lain sebagainya. Cut Ratna Irawati menambahkan, produk usaha kecil menengah yang dipamerkan itu secara kualitas sudah diakui masyarakat internasional, karena produk itu sudah dijual ke sejumlah negara seperti Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam dan Amerika.
dari sejumlah produk lokal Aceh yang akan dipamerkan dalam INACRAFT 2019, kali ini kami ajak anda untuk mengenal lebih dekat kain Kasab Aceh . Kain Kasab adalah kerajinan tangan sulaman benang emas atau perak khas Aceh yang dijahit tradisional diatas kain beludru. Kain Kasab terdiri dari banyak motif yang pada umumnya berbentuk flora yang disulam bahkan dihiasi dengan manik-manik berwarna emas. Konon jenis kain tradisional ini mewakili status sosial yang belakangan tidak dipermasalahkan lagi. Warna Kuning melambangkan seorang raja, warna merah melambangkan hulubalang raja atau panglima, hijau melambangkan ulama dan hitam melambangkan rakyat jelata.
Bagi masyarakat Aceh, Kasab bukan sebatas dekorasi dan estetika. Namun corak Kasab juga merupakan simbol yang menyiratkan ketaatan beragama yang sudah melebur dengan budaya. Kasab pada umumnya digunakan saat pernikahan, sunatan, aqiqah dan ritual adat lainnya.
Selain diaplikasikan pada tirai, Kasab hadir pada dekorasi lainnya, diantaranya pelaminan, pintu gerbang, alas duduk, langit-langit rumah, kasur, kipas hingga gantungan kunci. Kasab kini tak lagi sebatas dekorasi dalam ritual adat. Namun sudah merambah ke souvenir yang menawarkan cita rasa etnik. Untuk proses pembuatannya sendiri lamanya waktu pembuatan bergantung jenis barang yang dibuat. Harganya pun bergantung jenis barangnya sendiri dan jenis benang yang digunakan. Jika menggunakan benang emas, tentu harganya akan lebih mahal.
Stadion Utama Gelora Bung Karno adalah sebuah stadion serbaguna di Jakarta, Indonesia yang merupakan bagian dari kompleks olahraga Gelanggang Olahraga Bung Karno. Stadion ini umumnya digunakan sebagai arena pertandingan sepak bolatingkat internasional. Stadion ini dinamai untuk menghormati Soekarno, Presiden Republik Indonesia pertama, yang juga merupakan tokoh yang mencetuskan gagasan pembangunan kompleks olahraga ini. Stadion yang terletak di Ibukota Indonesia ini juga menjadi pusat kampanye calon presiden dan calon wakil Presiden pada masa pemilihan umum di Indonesia.
Pada pemilu 2019, Stadion Gelora Bung Karno menjadi ajang unjuk gigi para kandidat presiden dan wakil presiden Indonesia. Mereka mengerahkan massa pendukung sebanyak mungkin dan semeriah mungkin di Stadion Gelora Bung Karno dan areal kompleks olahraga Bung Karno. Pada musim kampanye tahun ini, Komplek olahraga Bung Karno dijadikan ajang kampanye akbar 2 pasangan calon presiden dan wakil presiden. Untuk pasangan calon nomor urut 01 Joko Widodo – Ma’ruf Amin, mereka memanfaatkan di sesi terakhir masa kampanye pemilu pada Sabtu 13 April. Walau acara dimulai pukul 13.00, massa para pendukung pasangan tersebut telah berdatangan ke Stadion yang pertama kali dibuka pada tahun 1962, sejak pagi hari juga memenuhi area komplek olahraga sekitarnya. Berbeda dengan pasangan nomor urut 02, Prabowo Subianto – Sandiaga Sholahuddin Uno, pada Minggu 7 April pasangan calon presiden dan wakil presiden ini, memulai acara di stadion yang kembali direnovasi jelang Asian Games 2018 ini, sejak pagi hari. Sebelum acara kampanye resmi dimulai, diadakan acara sholat shubuh berjamaah di dalam stadion para peserta kampanye serta diikuti para pendukung ke dua pasangan calon di luar stadion yang meliputi area kompleks olahraga Bung Karno
Stadion ini awalnya memiliki kapasitas tempat duduk sebesar 110.000. Sejak dibangun stadion ini telah mengalami beberapa Kali renovasi. Renovasi terakhir dilakukan pada 2016-2017 untuk menyambut penyelenggaraan Asian Games 2018. Komplek olahraga Bung Karno beserta venu arena olahraga lainnya seperti kolam renang, basebal, Tenis, panahan, bola basket, hoki, Istana olahraga, juga hunian untuk para atlet dan fasilitas lainnya dibangun di awal tahun 60 an. Dibangun dengan jasa bantuan tenaga ahli dari Uni Sovyet, sekarang Rusia, untuk persiapan pesta olahraga negara negara Asia di tahun 1962. Setelah dilakukan renovasi terakhir kapasitas berubah menjadi 76.127.Perubahan ini dikarenakan sebelum semua kursi penonton diganti dengan kursi tunggal dan untuk penonton difabel. Saat ini, seperti dikutip dari Wikipedia, stadion gelora Bung Karno ini merupakan stadion sepak bola asosiasi terbesar ke-28 di dunia dan stadion sepak bola asosiasi terbesar ke-8 di Asia. Kapasitas besar Inilah yang membuat Stadion gelora Bung Karno menjadi pilihan utama bagi para calon untuk mengungkapkan aspirasi mereka kepada masyarakat Indonesia.
Merujuk pada kemampuan daya tampung yang cukup besar, tidak heran setiap Pemilu yang berlangsung 5 tahun sekali ini. Stadion Gelora Bung Karno, yang di masa orde baru di bernama Stadion Utama Senayan, menjadi pilihan utama sebagai ajang unjuk kekuatan masa pendukung para calon kandidat dan juga partai politik. Sebelum adanya pemilu serentak 2019, Stadion megah kebanggan bangsa Indonesia ini, menjadi ajang unjuk kekuatan jumlah massa yang dapat dikumpulkan para partai politik dalam mengakhiri masa kampanye nya di Jakarta. Stadion ini terbagi menjadi 24 sektor dan 12 pintu masuk, serta tribun atas dan bawah. Fitur khusus dari stadion ini adalah konstruksi atap baja besar yang membentuk cincin raksasa yang disebut temu gelang, sesuatu yang sangat langka di erah 60an. Selain untuk menaungi para penonton di semua sektor dari panasnya matahari, tujuan dari konstruksi cincin raksasa ini juga untuk menekankan keagungan stadion. Walaupun stadion ini dikenal sebagai Stadion Gelora Bung Karno atau Stadion GBK, nama resminya adalah Stadion Utama Gelora Bung Karno, karena terdapat stadion lainnya di Kompleks Olahraga Gelora Bung Karno, seperti Stadion Tenis dan Stadion Akuatik.
Objek wisata Telaga Sigebyar Mangunan ini dari pusat kota Pekalongan hanya membutuhkan waktu kurang lebih 2 jam. Di sini pengunjung akan disuguhi keindahan alam yang masih alami. Para pengunjung dapat menikmati keidahan di sini dengan berkeliling di sekitar telaga dengan menggunakan speed boat atau perahu berkapasitas 12 orang . Wisatawan cukup membayar Rp. 7000 , tarif tersebut termasuk parkir dan tiket wisata. Hanya untuk menuju ke lokasi objek wisata, pengunjung harus berjalan kaki sekitar 600 meter. Wisatawan yang datang ke destinasi wisata ini juga akan dimanjakan dengan penginapan yang nyaman, wisata kuliner khas Pekalongan dan juga eksotisme alam.
Obyek wisata Telaga Sigebyar berada pada ketinggian 1500 meter di atas permukaan air laut atau berada di kawasan Pegunungan Kendeng yang berbatasan dengan Kabupaten Banjarnegara. Untuk mencapai puncak, wisatawan butuh waktu dua jam pendakian. Dari puncaknya , kita bisa melihat panorama alam kabupaten Banjarnegara, Batang, Kota Pekalongan dan Pemalang. Untuk melengkapi dukungan pada objek wisata Telaga Sigebyar Mangunan, pemerintah kabupaten akan membuka jalur pendakian ke Puncak Pegunungan Kendeng di ketinggian 2040 meter di atas permukaan laut.
apabila anda belum menetapkan tempat untuk berlibur, Telaga Sigebyar Mangunan di Pekalongan bisa menjadi pilihan anda. Di sini anda akan menyaksikan keeksotisan telaga Sigebyar Mangunan, terlebih pada saat kabut tebal yang kian memudar , kecantikan alam langsung akan memukau anda.