pesona indonesia

pesona indonesia (572)

26
March

26 Februari hingga 5 Maret 2019 lalu telah berlangsung sebuah festival bertajuk Festival Pantai Enagera. Digelar di Lembah Sawu, di bawah kaki gunung api Ebulobo, Kecamatan Mauponggo, Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur, Festival Pantai Enagera dilangsungkan untuk melestarikan dan mempertahankan tarian dan musik tradisional setempat. Ada 15 musik dan tarian tradisional yang dipentaskan selama Festival itu berlangsung, baik yang dibawakan oleh masyarakat setempat maupun siswa dan siswi dari berbagai Kecamatan di Kabupaten Nagekeo. Salah satu dari musik dan tarian tersebut adalah Tarian Toda Gu.

Dinamakan Toda Gu, karena tarian ini menggunakan alat musik pengiring berupa gendang (TODA) dan bambu aur (GU) yang ditabuh dalam nada dan irama, sehingga menjadi satu kesatuan ekspresi gerak dan tari. Tarian Toda Gu adalah tarian kemenangan bagi kaum laki-laki yang pulang perang di masa silam. Jadi kaum laki-laki Nagekeo saat merayakan kemenangan perang menari-nari dengan tarian Todagu diiringi musik bambu. Saat ini, tarian Toda Gu biasa ditarikan saat pembuatan maupun pemugaran rumah adat (SAO WAJA) maupun saat penancapan tiang agung di tengah kampung.

Tarian Toda Gu biasanya dibawakan oleh kaum laki-laki, karena merupakan tari kemenangan setelah perang. Sementara khusus untuk kaum perempuan ada tarian Tea Eku. Tarian Tea Eku merupakan tarian kaum perempuan atau para istri untuk menyambut suami dan kaum laki-laki yang pulang perang dengan membawa kemenangan. Untuk mengimbangi gerakan kaki, para penari tari Toda Gu menari menggunakan tombak (Bhuja) dan Pedang (Topo),.

25
March

Pantai Watotena adalah pantai yang terletak di sebelah tenggara Pulau Adonara. Tepatnya di Desa Nelerereng, Kecamatan Ileboleng, Adonara Timur, Flores Timur. Pantai ini masih belum banyak dikunjungi oleh wisatawan, sehingga tempat ini cocok untuk bersantai dan menikmati pemandangan yang indah.

Selain pasir putih dan laut biru, daya tarik pantai ini adalah batuan hitam atau batu magma dengan aneka bentuk dan formasi yang menghiasi bibir pantai, yang menambah kecantikan pantai Watotena dan membuatnya berbeda dengan pantai-pantai di daratan Flores.

Nama Watotena berarti perahu dari batu, atau batu yang berbentuk perahu. Hal ini bisa anda lihat dari batu magma yang berbentuk seperti perahu. Terdapat banyak batu magma yang muncul di permukaan pasir putih. Keeksotisan pantai ini semakin mempesona dengan pemandangan Gunung Ile Boleng di belakangnya.Banyak yang dapat anda lakukan di sana. Mulai dari menyusuri pantai, bermain pasir atau air hingga mencari spot foto menarik. Khusus bermain air, anda harus berhati-hati karena terkadang ombak di sana cukup besar.

Untuk mencapai Pantai Watotena anda dapat menggunakan perahu motor dari Larantuka dan berlabuh di dermaga Terong atau Pelabuhan Waiwerang di pulau Adonara. Pantai ini berjarak 6 Km dari Pelabuhan Waiwerang dan membutuhkan waktu sekitar 30 menit dari Waiwerang dan secara keseluruhan membutuhkan waktu kurang lebih 3 jam dari Pelabuhan Larantuka.

Satu hal yang paling diperhatikan di pantai ini adalah kebersihan. Para wisatawan dilarang keras membuang sampah sembarangan, tidak merokok dan membawa minuman ke area pantai. Hal tersebut tentunya membuat tempat ini sangat bersih dan tidak tercemar.

24
March

 

Hari ini akan mengajak anda berwisata ke kabupaten Kuningan di Provinsi Jawa Barat untuk mencicipi kuliner khas kota kecil yang berbatasan dengan Kota Cirebon ini. Karena letaknya yang berbatasan dengan Cirebon dan Jawa Tengah, maka masyarakatnya pun beragam, baik dari budaya, bahasa , adat dan juga makanannya. Kali ini kami akan memperkenalkan salah satu kuliner yang menjadi unggulan kota Kuningan ini , yaitu Hucap.

Hucap bagi warga Kuningan adalah salah satu menu untuk sarapan. Di Kabupaten Kuningan banyak sekali pedagang Hucap , sehingga anda tidak akan kesulitan ketika mencari Hucap untuk sarapan. Selain dijajakan dengan berkeliling, di dekat pusat keramaian biasanya juga banyak warung Hucap, yang selalu dipadati pembeli, terlebih diwaktu makan pagi. Warung Hucap ini mulai buka pada pukul 06.00 sampai dengan pukul 10.00 pagi. Tetapi sekarang ini Hucap tidak saja untuk menu sarapan tapi kadang juga untuk makan siang bahkan makan malam, dengan begitu warung Hucap banyak juga yang buka mulai dari jam 06.00 pagi sampai dengan jam 03.00 dini hari.

Hucap sendiri adalah singkatan yang berasal dari tahu dan kecap. Sesuai namanya, kuliner ini memang terdiri dari campuran tahu, ketupat dan kecap yang disiram dengan saus kacang yang gurih dan nikmat. Rahasia nikmatnya Hucap ini memang pada saus kacangnya, yang terbuat dari campuran kacang tanah yang digoreng , cabe merah, gula jawa, garam dan penyedap yang dihaluskan hingga bercampur menjadi satu. Ketupat yang terdapat di dalam kuliner Hucap bukanlah ketupat biasa karena dalam pembuatannya, ketupat ini sudah direbus dengan air merang sehingga kulitnya berwarna coklat dan tentu saja cita rasanya pun menjadi lebih nikmat.

Bahan utama Hucap adalah tahu khas Kuningan yang padat dan gurih. Untuk penyajiannya, tahu ini harus digoreng lebih dahulu secara dadakan dan disajikan saat masih panas

Untuk penyajian sepiring Hucap , pertama-tama ketupat dibuka kulit pembungkusnya dengan cara dibelah dan kemudian dipotong-potong lalu di letakkan di piring. Kemudian tahu goreng dipotong dan diletakkan di atasnya, lalu siramkan saus atau bumbu kacang sesuai kebutuhan dan ditambahkan kecap secukupnya. Setelah itu ditaburi bawang goreng di atasnya. Sebagai tambahan , anda bisa juga menambahkan kerupuk ikan atau bakwan yang biasanya di sediakan di atas meja warung penjual Hucap. Untuk sepiring Hucap dan segelas teh tawar panas anda cukup membayar kira-kira Rp. 12.000 sampai Rp. 15. 000.

bila anda sedang berlibur ke provinsi Jawa Barat, khususnya Cirebon, sempatkanlah untuk mencoba kuliner Hucap ini , selain rasanya yang lezat , bisa membuat anda kenyang hingga makan siang. Selain itu, harganya pun tidak menguras kantong. Kami akhiri Pesona Indonesia hari ini, kita bertemu lagi besok, tentu saja dengan topik yang lebih menarik. Inilah Suara Indonesia, dari Indonesia menuju dunia.

20
March

Pulau Dua terletak di Distrik Werbes, Kabupaten Tambrauw, Papua Barat. Sebuah peninggalan sejarah kembali membawa pengalaman lain bagi wisatawan di pulau ini. Pulau Dua merupakan sebuah pulau tidak berpenghuni yang pernah menjadi lokasi petilasan misionaris bernama Yonas Nandisa. Dia adalah seorang guru Injil yang mendarat pada 12 Agustus 1912 di Pulau Dua. Yonas adalah pembawa kabar Kristen pertama yang menginjakan kaki di Tambrauw.

Prasasti petilasan Kristen Injil di perkampungan Pulau Dua mencatat, Yonas merupakan salah satu penyebar agama Kristen di sana. Bisa dibilang, pengaruh Yonas dan para pengikutnyalah yang membuat 90 persen masyarakat Tambrauw menganut agama Kristen. Untuk mengenang petilasan Yonas, didirikan sebuah tugu. Dulu, di dekatnya ada sebuah gereja. Namun, bangunan gereja itu rusak, perkakasnya dicuri diduga oleh para awak kapal yang mendarat. Akhirnya, hanya ditemukan bekas bangunan gereja. Gereja mulai koyak pada Perang Dunia II.

Ketika itu, Pulau Dua menjadi salah satu lokasi petarungan para tentara. Pada masa itu, para warga diungsikan ke Bika. Karena tak bertuan, pencuri pun lelusa membawa perkakas gereja. Hingga kini, masyarakat Kristen di Tambrauw merayakan petilasan tersebut setiap Agustus. Untuk mencapai Pulau Dua wisatawan harus mengendarai speedboat dari Pelabuhan Sausapor, dengan waktu tempuh 15 menit. Selain melakukan wisata sejarah, wisatawan juga bisa menyelam kapal dan pesawat yang ditenggelamkan pada masa Perang Dunia II. Sementara untuk sampai ke Sausapor, wisatawan bisa menggunakan akses udara dengan Susi Air seharga Rp270.000, beroperasi tiap hari Selasa hingga Jumat.

Wisatawan yang datang ke Pulau Dua umumnya akan terkesima dengan keindahannya. Warna pasirnya bak kristal, begitu lembut. Bersama itu wisatawan juga bisa menikmati air laut yang bening dan bergradasi toska, biru tua dan biru muda. Tak kalah elok ada juga ikan warna-warni yang melintas di antaranya juga terdapat ikan yang bahkan belum pernah dilihat di tempat lain, tubuh ikan tersebut dipenuhi bercak berwarna hijau, biru, merah, dan kuning. Wilayah timur Indonesia memang selalu menyajikan pemandangan yang memuaskan hati dan menenangkan jiwa.

19
March

Berwisata ke suatu daerah, kurang lengkap rasanya jika anda belum mencicipi kuliner lokal masyarakat setempat. Seperti misalnya jika anda berkunjung ke kota Solo, Jawa Tengah, anda harus mencoba beragam kuliner khas masyarakat Solo. Tempat terbaik mencicipi keragaman kuliner Solo adalah Pasar Gede. Salah satu pasar terbesar yang menjadi ikon Kota Solo ini memang tak hanya menjadi tempat jual-beli bahan makanan. Sajian tradisional juga dijajakan di sini, Dari beragam kuliner khas solo yang dijajakan di Pasar Gede, cobalah mencicipi kuliner Brambang Asem.

Brambang Asem terdiri dari daun ubi jalar atau yang dikenal oleh warga Solo dengan nama jeglor. Tentunya yang digunakan adalah daun ubi yang masih muda. Cara memasakbrambang asemsangat sederhana. Daun ubi jalar segar direbus terlebih dahulu. Proses perebusannya hanya sebentar, karena hanya cukup dicelupkan ke dalam air yang mendidih. Lalu untuk sambalnya, Brambang atau yang dikenal dengan nama bawang merah dibakar, kemudian dihaluskan bersama asam jawa, gula merah, garam, terasi dan cabai. Saat disajikan, sambal yang telah dihaluskan tersebut kemudian disiramkan ke daun ubi rebus. Karena menggunakan bawang merah (brambang) dan asam (asem) dalam pembuatannya, karenanya kuliner ini disebut Brambang Asem.

Brambang asem biasanya disajikan bersama tempe gembus dan kerupuk karak. Tempe gembus terbuat dari ampas tahu yang difermentasikan. Saat disantap, cita rasa manis, asam dan pedas bercampur menjadi satu. Selain rasanya yang unik, harganya yang relatif murah membuat kuliner ini juga banyak diburu orang. Brambang Asam dijual Rp.5.000 per porsi. Biasanya pedagang menjajakan Brambang Asam dari pagi hingga sore hari. Tidak hanya di Pasar Gede, kuliner khas Solo ini dapat dijumpai di Pasar Grosir Solo.

18
March

Nusa Tenggara Timur yang terkenal akan wisata alamnya tenyata tidak hanya memiliki objek wisata alam yang memukau, tetapi juga memiliki wisata budaya seperti, Rumah Adat Mbaru Embo yang berada di Kampung Mok, Desa Mbengan, Kecamatan Kota Komba, Kabupaten Manggarai Timur, Flores, Nusa Tenggara Timur. Rumah adat ini unik karena, rumah ini tidak pernah di huni oleh manusia.

Kampung Mok tempat dimana Rumah Adat Mbaru Embo ini berada merupakan perkampungan tua yang dihuni oleh suku Nanga. Warga kampung ini percaya bahwa Mbaru Embo adalah hunian khusus arwah leluhur. Pasangan Embo Lenang dan Embo Teje diyakini sebagai tetua utama leluhur penghuni rumah adat itu.

Sesuai dengan tuntutan adatnya, Mbaru Embo berdiri di ketinggian punggung bukit bagian hulu kampung. Bangunannya berkolong, berbentuk melingkar, dengan satu titik yang merupakan puncak atap. Sebagian besar kerangka bangunan dari bahan bambu dan beratap ijuk. Suasana rumah leluhur itu selalu hening karena tidak berpenghuni dan lokasinya agak terpisah sekitar 50 meter hingga 200 meter dari jejeran perumahan warga.

Lokasi Kampung Mok berjarak 30 kilometer disebelah utara Borong, ibu kota Kabupaten Manggarai Timur. Berkunjung ke perkampungan ini tidak sulit karena sudah terhubung dengan jalur beraspal, meskipun disejumlah lokasi masih berlubang sehingga pengendara harus berhati-hati.

Jika berkunjung untuk melihat Rumah Adat Mbaru Embo, ada 5 peraturan yang harus dipatuhi oleh pengunjungnya. Pertama, pengunjung hanya boleh berada di luar rumah adat. Kedua, tidak boleh merokok. Ketiga, tidak boleh memakai baju berwarna merah. Keempat, tidak boleh mengambil foto rumah adat. Untuk mengambil foto pengunjung harus mendapat persetujuan tetua dan melakukan sebuah ritual adat. Kelima, tidak boleh membawa alat penerangan.

17
March

Guha Pawon adalah sebuah goa purbakala yang terdapat di Desa Gunung Masigit, Cipatat, Padalarang, kabupaten Bandung Barat. Guha/ goa ini merupakan tempat yang sangat penting bagi masyarakat Jawa Barat, khususnya suku Sunda. Menurut cerita, tempat ini adalah tempat asal nenek moyang orang Sunda . Kebenaran cerita ini diperkuat dengan ditemukannya tulang belulang dan serpihan batu oleh peneliti. Diperkirakan peninggalan purbakala ini sudah berusia 10 ribu tahun . Hasil penelitian membuktikan tulang tersebut adalah milik manusia yang dahulu hidup di dalam goa, sedangkan serpihan batu merupakan perkakas yang digunakan pada zaman itu . Salah satu alasan goa ini dinamakan Guha Pawon adalah karena di sini ditemukan banyak perkakas rumah tangga peninggalan jaman dahulu .

untuk sampai ke tempat wisata ini tidak terlalu sulit. Karena jalannya tidak jauh dari jalan utama, sehingga bisa menggunakan transportasi umum. Jika berangkat dari Bandung, anda bisa menggunakan bus antar kota jurusan Bandung-Sukabumi atau Cianjur, dengan membayar Rp. 15.000 (Lima belas ribu Rupiah). Kemudian anda turun di Cipatat, Padalarang setelah melihat gapura bertuliskan “Selamat datang di Objek wisata Guha Pawon”. Jarak dari gapura ke obyek wisata Guha Pawon sekitar 2 Kilometer. Anda bisa menggunakan motor sewaan atau berjalan kaki dengan melewati perkampungan warga .

Untuk tiket masuk Ke Guha Pawon, pengunjung hanya membayar Lima ribu Rupiah per orang. Harga yang cukup terjangkau untuk tempat wisata yang kental dengan nilai edukasi. Ketika anda akan memasuki mulut goa yang berjarak sekitar 50 meter dari tempat parkir, anda akan disambut oleh kawanan monyet-monyet liar. Tetapi tidak perlu khawatir , karena monyet-monyet di Guha Pawon ini tidak mengganggu dan memang monyet-monyet ini hidup bebas di sekitar Guha Pawon.

untuk bisa masuk ke dalam Guha Pawon yang memiliki panjang 38 meter dan lebar 16 meter ini , anda harus mendaki bebatuan, karena mulut goa terletak beberapa meter di atas tanah. Oleh karena itu disarankan untuk memakai sepatu atau sandal gunung. Setelah sampai di mulut goa, anda harus melalui sebuah anak tangga kecil dari kayu untuk bisa masuk ke dalam lambung goa. Sementara di langit-langit goa, kawanan kelelawar terbang berputar-putar .   Goanya sendiri tidak terlalu besar, di dalam goa anda bisa melihat susunan bebatuan yang artistik, replika fosil manusia purba di sudut ruangan goa yang dilindungi pagar pengaman.

bila anda sedang berlibur ke Bandung , sempatkanlah untuk mengunjungi Goha Pawon ini. Dapat dipastikan liburan anda semakin berkesan. Kami akhiri Pesona Indonesia hari ini, kita bertemu lagi besok, tentu saja dengan topik yang lebih menarik. Inilah Suara Indonesia, dari Indonesia menuju dunia.

13
March

Kabupaten Tambrauw dibentuk dari sebagian bekas wilayah Kabupaten Sorong dan Kabupaten Manokwari. Kabupaten yang memiliki 29 kecamatan ini memiliki beberapa tempat wisata Alam yang sangat indah. Memang tidak banyak orang yang mengetahui bahwa surga dunia tersimpan di Kabupaten ini. Bukit Sontiri adalah salah satu destinasi wisata yang patut anda kunjungi.

Waktu terbaik mengunjungi Bukit Sontiri adalah pagi Dan sore hari. Anda bisa merasakan keindahan alam ciptaan Tuhan yang begitu indah. Hamparan rumputnya yang hijau selalu dihiasi jaring laba-laba setiap paginya, sehingga ada warna putih nan cantik di atasnya. Setelah itu, pemandangan pagi pun terlihat dari teriknya matahari yang perlahan muncul dari balik bukit. Barisan Bukit hijau yang menyerupai tempat tinggal tokoh anak-anak teletubies ini memang lebih dikenal sebagai bukit teletubies.

Barisan bukit berhektar-hektar tersebut membentang bagai permadani hijau, belum lagi kilau cahaya yang menyerupai emas, seakan menambah keindahannya. Istimewanya, Bukit Sontiri cantik pada saat waktu emas atau "golden time", yakni pagi dan sore hari. Pada saat mentari hendak tenggelam itu, Bukit Sontiri banyak dikunjungi warga sekitar untuk menghabiskan waktu menunggu matahari tenggelam. Di sana, anak-anak dapat bermain, berlari, bahkan sekadar duduk sambil menunggu ternak mereka merumput.

Bukit Sontiri atau bukit teletubies ini terletak tidak jauh dari Sentani Kota, hanya berjarak 15 km dan bisa ditempuh hanya sekitar 20 – 30 menit melalui Jalan Kemiri. Bila anda sampai di atas bukit ini, akan terlihat pemandangan sebagaian Danau Sentani yang sangat mempesona. Bukan hanya itu, anda juga bisa melihat rumah warga asli Sentani di bibir danau yang persis berada di bawah bukit Teletubbies tersebut. Menikmati matahari terbit atau matahari terbenam, dapat menjadi pilihan anda ketika mengunjungi Bukit Sontiri atau bukit teletubies.

11
March

Pulau Kemaro adalah sebuah delta kecil di Sungai Musi. Pulau ini merupakan tempat rekreasi yang terkenal di Sungai Musi. Di sini terdapat Klenteng Hok Tjing Rio, dan kuil Buddha yang sering dikunjungi umat Buddha untuk beribadah atau berziarah ke makam.

Selain itu, pulau ini juga sering menjadi tempat penyelenggaraan acara Cap Go Meh setiap hari raya Imlek. Tidak hanya itu, daya tarik utama Pulau Kemaro adalah Pagoda dengan 9 lantai yang menjulang di tengah pulau.

Pagoda ini dibangun pada tahun 2006. Pada sisi-sisi lantai dasar bangunan pagoda terdapat cerita yang menggambarkan legenda Pulau Kemaro. Dari atas pagoda yang memiliki sembilan lantai ini, pengunjung dapat menyaksikan keindahan Pulau Kemaro yang dikelilingi oleh Sungai Musi.

Legenda yang tertulis pada lantai dasar pagoda ini juga yang menjadi daya tarik wisatawan. Legenda tersebut bercerita tentang pertemuan antara saudagar Tiongkok bernama Tan Bun An dan wanita Palembang bernama Siti Fatima yang berujung pada pernikahan. Dari legenda ini, banyak orang yang menyebut pulau ini sebagai Pulau Jodoh.

Pulau ini berjarak sekitar 10 kilometer dari pusat kota Palembang dan tidak jauh dari Jembatan Palembang, oleh karena itu menjadi tempat wisata yang banyak dikunjungi wisatawan. Akses menuju pulau ini tidak sulit karena banyak penduduk local yang menyewakan perahunya dari dermaga Jembatan Ampera untuk menuju Pulau Kemaro.

10
March

Pada hari Kamis tanggal 7 Maret 2019 lalu, mayarakat Hindu di seluruh Indonesia telah merayakan hari Raya Nyepi tahun Saka1941. Nyepi berasal dari kata sepi. Hari Raya Nyepi sebenarnya merupakan perayaan Tahun Baru Hindu berdasarkan penanggalan atau kalender caka yang dimulai sejak tahun 78 Masehi. Tidak seperti tahun baru Masehi, tahun baru Saka di Bali dimulai dengan menyepi. Pada hari Nyepi ini, tidak ada kegiatan seperti biasa. Semua kegiatan ditiadakan, termasuk pelayanan umum seperti Bandar Udara Internasional juga tutup, tetapi tidak untuk rumah sakit.

Biasanya menjelang Hari Raya Nyepi, masyarakat Hindu menjalani sejumlah ritual khas yang pada dasarnya merupakan upaya pensucian diri dan lingkungan . Pada 2 sampai 4 hari sebelum Nyepi, masyarakat mensucikan diri dan perangkat peribadahan, yang biasanya dilakukan di pura. Tujuan utama Hari Raya Nyepi adalah memohon kehadapan Tuhan yang Maha Esa untuk mensucikan alam manusia dan alam semesta.

Sebelum Hari Raya Nyepi, terdapat beberapa rangkaian upacara yang dilakukan umat Hindu, khususnya di daerah Bali, seperti Ritual Buta Yadnya. Ritual ini dilakukan satu hari sebelum nyepi. Buta Yadnya adalah rangkaian upacara untuk menghalau kehadiran Buta Kala yang merupakan manifestasi unsur-unsur negatifdalam kehidupan manusia. Dalam rangkaian Buta Yadnya, terdapat tradisi pawai ogoh-ogoh yang akhirnya menjadi festival tahunan yang semarak dan menjadi daya tarik pariwisata。

ogoh ogoh merupakan boneka atau patung beraneka rupa yang menjadi symbol unsur negatif yang menggambarkan kepribadian Bhuta Kala, sifat buruk dan kejahatan yang ada di sekeliling kehidupan manusi.Dalam wujudpatung, Bhuta Kala digambarkan sebagai sosok yang besar dan menakutkan, biasanya dalam wujud raksasa. Selain wujud raksasa , ogoh-ogoh sering pula digambarkan dalam wujud mahluk-mahluk yang hidup di dunia, surga dan neraka seperti naga, gajah, bidadari dan lain-lain. Bahkan dalam perkembangannya ada yang dibuat menyerupai orang-orang terkenal seperti para pemimpin dunia, artis atau tokoh agama bahkan penjahat serta ada pula yang menyimpang dari prinsip dasar ogoh-ogoh , contohnya ogoh-ogoh yang menggambarkan seorang teroris.

Boneka tersebut dahulu terbuat dari kerangka bambu yang dilapisi kertas. Seiring waktu, kebanyakan ogoh-ogoh ini dibuat dengan bahan dasar Styrofoam karena menghasilkan bentuk tiga dimensi yang lebih halus. Pembuatan ogoh-ogoh ini dapat berlangsung sejak berminggu-minggu sebelum Nyepi. Waktu pembuatan sebuah ogoh-ogoh dapat bervariasi bergantung pada ukuran, jenis bahan dan jumlah sumber daya manusia yang mengerjakan dan kerumitan desain dari ogoh-ogoh。

pelaksanaan ritual pawai ogoh-ogoh berlangsung serempak sehari menjelang Hari Raya Nyepi atau disebut juga dengan tilem sasih kesanga di setiap banjar di seluruh Bali。 Persiapan pawai biasanya telah dimulai sejak sore dan pawai akan berlangsung hingga menjelang tengah malam.