Pulau Durai adalah salah satu pulau yang terletak di Kecamatan Palmatak, Kabupaten Kepulauan Anambas, Provinsi Kepulauan Riau. Pulau ini merupakan habitat penyu sisik (Eretmochelys imbricata ) dan penyu belimbing (Dermochelys coriacea), dan merupakan kawasan konservasi penyu. Oleh karena itu, masyarakat sekitar juga menyebut pulau ini sebagai “Pulau Penyu.”
Akses untuk menuju pulau ini dari Batam dapat menggunakan pesawat perintis menuju Bandara Matak di Pulau Palmatak dengan waktu tempuh 2 jam. Kemudian dilanjutkan dengan perjalanan darat menuju pelabuhan yang berjarak sekitar 2 Km.
Dari pelabuhan, perjalanan dilanjutkan menggunakan speed boat menuju pelabuhan Tarempa dengan waktu tempuh 1,5 jam. Dari pelabuhan ini, pengunjung dapat menyewa perahu kayu atau speed boat untuk mencapai Pulau Durai.
Karena jernihnya air laut yang berada di sekitar kepulauan ini, pengunjung sudah dapat menikmati indahnya biota laut yang ada di sekitar pulau ini tanpa harus menyelam. Bila anda menunggu hingga sore hari tiba, maka anda akan melihat kumpulan penyu yang menepi dan membuat sarang di bibir pantai pulau ini.
Selain tempat konservasi penyu, Pulau Durai belum memiliki fasilitas yang memadai seperti rumah makan untuk wisatawan. Sehingga bila anda ingin mengunjungi pulau ini pastikan anda membawa bekal seperti makanan dan air minum yang cukup.
kepulauan Anambas yang terletak die Provinsi Kepulaun Riau, Sumatera dicatat CNN sebagai salah satu the Best Tropical Island in Asia( kepulauan tropis terindah di Asia). Anambas adalah suatu kepulauan yang masih tetap perawan serta tidak sering dikunjungi oleh banyak wisatawan. Kepulauan ini menawarkan keindahan alam pantai dengan laut biru nan jernih dikelilingi penyu, ikan hias serta terumbu karang yang indah serta Laguna dengan pasir putihnya. Semua ini telah mendorong Herman Ho , managing editor Boath Asia 2012 serta Stuart McDonald pendiri dan editor travelfish. org. menyarakan para traveller khususnya pengagum diving serta snorkelling wajib berkunjung ke Anambas.
Ada 5 Pulau besar di Anambas yaitu Pulau Siantan, Pulau Matak, Pulau Mubur, Pulau Jemaja. Sedangkan ibukota Kabupaten Kepulauan Anambas adalah Tarempa terletak di Pulau Siantan. Kabupaten ini baru berdiri sejak 2008. Dari lebih 260 pulau yang ada , hanya sekitar 50 pulau saja yang mempunyai nama serta 202 pulau yang berpenghuni. Sebagai kabupaten terluar, kabupaten ini mempunyai pesona tak kalah dengan Raja Ampat di Papua yang telah dikenal seantero dunia. Untuk berkunjung ke Anambas, Sebaiknya Anda harus transit terlebih dahulu ke Batam atau Tanjung Pinang dengan Pesawat. Setelah itu, kita bisa memilih naik Pesawat dengan waktu tempuh lebih dari 1 jam atau Speedboat / kapal laut dengan lama perjalanan lebih kurang 6 jam.
Tenang dan nyaman itulah yang dapat dirasakan ketika menginjakkan kaki di sebuah kota yang terkenal akan seni gurindamnya. Kota Tanjung Pinang di kepulauan Riau yang memiliki slogan “Kampung Kite” terlihat sangat bersih dan indah. Sejauh mata memandang tampak jelas tanah merah bertabur hijaunya pepohonan dihiasi lekukan indah sungai Carang, menyapa setiap orang yang datang.
Kehangatan tidak hanya datang dari matahari yang turun perlahan di ufuk barat kota ini saja. Secercah harapan untuk menjadikan pariwisata sebagai nafas kota ini perlahan mulai terbentuk. Kota Tanjung Pinang memang tidak main-main untuk menjadikan pariwisata sebagai sumber utama kehidupan masyarakatnya. Pembangunan berbagai jenis fasilitas yang dibutuhkan oleh wisatawan domestik dan mancanegara terus dilakukan oleh jajaran pemerintah kota yang didukung penuh oleh pemerintah daerah dan pusat. Mereka bahkan membuat kelompok sadar wisata yang di kelola oleh masyarakat setempat dengan berbagai kegiatan.
Kreatifitas masyarakat Tanjung Pinang pun mulai terasah dan teruji nyata. Berbagai kegiatan yang mampu mendongkrak pertumbuhan wisata seperti festival budaya dan international dragon boat race menjadi landasan bagi Kota ini untuk membangun citra baru di industri pariwisata Indonesia. Pengalaman memang guru terbaik yang harus dimiliki setiap insan di muka bumi ini termasuk bagi masyarakat kota Tanjung Pinang. Semangat masyarakatnya untuk memajukan potensi pariwisata yang mereka miliki tidak hanya patut di acungi jempol tapi juga patut di ikuti.
Teknologi yang berkembang pesat di berbagai belahan dunia menjadi salah satu Cara berpromosi yang dapat diandalkan. Kecerdasan dalam memanfaatkan teknologi terinterpretasi dengan baik melalui sosial media yang di kelola oleh generasi muda kota Tanjung Pinang. Masyarakatnya pun mampu beradaptasi dengan baik akan perubahan yang terjadi secara perlahan tapi pasti di kota ini.
Indonesia ditetapkan sebagai salah satu negara paling aman di dunia. Menurut laporan Gallup’s Law and Oder Report 2018, Indonesia berada di urutan ke-9. Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (10/1), mengapresiasi pencapaian tersebut sebagai upaya bersama termasuk kinerja aparat kepolisian. Arief Yahya mengapresiasi kinerja Polisi RI (Polri) dalam meningkatkan "safety and security" di Indonesia. Indonesia terbukti mengantungi skor 89 dan berada di posisi ke-9 sebagai negara dengan tingkat ketertiban dan hukum tertinggi atau setingkat di atas Denmark dan setingkat di bawah Kanada. Adapun posisi puncak dipegang Singapura dengan skor 97, diikuti oleh Norwegia, Islandia dan Finlandia.
Menpar Arief Yahya mengatakan, berdasarkan laporan Ampersand Travel (situs perjalanan di Inggris) yang merilis data Solo Women Traveler Index (Index tingkat keamanan traveling bagi perempuan) menempatkan Indonesia sebagai negara teraman ke-5, dengan urutan Jepang, Prancis, Spanyol, Amerika Serikat dan Indonesia, dari 70 negara. Menteri juga mengapresiasi cepatnya penanganan krisis oleh Polri serta penyajian informasi kepada masyarakat terkait keamanan di bidang pariwisata di Indonesia. Arief Yahya memberi contoh dalam kejadian aksi teror Bom Thamrin, dalam waktu 5 jam pemerintah sudah bisa memberikan jaminan keamanan kepada masyarakat internasional.
Untuk itu Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya dan Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Tito Karnavian menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) di Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia, Kamis, 10 januari 2019. Dalam Nota Kesepahaman yang ditandatangani Kapolri dan Kemenpar tersebut berisi beberapa poin antara lain kerja sama pertukaran data dan informasi diantaranta bidang pariwisata, pengamanan dan penegakan hukum dari Polri di sektor pariwisata.
Sementara itu Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian mengatakan pariwisata sebagai primadona di masa depan. Menurut Kapolri, Indonesia adalah negara yang sangat potensial pariwisatanya, terutama adalah eco-destination dan top world destination untuk diving. Sektor pariwisata ini investasinya termasuk yang paling murah dibanding sektor yang lain tapi berdampak besar pada perekonomian serta menyerap banyak tenaga kerja. Tito Karnavian menjelaskan, selain itu pariwisata juga membutuhkan peran Polri dalam menjamin keamanan,
Langit biru dihiasi merahnya matahari yang perlahan turun di balik luasnya samudera menjadi suguhan yang menghipnotis siapapun. Bukit Wantiro di Kota Baubau, Sulawesi Tenggara menyajikan pemandangan ini setiap senja. Hanya 8 menit berkendara dari pusat Kota Baubau, terapi relaksasi Anda dapat dimulai di Bukit Wantiro.
Tidak Ada restoran mewah ataupun resort nyaman yang menyambut anda di Bukit ini. Tempat sederhana di pinggir jalan yang diramaikan oleh pedagang kaki Lima tidak mengurangi kemewahan yang memanjakan indera penglihatan Anda. Berfoto tentu menjadi sasaran utama kegiatan untuk mengabadikan hangatnya senja.
Baubau merupakan pusat Kerajaan Buton yang berdiri pada awal abad ke-15 (1401–1499). Buton mulai dikenal dalam sejarah karena telah tercatat dalam naskah Nagarakretagama karya Prapanca pada Tahun 1365 Masehi dengan menyebut Buton atau Butuni sebagai Negeri (Desa) Keresian atau tempat tinggal para resi di mana terbentang taman dan didirikan lingga serta saluran air dengan rajanya bergelar Yang Mulia Mahaguru.
Baubau dapat dikatakan sebagai kota wisata karena banyak objek wisata ditemui di daerah ini. Kunjungan wisata di Kota Baubau dapat dibagi menjadi 2 jenis yaitu wisata sejarah Dan wisata Alam. Benteng keraton Buton adalah salah satu objek wisata sejarah yang dapat and kunjungi. Benteng ini mendapat penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) dan Guiness Book Record yang dikeluarkan bulan september 2006 sebagai benteng terluas di dunia dengan luas sekitar 23,375 hektare. Dari atas benteng Anda pun dapat menikmati keindahan yang Tak terhingga.
Bagi pecinta fotografi, Kota Baubau menjadi surga Karena setiap sudut Kota ini mampu menghadirkan hasil yang sempurna. Anda pun dapat mengakhir perjalanan Anda di Kota Baubau dengan secangkir kopi susu jahe dan pisang goreng sambal balado di atas Bukit Wantiro. Baiklah pendengar,
Hari ini kami akan memperkenalkan kepada anda Kue Kembang Waru.
Kotagede merupakan sebuah kecamatan di provinsi Yogyakarta yang masih menyisakan peninggalan kerajaan Mataram Islam di masa lalu. Sebagai ibukota Kerajaan Mataram Islam, ada banyak peninggalan sejarah yang masih bisa ditemukan disini. Salah satunya adalah kuliner tradisional bernama Kue Kembang Waru. Diberi nama Kembang Waru, karena bentuknya yang menyerupai bunga waru. Diceritakan dahulu di sekitar Keraton Kotagede terdapat banyak pohon waru yang berbunga. Juru masak kerajaan pun membuat cetakan Kue dari bunga waru karena mudah untuk ditiru.
Berkelopak delapan, dengan warna cokelat terang berpadu cokelat gelap. Inilah kue kembang waru, kue jadul yang masih dibuat di Kotagede, Yogyakarta. Kembang Waru terbuat dari terigu, telur, gula, susu, vanili, dan mentega. Komposisi bahannya memang mengalami perubahan. Seperti yang awalnya telur ayam kampung diganti telur ayam biasa. Tepung terigu menggantikan tepung ketan.Setelah mencampur seluruh bahan, adonan kemudian dimasukkan ke dalam cetakan berbentuk bunga yang sudah dioles mentega. Setelah itu adonan dipanggang di oven kuno. Pan atau oven ini masih menggunakan arang sebagai bahan bakarnya. Arang tersebut ditempatkan di atas dan di bawah pan. Katika disantap, rasanya empuk, manis, sedikit renyah di bagian tepi. Kue ini masih bisa dibeli di Pasar Kotagede dnegan harga Rp. 2000 per potong.
Penggunaan terigu dalam adonan kue ini menunjukkan pengaruh kuat budaya Eropa yang diperkenalkan Belanda. Kala itu, terigu adalah bahan dasar mewah, tak heran jika pada masanya kembang waru adalah kudapan mewah. Biasanya dijadikan persembahan bagi Raja Mataram, atau hanya dapat ditemui pada perayaan khusus.Filosofi di balik kembang waru juga menarik. Kembang waru memiliki delapan kelopak bunga. 8 kelopak bunga berarti delapan jalan utama atau Hasto broto. Diibaratkan 8 elemen penting yaitu matahari, bulan, bintang, mega (awan), tirta (air), kismo (tanah), samudra, dan maruto (angin). Oleh karena itu siapa yang makan kembang waru harus bisa menjiwai dan mengamalkan 8 delapan jalan utama. Dahulu kuliner ini merupakan sajian raja dan keluarga bangsawan. Seiring berjalannya waktu, semua lapisan masyarakat bisa menikmati kuliner ini.
Hari ini kami akan memperkenalkan kepada anda Kue Kembang Waru.
Kotagede merupakan sebuah kecamatan di provinsi Yogyakarta yang masih menyisakan peninggalan kerajaan Mataram Islam di masa lalu. Sebagai ibukota Kerajaan Mataram Islam, ada banyak peninggalan sejarah yang masih bisa ditemukan disini. Salah satunya adalah kuliner tradisional bernama Kue Kembang Waru. Diberi nama Kembang Waru, karena bentuknya yang menyerupai bunga waru. Diceritakan dahulu di sekitar Keraton Kotagede terdapat banyak pohon waru yang berbunga. Juru masak kerajaan pun membuat cetakan Kue dari bunga waru karena mudah untuk ditiru.
Berkelopak delapan, dengan warna cokelat terang berpadu cokelat gelap. Inilah kue kembang waru, kue jadul yang masih dibuat di Kotagede, Yogyakarta. Kembang Waru terbuat dari terigu, telur, gula, susu, vanili, dan mentega. Komposisi bahannya memang mengalami perubahan. Seperti yang awalnya telur ayam kampung diganti telur ayam biasa. Tepung terigu menggantikan tepung ketan.Setelah mencampur seluruh bahan, adonan kemudian dimasukkan ke dalam cetakan berbentuk bunga yang sudah dioles mentega. Setelah itu adonan dipanggang di oven kuno. Pan atau oven ini masih menggunakan arang sebagai bahan bakarnya. Arang tersebut ditempatkan di atas dan di bawah pan. Katika disantap, rasanya empuk, manis, sedikit renyah di bagian tepi. Kue ini masih bisa dibeli di Pasar Kotagede dnegan harga Rp. 2000 per potong.
Penggunaan terigu dalam adonan kue ini menunjukkan pengaruh kuat budaya Eropa yang diperkenalkan Belanda. Kala itu, terigu adalah bahan dasar mewah, tak heran jika pada masanya kembang waru adalah kudapan mewah. Biasanya dijadikan persembahan bagi Raja Mataram, atau hanya dapat ditemui pada perayaan khusus.Filosofi di balik kembang waru juga menarik. Kembang waru memiliki delapan kelopak bunga. 8 kelopak bunga berarti delapan jalan utama atau Hasto broto. Diibaratkan 8 elemen penting yaitu matahari, bulan, bintang, mega (awan), tirta (air), kismo (tanah), samudra, dan maruto (angin). Oleh karena itu siapa yang makan kembang waru harus bisa menjiwai dan mengamalkan 8 delapan jalan utama. Dahulu kuliner ini merupakan sajian raja dan keluarga bangsawan. Seiring berjalannya waktu, semua lapisan masyarakat bisa menikmati kuliner ini.
Hari ini akan memperkenalkan kepada anda Kuliner Soto Kwali di Solo.27 November lalu, Presiden Joko Widodo bersama beberapa menteri menyempatkan menikmati sajian kuliner lokal di Rest Area 538 B Sragen, Jalan Tol Sragen-Ngawi, Jawa Tengah, usai meresmikan ruas tol Sragen-Ngawi. Presiden menikmati kuliner ini ditemani, antara lain, Menteri Sekretaris Negara M Pratikno, Menteri BUMN Rini Soemarno, dan Wakil gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen. Presiden Jokowi pun merasa senang, karena di tempat istirahat itu terdapat banyak kuliner lokal. Ada soto kwali, lontong opor, pecel lele, oseng kikil, bebek rica-rica, soto madura, bakso malang, dan roti ganep. Dari beragam kuliner lokal tersebut, pesona Indonesia kali ini, akan memperkenalkan kepada salah satu dari kuliner tersebut, yakni soto Kwali.
Soto, sroto, sauto, tauto atau coto merupakan makanan khas Indonesia. Jenisnya seperti sup yang terbuat dari kaldu daging dan sayuran.Daging sapi dan ayam merupakan jenis daging yang sering di gunakan. Berbagai daerah di Indonesia punya soto khasnya masing-masing dengan komposisi dan bahan yang berbeda-beda. Misalnya saja, di Solo, disana anda bisa menemukan soto khasnya bernama Soto Kwali. Disebut soto kwali karena kuahnya ditempatkan di sebuah wadah bejana terbuat dari tanah liat. Orang-orang Solo menyebut wadah ini dengan kwali. Kuah dalam kwali selalu dihangatkan oleh kayu bakar yang terus menyala.
Soto kwali adalah makanan yang bekuah bening dengan isian potongan daging sapi, kebayakan dari bagian sengkel (bagian atas kaki sapi) . Diambil dari bagian ini karena kandungan lemaknya sedikit. Bagian ini didominasi oleh otot. Daging sapi ini direbus dengan toge dan bumbu-bumbu yang sudah dihaluskan dan ditumis, antara lain bawang merah, bawang putih, ketumbar, merica, dan lengkuas. Setelah matang, soto kwali disajikan dengan irisan daun seledri dan bawang gurih. Jika soto pada umumnya disajikan bersama dengan emping atau kerupuk, soto kwali disajikan bersama dengan keripik kentang
ketika disantap, kuah soto kwali terasa segar. Bagi anda yang suka pedas, anda bisa menambahkan sambal ke dalam mangkok soto anda. Dengan beragam rempah yang terdapat di soto kwali, jenis soto ini dipercaya dapat mengembalikan stamina yang hilang, selepas memakannya. Soto Kwali banyak ditemui di kawasan “Solo-raya” (Karanganyar, Boyolali, Sragen, Wonogiri, Klaten). Harganya relative murah, sekitar Rp. 10.000 hingga Rp. 15.000 per porsi.
Hari ini akan memperkenalkan Tradisi Sasi Laut di Maluku. hampir di seluruh pulau di Maluku seperti, Halmahera, Ternate, Buru, Seram, Ambon, Banda, Kepulauan Kei dan lainnya serta, di Papua seperti Kepulauan Raja Ampat, Sorong, Manokwari, Nabire, Biak, dan lainnya memberlakukan adat khusus bernama Sasi. Tradisi ini yang sebenarnya membuat banyak tempat wisata alam tetap terjaga kelestariannya. Tradisi Sasi banyak diberlakukan di desa-desa yang berada di pesisir pantai.
Sasi dapat diartikan sebagai larangan untuk mengambil hasil sumber daya alam tertentu sebagai upaya pelestarian demi menjaga mutu dan populasi sumber daya alam tersebut. Sasi merupakan upaya untuk memelihara tata krama hidup bermasyarakat, termasuk upaya ke arah pemerataan pembagian atau pendapatan dari hasil sumberdaya alam sekitar kepada seluruh penduduk setempat. Saat ini, Sasi memang lebih cenderung bersifat hukum adat dibandingkan tradisi, karena Sasi digunakan sebagai cara mengambil kebijakan dalam pengambilan hasil laut dan hasil pertanian.
Sasi Laut, peraturan adat dalam mengambil hasil laut. Sasi Laut menentukan masa jeda, di mana warga tidak boleh mengambil sumber daya dari laut dalam waktu tertentu dan di tempat yang telah ditentukan. Dengan adanya Sasi, warga pun lebih bijak dalam mengambil hasil laut. Ketika Sasi Laut sedang berlangsung, tidak ada yang boleh mengambil hewan tersebut di wilayah yang sudah ditentukan hingga Sasi dibuka atau berakhir. Jadi warga harus bersabar untuk memanen hewan laut tersebut.
Walaupun tutup Sasi berlangsung selama berbulan-bulan, masyarakat adat tetap sabar dan mencari pencaharian dari sumber alam lain untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari mereka. Selama tutup Sasi, hewan akan berkembang biak dengan baik dan hasil panennya juga akan lebih banyak. Selain itu, warga percaya bahwa orang yang melanggar Sasi akan mendapat malapetaka.
namun saat ini banyak pendatang yang sulit untuk ditertibkan karena para pendatang tersebut tidak terikat oleh adat ini. Akibatnya, pemberlakuan Sasi tidak dapat ditindak secara tegas. Banyaknya pendatang serta perusahaan-perusahaan besar yang mengambil sumber daya alam di Maluku semakin mengaburkan sistem Sasi secara perlahan-lahan. Misalnya yang terjadi di Nus Leur dan Terbang Utara, dimana terdapat perahu-perahu penangkap ikan yang melanggar batas ketika mengambil hasil laut.