Majene merupakan salah satu kabupaten di provinsi Sulawesi Barat dan menjadi salah satu tujuan utama wisata di Sulawesi Barat. Kabupaten ini dianugerahi alam yang begitu indah. Tak hanya alamnya yang indah, Majene juga punya kuliner dan budaya yang khas. Beriwisata ke Majene, ada banyak objek wisata alam yang bisa Anda kunjungi. Salah Satunya Pantai Dato Majene, pantai cantik kebanggaan warga Majene.
Pantai Dato terletak di Lingkungan Pangale, Kelurahan Baurung, Kecamatan Banggae Timur, Kabupaten Majene. Jaraknya dari pusat kota Kabupaten Majene, sekitar 7 Kilometer.Pantai ini bisa dijangkau menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat, dengan waktu tempuh sekitar 10 menit saja dari pusat kota. Untuk masuk ke pantai ini, ada tiket masuk sebesar sebesar Rp 2.000 untuk anak-anak, dan Rp 3.000 untuk dewasa. Pantai Dato menawarkan sejumlah panorama alam. Selain keindahan pasir putih dengan lautnya yang memiliki gradasi warna hijau hingga biru, pantai ini juga dikelilingi tebing yang menjulang tinggi. Airnya jernih, sehingga terumbu karang dengan ikan-ikan kecil berwarna indah di dasar laut, dapat terlihat dengan jelas.
Selain berenang, Anda bisa melakukan hobi foto Anda disini. Kawasan Pantai Dato memiliki banyak area spot foto menarik dengan latar batuan karang. Pesona keindahan pantai ini juga dapat dilihat dari atas tebing. Anda dapat menikmati keindahan pantai dengan duduk di bawah pohon kelapa. Jika merasa lapar, jangan khawatir, di Pantai Dato terdapat sejumlah pedagang yang menawarkan aneka macam kuliner dengan menu khas tradisional Majene. Jika Anda berkunjung pada bulan Agustus hingga September, jika anda beruntung, Anda bisa menyaksikan lomba perahu tradisional Suku Mandar. Lomba perahu ini dikenal dengan nama Sandeq Race. Pantai ini selalu menjadi lokasi ajang perlombaan tersebut.
Kota yang mendapat julukan Kota santri ini memiliki sejuta pesona alam. Asal julukan Kabupaten Kendal ini karena ribuan pondok pesantren dapat ditemukan disini. Salah satu objek wisata yang terkenal dan cukup lengkap adalah Pantai sendang sikucing. Pantai ini berada di desa Sendang Sekucing, Kecamatan Rowosari, kurang lebih 5 km sebelah utara dari kota Weleri atau 22 km dari kota Kendal. Perjalanan dari Weleri memakan waktu sekitar 10 menit. Tranportasi cukup lancar, cukupnya sarana tranportasi artinya cukup banyak mobil angkutan desa maupun infrastruktur jalan yang cukup baik.
Pantai sendang sikucing selalu ramai di kunjungi oleh wisatawan domestik dan mancanegara. Fasilitas lengkap seperti kamar mandi, sarana dan prasarana bermain anak-anak, rumah makan terapung dan ombak yang cukup tenang membuat pantai ini patut dijadikan destinasi utama di wilayah Kendal. Pertunjukan lumba-lumba dan satwa lain dihadirkan di objek wisata ini sehingga kerap menjadi tujuan para siswa untuk
berwisata bersama rombongan sekolah. Pantai Sendang Sikucing juga menawarkan pula “dolphin therapy” dengan media lumba-lumba yang diyakini bisa menyembuhkan berbagai penyakit, seperti autis, stroke, migren, gangguan syaraf motorik, dan terapi bagi ibu hamil.
Pemandangan pantai yang asri memang jarang sekali ditemukan di wilayah pesisir pantai. Namun pantai ini memiliki banyak pohin cemara laut yang mampu meneduhkan wisatawan dari sorotan sinar matahari yang terik. Sambutan penduduknya yang ramah juga menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan. And pun tidak perlu khawatir akan biaya masuk di pantai ini.
Cukup siapkan dana sebesar 30 ribu rupiah, anda bersama keluarga dapat menikmati liburan ke pantai yang berbeda dari pantai lainnya.
Uniknya lagi Pantai ini menyajikan fenomena alam yang terjadi setiap 8 sampai 10 tahun sekali. Gelombang laut membawa berbagai jenis kerang ke pesisir pantai sendang sikucing. Hal ini membuat nelayan, masyarakat setempat dan wisatwan berbondong-bondong mendatangi pantai tersebut untuk mengumpulkan kerang - kerang tersebut. Jadi pastikan anda mengunjungi pantai sendang sikucing sebagai destinasi wisata utama Anda.
Pulau Molana, sebuah pulau yang berada di wilayah Kecamatan Saparua, Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku. Pulau ini merupakan pulau karang yang mencuat ke permukaan laut dan menjadi daratan yang sangat indah.
Pasir putih yang terhampar disebelah utara bibir pantai di pulau ini mempunyai keunikan karena berpindah sesuai musim angin yang terjadi. Misalnya, pada musim angin timur pantai berpasir akan berada pada sisi sebelah barat. Sedangkan pada musim angin barat pantai berpasir berpindah ke sisi sebelah timur. Pergerakan pasir secara masif ini diperkirakan terjadi karena butiran pasir Pulau Molana sangatlah halus.
Pulau ini tak berpenghuni, memiliki luas sekitar 160 hektar. Pulau Molana sudah dikenal sejak zaman penjajahan Portugis. Di pulau ini terdapat reruntuhan rumah sakit yang dibangun pada masa penjajahan belanda dan konstruksinya dihancurkan saat pendudukan Jepang.
Selain wisata sejarah, Pulau Molana juga menyediakan wisata bahari dengan keindahan bawah laut yang memukau. Lokasi menyelam paling populer di pulau ini adalah di bagian utara dan tenggara, karena terdapat goa bawah laut yang terhubung dengan sumur di tengah pulau.
Pulau Molana merupakan bagian dari kepulauan Lease di Maluku. Cara termudah pergi ke pulau ini adalah dengan meminta awak kapal untuk menjemput anda di Bandara Ambon. Namun, jika anda ingin naik kapal cepat ke Haira, dari Bandara Pattimura Ambon, anda harus berangkat sebelum jam 7 pagi.
Dari bandara anda dapat menggunakan taksi ke Pelabuhan Tulehu dengan menempuh 45 menit perjalanan. Kemudian membeli tiket ferry cepat ke Haira. Ferry dari Tulehu biasanya berangkat sekitar pukul 9 pagi setiap hari. Dari Haira, anda dapat menggunakan speed boat ke Pulau Molana dengan lama perjalanan 20 menit.
Keindahan Alam Indonesia menjadi sebuah tolak ukur bagi wisatawan mancanegara dan domestik untuk menelusurinya. Indonesia yang merupakan negara kepulauan terdiri dari 17.000 pulau. Masih banyak pulau-pulau kecil di wilayah Indonesia yang tidak di ketahui oleh wisatawan, salah satunya adalah Pulau Bungin. Pulau ini terletak di Kabupaten Sumbawa. Pulau ini berada 70 kilometer arah barat dari pusat kecamatan Sumbawa besar. Dari daratan utama, Pulau Bungin dapat dijangkau menggunakan perahu motor maupun sebuah jalan buatan.
Desa Pulau Bungin ini disebut sebagai pulau yang terpadat di dunia.Pulau kecil ini dihuni oleh penduduk dari suku Bajo yang berasal dari Sulawesi Selatan. Hampir tidak dijumpai lahan yang kosong di pulau ini. Setiap tahun pulau yang sangat padat ini terus bertambah luasnya karena adanya reklamasi untuk menampung penambahan keluarga yang baru menikah. Rata-rata di setiap tahunnya, bertambah 100 buah rumah baru di Pulau Bungin. Pulau ini yang memiliki luas 8,5 hektar ini dihuni oleh 3.400 jiwa.
Masyarakat Bungin mayoritas keturunan Suku Bajo, dari Sulawesi, yang dikenal sebagai suku pengembara laut dan penyelam ulung. Sejak bayi, anak-anak Bungin sudah dikenalkan pada dunia bahari melalui Upacara Toyah. Dalam ritual Toyah, bayi dipangku 7 perempuan secara bergantian yang duduk di atas ayunan. Ayunan diibaratkan seperti gelombag lautan yang akan dihadapi sang anak saat besar nanti ketika menjadi pelaut. Asal mula dari suku Bajo menghuni pulau ini adalah ketika pemukiman pertama disana dirintis oleh Palema Mayu, salah seorang dari 6 orang anak raja Selayar, di abad ke-19.
Menurut cerita rakyat yang berkembang, Palema Mayo datang ke Sumbawa sebelum meletusnya gunung Tambora di daratan utama, pada 1812. Saat itu, pulau Bungin yang berpasir putih ini masih kosong dan hanya ditumbuhi pepohonan bakau saja. Meskipun pulau ini relatif kecil, tetapi di sana tersedia 2 buah dermaga, di selatan dan barat. Penyeberangan Alas Bungin cukup ramai. Ada delapan buah perahu Jonson yang menyeberangi Bungin-Alas sejak pagi hari hingga senja. Karena keunikan meluasnya pulau seiring dengan pertambahan rumah penduduk, Bungin menjadi salah satu obyek wisata untuk kabupaten Sumbawa. Setiap Minggu pulau ini dikunjungi wisatawan mancanegara.
Dalam istilah bahasa Jawa, wedang berarti minuman panas. Minuman ini seringkali disajikan dan dinikmati seperti teh. Wedang dibuat dari irisan jahe segar, gula jawa atau gula batu yang dicampur ke dalam air panas. Biasanya dinikmati saat udara dingin. Masyarakat Indonesia mengenal berbagai jenis wedang. Setiap daerah punya kekhasan masing-masing. Misalnya saja kota Jember, Jawa Tengah. Masyarakat disana mengenal Wedang Cor sebagai minuman penghangat diri saat hujan atau udara dingin.
Minuman hangat ini merupakan salah satu kuliner khas Jember, Jawa Timur. Wedang memiliki arti minuman hangat. Sementara cor adalah campuran semen dan pasir. Diberi nama wedang cor karena campuran minuman ini membuatnya berwarna agak abu-abu dengan butiran ketan yang melayang ketika diaduk. Tampilan ini dianggap menyerupai cor-coran atau campuran semen dan pasir. Selain air hangat, bahan wedang cor memang menggunakan susu, jahe, dan tape ketan.
Ketika dinikmati, minuman ini begitu lezat. Rasa manis khas tape ketan dan susu berpadu dengan hangatnya jahe. Ada dua cara untuk menikmati minuman ini. Pertama adalah mengaduknya sehingga tape ketan yang melayang bisa ikut diseruput bersama susu jahe. Kedua, adalah dengan menyendok tape ketan yang tenggelam di dasar gelas tanpa diaduk terlebih dahulu. Bagaimana pun cara menikmati wedang cor, minuman ini tetap terasa begitu nikmat. Tidak sulit, untuk menemukan minuman hangat ini di Jember. Salah satunya, anda bisa menemukan wedang cor di alun-alun kota Jember. Harganya sekitar Rp. 7.500 hingga Rp.10.000 per porsi.
Kota Tegal adalah salah satu wilayah otonom di provinsi Jawa Tengah. Kota Tegal ini berada di jalur pantai utara Jawa Tengah, kurang lebih 165 Kilometer sebelah barat kota Semarang atau 329 Kilometer sebelah timur Jakarta. Selain terkenal dengan kulinernya, Tegal juga mempunyai banyak destinasi wisata yang menarik, salah satunya adalah Pasar Slumpring. Pasar ini terletak di desa Cempaka, kecamatan Bumijawa, Kabupaten Tegal.
apabila anda berada di Tegal pada hari Minggu , pagi-pagi anda bisa berjalan-jalan ke tempat yang unik yaitu Pasar Slumpring . Mengapa hari Minggu? Karena pasar ini hanya ada pada hari Minggu, mulai jam 07.00 pagi sampai jam 12.00 siang. Dinamakan pasar Slumpring, karena sesuai dengan tempatnya. Slumpring dalam bahasa Jawa artinya kebun bambu atau daun yang menempel di bambu. Pasar ini mempunyai suasana yang asri, sejuk khas pedesaan dan teduh karena banyak pohon bamboo yang lebat menutupi area tersebut. Karena tempat ini banyak pohon bambunya, maka uang yang digunakan untuk berbelanja di sinipun menggunakan mata uang dari bambu yang dibentuk menjadi kotak dan dicetak khusus. Mata uang ini disebut irat. Inilah keunikan pasar Slumpring. Untuk mendapatkan uang irat, anda bisa menukarkannya di tempat penukaran yang ada di pasar ini. Satu irat senilai 2500 Rupiah.
di pasar Slumpring ini anda bisa menemukan aneka kuliner tradisional seperti ubi rebus, jagung bakar, serabi ,nasi jagung, minuman bandrek, the poci , wedang tape dan juga makanan lainnya. Bagi anda yang suka narsis, tidak perlu khawatir, karena di tempat ini banyak sekali spot foto yang bagus-bagus, dan instagramable, misalnya di gerbang masuk pasar atau di bagian dalam yang juga penuh dengan ornamen-ornamen tradisional.
para pedagang yang berjualan di pasar Slumpring ini seluruhnya merupakan warga desa setempat. Pengunjung sambil menyantap makanan tradisional di bawah rindangnya pohon bambu, bisa sambil mendengarkan musik hidup yang dimainkan oleh pemuda setempat, sekaligus menikmati suasana pedesaan yang sejuk dan alami.
Untuk menuju pasar Slumpring ini aksesnya cukup mudah. Anda bisa menggunakan mobil atau motor . Karena sedang naik daun, tempat wisata ini menjadi primadona wisatawan. Apabila anda ingin merasakan sensasi lain dari pasar sambil wisata kuliner, anda bisa mengunjungi pasar Slumpring ini pada waktu anda berkunjung ke Tegal,Jawa Tengah.
Salah satu jenis seni di Bali yang masih digemari oleh masyarakat Bali adalah Arja. Seni ini berbentuk teater atau semacam opera khas Bali yang berupa dramatari. Di Bali Arja muncul pada tahun 1814 yaitu pada jaman pemerintahan
I Dewa Agung Sakti di Puri Klungkung. Drama tari Arja mengambil lakon yang bersumber pada cerita-cerita Panji hanya kadangkala mengambil lakon dari cerita lain seperti Jayaprana, Pakang Raras, Sampik, Rare Angon . Tari Arja pada awalnya hanya ditarikan oleh satu orang saja dan tanpa diiringi gamelan. Arja ini disebut Arja Doyong. Sejak kemunculannya Arja menjadi hiburan masyarakat Bali.
Menurut fungsinya Arja digolongkan ke dalam kelompok Tari Bali berbentuk teater. Arja merupakan seni teater yang sangat kompleks karena merupakan perpaduan dari berbagai jenis kesenian yang hidup di Bali, seperti seni tari, seni drama, seni vokal, seni instrumentalia, puisi , seni peran, seni pantomim, seni busana dan seni rupa. Sebagai bentuk seni teater , Arja ini sangat komunikatif dengan masyarakat penikmatnya. Arja di Bali masih tersebar di banyak wilayah, seperti Bangli, Klungkung, Gianyar, Anlapura, Badung, tabanan, jembrana hingga Singaraja.
Sebagai suatu pertunjukan, Arja mempunyai fungsi untuk pendidikan. Biasanya masyarakat sesudah menonton Arja berhari-hari akan menirukan nyanyian dan lelucon yang ditampilkan oleh kelompok yang baru saja mereka lihat. Gerakan-gerakan lucu atau ungkapan tentang kejadian-kejadian yang menggelitik akan mereka ulangi dalam pergaulan sehari-hari. Dengan demikian Arja merupakan suatu media komunikasi yang sangat ampuh untuk menyampaikan pesan.
Kota Banjarmasin di Kalimantan Selatan yang memiliki julukan “Kota Seribu Sungai “ ini memiliki salah satu destinasi wisasta unik yang menjadi ciri khas kota tersebut, yaitu pasar terapung. Di pasar terapung di tengah sungai Martapura, di Lok Baintan, Desa sungai Pinang, Kecamatan Sungai Tabuk, Kabupaten Banjar, penjual menggunakan perahu menjajakan dagangannya kepada pembeli yang juga menggunakan perahu. Para penjual menjajakan dagangan antara lain sayuran, buah-buahan, makanan tradisional dan cinderamata
untuk melihat kegiatan di Pasar Terapung di Lok Baintan, wisatawan biasanya menggunakan perahu kelotok atau perahu mesin. Pasar terapung ini setiap hari beroperasi mulai pukul 06.00 sampai kurang lebih pukul 08.00 pagi. Satu perahu kelotok memiliki daya tampung sampai 20 orang dan dipatok dengan harga Tigaratus limapuluh ribu Rupiah (Rp. 350.000). Di atas perahu kelotok ini, wisatawan juga bisa menikmati segelas kopi sambil ditemani kue cincin atau atau kue apem. Di atas perahu kelotok, penjual yang sebagian besar adalah wanita, sambil mendayung tidak henti-hentinya menawarkan barang jualannya .
di pasar terapung ini masih berlaku sistem barter, dan uang bukan merupakan alat transaksi utama di sini. Umumnya , dagangan yang akan di barter atau ditukar adalah hasil bumi berupa sayur mayur dan buah-buahan. Jumlah hasil barter tergantung kesepakatan kedua belah pihak. Jika sudah sepakat , maka masing-masing akan mendapatkan barang sesuai keinginan .
dari pusat kota Banjarmasin, ada 2 pilihan untuk menuju pasar terapung Lok Baintan. Pilihan pertama menyusuri Sungai Martapura dengan menggunakan kapal kelotok. Dengan perahu kelotok perjalanan dari pusat kota menuju pasar terapung hanya membutuhkan waktu 30 menit. Sedangkan pilihan kedua dengan menggunakan kendaraan darat seperti mobil dan motor. Tetapi untuk pilihan ke dua membutuhkan waktu lebih panjang , kurang lebih 1 jam. Ini disebabkan perjalanan yang cenderung berat dan berliku-liku.
apabila anda sedang berkunjung ke Indonesia, khususnya di kota Banjarmasin, carilah waktu dipagi hari untuk menikmati segelas kopi dan kue atau untuk membeli buah-buahan di pasar terapung Lok Baintan atau pasar terapung Sungai Martapura. Karena di pasar terapung ini anda dan penjual akan saling berinteraksi dan mungkin melakukan tawar-menawar sambil terombang- ambing gelombang sungai Martapura. Karena memang inilah daya tarik pasar terapung di Lok Baintan . Inilah Voice of Indonesia, , dari Indonesia untuk dunia.
Indonesia sangat Kaya akan pesona wisata alamnya. Dari 17.000 pulau yang Ada di wilayah Indonesia Ada satu pulau yang menarik perhatian. Bukan hanya Karena keindahan alamnya saja tetapi juga sejarahnya. Pulau Bidadari namanya. Pulau ini masih termasuk dalam wilayah Daerah Kota Istimewa Jakarta tepatnya di Kabupaten Kepulauan seribu. Sebelum bernama Pulau Bidadari, pulau ini memiliki dua nama yaitu Pulau Sakit dan Pulau purmerend.
Pada abad ke-17, pulau ini merupakan penunjang aktivitas Pulau Onrust karena letaknya yang tidak berjauhan dengannya. Karena menjadi penunjang, di pulau ini dibangun pula sarana-sarana penunjang. Pada tahun 1679, VOC membangun sebuah rumah sakit lepra atau kusta yang merupakan pindahan dari Angke. Karena itulah, pulau ini sempat dinamakan Pulau Sakit. Saat bersamaan, Belanda mendirikan benteng pengawas. Benteng yang dibangun ini lebih berfungsi sebagai sarana pengawasan untuk melakukan pertahanan dari serangan musuh. Sebelum pulau ini diduduki oleh Belanda, orang Ambon dan Belanda pernah tinggal di pulau ini. Pada tahun 1800, armada laut Britania Raya menyerang pulau ini dan menghancurkan bangunan di atas pulau ini.
Sekitar tahun 1803 Belanda yang kembali menguasai Pulau Bidadari dan membangunnya kembali. Akan tetapi Britania kembali menyerang tahun 1806, Pulau Onrust dan Pulau Bidadari serta pulau lainnya hancur berantakan. Tahun 1827 pulau ini kembali dibangun oleh Belanda dengan melibatkan pekerja orang Tionghoa dan tahanan. Bangunan yang dibangun adalah asrama haji yang berfungsi hingga tahun 1933. Pulau ini sebelum menjadi resor sempat kosong dan tidak berpenghuni sampai dengan tahun 1970.
Bahkan pulau ini tidak pernah dikunjungi orang. Pada awal tahun 1970-an, PT Seabreez mengelola pulau ini untuk dijadikan sebagai resor wisata.
Semenjak tahun 1970, untuk menarik pengunjung, pulau ini berganti nama menjadi Pulau Bidadari. Alasan pengambilan nama menjadi Pulau Bidadari diilhami dari nama pulau lainnya di kepulauan seribu seperti Pulau Putri, Pulau Nirwana, dan lainnya. Peninggalan-peninggalan bersejarah dari zaman penjajahan Belanda menjadi daya tarik tersendiri di Pulau Bidadari. Di resor ini memang ditawarkan untuk menginap sembari bersantai menikmati suasana laut. Karena letaknya berdekatan dengan Jakarta, banyak pengunjung yang datang sekadar berwisata sehari atau tidak menginap yang lebih dikenal dengan One Day Tour. Pengunjung yang datang di sini selain ingin bersantai menikmati sejuknya angin laut, juga ingin melihat bangunan-bangunan bersejarah yang berada di Pulau Bidadari.
Kuliner ketoprak terbuat dari aneka bahan-bahan campuran seperti ketupat, bihun rebus, tauge rebus, dan tahu goreng dan disiram dengan saus kacang agak kental. Kuliner ini biasa dijajakan oleh pedagang kaki lima dengan menggunakan gerobak. Tetapi seiring dengan perkembangan jaman, sekarang kuliner juga bisa ditemui di restoran-restoran yang menjual makanan Indonesia。asal mula ketoprak kabarnya masih jadi perdebatan. Ada yang mengatakan kalau ketoprak berasal dari Jawa Tengah da nada juga yang mengatakan berasal dari Cirebon. Meskipun diduga dari dua daerah tersebut, kuliner ketoprak justru lebih terkenal di ibukota Jakarta.
menurut ceritanya, penamaan ketoprak diambil dari bunyi yang dikeluarkan pada waktu piring makanan terjatuh. Diceritakan pada waktu itu penjual makanan sedang membuat suatu makanan yang berbeda agar makannya laris dijual. Ia membuat campuran bumbu dari bawang putih, kacang tanah, acabai yang diulek menjadi satu lalu disiramkan di atas bahan-bahan yang ia punya, yaitu bihun, tahu dan ketupat. Setelah selesai membuat makanan tersebut, tangannya menyenggol benda lain yang menyebabkan piringnya jatuh ke lantai dan mengeluarkan bunyi “Ketumprang”. Oleh karena aitu makanan yang dibuatnya kemudian diberi nama Ketoprak. Tetapi ada juga yang bilang bahwa ketoprak singkatan dari ketupat dan toge yang digeprak。
setiba anda di Indonesia, Jakarta khususnya , anda dapat dengan mudah menemukan kuliner ketoprak ini. Karena pagi, siang dan malam selain di restoran, banyak gerobak ketoprak yang berkeliling menjajakan ketoprak . Untuk sepiring ketoprak di tambah telur mata sapi di atasnya sebagai tambahan , anda cukup membayar lima belas ribu rupiah saia . Selamat mencoba.