pesona indonesia

pesona indonesia (547)

27
May

VOI PESONA INDONESIA Yogyakarta adalah ibu kota dan pusat pemerintahan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia. Kota Yogyakarta adalah kediaman bagi Sultan Hamengkubuwana dan Adipati Paku Alam yang merupakan salah satu kota terbesar di Indonesia dan kota terbesar keempat di wilayah Pulau Jawa bagian selatan menurut jumlah penduduk. Kota Yogyakarta juga pernah menjadi ibu kota RI pada tahun 1946. Nama Yogyakarta terambil dari dua kata, yaitu Ayogya atau Ayodhya yang berarti kedamaian. Yogyakarta dikenal sebagai kota pelajar, karena hampir 20% penduduk produktifnya adalah pelajar dan terdapat 137 perguruan tinggi. Kota ini diwarnai dinamika pelajar dan mahasiswa yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia.


Kota Yogyakarta sangat strategis, karena terletak di jalur-jalur utama, yaitu Jalan Lintas Selatan yang menghubungkan Yogyakarta, Bandung, Surakarta, Surabaya, dan kota-kota di selatan Jawa, serta jalur Yogyakarta – Semarang, yang menghubungkan Yogyakarta, Magelang, Semarang, dan kota-kota di lintas tengah Pulau Jawa. Karena itu, angkutan di Yogyakarta cukup memadai untuk memudahkan mobilitas antara kota-kota tersebut. Kota ini mudah dicapai oleh transportasi darat dan udara. Kota Yogyakarta terletak di lembah tiga sungai, yaitu Sungai Winongo, Sungai Code yang membelah kota dan kebudayaan menjadi dua, dan Sungai Gajahwong. Meski terletak di lembah, kota ini jarang mengalami banjir karena sistem drainase yang tertata rapi yang dibangun oleh pemerintah kolonial, ditambah dengan giatnya penambahan saluran air yang dikerjakan oleh Pemerintah kota Yogyakarta.


Salah satu kecamatan di Yogyakarta, yaitu Kotagede pernah menjadi pusat Kesultanan Mataram antara kurun tahun 1575–1640. Keraton (Istana) yang masih berfungsi dalam arti yang sesungguhnya adalah Keraton Ngayogyakarta dan Puro Paku Alaman, yang merupakan pecahan dari Kesultanan Mataram. Yogyakarta juga menjadi tempat lahirnya salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia, yaitu Muhammadiyah yang didirikan oleh K.H. Ahmad Dahlan pada tahun 1912 di Kauman, Ngupasan, Gondomanan, Yogyakarta. Hingga saat ini, Pengurus Pusat Muhammadiyah masih tetap berkantor pusat di Yogyakarta. Kota penuh sejarah yang masih terpelihara dengan baik ini merupakan sebuah Kota yang kental akan budaya Jawa nya sehingga banyak wisatawan mancanegara yang jatuh cinta dengan Kota ini.

20
May

Orchid Forest Lembang disebut-sebut sebagai taman anggrek terbesar di Indonesia. Selain terkenal dengan Taman anggrek nya yang Indah, tempat tersebut terkenal karena music. Karena kadang dijadikan tempat konser namun keasrian dan kebersihan tetap dijaga walau ada pertunjukan. Untuk mencapai Orchid Forest, pengunjung harus berjalan sekitar tiga kilometer dengan trek menanjak. Namun kelelahan berjalan akan terbayar ketika sampai di Orchid Forest. Semua dibayar dengan keindahannya. Terdapat lebih dari 157 jenis bunga anggrek yang dibudidayakan dalam lahan seluas 12 hektare ini. Bibit anggrek berasal dari berbagai negara, seperti Venezuela, Amerika Serikat, hingga Peru. Bahkan bunga Anggrek langka yang sulit ditemukan seperti anggrek hitam atau Coelogy pandurata, anggrek kantong semar atau Paphopedilum glaucophyllum dan juga jenis paraphalaenopsis laycocky bisa dilihat dan ditemukan di sini.

Selain dapat menikmati keindahan beragam bunga anggrek, wisatawan yang berkunjung dapat menikmati indahnya pohon pinus yang berjejer dan hawa yang luar biasa sejuk. Suhu yang dingin ini membuat bunga anggrek tumbuh dengan sangat baik. Iklim yang sejuk dan dingin ini dikarenakan wilayah Orchid Forest terletak di dataran tinggi. Daerah Ekowisata yang baru beberapa tahun lebih dibuka ini memberikan paket lengkap para pengunjung. Pemandangan alam asri dengan udara sejuk, instalasi sarana yang aesthethic, berbagai spot foto yang Instagramable, serta fasilitas dan sub destinasi yang beragam akan memuaskan para wisatawan. Selain itu, hutan anggrek seluas 12 hektar ini dinobatkan sebagai hutan anggrek terbesar di Indonesia karena pengelolaan yang dilakukan dengan baik. 

Untuk mencapai lokasi ini, sarana termudah adalah menggunakan kendaraan pribadi. Keadaan jalan yang mulus memungkinkan kendaraan roda empat dan dua melewatinya. Namun kita juga bisa menggunakan angkutan umum yang mengambil tujuan Lembang atau Subang. Dengan jarak kurang lebih 20 Km dari Kota Bandung ibukota Propinsi Jawa Barat, arahkan perjalanan Anda ke utara ke arah Lembang menuju ke wilayah wisata Gunung Tangkuban perahu. Setelah melewati kota Lembang, sebelum mencapai wisata Gunung Tangkuban Perahu, akan ditemukan papan petunjuk di pinggir jalan yang menuntun kita ke arah pintu gerbang Orchid Forest Lembang Cikole. Orchid Forest Lembang Bandung ini buka setiap hari, sepanjang minggu. Mulai buka jam 09.00 untuk hari biasa dan jam 08.00 pada akhir pekan. Dan tutup jam 18.00 untuk hari biasa, dan jam 19.00 untuk akhir pekan dan hari libur. 

19
May

Kue Popaco

Written by
Published in pesona indonesia

Sebelum pandemi Covid-19 melanda dunia dan adanya himbauan di rumah aja, Pantai Falajawa di Ternate, Maluku Utara menjadi tempat favorit warga setempat untuk menunggu waktu berbuka dengan menikmati keindahan pantai sambil berburu kuliner khas untuk berbuka puasa. Beragam makanan dan kue khas tradisonal bisa ditemukan di sini. Menu yang jadi favorit dan selalu diburu sebagai hidangan khas berbuka puasa adalah Nasi Jaha, Kue tradisional Lalampa dan juga kue khas Popaco.

Kue Popaco memang menjadi salah satu kuliner favorit warga ternate untuk berbuka puasa. Kue ini manis, legit dan gurih, sehingga cocok sebagai menu berbuka puasa. Kue tradisional ini terbuat dari tepung beras yang direbus dengan gula aren, daun pandan dan santan. Setelah matang, kue dituang ke dalam mangkuk Popaco yang terbuat dari daun pisang. Lalu disiram saus yang terbuat dari santan dan tepung maizena. Disajikan dingin lebih legit dan nikmat. Selain enak dinikmati sebagai menu berbuka puasa, Kue tradisional ini juga enak dinikmati saat minum teh atau kopi di pagi atau sore hari. Di Ternate, kue Popaco juga menjadi santapan setiap kali orang menyelenggarakan ibadah syukuran ataupun saat berkumpul bersama keluarga.

tak sulit menumukan kue Popaco di Ternate. Apalagi saat bulan Ramadhan, banyak pedagang yang menjajakan kue tradisional ini sebagai menu berbuka puasa. Harganya relatif murah, sekitar Rp.2500 hingga Rp. 5000 per porsi. Sedang kuliner favorit berbuka puasa lainnya, seperti Nasi Jaha atau nasi ketan yang dimasak dalam bambu dan kue Lalampa, kue dari beras ketan yang diisi ikan cakalang juga banyak dijual di Ternate. Harga Nasi Jaha sebesar Rp. 10.000 hingga Rp. 15.000 per porsi dan kue Lalampa sebesar Rp. 3000 hingga Rp.5000 per potong.




18
May

Pantai Bagedur memiliki pasir pantai yang putih dengan ombak yang tidak terlalu besar. Berbagai jenis pepohonan tumbuh dengan subur dan rindang disekitar pesisir Pantai Bagedur. Pasir pantainya yang padat, memungkinan pantai ini disusuri oleh kendaraan bermotor, sehingga pantai ini sering dijadikan tempat relli motor. Jika anda datang ke lokasi wisata ini dengan kendaraan, anda dapat langsung membawa kendaraan anda ke pinggir pantai sambil menikmati desiran ombak pantai selatan.

dengan hamparan pasir yang luas, pantai ini juga dapat digunakan untuk bermain volley, sepak bola atau permainan sejenis lainnya. Pengunjung dapat bermain pasir dan berenang di bibir pantai dengan bebas karena pantainya yang landai dan tanpa karang

Sebagai lokasi wisata, Bagedur memiliki fasilitas penginapan berupa Cottage. Selain itu, disekitar pantai juga terdapat berbagai warung yang menjual berbagai sajian khas kuliner laut seperti, ikan bakar, cumi-cumi bakar, serta berbagai menu makanan lainnya dengan harga yang relatif terjangkau.

Pantai Bagedur, terletak di Desa Sukamanah, Kecamatan Malingping, Kabupaten Lebak. Bisa ditempuh dari Jakarta melalui Tol Tangerang-Merak. Jarak Bagedur dari Jakarta sekitar 200 kilometer dengan waktu tempuh lebih kurang enam jam. Sedangkan jarak dari Serang, Ibukota Banten, sekitar 130 kilometer dengan waktu tempuh 4,5 jam.

17
May

Selain terkenal dengan kuliner rendang, Padang yang terletak di provinsi Sumatra Barat juga memiliki beragam menu untuk berbuka puasa. Salah satunya adalah lamang tapai.   Di tengah maraknya makanan cepat saji, makanan tradisional yang terbuat dari ketan dan diberi kuah tapai ketan hitam ini masih menjadi primadona di saat berbuka puasa.

makanan khas Padang ini terbuat dari ketan putih yang dibakar dan disajikan lengkap dengan tapai yang terbuat dari ketan hitam. Proses pembuatan Lamang Tapai ini sangat tradisional dan unik. Untuk membuat lamang, diperlukan sebilah ruas bambu muda. Setelah dicuci, beras ketan putih itu dicampur santan kelapa dan daun pandan serta diberi sedikit garam. Kemudian beras itu dimasukkan ke ruas bambu muda yang bagian dalamnya dilapisi daun pisang. Kemudian dituangkan santan ke dalamnya dan lalu dibakar. Membakarnya pun harus hati-hati agar ruas bambu itu tidak sampai terbakar.

Untuk proses pembuatan kuahnya, tapai yang terbuat dari ketan hitam itu lebih dahulu dikukus, lalu ditaburi ragi yang telah dihancurkan hingga menjadi bubuk, kemudian ditutup dengan daun pisang. Didiamkan selama tiga hari di tempat yang kering, hingga jadilah tapai ketan hitam. Lamang terasa lezat dan manis, bercampur sedikit rasa asam. Lamang tapai ini juga mengeluarkan aroma khas yang menggugah selera untuk berbuka puasa.

lamang tapai yang biasanya disajikan di rumah-rumah masyarakat Minangkabau sebagai salah satu menu berbuka puasa, juga sering ditemukan pada hari-hari besar agama dan perayaan adat masyarakat setempat.

12
May

 

VOI PESONA INDONESIA Masjid Wawoangi merupakan masjid tertua di pulau Buton. Lokasinya diatas pegunungan Desa Wawoangi, Kecamatan Sampolawa, Kabupaten Buton Selatan, Sulawesi Tenggara. Masjid ini juga dikenal dengan nama Masjid Di Atas Angin. Dalam bahasa 'cia-cia', bahasa masyarakat setempat, wawoangi artinya di atas angin, sehingga masjid ini disebut Masjid di Atas Angin. Masjid Wawoangi didirikan oleh Syeh Abdul Wahid di tahun 1527 dan dipercaya sebagai masjid pertama dalam mensyiarkan agama Islam di Pulau Buton.

bangunan Masjid Wawoangi tampak sederhana, meski demikianmasjid ini punya keunikan tersendiri. Semua bangunan masjid terbuat dari kayu, dindingnya terbuat dari bambu-bambu kecil dengan posisi berdiri dan tidak rapat. Bambu ini diikat dengan ijuk pepohonan. Atapnya terbuat dari kayu jati yang tipis dan tidak ada kubah ataupun menara di samping masjid. Di halaman masjid terdapat pohon cendana dan beberapa makam tua . Salah satu dari makam tua tersebut adalah makam ayah Sultan Buton VII, Sultan La Saparagau.

masjid Wawoangi sehari-harinya sudah jarang digunakan warga untuk shalat, karena letaknya lumayan jauh dari perkampungan warga. Namun masjid ini masih tetap dijaga kelestariannya dan dipelihara dengan baik oleh warga Desa Wawoangi. Karena untuk kegiatan-kegiatan adat, masjid ini kerap digunakan. Pada saat bulan suci Ramadhan, Masjid Wawoangi ini biasanya dikunjungi warga yang ingin menjalakan shalat Tarawih.

07
May

Sebagai Negara dengan mayoritas berpenduduk muslim, tentu tak sulit menemukan bangunan Masjid di Indonesia. Dari sekian banyak Masjid yang ada di Indonesia, ada cukup banyak Masjid yang punya arsitektur bangunan yang indah. Sebut saja salah satunya Masjid Agung Madani Pasir Pangaraian di Riau. Masjid Agung Madani Nasional Islamic Centre (MAMIC) Pasir Pangaraian  ini terletak  di  Pematang Berangan, Kabupaten Rokan Hulu, Provinsi Riau dan merupakan salah satu masjid termegah se-Asia Tenggara. Kemegahannya membuat masjid ini dinobatkan sebagai masjid percontohan di Indonesia.

Masjid Agung Madani Nasional Islamic Centre (MAMIC) Pasir Pangaraian merupakan ikon Kabupaten Rokan Hulu. Pembangunan MAMIC Rokan Hulu dimulai pada Tahun 2008, dan diresmikan penggunaannya 6 Agustus 2010. MAMIC Rokan Hulu didirikan diatas lahan seluas 22 hektar dengan luas bangunan 15 800 meter persegi dan berdaya tampung mencapai 15.000 hingga 20 000 jemaah. Masjid ini mengadopsi bangunan masjid modern bergaya arabia dengan kubah besar berdiameter 25 meter di atap bangunan utama. MAMIC juga diapit empat menara di setiap sudut bangunan masjid masing masing setinggi 66.66 meter dan ditambah dengan satu menara utama setinggi 99 meter yang terpisah dari bangunan utama masjid. Akses ke bangunan utama masjid ini terdiri dari 9 pintu. Masing masing 3 pintu di tiga sisi bangunan masjid.

Interior Masjid dihiasi dengan berbagai kaligrafi serta lampu gantung seberat 2 ton, terbuat dari Pelat Kuningan dari Italia. Bangunan Masjid juga dihiasi dengan beragam batu hias, seperti Batu Oksi dari Jawa Timur, Batu Akik dari Kalimantan dan Turki, Batu Cris Topas dari Jawa Barat, dan Kalimaya dari Banten. Di bagian pinggir terdapat rantai yang merupakan persatuan umat Islam, 8 bilah pedang sabilillah Khaidir Ali, 16 busur panah Syaidina Ali bin Abi Tholib dan 8 tombak Abu Bakar Assiddiq, ditambah dengan bunga Kusuma lambang kejayaan Islam dan dikelilingi surat Al-Fatihah, surat Al –Kafirun, surat Annas serta 99 Asmaul Husna. Masjid Agung Pasir Pengaraian  selain menjadi tempat beribadah juga menjadi salah satu tempat wisata religi di kabupaten Rokan Hulu dengan salah satu kegiatan wisata menariknya adalah memandang kota Pasir Pagaraian dari ketinggian menara Masjid ini.

03
May

VOI PESONA INDONESIA Bubur kampiun terdiri dari campuran beberapa bubur yang berpadu menghasilkan rasa yang lembut dan manis. Bubur kampiun terdiri dari campuran ketan putih yang dikukus, bubur putih atau bubur sumsum, bubur ketan hitam, kolak pisang atau ubi, bubur kacang hijau atau kacang padi dan bubur candil. Seluruh bubur tersebut kemudian di siram santan dan di atasnya diberi gula merah cair.

di daerah asalnya , Sumatra Barat, bubur kampiun biasa disebut bubua kampiun. Menurut cerita , asal mula nama bubur ini cukup unik. Sekitar tahun 1960 an, pasca perang Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia 1958-1961. Para tokoh adat mengadakan berbagai acara untuk menghilangkan trauma warga, misalnya lomba layang-layang dan lomba membuat bubur. Salah satu peserta lomba kreasi bubur adalah seorang nenek yang tiap hari menjual bermacam-macam bubur . Karena terlambat datang nenek itu tidak bisa membuat bubur untuk lomba kreasi bubur tersebut. Kemudian dia hanya menyusun bubur-bubur sisa jualannya di piring. Pada akhir acara, juri mengumumkan bahwa bubur nenek tersebut yang menjadi juara atau champion. Saat ditanya apa nama bubur kreasinya, nenek tersebut spontan menamainya dengan bubua kampiun. Sejak saat itu, bubur campur –campur tersebut menjadi terkenal dan selain menjadi sarapan, bubur kampiun juga menjadi kuliner buka puasa yang dicari.

Pedagang bubur kampiun biasanya memasak berbagai campuran bubur kampiun sejak dini hari. Semua bahan dimasak secara bersamaan di panci yang berbeda-beda. Oleh karena itu, untuk membuat bubur kampiun yang komplit paling sedikit ada 6 jenis bahan yang dimasak . Untuk mempersiapkan dan memasak bubur kampiun memang memerlukan ketrampilan khusus. Ini semua agar diperoleh hasil yang sesuai dengan yang diharapkan. Karena harus mengatur mulai dari proses memasak air, pemotongan bahan-bahan, pemerasan santan sampai pengadukan bubur-bubur. Harga semangkuk bubur Kampiun berkisar antara Rp.10.000 -Rp. 15.000.

walaupun bubur kampiun ini bisa ditemukan di banyak tempat di Indonesia, tetapi akan lebih nikmat apabila anda menikmati bubur kampiun ini di mana kuliner ini berasal, yaitu Sumatra Barat.

01
May

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung merupakan salah satu tujuan wisata bahari di Indonesia. Disana ada beragam objek wisata bahari yang menarik untuk dikunjungi. Salah satunya pulau Lengkuas. Pulau cantik ini berada di Kecamatan Sijuk, Kabupaten Belitung. Pulau ini dapat ditempuh dengan perahu motor selama kurang lebih 25 hingga 40 menit dari pantai Tanjung Kelayang. Pantai Tanjung Kelayang sendiri terletak 27 kilometer dari Tanjung Pandan, ibukota kabupaten Belitung. Tiba di pulau Lengkuas, deretan bebatuan granit pinggir pantai akan menyambut anda. Batuan endemik khas pulau Bangka Belitung ini seolah-olah memagari garis pantai.

ada beragam aktivitas wisata seru yang bisa anda lakukan di pulau Lengkuas. Misalnya saja, Anda bisa berkeliling pulau dengan perahu motor atau berjalan kaki menikmati keindahan pulau ini. Pulau Lengkuas memang pulau kecil, hanya seluas 1 hektar. Di pulau Lengkuas, anda bisa berenang, snorkeling dan diving, menikmati keindahan biota lautnya. Kalau kamu suka diving, cobalah ke lokasi bangkai kapal Indomarine yang tenggelam pada tahun 1999. Lokasi ini menjadi salah satu spot favorit para penyelam. Kapal Indomarine sendiri sudah menjadi rumah terumbu karang dan ikan-ikan kecil berwarna-warni. 

selain menikmati keindahan alam pulau Lengkuas, bagi anda pecinta wisata sejarah, cobalah kunjungi kawasan Mercusuar. Mercusuar di Pulau Lengkuas ini dibangun pada tahun 1882 oleh pemerintah Belanda. Sampai sekarang mercusuar ini masih berfungsi dengan baik sebagai penuntun lalu lintas kapal yang keluar masuk pulau Belitung. Dengan kontruksi baja dan batu bata, Mercesuar ini punya tinggi 52 meter dan 18 lantai. Untuk masuk, anda harus membayar tiket masuk sebesar Rp. 5000. Di setiap lantai terdapat jendela untuk melihat pemandangan luar. Letak jendelanya berbeda di setiap lantai. Jadi, anda bisa melihat keindahan Pulau Lengkuas dan pantainya dari setiap sudut yang berbeda. Setelah sampai di puncak, rasa lelah anda akan terbayar dengan keindahan pemandangan di sekeliling pulau Lengkuas. Ada lautan biru kehijauan dengan hiasan batuan granit di bibir pantai.

27
April

Tari Burung Enggang atau biasa disebut Tari Enggang adalah sebuah tarian Suku Dayak Kenyah, Kalimantan Timur. Tarian ini wajib ditampilkan dalam setiap upacara adat Suku Dayak Kenyah. Tari ini menggambarkan kehidupan sehari-hari burung enggang. Menurut kepercayaan orang Dayak Kenyah, nenek moyang mereka berasal dari langit dan turun ke bumi menyerupai burung Enggang. Oleh karena itu, masyarakat Dayak Kenyah sangat menghormati dan memuliakan burung Enggang. Selain menjadi tarian wajib pada upacara-upacara adat Dayak, Tarian Enggang pun kini sering dibawakan sebagai tari selamat datang untuk menyambut para tamu.

Tari Enggang ditarikan oleh wanita-wanita muda Suku Dayak Kenyah. Ketika menari, mereka mengenakan hiasan diatas kepala bermotif burung Enggang dan anting-anting besar. Selain itu, ketika menari, mereka juga memegang hiasan bulu burung Enggang. Mereka pun menari dengan iringan alat musik tradisional, yakni Sampe, Gendang, dan Gong. Sampe adalah alat musik petik khas Dayak.

Gerakan Tari Enggang menggunakan gerakan dasar dari Burung Enggang. Konsep gerakan dikelompokkan dalam 3 gerakan utama, yakni Nganjat, Ngasai dan Purak Barik. Nganjat adalah sebuah gerakan utama atau gerakan khas dari tarian dayak yang menyerupai burung enggang gading yang membuka menutup sayapnya. Ngasai adalah gerakan yang menyerupai burung enggang yang sedang terbang. Dan Purak Barik adalah sebuah gerakan dasar yang merupakan gerakan perpindahan tempat. Dalam perkembangannya, ada kreasi baru Tari Enggang, namun kreasi ini tidak terlepas dari makna serta filosofi yang terkadung dalam Tari Burung Enggang.