Tarempa merupakan nama ibukota Kabupaten Anambas, Provinsi Kepulauan Riau. Kuliner Mie Tarempa menjadi salah satu ikon kuliner di kota Tarempa yang wajib dicoba, jika anda bertandang ke Anambas. Nama Tarempa diambil dari nama kota Tarempa. Kuliner ini sangat unik karena diolah dengan menggunakan bahan dasar yang berbeda dari masakan-masakan mie khas Indonesia lainnya. Meski diliat sekilas, Mie Tarempa tampak seperti olahan mie khas Aceh atau seperti pasta fetuccini yang disiram dengan saus Bolognese.
Wilayah Anambas terkenal akan hasil lautnya, terutama ikan tongkol. Ikan inilah yang selalu hadir dalam kuliner-kuliner khas Anambas termasuk kuliner Mie Tarempa. Mie Tarempa menggunakan mie yang teksturnya seperti mie telur dengan warna kuning dan bentuknya pipih, mirip seperti pasta fetuccini dari Italia. Mie Tarempa punya rasa asam manis yang sedikit pedas di mulut. Kuahnya pun ringan walau cukup berminyak.
Kuliner Mie Tarempa yang asli adalah yang dimasak kering dengan topping ikan tongkol. Sejalan dengan perkembangan waktu, kini Mie Tarempa hadir dalam tiga bentuk olahan yaitu Mie Tarempa kering, Mie Tarempa basah dan Mie Tarempa kuah. Toppingnya pun lebih beragam dengan aneka pilihan seafood atau daging sapi. Seporsi Mie Tarempa bisa anda nikmati dengan harga yang cukup terjangkau, yakni 15-25 ribu rupiah.
Minahasa Utara merupakan salah satu Kabupaten di Sulawesi Utara. Kabupaten ini punya lokasi yang strategis karena berada di antara dua kota, yakni Manado dan kota pelabuhan Bitung. Letaknya yang dekat dengan laut membuat kabupaten ini punya banyak objek wisata bahari yang memukau, diantaranya Taman Laut di pulau Gangga, pulau Lihaga, pulau Nain dan pulau Talise. Selain pulau, ada juga banyak pantai eksotis yang masih sangat alami. Salah satunya terletak di Desa Kalinaun, Kecamatan Likupang Timur. Oleh warga Desa Kalinaun, pantai itu diberi nama Pantai Sampirang.
Pantai Sampirang punya garis pantai yang cukup panjang dengan pasir putih yang lembut. Jika air laut sedan surut, bentang pantai bertambah luas dengan paduan rumput laut dan karang. Ikan-ikan kecil yang terjebak di karang dan rumput laut menjadi daya tarik tersendiri bagi pantai ini. Di Pantai Sampirang, banyak terdapat pepohonan terutama tanaman kelapa yang dapat dijadikan tempat berteduh alami. Pantai Sampirang punya air yang jernih dengan keindahan bawah lautnya. Anda bisa berenang sepuasnya di pantai ini.
Untuk menuju ke Pantai Sampirang, dari kota Manado, ibukota Sulawesi Utara, anda bisa menggunakan transportasi darat menuju desa Kalinaun selama 1 jam perjalanan. Di Pantai Sampirang belum tersedia sarana penunjang wisata yang memadai, namun jika datang tepat pada hari libur, warga desa biasanya menyediakan jajanan makanan di sekitar pantai. Namun, jika ingin mencari suasana tenang dan sepi, anda sebaiknya datang pada hari biasa.
Selain dodol Garut aneka rasa, kue Burayot juga patut dicoba jika anda berlibur kedaerah Garut. Bentuk burayot bulat lonjong,kulit agak keriput dan warnanya kecoklatan. Kudapan khas ini bisa didapatkan di wilayah Kecamatan Leles, Kadungora dan Wanaraja. Burayot terbuat dari bahan baku berupa gula merah, tepung beras, kacang tanah danminyak kelapa.Bahan ini dicampur menjadi satu lalu diaduk sampai menjadi adonan Burayot.
Burayot berasal dari bahasa sunda yang berarti kue yang bentuknya menggelantung .Pada saat adonan tepung beras ini selesai digoreng, kue tersebut diangkat dengan batang bambu kecil sehingga kulit kuenya tertarik ke atas dan tepung gulanya menggantung di bagian bawah kue. Menggantung seperti ini disebut 'ngaburayot'.Karena itulah kue ini dinamakan kue Burayot.
Bahan baku kue Burayot sangat mempengaruhi rasa dari kue ini sendiri, misalnya penggunaan gula merah yang berbeda kualitasnya akan menghasilkan rasa yang berbeda juga, oleh karena itu pembuatan kue Burayot tidak bisa sembarang dalam penggunaan bahan bakunya , kualitas bahan dinilai berperan penting dalam menghasilkan kue Burayot yang lezat.
kue Burayot lebih enak di santaphangat-hangat atau ketika baru matang. Meskikue yang sudah dinginpun tak kalah enaknya. Karena itu ada juga produsen yang membuat kue Burayot dalam jumlah besar untuk dijual menjadi oleh-oleh khas kota Garut. Camilan ini dibuat dalam berbagai rasa. Paling tidak, ada lima macam rasa Burayot yang bisa dicicipi oleh pengunjung di sekitar wilayah Cangkuang yaitu rasa wijen, jahe, keju , kacang tanah dan rasa original.
Burayot aneka rasa biasanya dijual dalam wadah plastik besar dan kecil. Harganya Rp 7.500,- untuk wadah kecil dan Rp 15.000,- untuk yang wadah berukuran besar. Satu wadah yang besar berisi sekitar 20 buah kue burayot.
VOI PESONA INDONESIA Kepulauan Kangean terletak di sebelah timur Pulau Madura, Jawa Timur. Kepulauan ini terdiri dari beberapa pulau, di antaranya Pulau Kangean, Pulau Sapeken, Pulau Saebus dan Pulau Mambrut. Kepulauan Kangean memiliki luas wilayah 487 kilometer persegi.
Walaupun termasuk dalam wilayah Kabupaten Sumenep di Pulau Madura dan juga terletak di sebelah utara Pulau Bali, banyak sekali perbedaan antara Kangean, Madura dan Bali. Orang Kangean menyebut diri mereka orang Kangean. Bahasanya berbeda dengan bahasa Madura dan bahasa Bali.
Kepulauan Kangean mempunyai pantai yang indah. Pemandangan bawah lautnya juga tidak kalah cantiknya. Beragam jenis ikan hidup menghiasi alam bawah lautnya. Di kepulauan ini juga terdapat terumbu karang yang indah.
Karena keindahannya, pulau Kangean pernah menduduki tempat sebagai tempat terumbu karang terbaik kelima di Indonesia. Anda bisa menyewa kapal untuk berkeliling ke pulau-pulau. Biasanya nakhoda kapal merangkap juga sebagai pemandunya.
apabila anda ingin berwisata ke Kepulauan Kangean dengan kendaraan umum dari Surabaya, maka rute yang harus anda ambil adalah, dari Terminal Bungurasih menuju terminal Sumenep membutuhkan waktu sekitar 4 jam.
Kemudian dari terminal Sumenep, Anda bisa menyewa angkutan umum menuju ke Pelabuhan Kalianget. Setelah sampai di pelabuhan Kalianget, Anda masih harus naik kapal cepat untuk menyeberang ke Kangean sekitar 4-5 jam.
Kampung Raja Prailiu adalah desa yang sangat asri dan terkenal akan kekhasan bangunan rumah, tradisi unik dan kerajinan kain yang terletak di Kota Waingapu, Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur. Keunikan desa adat ini ditandai dengan masih adanya rumah adat yang diistilahkan sebagai Uma Mbatang atau Uma Hori. Keberadaan rumah tinggi ini masih berkaitan dengan kepercayaan penduduk. Rumah tradisional tersebut berstruktur tinggi dengan atap dari daun. Rumah-rumah ini terdiri dari tiga bagian, yang menyimbolkan bagian bawah tanah sebagai rumah orang mati, bagian tengah sebagai rumah untuk hidup, dan atap sebagai rumah para Dewa.
Ada kebiasaan unik jika orang luar masuk ke desa wisata ini. Pengunjung akan ditawari untuk memakan sirih. Sirih merupakan makanan wajib untuk pengunjung di Desa Prailiu. Jika tidak suka, Anda tidak harus memakannya. Namun Anda harus sopan jika menolak untuk makanan sirih ini demi menghargai kebiasaan masyarakat setempat. Di Desa ini Anda dapat melihat proses pembuatan Kain Tenun Sumba Timur. Anda dapat melihat proses pembuatan kain oleh ibu-ibu penghuni desa. Seluruh proses pembuatan kain mulai dari memintal sampai pewarnaan dibuat menggunakan tangan dan alat-alat tradisional. Warnanya didominasi merah, biru, ungu tua, dan untuk pewarna kain digunakan bahan alamiah.
Selain itu ada juga pemakaman batu megalitikum yang disebut reti dan patung-patung peninggalan masa lampau yang masih terpelihara dengan baik. Kuburan batu ini dihiasi ukiran manusia, buaya, kura kura, monyet, udang, juga terdapat sebuah kubur batu yang ukurannya sangat besar.
Untuk pergi ke desa ini, dari Kupang Anda bisa naik pesawat terbang dengan tujuan Bandara Waingapu. Atau jika memilih menggunakan jalur darat bisa menumpang TransNusa dengan lama perjalanan mencapai 4 jam. Dari kota Waipangu Anda bisa menggunakan mobil sewaan atau menggunakan taksi motor untuk mencapai Desa Prailiu. Jika anda berencana untuk bermalam di sekitar desa ini, anda dapat bermalam di hotel yang ada di Waipangu.
VOI PESONA INDONESIA Berjalan-jalan ke bagian timur Indonesia selalu memberikan kesan yang sangat luar biasa. Papua menyimpan begitu banyak keindahan alam dan berbeda dengan daerah lainnya di Indonesia, salah satunya adalah pulau Matan di Papua Barat. Pulau kecil yang tak berpenghuni ini merupakan salah satu pulau cantik yang masuk kedalam Kabupaten Raja Ampat. Luas Pulau Matan diperkirakan hanya sekitar 5000 meter persegi atau setengah hektar saja. Meskipun begitu keindahan Pulau Matan cukup luar biasa.
Hamparan pasir putih yang mengelilingi pulau Matan ditambah birunya laut disekitar pulau Matan dan rimbunya pepohonan yang tumbuh dipulau ini, bisa menyuguhkan keindahan alam yang bisa memanjakan mata. Jarak dari Kota Sorong kepulau Matan diperkirakan hanya 8 mil. Lokasinya tepat disebelah barat Kota Sorong. Sebenarnya Pulau Matan masuk kedalam wilayah gugusan kepulauan Salawati kabupaten Raja Ampat. Namun jaraknya lebih dekat bila ditempuh dari Kota Sorong. Untuk menuju Pulau Matan, anda dapat menyewa speedboat atau perahu kecil mirip katingting yang biasa digunakan oleh warga sorong yang ingin menyebrang ke pulau.
Jika Anda ingin ke pulau Matan maka Anda harus ke Dermaga Pelabuhan Sar Doom. Waktu tempuh dari Pelabuhan Sar Doom di wilayah administratif kota Sorong ke pulau Matan hanya 40 menit sampai 1 jam saja. Kita dapat menyewa kapal milik warga berkapasitas 12 orang dengan harga satu juta rupiah menuju pulau Matan. Selain menikmati pemandangan sekitar pulau, Anda juga dapat menikmati pemandangan bawah laut yang luar biasa indahnya. Karena pulau Matan tidak berpenghuni jadi tidak ada fasilitas apapun di pulau ini. Anda juga di sarankan untuk membawa makanan dan minuman sendiri. Banyaknya jenis ikan yang ada di pulau ini juga menyebabkan Pulau Matan menjadi lokasi favorit para pemancing.
VOI PESONA INDONESIA Di Indonesia kota Tulungagung tidak hanya terkenal dengan produksi marmernya , tetapi karena mempunyai wisata pantai yang indah. Salah satu pantainya yang terkenal karena keindahannya adalah Pantai Popoh. Pantai Popoh ini tepatnya terletak di Kecamatan Besuki, Tulungagung Jawa Timur, dan Pantai Popoh ini merupakan tempat wisata andalan kota Tulungagung. Tempat wisata ini terletak sekitar 30 Kilometer dari pusat kota Tulungagung dan hanya membutuhkan waktu kurang lebih 1 jam perjalanan.
tempat wisata pantai Popoh yang berlokasi di Kabupaten Tulungagung ini mempunyai keindahan panorama alam yang sangat menawan. Selain itu deburan ombak yang cukup besar ditambah dengan pemandangan hijau dari balik bukit, membuat anda kagum akan keindahannya . Bukan itu saja, bukit ini juga dapat didaki oleh pengunjung untuk melihat luas dan indahnya serta keeksotisan pantai Popoh ini dari atas bukit. Tentu saja untuk mencapai puncak bukit ini, anda harus memiliki stamina yang cukup kuat untuk dapat mendaki anak tangga yang cukup panjang sampai ke atas. Untuk masuk ke lokasi wisata pantai Popoh ini, anda hanya harus membayar Rp. 3000 per orang, tidak termasuk kendaraan. Cukup terjangkau bukan?
setelah puas menikmati keindahan Pantai Popoh, kurang lengkap rasanya apabila anda tidak mencoba kuliner yang ada di pantainya. Di sekitar pantai Popoh ini banyak warung yang menyediakan hidangan seafood yang lezat, seperti masakan dari udang dan kepiting yang rasanya dijamin membuat anda ketagihan.
Sebagian besar warung-warung di sekitar pantai Popoh dalam proses memasaknya masih menggunakan cara tradisional seperti memasak dengan tungku yang menggunakan arang dan tentu saja menggunakan bumbu-bumbu masakan yang khas.
di sekitar Pantai Popoh ini, selain terdapat warung-warung yang menjual hidangan dari seafood, juga terdapat kios-kios yang menjual berbagai jenis cinderamata khas Tuluangagung, seperti bermacam kaos , pernak-pernik khas Pantai Popoh Tulungagung dan juga aneka kerajinan tangan hasil masyarakat setempat seperti hiasan dari benda-benda laut. Selain itu dalam perjalanan pulang dari Pantai Popoh, anda juga akan melewati sebuah kecamatan yang bernama Campurdarat. Kecamatan ini tidak saja merupakan pusat pengrajin marmer terbesar di Jawa Timur, tetapi juga di Indonesia. Di sini anda juga bisa membeli cinderamata dengan aneka bentuk yang menarik, dan semuanya terbuat dari marmer.apabila anda masih ingin menghabiskan waktu di Pantai Popoh, anda bisa menginap di hotel atau penginapan di sekitar pantai Popoh Tulungagung.
VOI PESONA INDONESIA Pantai-pantai di Lombok memang sudah lama dikenal indah dan menakjubkan. Hal ini pula yang membuat Pulau Seribu Masjid kini jadi salah satu tujuan favorit wisatawan mancanegara. Para turis asing haus akan panorama alam perawan dan jarang terjamah manusia. Salah satunya adalah Pantai Seger. Pantai Seger termasuk salah satu yang wisata melegenda dan populer di Kabupaten Lombok Tengah. Posisi tepatnya ada di wilayah Desa Sukadane, Kecamatan Pujut. Termasuk salah satu wisata andalan Mandalika, pantai ini sebenarnya masih segaris dengan Pantai Kuta Lombok. Kedua destinasi itu hanya terpisah jarak sekitar dua kilometer.
Apabila berangkat dari Bandara Internasional Lombok, butuh waktu kurang lebih 30 menit untuk sampai di sini. Sementara bagi Teman Traveler yang menginap di kawasan Senggigi, perjalanan akan memakan waktu kira-kira satu setengah jam. Tak perlu khawatir soal akses, kondisi jalan menuju kawasan Mandalika sudah sangat baik. Kawasan Pantai Seger terbilang cukup luas. Ada beberapa titik yang bisa Teman Traveler jelajahi untuk menikmati keindahan alamnya. Tiap sisi destinasi ini menawarkan panorama berbeda, semuanya begitu memanjakan mata. Bagi yang ingin melihat pesona elok Seger dari ketinggian, bisa naik ke bukit di sekitar bibir pantai.
Di Pantai ini Anda akan menemukan deretan patung di pinggir Pantai. Patung-patung tersebut didirikan di bagian utara, di mana arus lautnya lebih tenang. Kalian akan melihat semacam monumen yang menggambarkan seorang puteri hendak membebaskan diri dari tiga laki-laki. Patung ini tak lain menggambarkan Legenda Putri Mandalika. Masyarakat Sasak yakin bahwa Pantai Seger merupakan lokasi Putri Mandalika menenggelamkan diri. Hingga kini, legenda tersebut terus dilestarikan melalui Festival Bau Nyale. Ketika acara tahunan tersebut digelar, penduduk akan ramai berusaha menangkap cacing laut. Hewan ini diyakini merupakan jelmaaan Putri Mandalika.
VOI PESONA INDONESIA Talaud merupakan salah satu wilayah terluar Indonesia. Wilayah ini berbatasan dengan negara tetangga, Filipina. Talaud terkenal akan eksotisme wisata baharinya yang tak kalah indah jika dibandingkan dengan wilayah lain di Indonesia. Kedekatan masyarakatnya dengan laut, membuat tradisi Mane'e menjadi tradisi turun temurun di wilayah ini, sebuah tradisi yang mengajarkan manusia untuk menjaga hubungannya dengan alam.
Masyarakat Kakorotan-Inata yang mendiami wilayah kepulauan Talaud meyakini tradisi Mane'e dilatar belakangi oleh gempa besar yang terjadi pada tahun 1628. Gempa tersebut menyebabkan tsunami, dan hanya 8 warga yang selamat dari bencana tersebut. Konon di masa kemalangan tersebut, datang kepada mereka dua orang asing. Saat keduanya mengerak-gerakkan dedaunan ke dalam air laut tampak ribuan ikan mendatanginya. Penduduk yang menyaksikan kejadian tersebut merasa takjub dan memohon kepada mereka agar diajari cara menangkap ikan seperti itu. Pendatang asing itu bersedia mengajarkannya bahkan mewariskan juga alat penangkap ikan mereka sebelum kembali berlayar. Sejak itulah tradisi Mane'e dimulai.
Tradisi Mane’e diselenggarakan setiap bulan Mei atau Juni. Periode ini bertepatan dengan puncak surut terendah air laut ketika masa Eha berakhir. Eha merupakan periode pelarangan mengambil hasil laut dan darat yang berlangsung antara 3 hingga 6 bulan.Tradisi Mane’e ini terdiri atas sembilan tahapan, yaitu Maraca Pundangi (memotong tali hutan),
Mangolom Par’ra (permohonan kepada Tuhan), Mattuda Tampa Pane’can (menuju lokasi acara), Mamabi’u Sammi (membuat alat tangkap dari janur kelapa yang dilingkarkan pada tali hutan), Mamoto’u Sammi (menebar janur), Mamole Sammi (menarik janur ke darat), Manganu Ina (mengambil hasil tangkapan/ikan), Matahia Ina (membagi hasil) dan Manarm’Ma Alama (ucapan syukur lewat makan bersama hasil tangkapan).
Tradisi Mane'e ini bukanlah sekedar tradisi yang dijalankan turun temurun oleh masyarakat Kakorotan-Inata, namun sarat akan nilai-nilai luhur yang diajarkan kepada generasi penerusnya. Tradisi Mane’e mengajarkan masyarakat untuk selalu menjaga hubungan dengan alam. “Apabila manusia mau menjaga kelestarian alam, maka alampun akan bermurah hati kepada mereka”, inilah pesan tersirat dari tradisi Mane’e.
VOI PESONA INDONESIA Kabupaten Gresik merupakan kabupaten yang terletak di bagian utara Provinsi Jawa Timur. Kabupaten ini juga mencakup Pulau Bawean yang terletak sekitar 120 km di sebelah utara Kabupaten Gresik. Kepulauan Bawean memiliki banyak pulau-pulau kecil yang indah seperti, Pulau Noko, Pulau Gili Timur, dan masih banyak objek wisata lainnya. Pada kesempatan kali ini, kami akan memperkenalkan pulau kecil tak berpenghuni dengan pemandangan yang indah baik di daratan maupun di bawah lautnya.
Pulau Noko hampir tidak memiliki apa pun. Pulaunya hanya ditumbuhi semak belukar dan diseluruh daratannya hanya terdapat pasir putih. Pulau ini juga sangat kecil, luasnya hanya sekitar 1 kilometer persegi. Namun, jika sudah tiba di sana, wisatawan pasti akan terpesona dengan keindahan alamnya. Air lautnya yang berwarna biru dan sangat jernih, sehingga keindahan dasarnya dapat terlihat tanpa perlu menyelam. Banyak kegiatan yang dapat dilakukan untuk menikmati keindahan bawah laut pulau ini, seperti berenang, snorkeling, hingga menyelam jika anda membawa perlengkapannya sendiri, karena pulau ini tidak menyediakan temapt penyewaan perlengkapan untuk menyelam.
Untuk menikmati keindahan dari Pulau Noko ini tidak mudah, karena lokasinya yang cukup jauh. Pengunjung yang datang dari kota Surabaya pertama-tama harus menempuh perjalanan selama 1 menuju kota Gresik. Kemudian, harus menempuh perjalanan yang memakan waktu kurang lebih tiga jam melewati Laut Jawa dari Pelabuhan Kabupaten Gresik menuju Pulau Bawean. Setelah singgah di Pelabuhan Bawean, pengunjung akan menempuh perjalanan selama 20 menit untuk pergi ke Pulau Noko dengan perahu motor milik nelayan setempat.