Museum Pusaka Nias adalah sebuah museum swasta dan satu-satunya yang terdapat di Kepulauan Nias. Pengunjung museum akan mendapatkan gambaran lengkap tentang warisan budaya Nias, yang sangat unik dan beragam. Museum Pusaka Nias yang terletak di Kota Gunungsitoli, Sumatera Utara, saat ini menyimpan koleksi lebih dari 6.000 artefak. Koleksi tersebut berasal antara lain dari pribadi (perorangan), yayasan, pemerintah, bahkan dari museum luar negeri seperti Belanda, Jerman.
Museum ini diakui sebagai salah satu yang terbaik di Indonesia. Pada tahun 2014 pendirinya menerima penghargaan sebagai "Pelestari Cagar Budaya dan Museum Terbaik" dari Kementerian Pendidikan dan Budaya Republik Indonesia.Museum ini dijadikan basis untuk kegiatan pelestarian budaya Nias, mulai dari pengumpulan berbagai artefak budaya Nias, hingga pada pameran artefak, penelitian, penerbitan buku budaya Nias, pengelolaan perpustakaan, penyelanggaraan pendidikan dan pelatihan budaya, pendokumentasian visual dan audiovisual, mempromosikan potensi destinasi pariwisata di Kepulauan Nias, dan lain sebagainya.
Museum adalah daya tarik wisata utama di Gunungsitoli dan anda dapat menghabiskan beberapa jam di sini. Museum Pusaka Nias memiliki koleksi sebagian besar benda-benda yang berkaitan dengan budaya dan sejarah Nias. Pameran museum ini menampilkan benda-benda yang penting dari koleksi dan bertempat di empat paviliun besar. Pameran ini terbuka untuk umum setiap hari dan menawarkan pengenalan secara mendalam terhadap budaya asli dan sejarah Pulau Nias.
Museum Pusaka Nias terletak di pinggir laut, berhadapan dengan Samudera Indonesia, 20 Km dari Bandar Udara Binaka dan hanya 750 meter dari Pelabuhan Angin. Gunungsitoli merupakan pintu gerbang ke Pulau Nias. Bandara Binaka berjarak 15 km dari kota ini yang dapat Anda capai dengan beberapa rute yaitu melalui Kota Medan. Dari Medan tersedia penerbangan dengan Merpati dan SMAC. Setiap harinya setidaknya ada dua penerbangan, pagi dan siang. Tarifnya berkisar Rp 500.000.
The 21st Jakarta Internasional Handicraft Trade Fair (INACRAFT) 2019, kembali digelar pada 24 hingga 28 April 2019 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta Pusat. Beragam kerajinan lokal Indonesia dipamerkan dalam pameran ini. Tak ketinggalan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Aceh Utara akan memamerkan sejumlah kerajinan tradisional Aceh dalam INACRAFT 2019. Ketua Dekranasda Aceh Utara, Cut Ratna Irawati menyebutkan produk unggulan daerah yang dipamerkan berupa tas Aceh, peci border, kain bordir dan sejumlah aksesosis khas Aceh. Ada pula kain kasab Aceh Utara, aneka perhiasan mulai motif rencong, dan lain sebagainya. Cut Ratna Irawati menambahkan, produk usaha kecil menengah yang dipamerkan itu secara kualitas sudah diakui masyarakat internasional, karena produk itu sudah dijual ke sejumlah negara seperti Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam dan Amerika.
dari sejumlah produk lokal Aceh yang akan dipamerkan dalam INACRAFT 2019, kali ini kami ajak anda untuk mengenal lebih dekat kain Kasab Aceh . Kain Kasab adalah kerajinan tangan sulaman benang emas atau perak khas Aceh yang dijahit tradisional diatas kain beludru. Kain Kasab terdiri dari banyak motif yang pada umumnya berbentuk flora yang disulam bahkan dihiasi dengan manik-manik berwarna emas. Konon jenis kain tradisional ini mewakili status sosial yang belakangan tidak dipermasalahkan lagi. Warna Kuning melambangkan seorang raja, warna merah melambangkan hulubalang raja atau panglima, hijau melambangkan ulama dan hitam melambangkan rakyat jelata.
Bagi masyarakat Aceh, Kasab bukan sebatas dekorasi dan estetika. Namun corak Kasab juga merupakan simbol yang menyiratkan ketaatan beragama yang sudah melebur dengan budaya. Kasab pada umumnya digunakan saat pernikahan, sunatan, aqiqah dan ritual adat lainnya.
Selain diaplikasikan pada tirai, Kasab hadir pada dekorasi lainnya, diantaranya pelaminan, pintu gerbang, alas duduk, langit-langit rumah, kasur, kipas hingga gantungan kunci. Kasab kini tak lagi sebatas dekorasi dalam ritual adat. Namun sudah merambah ke souvenir yang menawarkan cita rasa etnik. Untuk proses pembuatannya sendiri lamanya waktu pembuatan bergantung jenis barang yang dibuat. Harganya pun bergantung jenis barangnya sendiri dan jenis benang yang digunakan. Jika menggunakan benang emas, tentu harganya akan lebih mahal.
Stadion Utama Gelora Bung Karno adalah sebuah stadion serbaguna di Jakarta, Indonesia yang merupakan bagian dari kompleks olahraga Gelanggang Olahraga Bung Karno. Stadion ini umumnya digunakan sebagai arena pertandingan sepak bolatingkat internasional. Stadion ini dinamai untuk menghormati Soekarno, Presiden Republik Indonesia pertama, yang juga merupakan tokoh yang mencetuskan gagasan pembangunan kompleks olahraga ini. Stadion yang terletak di Ibukota Indonesia ini juga menjadi pusat kampanye calon presiden dan calon wakil Presiden pada masa pemilihan umum di Indonesia.
Pada pemilu 2019, Stadion Gelora Bung Karno menjadi ajang unjuk gigi para kandidat presiden dan wakil presiden Indonesia. Mereka mengerahkan massa pendukung sebanyak mungkin dan semeriah mungkin di Stadion Gelora Bung Karno dan areal kompleks olahraga Bung Karno. Pada musim kampanye tahun ini, Komplek olahraga Bung Karno dijadikan ajang kampanye akbar 2 pasangan calon presiden dan wakil presiden. Untuk pasangan calon nomor urut 01 Joko Widodo – Ma’ruf Amin, mereka memanfaatkan di sesi terakhir masa kampanye pemilu pada Sabtu 13 April. Walau acara dimulai pukul 13.00, massa para pendukung pasangan tersebut telah berdatangan ke Stadion yang pertama kali dibuka pada tahun 1962, sejak pagi hari juga memenuhi area komplek olahraga sekitarnya. Berbeda dengan pasangan nomor urut 02, Prabowo Subianto – Sandiaga Sholahuddin Uno, pada Minggu 7 April pasangan calon presiden dan wakil presiden ini, memulai acara di stadion yang kembali direnovasi jelang Asian Games 2018 ini, sejak pagi hari. Sebelum acara kampanye resmi dimulai, diadakan acara sholat shubuh berjamaah di dalam stadion para peserta kampanye serta diikuti para pendukung ke dua pasangan calon di luar stadion yang meliputi area kompleks olahraga Bung Karno
Stadion ini awalnya memiliki kapasitas tempat duduk sebesar 110.000. Sejak dibangun stadion ini telah mengalami beberapa Kali renovasi. Renovasi terakhir dilakukan pada 2016-2017 untuk menyambut penyelenggaraan Asian Games 2018. Komplek olahraga Bung Karno beserta venu arena olahraga lainnya seperti kolam renang, basebal, Tenis, panahan, bola basket, hoki, Istana olahraga, juga hunian untuk para atlet dan fasilitas lainnya dibangun di awal tahun 60 an. Dibangun dengan jasa bantuan tenaga ahli dari Uni Sovyet, sekarang Rusia, untuk persiapan pesta olahraga negara negara Asia di tahun 1962. Setelah dilakukan renovasi terakhir kapasitas berubah menjadi 76.127.Perubahan ini dikarenakan sebelum semua kursi penonton diganti dengan kursi tunggal dan untuk penonton difabel. Saat ini, seperti dikutip dari Wikipedia, stadion gelora Bung Karno ini merupakan stadion sepak bola asosiasi terbesar ke-28 di dunia dan stadion sepak bola asosiasi terbesar ke-8 di Asia. Kapasitas besar Inilah yang membuat Stadion gelora Bung Karno menjadi pilihan utama bagi para calon untuk mengungkapkan aspirasi mereka kepada masyarakat Indonesia.
Merujuk pada kemampuan daya tampung yang cukup besar, tidak heran setiap Pemilu yang berlangsung 5 tahun sekali ini. Stadion Gelora Bung Karno, yang di masa orde baru di bernama Stadion Utama Senayan, menjadi pilihan utama sebagai ajang unjuk kekuatan masa pendukung para calon kandidat dan juga partai politik. Sebelum adanya pemilu serentak 2019, Stadion megah kebanggan bangsa Indonesia ini, menjadi ajang unjuk kekuatan jumlah massa yang dapat dikumpulkan para partai politik dalam mengakhiri masa kampanye nya di Jakarta. Stadion ini terbagi menjadi 24 sektor dan 12 pintu masuk, serta tribun atas dan bawah. Fitur khusus dari stadion ini adalah konstruksi atap baja besar yang membentuk cincin raksasa yang disebut temu gelang, sesuatu yang sangat langka di erah 60an. Selain untuk menaungi para penonton di semua sektor dari panasnya matahari, tujuan dari konstruksi cincin raksasa ini juga untuk menekankan keagungan stadion. Walaupun stadion ini dikenal sebagai Stadion Gelora Bung Karno atau Stadion GBK, nama resminya adalah Stadion Utama Gelora Bung Karno, karena terdapat stadion lainnya di Kompleks Olahraga Gelora Bung Karno, seperti Stadion Tenis dan Stadion Akuatik.
Objek wisata Telaga Sigebyar Mangunan ini dari pusat kota Pekalongan hanya membutuhkan waktu kurang lebih 2 jam. Di sini pengunjung akan disuguhi keindahan alam yang masih alami. Para pengunjung dapat menikmati keidahan di sini dengan berkeliling di sekitar telaga dengan menggunakan speed boat atau perahu berkapasitas 12 orang . Wisatawan cukup membayar Rp. 7000 , tarif tersebut termasuk parkir dan tiket wisata. Hanya untuk menuju ke lokasi objek wisata, pengunjung harus berjalan kaki sekitar 600 meter. Wisatawan yang datang ke destinasi wisata ini juga akan dimanjakan dengan penginapan yang nyaman, wisata kuliner khas Pekalongan dan juga eksotisme alam.
Obyek wisata Telaga Sigebyar berada pada ketinggian 1500 meter di atas permukaan air laut atau berada di kawasan Pegunungan Kendeng yang berbatasan dengan Kabupaten Banjarnegara. Untuk mencapai puncak, wisatawan butuh waktu dua jam pendakian. Dari puncaknya , kita bisa melihat panorama alam kabupaten Banjarnegara, Batang, Kota Pekalongan dan Pemalang. Untuk melengkapi dukungan pada objek wisata Telaga Sigebyar Mangunan, pemerintah kabupaten akan membuka jalur pendakian ke Puncak Pegunungan Kendeng di ketinggian 2040 meter di atas permukaan laut.
apabila anda belum menetapkan tempat untuk berlibur, Telaga Sigebyar Mangunan di Pekalongan bisa menjadi pilihan anda. Di sini anda akan menyaksikan keeksotisan telaga Sigebyar Mangunan, terlebih pada saat kabut tebal yang kian memudar , kecantikan alam langsung akan memukau anda.
Pulau Bali atau yang dikenal dengan pulau Dewata memang memiliki keindahan alam yang sangat disukai oleh wisatawan domestik maupun mancanegara. Pulau Bali memiliki segala jenis wisata yang dicari oleh wisatawan, oleh karena itu pulau Bali menjadi salah satu tujuan wisata favorit di dunia. Jika anda berkunjung ke Bali dan ingin mendapatkan suasana pantai yang lebih tenang, maka Pantai Green bowl atau pantai Mangkuk Hijau adalah jawabannya.
pantai Green Bowl , pantai Mangkuk Hijau atau pantai Bali Cliff bahkan kadang disebut sebagai pantai yang tersembunyi atau Hidden Beach Ungasan semua adalah sebutan untuk pantai yang indah ini. Awalnya memang pantai ini bernama Pantai Bali Cliff, karena di atas tebing pantai ini terdapat Hotel Bali Cliff . Sementara itu pantai ini dikatakan Hidden Beach Ungasan karena lokasinya yang tersembunyai atau belum dikenal oleh wisatawan yang berkunjung ke Bali. Letaknya di Jalan raya Bali Cliff, Kuta Selatan, Badung, Bali. Jika Anda berangkat dari kota Denpasar, anda bisa mengambil rute menuju arah Garuda Wisnu Kencana atau lebih dikenal dengan sebutan GWK,kemudian anda tinggal mengikuti petunjuk jalan tersebut sampai menemukan gerbang bekas hotel Bali Cliff. Dari sini anda bisa mengambil arah jalan ke kiri dan sampailah anda di Pantai Mangkuk Hijau .
Saat ini pantai yang awalnya disebut Pantai Bali Cliff ini berubah nama dan dikenal dengan sebutan pantai Green Bowl atau pantai Mangkuk Hijau karena pada waktu air surut, anda bisa melihat karang-karang berselimut lumut di pantai ini dan tampak seperti mangkok yang berwarna hijau。Untuk masuk pantai ini , anda harus membayar lima ribu Rupiah.
Pantai Mangkuk Hijau adalah tempat wisata yang tepat untuk anda yang mencari ketenangan. Karena letaknya yang terpencil membuat pantai ini tidak banyak dikunjungi orang, sehingga lebih tenang dibandingkan pantai-pantai lainnya yang berada di pulau Bali. Berwisata ke pantai ini membuat anda seolah-olah berada di pantai pribadi。 Tetapi untuk bisa mencapai pantai ini, anda harus benar-benar menyiapkan stamina yang prima, karena untuk sampai ke tepi pantai Mangkuk Hijau ini anda harus nuruni anak tangga yang berjumlah kurang lebih 328 buah, demikian juga untuk kembali , anda harus menaiki anak tangga dengan jumlah yang sama.
Pantai ini memiliki pasir putih yang lebut, air laut yang berwarna biru jernih lengkap dengan bebatuan karang yang kokoh. Ombak di pantai ini juga tergolong besar, sehingga bisa digunakanuntuk surfing. Ombak yang besar dan cukup menantang ini cocok bagi peselancar profesional. Anda bisa berselancar sejak pagi hingga sore hari , sekitar pukul 15.00. WITA. Untuk anda pecinta olahraga surfing yang masih amatir, sangat tidak dianjurkan untuk berselancar di pantai ini. Di sini anda juga bisa menghabiskan waktu dengan berjemur sambil membaca. Bagi anda yang ingin berkunjung ke pantai Mangkuk Hijau ini sebaiknya membawa makanan dan minuman sendiri, karena di pantai ini tidak ada warung yang menjual makanan dan minuman.
apabila anda ingin berlibur ke Bali, cari lah waktu yang agak panjang dan siapkan stamina untuk mengunjungi Pantai yang tersembunyi ini. Kita akhiri pesona Indonesia hari ini, besok kita bertemu lagi. Inilah Voice Of Indonesia, dari Indonesia untuk dunia.
Tradisi Ngarot adalah upacara adat yang terdapat di Desa Lelea, Kecamatan Lelea, Jawa Barat. Tradisi ini memiliki arti ucapan syukur terhadap datangnya musim tanam. Upacara ini biasanya dilaksanakan pada minggu ketiga bulan November atau Desember dan selalu pada hari Rabu. Hal ini dilakukan karena hari Rabu dianggap keramat dan hari yang baik untuk menanam padi.
Ngarot berasal dari bahasa Sunda yang berarti minum. Sedangkan dalam bahasa Sansekerta “Ngaruat” yang berarti bebas dari kutukan dewa, atau bebas dari segala dosa. Budaya Ngarot pertama kali dirintis Ki Buyut Kapol, yaitu seorang tokoh yang loyal dan berpengaruh di Desa Lelea. Ia rela memberikan sawah seluas 26.100 m2 sebagai wujud realisasi acara Ngarot dan dengan sangat senang masyarakat Lelea menyambutnya. Upacara ini biasanya dilakukan oleh pemuda-pemudi warga desa Lelea.
upacara Ngarot terdiri dari tiga bagian yaitu arak-arakan, seserahan dan pesta pertunjukan. Peserta yang mengikuti upacara Ngarot harus menggunakan pakaian khas, yaitu remaja putri menggunakan kebaya berselendang dilengkapi aksesoris seperti kalung, gelang, cincin, bros, peniti emas, dan hiasan rambut. Sedangkan remaja putra menggunakan baju komboran dan celana gombrang beserta ikat kepala.
Upacara dimulai jam 08.30 dan semua peserta Ngarot berkumpul di rumah Kepala Desa untuk didandani. Kemudian pemuda-pemudi diarak mengelilingi kampung. Setelah itu peserta Ngarot masuk balai desa dan disambut dengan tari-tarian daerah.
Lalu masuk ke inti acara, dimulai dari pembukaan, pembacaan sejarah Ngarot, ucapan sambutan dari Kepala Desa, dan proses penyerahan kepada para kasinoman atau pemuda-pemudi.
Selain menjadi kota bagi pelajar dan para seniman, kota Yogyakarta juga memiliki destinasi wisata yang seakan-akan tidak ada habisnya. Salah satu tempat wisata baru yang sedang ramai menjadi pembicaraan di antara wisatawan adalah Bendungan Kamijoro Bantul .
Bendungan Kamijoro yang terletak di perbatasan Bantul dan Kulon Progo ini, tepatnya di Plambongan, Triwidadi, Pajangan, Bantul , dibangun untuk mengairi sawah seluas 2370 hektar lebih di Kabupaten Bantul. Meskipun fungsi utama bendungan ini adalah sebagai saluran irigasi, tetapi justru bendungan ini kemudian lebih dikenal sebagai tempat wisata. Selain sebagai tempat wisata, tempat ini juga cocok untuk dijadikan sebagai tempat untuk bersantai, berolahraga, taman bermain anak, dan sebagai tempat untuk berfoto yang tentu instagramable.
bendungan Kamijoro ini ternyata mempunyai sejarah yang cukup panjang, karena dibangun pada era Hindia-Belanda. Menurut sejarahnya , bendungan Kamijoro ini dibangun oleh seorang keturunan Belanda-Jerman pada awal abad 19. Dan setelah mengalami berbagai bentuk renovasi, banyak sekali pengunjung dari luar dan dalam kota Yogjakarta sendiri yang tertarik untuk melihat keelokan tempat ini. Selain itu fasilitas di Bendungan Kamijoro juga sudah menyediakan berbagai fasilitas seperti musholla, tempat parkir, warung makanan dan minuman, taman untuk bermain anak-anak dan masih ada lagi lainnya yang membuat anda betah dan nyaman menghabiskan waktu di sini。
Bendungan Kamijoro yang terletak sekitar 21 Km dari pusat kota Jogja bisa dicapai dengan melalui Jalan Yogyakarta-Wates atau sekitar 40 menit bila ditempuh dengan menggunakan kendaraan roda dua ataupun roda empat. Bendungan ini terletak sekitar 18 Km dari Terminal Giwangan Yogjakarta dengan waktu tempuh kurang lebih 33 menit. Untuk berkunjung dan menikmati keindahan Bendungan Kamijoro ini anda hanya harus membayar parkir saja, Rp. 2000 untuk motor dan Rp. 5000 untuk mobil . Bendungan Kamijoro setiap hari buka mula dari pagi hari hingga malam hari. Tetapi waktu yang paling tepat untuk berkunjung ke Bendungan Kamijoro ini adalah sekitar pukul 16.00 WIB sampai dengan pukul 18.30 WIB. Mengapa sore hari? Karena yang menjadi primadona di sini adalah keindahan pemandangan pada waktu matahari terbenam.
bila anda sedang berlibur ke provinsi Daerah Khusus Istimewa Yogjakarta, Jawa Tengah khususnya Bantul sempatkanlah untuk berfoto-foto dan menikmati keindahan matahari terbit di Bendungan Kamijoro ini
Sebagai salah satu dari sepuluh destinasi prioritas, Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur (NTT) kini siap memberikan pengalaman baru bagi para wisatawan dalam bentuk _Nomadic Tourism_ di samping atraksi wisata komodo dan selam. Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya menyebut konsep nomadic tourism sebagai solusi sementara untuk selamanya.
Live a board yang telah berkembang lima hinga tujuh tahun terakhir di Labuan Bajo adalah contoh dari solusi sementara itu. Ini bisa jadi solusi amenitas dan juga akses bagi wisatawan nomad. Dulu kita mengenalnya sebagai wisata minat khusus, tapi seiring perkembangan zaman, tren ini menjelma menjadi wisata minat umum. Menurut Menpar, untuk membangun destinasi Labuan Bajo membutuhkan waktu sekitar 20-30 tahun, karena itu ia memutuskan menjalankan solusi sementara yaitu Nomadic Tourism.
pengembangan Nomadic Tourism di Labuan Bajo bisa dipercepat agar mendapat hasil yang lebih baik baik terutama dalam bidang amenitas. Untuk atraksi, Labuan Bajo sudah tidak perlu ditanyakan lagi, karena sudah terkenal dengan Pulau Komodo dan tempat menyelam terbaik dunia, sementara untuk amenitas konsep Nomadic Tourism bisa mempercepat pertumbuhan wisatawan.
Selain itu, sejumlah tempat glamping atau glamour camping terlihat mulai muncul di kawasan ini. Di antaranya di Pulau Saloka yang digarap oleh sebuah social enterprise bernama Pulau Bahagia Ekosistem. Terdapat juga CND Nomadic Huts yang dibangun oleh CND Dive Center yang dipimpin oleh Condo Subagyo, salah seorang nomad terpandang di dunia diving di Labuan Bajo. Untuk wisatawan yang ingin melakukan liburan glamor, mereka dapat mencoba mengarungi pantai-pantai indah dengan menggunakan kapal-kapal mewah seperti Sea Safari Cruise, Salila, Grace Alone, Maluku, Plataran Komodo, dan lain-lain. Berbagai kapal mewah ini dapat dengan mudah ditemukan di Kawasan Marina Pelabuhan Labuan Bajo.
26 Februari hingga 5 Maret 2019 lalu telah berlangsung sebuah festival bertajuk Festival Pantai Enagera. Digelar di Lembah Sawu, di bawah kaki gunung api Ebulobo, Kecamatan Mauponggo, Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur, Festival Pantai Enagera dilangsungkan untuk melestarikan dan mempertahankan tarian dan musik tradisional setempat. Ada 15 musik dan tarian tradisional yang dipentaskan selama Festival itu berlangsung, baik yang dibawakan oleh masyarakat setempat maupun siswa dan siswi dari berbagai Kecamatan di Kabupaten Nagekeo. Salah satu dari musik dan tarian tersebut adalah Tarian Toda Gu.
Dinamakan Toda Gu, karena tarian ini menggunakan alat musik pengiring berupa gendang (TODA) dan bambu aur (GU) yang ditabuh dalam nada dan irama, sehingga menjadi satu kesatuan ekspresi gerak dan tari. Tarian Toda Gu adalah tarian kemenangan bagi kaum laki-laki yang pulang perang di masa silam. Jadi kaum laki-laki Nagekeo saat merayakan kemenangan perang menari-nari dengan tarian Todagu diiringi musik bambu. Saat ini, tarian Toda Gu biasa ditarikan saat pembuatan maupun pemugaran rumah adat (SAO WAJA) maupun saat penancapan tiang agung di tengah kampung.
Tarian Toda Gu biasanya dibawakan oleh kaum laki-laki, karena merupakan tari kemenangan setelah perang. Sementara khusus untuk kaum perempuan ada tarian Tea Eku. Tarian Tea Eku merupakan tarian kaum perempuan atau para istri untuk menyambut suami dan kaum laki-laki yang pulang perang dengan membawa kemenangan. Untuk mengimbangi gerakan kaki, para penari tari Toda Gu menari menggunakan tombak (Bhuja) dan Pedang (Topo),.
Pantai Watotena adalah pantai yang terletak di sebelah tenggara Pulau Adonara. Tepatnya di Desa Nelerereng, Kecamatan Ileboleng, Adonara Timur, Flores Timur. Pantai ini masih belum banyak dikunjungi oleh wisatawan, sehingga tempat ini cocok untuk bersantai dan menikmati pemandangan yang indah.
Selain pasir putih dan laut biru, daya tarik pantai ini adalah batuan hitam atau batu magma dengan aneka bentuk dan formasi yang menghiasi bibir pantai, yang menambah kecantikan pantai Watotena dan membuatnya berbeda dengan pantai-pantai di daratan Flores.
Nama Watotena berarti perahu dari batu, atau batu yang berbentuk perahu. Hal ini bisa anda lihat dari batu magma yang berbentuk seperti perahu. Terdapat banyak batu magma yang muncul di permukaan pasir putih. Keeksotisan pantai ini semakin mempesona dengan pemandangan Gunung Ile Boleng di belakangnya.Banyak yang dapat anda lakukan di sana. Mulai dari menyusuri pantai, bermain pasir atau air hingga mencari spot foto menarik. Khusus bermain air, anda harus berhati-hati karena terkadang ombak di sana cukup besar.
Untuk mencapai Pantai Watotena anda dapat menggunakan perahu motor dari Larantuka dan berlabuh di dermaga Terong atau Pelabuhan Waiwerang di pulau Adonara. Pantai ini berjarak 6 Km dari Pelabuhan Waiwerang dan membutuhkan waktu sekitar 30 menit dari Waiwerang dan secara keseluruhan membutuhkan waktu kurang lebih 3 jam dari Pelabuhan Larantuka.
Satu hal yang paling diperhatikan di pantai ini adalah kebersihan. Para wisatawan dilarang keras membuang sampah sembarangan, tidak merokok dan membawa minuman ke area pantai. Hal tersebut tentunya membuat tempat ini sangat bersih dan tidak tercemar.